• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Proposal PTK Bagian Pendahuluan

RANCANGAN PROPOSAL PTK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD

A. Kegiatan Belajar 1: Komponen dan Perancangan Proposal PTK 1. Tujuan dan Manfaat Proposal PTK

3. Perancangan Proposal PTK Bagian Pendahuluan

Pada bagian sebel umnya tel ah di jelaskan komponen-komponen proposal. Lalu, bagai mana cara mengisi komponen-komponen tersebut atau bagai mana teknik merancang proposal PTK? Ikuti penjelasan berikut.

a. Latar Belakang

Latar bel akang berisi paparan tentang kondisi yang seharusnya dan kondisi yang ada sehingga terl ihat adanya kesenj angan kondisi i deal yang seharusnya di lakukan dengan fakta di lapangan atau bi asa di sebut dengan masal ah. Dukungan dari hasi l-hasi l peneli ti an terdahul u akan memberi kan l andasan yang kokoh dalam argumentasi mengenai urgensi maupun signif ikansi permasalahan yang akan ditangani melalui tindakan kel as yang diaj ukan. K emudian rasional penti ngnya masalah tersebut di selesaikan dengan suatu ti ndakan dalam pembelaj aran yang tertuang dalam PTK . Bagian yang pali ng penting adalah disebutkannya tindakan yang akan di lakukan untuk menyel esai kan masalah. Dalam hal i ni A nda perl u menj el askan alasan memili h ti ndakan tersebut. Secara gari s besar l atar bel akang beri si urai an :

1) f akta-fakta pendukung,

2) argumentasi teori ti k tentang tindakan yang akan dipi lih, 3) hasil peneli ti an terdahul u (j ika ada), dan

4) al asan pentingnya penel itian i ni di lakukan.

Subbab Latar Bel akang ibaratnya waj ah yang mencermi nkan jati di ri seseorang. Pada Latar Belakang, A nda harus meyaki nkan pembaca bahwa masal ah tersebut betul-betul masalah di kelas yang perl u, penting dan mendesak untuk diselesaikan. Untuk itu kemukakan secara j elas bahwa masalah i tu merupakan masalah yang nyata terjadi di kelas. A nda dapat mengungkapkan kembali catatan

case study dal am saj ian bahasa yang l ebih f ormal .

Memulai gagasan pada Latar Belakang ti dak perl u terlal u jauh. Contohnya, j ika hendak membi carakan keakti fan siswa di kel as maka ti dak perl u mengawal inya dengan pasal 31 UUD 1945. M emul ai gagasan pada Latar Belakang adal ah dari hal yang umum tapi tidak terlal u umum atau j auh. K emudi an agak spesifi k pada permasal ahan yang akan dilakukan. Gagasan tersebut diungkapkan dalam

kal imat-kal imat yang al urnya harus logis arti nya runtut dan sal ing terkait antara suatu kali mat dengan kal imat beri kutnya.

Penul isan PTK adal ah karya tulis il mi ah sehingga kata-kata didal amnya dapat dipertanggungj awabkan secara keil muan. Contohnya, bil a A nda mengatakan bahwa nil ai matemati ka si swa rendah disebabkan oleh kurangnya konsentrasi ketika mengikuti pembelaj aran, maka Anda harus memberikan argumentasi atas pernyataan tersebut dengan mengacu pada hasi l penel iti an atau teori yang dapat dikutip dari buku atau j urnal . K emudian ji ka Anda mengatakan bahwa si swa kurang konsentrasi ketika bel ajar di kel as, maka A nda juga harus memberikan bukti -bukti yang mendukung pernyataan tersebut, mi sal nya data observasi, catatan guru, dan lai n-l ain.

