• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Sektor Pertanian dalam Penyerapan Tenaga Kerja

Sektor pertanian di Kabupaten Sragen merupakan sektor yang memberikan kontribusi besar bagi perekonomian wilayah. Hal ini dapat dilihat dari besarnya nilai PDRB yang merupakan terbesar nilainya dibanding sektor lain. Selain itu, peranan sektor pertanian dapat dilihat juga dari jumlah penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Sragen. Sektor pertanian menjadi penyerap tenaga kerja terbesar dengan jumlah yang selalu meningkat dalam lima tahun terakhir (2004-2008).

Peranan sektor pertanian dalam penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Sragen dapat dihitung dengan menggunakan angka pengganda tenaga kerja. Dalam penelitian ini, diasumsikan bahwa proporsi pendapatan wilayah yang dibelanjakan dalam wilayah sebanding dengan jumlah tenaga kerja wilayah.

Hasil perhitungan angka pengganda tenaga kerja sektor pertanian di Kabupaten Sragen dalam kurun waktu 2004-2008 dapat dilihat pada Tabel 17 berikut

Tabel 17. Angka Pengganda Tenaga Kerja Sektor Pertanian di Kabupaten Sragen Tahun 2004-2008

Tahun TK

Pertanian

TK Total S k ∆X ∆Y

2003 240.136 471.699 0,50 2 -

-2004 240.557 472.578 0,50 2 421 842

2005 241.412 474.206 0,50 2 855 1.710

2006 243.867 479.030 0,51 2,04 2.455 5.008,2

2007 244.898 481.054 0,51 2,04 1.031 2.103,24

2008 246.878 484.945 0,51 2,04 1.980 4.039,2

Rata-rata 2,02

Sumber : Analisis Data Sekunder

Nilai S dalam Tabel 17 merupakan perbandingan jumlah kesempatan kerja pertanian dengan kesempatan kerja total di Kabupaten Sragen. Dari nilai S ini dapat dilihat besarnya perbandingan kesempatan kerja pertanian di Kabupaten

commit to user

Sragen adalah setengahnya dari kesempatan kerja total. Angka pengganda tenaga kerja (k) merupakan hasil perhitungan dari nilai S yang menunjukkan besarnya peranan sektor pertanian dalam menyerap tenaga kerja dibandingkan tenaga kerja secara keseluruhan yang bekerja di seluruh sektor pereokonomian Kabupaten Sragen. Sedangkan nilai k dapat digunakan sebagai indikator peranan sektor pertanian dalam menyerap tenaga kerja dalam mempengaruhi peningkatan atau penurunan tenaga kerja yang terserap di seluruh sektor suatu wilayah. Nilai k dan S yang didapat akan selalu berbanding lurus.

Angka pengganda tenaga kerja sektor pertanian Kabupaten Sragen tahun 2004-2008 cenderung mengalami peningkatan dengan nilai peningkatan yang tidak terlalu besar. Pada tahun 2004 angka pengganda tenaga kerja sebesar 2, begitu juga pada tahun 2005, sedangkan pada tahun 2006 mengalami peningkatan menjadi 2,04 dan menunjukkan angka konstan hingga tahun 2008. Dalam kurun waktu selama 6 tahun, maka diperoleh angka rata-rata sebesar 2,02, yang berarti bahwa selama tahun 2004-2008 setiap peningkatan kesempatan kerja di sektor pertanian sebanyak 1 orang maka akan dapat meningkatkan kesempatan kerja di keseluruhan sektor sebanyak 2 orang di Kabupaten Sragen. Hasil perhitungan angka pengganda tenaga kerja dari tahun 2004-2008 dapat digunakan untuk menentukan besarnya perubahan kesempatan kerja total di Kabupaten Sragen setiap tahunnya. Dengan mengalikan angka pengganda tenaga kerja sektor pertanian di suatu tahun dengan perubahan kesempatan kerja pertanian pada tahun yang sama, maka akan didapat perubahan kesempatan kerja total. Pada tahun awal analisis, yaitu tahun 2004, sektor pertanian menyerap tenaga kerja sebesar 240.557 orang atau 50,90% dari jumlah tenaga kerja yang ada di Kabupaten Sragen. Dibandingkan dengan tahun 2003 yang berjumlah 240.136 orang, tenaga kerja sektor pertanian mengalami peningkatan pada tahun 2004, yaitu sebesar 240.557 atau mengalami pertambahan jumlah 421 orang. Pertambahan jumlah tenaga kerja sektor pertanian ini mengakibatkan pertambahan jumlah tenaga kerja keseluruhan Kabupaten Sragen sebesar 842 orang. Peningkatan jumlah tenaga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

kerja pertanian yang terjadi dari tahun ke tahun ini seiring dengan berjalannya program penanaman padi organik yang telah berlangsung dari tahun 2001 hingga sekarang. Dalam kurun waktu 2004-2008 terjadi peningkatan luas tanam dan jumlah produksi untuk padi organik. Pada tahun 2004, luas tanam padi organik sebesar 2003,56 ha dengan produksi 11.833,67 ton sedangkan pada tahun 2008 terjadi peningkatan luas tanam sebesar 4.508,8 ha dengan produksi 27.721,53 ton.

