• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pembelajaran a. Belajar

MEDIA DAN STRATEGI PEMBELAJARAN

H. Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Informasi

I. Strategi Pembelajaran a. Belajar

Belajar merupakan suatu kegiatan dalam pembelajaran yang dapat dilakukan secara fisiologi dan psikologi yang berperan dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu kearah yang positif. Dalam hal ini, belajar secara fisiologi yaitu aktifitas yang merupakan perubahan mental seperti, aktifitas berfikir, memahami, menyimpulkan, menyimak, membandingkan, mengungkapkan dan menganalisis dan sebagainnya. Sedangkan secara psikologi adalah aktifitas yang mencangkup proses penerapan atau praktik misalnya, melakukan eksperimen, latihan, kegiatan praktik, membuat karya, apresiasi dan sebagainya.

Menurut Surya ( 1997 ) belajar dapat diartikan sebagai “suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berintreaksi dengan lingkungannya”. Sehingga, hasil dari belajar dapat merubah perilaku individu secara keseluruhan akibat dari pengalamannya dalam berintreaksi dengan lingkungan di sekitarnya.

Salah satu pertanda bahwa sesorang telah belajar yaitu adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor), maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif). Menurut Surya ( 1997 ), ada delapan ciri-ciri dari perubahan perilaku, yaitu :

1. Perubahan yang disadari dan disengaja

Perubahan perilaku yang terjadi secara sadar dan disengaja dari individu yang merasakannya, baik dalam perubahan pengetahuan dan kemampuannya yang semakin bertambah maupun perubahan perilaku. Individu yang bersangkutan menyadari telah terjadi perubahan dalam dirinya.

2. Perubahan yang berkesinambungan ( kontinu )

Dalam hal ini bertambahnya pengetahuan ataupun keterampilan yang dimiliki oleh individu merupakan kelanjutan dari pengetahuan yang sudah dimilki oleh individu tersebut sebelumnya.

3. Perubahan yang fungsional

Perubahan pengetahuan, kemampuan dan perilaku individu yang bersangkutan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan individu yang bersangkutan maupun dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat disekitarnya. 4. Perubahan yang bersifat positif

Perubahan perilaku menunjukan kearah kemajuan yang positif. Dimana dari perubahan yang dimiliki individu yang bersangkutan dapat membedakan mana yang baik dan

yang buruk serta mengaplikasikan pengetahuan dan kemampuan yang dimilkinya secara baik dan benar.

5. Perubahan yang bersifat aktif

Untuk memperoleh perilaku yang baru individu tersebut aktif berperan dalam mencari atau berupaya melakukan perubahan.

6. Perubahan yang bersifat permanen

Perubahan yang terjadi dalam diri individu cendrung permanen dan melekat dalam dirinya.

7. Perubahan yang bertujuan dan terarah

Perubahan yang dimilki individu mempunyai tujuan yang ingin dicapai dari indipidu tersebut, dengan cara melakukan berbagai aktifitas yang diarahkan kepada tujuan yang telah ditentukan.

8. Perubahan perilaku secara kesleuruhan

Dalam hal ini perubahan yang terjadi mencakup seluruh aspek baik dari segi kemampuannya maupun perubahan perilaku individu tersebut.

b. Pengertian Dasar

Dalam konsep teknologi pendidikan, dibedakan istilah pembelajaran (instruction) dan pengajaran (teaching). Pembelajaran, disebut juga kegiatan pembelajaran instruksional, adalah usaha mengelola lingkungan dengan sengaja agar seseorang membentuk diri secara positif tertentu dalam kondisi tertentu.Pengajaran adalah usaha membimbing dan mengarahkan pengalaman belajar kepada peserta didik yang biasanya berlangsung dalam situasi resmi atau formal.

Dari pengertian di atas pembelajaran merupakan pengolaan dari beberapa komponen yang tedapat dilingkungan dan dilakukan secara sengaja untuk mencapai tujuan intruksional tertentu. Dimana, dalam pembelajaran terdapat intreaksi, yaitu intreaksi antara siswa dengan lingkungan belajarnya, baik itu guru, teman-temannya, alat, media pembelajaran maupun

sumber-sumber belajar. Dalam pembelajaran terdapat komponen-komponen untuk mendukung keberhasilan dalam pembelajaran. Komponen-komponen tersebut antara lain ; tujuan, bahan, strategi, media dan evaluasi pembelajaran. Sedangkan pengajaran merupakan kegiatan membimbing dan mengarahkan individu dari pengalaman belajar yang berlangsung dalam situasi yang resmi dan formal.