Contoh:

A lternati f rangkaian gagasan pada Latar Bel akang untuk PTK berjudul

“Meningkatkan keaktifan siswa mempel ajari mengubah pecahan bi asa menjadi persen dengan pembelaj aran kooperatif tipe STAD siswa kelas V SD”

Fokus masalah pada peneli ti an ini adalah keakti fan si swa, maka untuk latar bel akang A nda dapat memul ai dari paparan tentang i deali sme pendidi kan matematika secara umum atau dari i deali sme proses pembel aj aran secara umum. K emudi an menuju pada gagasan yang agak spesifi k misalnya kondisi pembelaj aran matematika yang i deal dan harapan agar si swa berpartisi pasi akti f. Selanjutnya Anda dapat mengkontraskan paparan tentang kondi si yang i deal tersebut dengan kondisi nyata yang terj adi dalam pembelaj aran matematika di kel as A nda. Dapat pul a pengal aman pribadi yang dituli skan pada case study

diungkapkan dalam bahasa yang f ormal. Beri kutnya Anda sampaikan bahwa ketidakaktifan siswa dal am pembelajaran berdampak timbulnya masalah-masalah lain, seperti konsentrasi belaj ar rendah, kondi si kel as tidak kondusi f, proses bel ajar mengajar tersendat, hi ngga berakibat prestasi bel ajar matematika yang rendah. A nda meyakinkan pembaca proposal bahwa masal ah si swa ti dak akti f itu ada di kel as A nda dan sangat mengganggu kel ancaran proses pembelaj aran, sehi ngga masal ah tersebut perl u di atasi. Pada paragraf selanjutnya Anda menj elaskan al ternati f tindakan yang akan di lakukan untuk mengatasi masal ah

28

tersebut dengan menerapkan pembelaj aran kooperatif tipe STAD. Sampaikan al asan mengapa memil ih ti pe STAD. Gunakan bukti -bukti penel itian atau sedikit paparan teori yang mendukung bahwa tipe STA D di yakini dapat mengatasi masalah ketidakaktifan si swa dal am pembel ajaran. Pada akhi r subbab Latar Belakang Anda dapat menyampaikan maksud melakukan peneli tian tentang peni ngkatan keaktif an si swa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif ti pe STAD.

b. Rumusan Masalah

Rumusan Masalah di peroleh dari pengerucutan masalah pada Latar Belakang, hal ini menunj ukkan adanya jal inan l ogis antara Latar Bel akang dan Rumusan Masalah. Untuk mengi si bagian i ni, Anda tinggal menuli skan rumusan masal ah yang tel ah diperoleh sebel umnya. A nda boleh saj a memberikan sedikit narasi sebel um A nda menyampai kan rumusan masalahnya.

Contoh:

Berdasarkan latar bel akang tersebut di atas, maka rumusan masal ah dalam penel itian i ni sebagai berikut.

A pakah pembelaj aran dengan pendekatan kooperati f tipe STA D dapat meni ngkatkan keakti fan siswa mempelaj ari materi mengubah pecahan biasa menj adi persen di kelas V SD?

c. Tujuan Penelitian

Pada Tuj uan Penel itian, Anda menyatakan apa yang menjadi tujuan mel akukan penel itian. Tujuan Peneli ti an harus bermuara dari Rumusan M asal ah sehingga konsi sten atau sejal an. Pernyataan Tujuan Penel itian di rumuskan secara tegas yang i ngin di capai, obj ekti f dan keberhasi lannya dapat dicek secara mudah.

Contoh:

Penel iti an ini bertuj uan untuk meni ngkatkan keakti fan si swa dalam mempel ajari mengubah pecahan biasa menjadi persen mel alui pembel ajaran dengan pendekatan kooperatif ti pe STAD di kel as V SD.

Itu berarti arah kegi atan A nda dal am memberi kan serangkaian tindakan mel alui PTK adalah untuk meni ngkatkan keakti fan siswa. Berdasarkan pernyataan tujuan

penel itian i ni A nda dapat menentukan indikator keberhasil an ti ndakan untuk satu si klus PTK . Ti ndakan dikatakan berhasil ji ka dalam proses pembel ajaran tel ah menunj ukkan peni ngkatan pada indi kator-indi kator keakti fan siswa.

d. Manfaat Penelitian

Pada Manfaat Peneli ti an, Anda menyampaikan ni lai manf aat dari hasil peneli ti an yang diperoleh bagi siswa, guru, sekolah, atau i nstansi terkait lai nnya. Urai kan sumbangsih hasil peneli ti an Anda terhadap kual itas pembel ajaran sehingga tampak manfaatnya terutama bagi si swa. K emukakan pul a inovasi yang akan dihasil kan dari peneli ti an ini .

