• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Teknologi Pembelajaran dalam Organisasi Belajar

Pakar Bahasa Indonesia Alm. prof. Anton M. Moeliono mengajak kita semua untuk menelaah kata “pembelajaran” dan “pemelajaran” (Moeliono, 2003). Berikut ini adalah beberapa butir penting dari penelaahan tersebut. Pembelajaran bermakna menjadikan atau menyebabkan belajar, sebagai padanan dari kata teachingdalam bahasa Inggris. Pemelajaran bermakna perbuatan atau proses mempelajari, sebagai padanan dari kata learning. Pelaku pembelajaran disebut pembelajar padanan kata instructor.Pelaku pemelajaran disebut pemelajar padanan untuk learner.Lebih lanjut, karena yang dapat melakukan kegiatan belajar adalah manusia (mungkin juga beberapa mahluk hidup lainnya), maka kata pembelajaran berobyek mahluk hidup. Misalnya pembelajaran: murid (untuk TK atau SD), pelajar (untuk SMP), siswa (untuk SMA), dan mahasiswa (untuk perguruan tinggi). Istilah peserta didik digunakan untuk memayungi pemelajar diseluruh jenjang. Adapun kata pemelajaran dapat berobyek benda abstrak ataupun konkrit.

Peranan Teknologi bagi organisasi sangat penting. Terutama pada era Global sekarang yang menuntut kecepatan dan kepraktisan. Kita tidak hanya dapat belajar dari buku semata, akan tetapi juga dari media-media yang lain yang ada pada zaman sekarang ini misalnya dari internet, e-book, e-library, tele-edukasi, dan sebagainya. Oleh karena itu tepat jika dikatakan bahwa, organisasi yang belajar tidak dapat lepas dari teknologi dalam membantu kinerjanya. Contohnya saja, dengan adanya teknologi informasi (internet), proses belajar (pelatihan) dalam suatu organisasi menjadi lebih fleksibel, tidak hanya terpaku di satu tempat dan dengan sistem tatap muka yang terkesan konvensional saja.

a. Perkembangan Organisasi Belajar

Organisasi belajar atau organisasi pembelajaran adalah suatu konsep dimana organisasi dianggap mampu untuk terus menerus melakukan proses pembelajaran mandiri (self leraning) sehingga organisasi tersebut memiliki ‘kecepatan berpikir dan bertindak’ dalam merespon beragam perubahan yang muncul. Pedler, Boydell dan Burgoyne mendefinisikan bahwa organisasi pembelajaran adalah “Sebuah organisasi yang memfasilitasi pembelajaran dari seluruh anggotanya dan secara terus menerus mentransformasikan diri”. Menurut Lundberg (Dale, 2003) menyatakan bahwa pembelajaran adalah “suatu kegiatan bertujuan yang diarahkan pada pemerolehan dan pengembangan keterampilan dan pengetahuan serta aplikasinya”. Menurut Sandra Kerka (1995) yang paling konseptual dari learning organization adalah asumsi bahwa ‘belajar itu penting’, berkelanjutan, dan lebih efektif ketika dibagikan dan bahwa setiap pengalaman adalah suatu kesempatan untuk belajar.

Setiap oraganisasi yang namanya berubah-ubah pasti akan terjadi, baik perubahan karena alamiah, maupun

perubahan yang terjadi karena manusia itu sendiri. Perubahan itu akan menimbulkan berbagai masalah-masalah baru yang belum pernah ada sebelumnya. Jadi untuk menghadapi perubahan dan permasalahan baru tersebut setiap organisasi agar bisa bertahan dan tetap berkembang harus bisa menyesuaikan dengan keadaan yang terjadi dengan menggunakan pendekatan-pendekatan baru misalnya pada sekolah, masyarakat, perusahaan dan lain sebagainya.

b. Perkembangan Teknologi Pembelajaran

Pengertian atau definisi teknolgi pembelajaran adalah teori dan praktik dalam desain, pengmebangan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian, dan penelitian proses, sumber dan system untuk belajar. Dalam definisi tersebut terkandung pengertian adanya empat komponen dalam teknologi pembelajaran, yaitu:

 Teori dan Praktik

 Desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian dan penelitian

 Proses, sumber dan system  Untuk belajar.