Penanaman padi organik dilaksanakan di seluruh kecamatan Kabupaten Sragen.

Kecamatan Sambirejo merupakan kecamatan yang memiliki produksi padi organik terbesar yaitu 5001 ton.

Peningkatan jumlah tenaga kerja tertinggi terjadi pada tahun 2006, dimana sektor pertanian dengan subsektor Tabama (Tanaman Bahan Makanan) dan subsektor perikanan mengalami peningkatan luas panen dan produksi sehingga turut meningkatkan jumlah tenaga kerja sektor pertanian. Kacang panjang, ubi kayu dan jagung merupakan komoditas andalan selain padi di Kabupaten Sragen, hal ini dapat dilihat dari produksi komoditas bersangkutan. Produksi komoditas Tanaman Bahan Makanan Kabupaten Sragen dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18. Produksi dan Luas Panen Beberapa Komoditas Tanaman Bahan Makanan di Kabupaten Sragen Tahun 2005-2006

Komoditas Tabama

2005 2006

Luas panen (ha) Produksi (ton) Luas panen (ha) Produksi (ton)

Padi sawah 82.056 445.581 84.671 457.576

Padi gogo 3.683 11.689 3.715 11.991

Jagung 7.646 28.606 6.046 22.829

Ubi kayu 4.589 78.011 5.530 95.301

Kacang tanah 12.085 13.959 13.506 15.259

Kedelai 1.962 2.682 2.886 4.151

Kacang hijau 3.177 3.834 3.238 4.016

Kacang panjang 2.968 30.787 1.750 19.812

Ubi Jalar 18 223 4 53

Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Sragen, 2008

Komoditi yang dihasilkan subsektor tanaman bahan makanan di Kabupaten Sragen meliputi padi dan palawija, sayur-sayuran, dan buah-buahan. Hasil

commit to user

produksi subsektor tanaman bahan makanan tersebar di 20 kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Sragen. Padi sawah merupakan komoditi pertanian yang paling banyak diusahakan di Kabupaten Sragen. Hal ini disebabkan karena 42,84 persen dari luas lahan Kabupaten Sragen dimanfaatkan sebagai lahan sawah. Tingginya produksi padi didukung oleh topografi Kabupaten Sragen yang merupakan daerah dataran rendah dan terdapat sarana irigasi sehingga cocok untuk pertumbuhan padi sawah. Kabupaten Sragen mempunyai tujuh waduk dengan luas genangan 131,01 Ha. Ketujuh waduk tersebut adalah Waduk Kambangan Kecamatan Karangmalang, Waduk Gembong Kecamatan Karangmalang, Waduk Bothok Kecamatan Kedawung, Waduk Barambang Kecamatan Kedawung, Waduk Ketro Kecamatan Tanon, Waduk Blimbing Kecamatan Sambirejo, dan Waduk Gebyar Kecamatan Sambirejo. Meningkatnya luas panen dan produksi subsektor tanaman bahan makanan pada tahun 2005-2006 menyebabkan terjadinya aktivitas produksi yang meningkat.

Peningkatan luas panen terjadi pada komoditas padi sawah, padi gogo, ubi kayu, kacang tanah, kedelai, dan kacang hijau. Peningkatan luas panen pada komoditas ini juga turut meningkatkan jumlah tenaga kerja yang berpartisipasi aktif dalam kegiatan produksi komoditas bersangkutan, sehingga terjadi peningkatan tenaga kerja terbesar pada tahun 2006. Dengan banyaknya penduduk yang mengusahakan komoditi padi pada sub sektor tanaman bahan makanan maka tidak heran apabila Sragen termasuk salah satu lumbung padi di Jawa Tengah. Jenis padi yang diusahakan di Kabupaten Sragen adalah IR 64, Mentik Wangi, Fatmawati, dan Pandanwangi. Selain itu dengan dicanangkannya pertanian organik oleh Pemerintah Daerah setempat pada tahun 2001 maka petani padi sedikit demi sedikit telah tertarik untuk mengusahakan padi organik pada lahan sawahnya ini terbukti dengan semakin meningkatnya produksi padi organik dari tahun ke tahun disertai dengan peningkatan jumlah produsen pupuk dan pestisida organik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Dokumen terkait