Reigeluth dan Merrill (1983) berpendapat bahwa pembelajaran sebaiknya didasarkan pada teori pembelajaran yang bersifat preskiptif, yaitu teori yang memberikan ”resep” untuk mengatasi masalah belajar. Teori pembelajaran yang prespektif itu harus memerhatikan tiga variabel, yaitu variabel kondisi, metode, dan hasil. Ketiga variabel ini diketahui bahwa dalam kondisi pembelajaran terdiri dari karakteristik pelajaran baik berupa tujuan yang hendak dicapai dari pelajaran maupun hambatan untuk pencapaian tujuan tersebut. Selain itu karakteristik siswa pun merupakan kondisi pembelajaran. Dalam hal ini tiap siswa memilki perbedaan satu dengan yang lainnya.Perbedaan ini meliputi, pola kehidupan sehari-hari, keadaan sosial ekonomi, kemampuan membaca, dan sebagainya.

Dalam metode pembelajaran terdapat pengorganisaian bahan ajaran, strategi penyampaian serta pengelolaan kegiatan. Pengorganisasiaan bahan pelajaran, meliputi antara lain bagaimana merancang bahan untuk keperluan belajar mandiri. Strategi penyampaian meliputi pertimbangan panggunaan media apa untuk menyajikan nya, siapa dan atau apa yang akan menyajikan, dan sebagainya. Sedang pengelolaan kegiatan meliputi keputusan untuk mengembangkan dan mengelola bagaimana digunakannya bahan pelajaran dan strategi penyampaian. Berdasarkan kerangka teori itu setiap metode pembelajaran harus mengandung rumusan pengorganiasasian, bahan pelajaran, strategi penyampaian, dan pengelolaan kegiatan, dengan memerhatikan faktor tujuan belajar, hambatan

belajar, karakteristik siswa, agar dapat diperoleh efektivitas, efisiensi, dan daya tarik pembelajaran.

Cara-cara yang digunakan dalam pembelajaran disebut dengan berbagai macam istilah. Istilah yang paling sering disebut adalah “metode”. Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat macam-macam metode pembelajaran, anatra lain ; metode ceramah, demonstrasi, diskusi, simulasi, laboraturium, pengalaman lapangan, braintroming, debat, symposium dan lain sebagainnya.

Sedangkan teknik pembelajaran merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran yang dipilih dan dilaksanakan oleh guru dengan jalan mengkombinasikan Lima komponen sistem pembelajaran, yaitu yang terdiri atas orang, pesan, bahan, alat, dan lingkungan, agar tercapai tujuan belajar.

Strategi pembelajaran merupakan pendekatan menyeluruh pembelajaran dalam suatu sistem pembelajaran berupa pedoman umum dan kerangka kegiatanuntuk mencapai tujuan pembelajaran, yang dijabarkan dari falsafah dan teori belajar tertentu. menurut (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran merupakan suatu kegiatan pembeljaran yang harus dikerjakan oleh guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien.

c. Pemilihan Strategi Pembelajaran

Hamzah B. Uno (2008:45) Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu diperhatikan guru dalam proses pembelajaran. Maksudnya bahwa dalam proses pembelajaran, srategi belajar mengajar sangat penting dan perlu perhatikan oleh guru sebagai tenaga pendidik yang akan mendidik murid-murid karena strategi belajar mengajar adalah suatu rencana yang dipersiapkan secara seksama untuk mencapai tujuan-tujuan

belajar. Sehingga, sebagai guru perlu pemahaman yang lebih mengenai strategi pembelajaran agar dalam praktiknya guru dapat mengelola dengan benar dan baik.

Pemilihan Strategi Pembelajaran Strategi pembelajaran sebagai suatu pendekatan menyeluruh oleh Romiszowski (1981) dibedakan menjadi dua strategi dasar, yaitu ekpositori (penjelasan) dan diskoveri (penemuan).

Strategi ekspositori merupakan strategi yang menitikberatkan pada proses penyampaian materi secara verbal oleh guru kepada muridnya. Tujuan strategi yang menerapkan penyampaian materi secara verbal supaya mampu menguasai materi pelajaran dari guru sehingga mampu membawa hasil positif yaitu prestasi. Strategi ekspositori didasarkan pada teori pemrosesan informasi. Pada garis besarnya teori pemrosesan informasi (infoemation processing learning) menjelaskan proses belajar sebagai berikut :

a) Pembelajaran menerima informasi mengenai prinsip atau dalil yang dijelaskan dengan memberikan contoh.

b) Terjadi pemahaman pada diri pembelajar atas prinsip atau dalil yang diberikan.

c) Pembelajaran menarik kesimpulan berdasarkan kepentingannya yang khusus.

d) Terbentuknya tindakan pada diri pembelajar, yang merupakan hasil pengolahan prinsip/dalil dalam situasi yang sebenarnya.

Penerapan strategi ekspositori ini berlangsung sebagai berikut :

a) Informasi disajikan kepada pembelajaran

b) Diberikan tes penguasaan, serta penyajian ulang bilamana dipandang perlu

c) Diberikan kesempatan penerapan dalam bentuk contoh soal, dengan jumla dan tingkat kesulitan yang bertambah

d) Diberikan kesempatan penerapan uinformasi baru dalam situasi dan masalah yang sebenarnya Strategi diskoveri didasarkan pada teori pemrosesan pengalaman, atau disebut pula teori belajar berdasarkan pengalaman (experiential learning).