Dari penjelasan diatas bahwa perkembangan teknologi pembelajaran didalamnya terdapat, teori dan praktik, desain, pengembangan, pemanfaatan, pngelolaan, penilaian, penelitian, proses, sumber, system serta untuk belajar. Salah satu kawasan teknologi pendidikan yang sudah dijelaskan diatas adalah pengembangan. Dan teknologi pendidikan adalah disiplin keilmuan, pada awalnya berkembang sebagai bidang kajian di Amerika Serikat. Lalu kemudian kalau kita berpegang kepada konsep teknologi sebagai cara, maka awal perkembangan

teknologi pendidikan dapat dikatakan telah ada sejak awal peradaban, dimana orang tua mendidik anaknya dengan cara memberikan pengalaman langsung serta dengan memanfaatkan lingkungan

Kemudian makna dari pengembangan itu sendiri ialah proses penterjemahan spesifikasi desain kedalam bentuk fisik. Kawasan pengembangan ini mencakup pengembangan teknologi cetak, teknologi audio visual, teknologi bebasis computer dan multimedia.

3. Kontribusi Teknologi Pembelajaran dalam Organisasi Belajar

Organisasi Belajar sebagai suatu organisasi di mana para anggota dari suatu organisasi secara terus menerus memperluas kemampuannya untuk terus berkeinginan belajar dan mengembangkan potensi diri (team learning). Belajar dan oganisasi belajar adalah inti sukses masa depan. Organisasi yang akan terjaga eksistensinya adalah perusahaan yang mampu menumbuhkan komitmen bagi seluruh insan di dalam organisasi tersebut untuk belajar dan terus belajar. Suatu organisasi yang selalu siap belajar dikategorikan sebagai organisasi yang berada di tahapan antara invention, innovation, development, dan implementation. Peranan Teknologi bagi organisasi sangat penting. Terutama pada era sekarang yang menuntut kecepatan dan kepraktisan. Kita tidak hanya dapat belajar dari buku semata, akan tetapi juga dari media-media yang lain yang ada pada zaman sekarang ini misalnya dari internet, e-book, e-library, tele-edukasi, dan sebagainya. Oleh karena itu tepat jika dikatakan bahwa, organisasi yang belajar tidak dapat lepas dari teknologi dalam membantu kinerjanya. Contohnya saja, dengan adanya teknologi informasi (internet), proses belajar (pelatihan) dalam suatu organisasi menjadi lebih fleksibel, tidak hanya terpaku di satu tempat dan dengan sistem tatap muka yang terkesan konvensional saja

Pelatihan juga dapat diberikan melalui atau dimediai atau bahkan dengan sumber belajar internet sehingga para anggota di organisasi tersebut dapat mengikuti proses belajar atau pelatihan kapan saja (everytime) dan dimana saja (every where). Hal ini jelas membuktikan bahwa dengan teknologi untuk membantu pembelajaran dapat memperkecil biaya dan pembelajaran menjadi lebih fleksibel.

Belajar itu merupakan bagian yang tak terpisahkan di dalam kehidupan manusia, begitupun di dalam suatu organisasi. Organisasi juga sangat perlu untuk belajar secara terus menerus demi meningkatkan kinerja organisasinya. Peningkatan kinerja organisasi ini sangatlah urgen karena melalui meningkatnya kinerja organisasi maka organisasi belajar tersebut dapat berkembang secara sistematis. Di dalam organisasi belajar, setiap individu organisasi harus memiliki komitmen dan kapasitas untuk belajar pada setiap tingkat apapun dalam organisasinya. Dengan kata lain setiap pekerjaan harus mengandung unsur pembelajaran yang semakin aktif. Berdasarkan survai Prof. Adie tentang implementasi organisasi belajar dapat disimpulkan bahwa organisasi belajar belum sepenuhnya diimplementasikan di perbankan (belum untuk konteks pendidikan). Karakteristik organisasi belajar meliputi dinamika belajar baik individual dan organisasional, serta transformasi organisasi meliputi visi, strategi, dan budaya organisasi sudah cukup baik. Pemberdayaan staf dan knowledge manage cukup memadai. Namun aplikasi teknologi informasi dan sistem pembelajaran berbasis teknologi masih di bawah rata-rata. Hal ini disebabkan belum optimalnya pemanfaatan fasilitas teknologi informasi dan perangkat komputer yang ada untuk tujuan pembelajaran.