Contoh:

Hasil dari peneli ti an ini diharapkan bermanfaat bagi

1) Siswa meni ngkat keaktifannya dal am pembel ajaran sehingga dapat meni ngkatkan pemahaman dan penguasaan materi mengubah pecahan bi asa menj adi persen.

2) Guru memperol eh alternatif model strategi pembelaj aran mengubah pecahan biasa menj adi persen yang dapat mengakti fkan si swa

3) Sekolah memperol eh peningkatan mutu pembel ajaran matemati ka khususnya di kelas V .

e. Definisi Operasional

Pada Defini si Operasional, A nda mendefi nisikan istil ah-isti lah yang Anda gunakan khususnya pada kali mat Judul Penel iti an. Hal i ni di maksudkan agar terdapat kesamaan persepsi mengenai arti atau makna istil ah yang digunakan. Hal ini j uga diperl ukan jika terdapat beragam defi nisi terhadap i sti lah yang sama, maka Anda perlu menegaskan def ini si mana yang digunakan. Defi nisi yang digunakan ditentukan ol eh dasar teori yang menjadi acuan dal am melaksanakan penel itian. Def ini si istil ah dalam penel iti an tidak mengacu pada kamus melai nkan pada dasar teori yang digunakan dal am peneli tian tersebut.

30

Contoh:

Defini si pembel ajaran konvensi onal

Secara harfi ah konvensional berarti hal yang jamak terjadi , bi asa dil akukan atau tradisional tanpa inovasi. Namun i stilah ini perlu di defi nisikan j ika digunakan dal am konteks pembel aj aran, karena kondisi pembel ajaran yang dikatakan tradisional bisa j adi berbeda antara satu dengan l ainnya.

Rangkuman dari alternatif rancangan bagi an Pendahuluan untuk PTK Bu Harli ny adalah

Meningkatkan keaktifan mempelajari materi mengubah pecahan biasa menjadi persen dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa kelas V SD

A. Latar Belakang (Pokok-pokok pikiran pada Latar Belakang untuk dikembangkan)

Idealisme proses pembelajaran secara umum.

Kondisi pembelaj aran matematika yang ideal dan harapan agar siswa berpartisipasi aktif.

Kondisi nyata yang terjadi dalam pembel ajaran matematika di kelas. Ketidakaktifan siswa dalam pembelajaran meni mbulkan masalah-masalah lain, seperti konsentrasi belajar rendah, kondisi kelas tidak kondusif, proses belaj ar mengajar tersendat, hingga berakibat prestasi belajar matematika yang rendah.

Masalah siswa tidak aktif sangat mengganggu kelancaran proses bel ajar mengajar, sehingga masalah tersebut perl u diatasi.

Alternatif untuk mengatasi masalah tersebut dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Alasan memi lih tipe STAD berdasarkan bukti-bukti penelitian atau sediki t paparan teori yang mendukung bahwa tipe STAD diyakini dapat mengatasi masalah ketidakaktifan siswa dal am pembelajaran.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.

Apakah pembelajaran dengan pendekatan kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan siswa mempelajari mengubah pecahan biasa menjadi persen di kelas V SD?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam mempelajari mengubah pecahan bi asa menjadi persen mel alui pembelaj aran dengan pendekatan kooperatif tipe STAD di kelas V SD.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini di harapkan bermanfaat bagi:

1. Siswa meningkat keaktifannya dalam pembel ajaran sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan penguasaan mengubah pecahan biasa menjadi persen.

2. Guru memperoleh alternatif model strategi pembelajaran mengubah pecahan biasa menjadi persen yang dapat mengaktifkan siswa

3. Sekolah memperoleh peningkatan mutu pembelajaran matematika khususnya di kel as V.

E. Definisi Opersional

32

Dokumen terkait