Pada garis besarnya proses belajar menurut teori ini berlangsung sebagai berikut :

a) Pembelajaran bertindak dalam suatu peritiwa khusus b) Timbul pemahaman pada diri pembelajar atas peristiwa

khusus itu

c) Pembelajar menggeneralisasikan peristiwa khusus itu menjadi suatu prinsip yang umum

d) Terbentuknya tindakan pembelajaran yang sesuai dengan prinsip itu dalam situasi atau peristiwa baru. Penerapan strategi diskoveri ini berlangsung dengan langkah-langkah berikut :

a) Diberikan kesempatan kepada pembelajar untuk berbuat dan mengamati

b) Diberikan tes tentang adanya hubungan sebab-akibat serta diberikan kesempatan ulang untuk berbuat bilamana dipeandang perlu

c) Diusahakan terbentuknya prinsip umum dengan latihan pendalaman dan pengamatan tindakan lebih banya

d) Diberikan kesempatan untuk penerapan informasi yang baru dipelajari dalam situasi yang sebenarnya.

Pemilihan strategi pembelajaran didasarkan pada pertimbang berikut :

1. Tujuan belajar : jenis dan jenjang isi, tujuan pembelajaran adalah kemampuan (kompetensi) atau keterampilan yang diharapkan dimiliki oleh siswa setelah mereka melakukan

proses pembelajaran tertentu. Tujuan pembelajaran dapat menentukan suatu strategi yang harus digunakan guru. 2. Sifat, kedalaman, dan banyaknya, maksudnya dilihat dari

segi bahan ajaran perlu diperhatikan secara lebih rinci mengenai kedalaman serta banyaknya bahan ajaran tersebut karena itu strategi pembelajaran harus dapat mengembangkan seluruh aspek kepribadian secara terintegritas. Pada sekolah lanjutan tingkat pertama dan sekolah menengah, program studi diatur dalam tiga kelompok. Pertama, program pendidikan umum. Kedua, program pendidikan akademik. Ketiga, Program Pendidikan Agama, PKn, Penjas dan Kesenian dikelompokkan ke dalam program pendidikan umum. Program pendidikan akademik bidang studinya berkaitan dengan keterampilan. Karena itu metode yang digunakan lebih berorientasi pada masing-masing ranah (kognitif, afektif, dan psikomotorik) yang terdapat dalam pokok bahasan.

3. Pembelajaran: latar belakang, motivasi, serta kondisi fisik dan mental

4. Tenaga kependidikan : jumlah, kualifikasi, dan kompetensi 5. Waktu : lama dan jadwalnya, waktu yang tersedia dalam

pemberian materi pelajaran satu jam pelajaran 45 menit, maka metode yang dipergunakan telah dirancang sebelumnya.

6. Sarana : yang dimanfaatkan, termasuk di dalamnya perangkat penunjang pembelajaran, perangkat pembelajaran itu dapat dipergunakan oleh guru secara berulang-ulang, seperti transparan, chart, video pembelajaran, film, dan sebagainya.

d. Unsur-unsur Strategi Pembelajaran

Unsur-unsur Strategi Pembelajaran mengandung sejumlah unsur atau komponen. Unsur-unsur yang lazim terdapat dalam rumusan strategi pembelajaran adalah :

a. Tujuan umum pembelajaran (sekarang lebih dikenal dengan nama standar kompetensi) yang ingin dicapai; misalnya meningkatnya minat baca, meningkatnya motivasi untuk belajar fisika.

b. Teknik : berbagai macam cara yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan umum. Pada umumnya merupakan penggabungan dari beberapa teknik sekaligus, misalnya ceramah, mendongeng, simulasi, dan permainan .

c. Pengorganisasian kegiatan belajar mengajar meliputi pengorganisaian siswa, guru dan tenaga kependidikan lainnya.

d. Peritiwa pembelajaran, yaitu penahapan dalam melakasanakan proses pembelajaran termasuk usaha yang perlu dilakukan dalam tiap tahap, agar proses berhasil. Secara garis besar meliputi langkah-langkah ; persiapan, penyajian, pemantapan.

e. Urutan belajar, yaitu penahapan isi ajaran yang diberikan agar lebih mudah dipahami.

f. Penilaian, yaitu dasar dan alat (instrumen) yang digunakan untuk mengukur usaha atau hasil belajar. Untuk mengukur hasil belajar, ada dua macam patokan yang dapat dipakai, yaitu acuan norma kelompok, dan acuan tujuan.

g. Pengelolaan kegiatan belajar/kelas, yaitu meliputi bagaimana pola pembelajaran diselenggarakan. Salah satu pengelolaannnya dalam bentu pola belajar mandiri.

h. Tempat atau latar adalah lingkungan dimana proses belajar-mengajar berlangsung. Hal ini meliputi keadaan dan kondisinya, pengaturan tempat duduk, bentuk kursi, macam perlengkapan yang tersedia serta kaya atau miskinnya rangsangan yang tersedia