A. Teori yang Mendukung
7. Perangkat Pembelajaran
Semakin berkembangnya kemajuan pendidikan saat ini, tak lepas dari
sauatu perangkat pembelajaran yang digunakan pula untuk menciptakan
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan. Hal tersebut diungkapkan oleh Akbar
(2013) bahwa terlaksananya kurikulum bergantung pada pengembangan
perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran merupakan salah satu hal yang
wajib diketahi oleh guru di dalam pelaksanaan implementasi kurikulum 2013.
Trianto (2010) mengungkapkan bahwa perangkat pembelajaran merupakan
perangkat yang digunakan dalam pengelolaan proses pembelajaran. Perangkat
pembelajaran yang disusun oleh guru dapat dijadikan acuan untuk melihat
keberhasilan guru dalam mengajar di kelas. Perangkat pembelajaran terdiri dari
silabus, buku ajar, sumber, dan media pembelajaran, instrumen asesmen, dan RPP
menurut Akbar (2013). Pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan peneliti
bahwa perangkat pembelajaran merupakan pendukung keberhasilan suatu
kurikulum. Perangkat pembelajaran juga digunakan dalam mengelola
pembelajaran di kelas.
a. Silabus
Komponen penunjang terbentuknya suatu rencana pelaksanaan
pembelajaran adalah silabus. Silabus merupakan sebuah rencana pembelajaran
pada satu tema tertentu yang di dalamnya mencakup standar kompetensi,
alokasi waktu dan juga sumber belajar Departemen Pendidikan Nasional,2008
dalam (Akbar, 2013). Komponen tersebut lebih rinci akan dijelaskan pada
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH). Saat ini silabus kurikulum
2013 telah dibuat oleh pemerintah pusat (Akbar, 2013), namun dapat dilakukan
pengembangan dengan memperhatikan unsur-unsur dari silabus itu sendiri.
Unsur-unsur tersebut kurang lebih mencakup tujuan mata pelajaran yang akan
diajarkan, sasaran mata pelajaran, keterampilan yang diperlukan, urutan topik-
topik yang diajarkan, aktivitas dan sumber-sumber belajar, serta teknik evaluasi
yang digunakan (Majid, 2009). Disimpulkan bahwa silabus merupakan rencana
pembelajaran yang mencakup satu tema dan didalamnya berisi komponen berupa
standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator, penilaian, alokasi waktu dan juga sumber belajar yang berguna dalam
menyususn perangkat pelaksanaan pembelajaran. Silabus yang baik akan memberi
kemudahan kemudahan bagi guru dalam menyusun RPP dan dalam
pelaksanaannya di lapangan.
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)
Pedoman yang digunakan oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran
adalah berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) merupakan pengembangan dari silabus. Permendikbud
Nomor 81A Tahun 2013 menyatakan bahwa RPP adalah rencana pembelajaran
dari suatu materi atau tema tertentu yang dikembangkan lebih rinci dari silabus
(Kemendikbud, 214). Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
(1) identitas sekolah atau nama satuan pendidikan; (2) identitas tema/
subtema; (3) kelas/ semester; (4) materi pokok; (5) Alokasi waktu (melihat
pertimbangan beban belajar yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus
dicapai. (6) Kompetensi Inti (KI), merupakan gambaran kompetensi dalam
aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari oleh
sekolah atau kelas; (7) Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator. Kompetensi
dasar merupakan kompetensi yang lebih spesifik dari KI mengenai aspek
sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator merupakan pengembangan
dari KD untuk mengukur pencapaian siswa dari kompetensi dasar yang
meliputi pula aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. (8) Tujuan
pembelajaran yaitu dirumuskan dari KD dengan melihat kata kerja
operasional dan harus ada unsureAudience (siswa atau kepada siapa tujuan dimaksudkan), Behavior (kemampuan yang harus dilakukan), Condition
(perilaku yang akan diamati), Degree(standar penilaian untuk kemampuan). (9) Materi pembelajaran yaitu materi pokok yang memuat konsep, prinsip,
maupun prosedur yang ditulis sesuai indikator yang telah ditulis; (10)
Metode pembelajaran merupakan rincian dari kegiatan pembelajaran yang
digunakan oleh guru untuk mencapai kompetensi dasar sesuai karakteristik
siswa. (11) Media, alat, dan sumber pembelajaran Kemendikbud
(2014:108). Guru diwajibkan untuk menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran untuk kelas dimana ia mengajar, karena pengembangan RPP
merupakan hal penting untuk meningkatkan kompetensi dari siswa
Pengembangan RPP dapat dilakukan pada setiap awal semester atau awal
tahun pelajaran, dengan maksud agar RPP telah tersedia terlebih dahulu dalam
setiap awal pelaksanaan pembelajaran sehingga mempermudah guru ketika
mengejar di lapangan. Disimpulkan dari pendapat tersebut bahwa RPP adalah
pengembangan rencana pembelajaran yang dilakukan oleh guru dari suatu tema
atau subtema dalam silabus, yang dikembangkan lebih rinci dan sistematis dengan
melihat komponen-komponen yang berlaku dalam penyusunannya. Penyusunan
RPP dilakukan untuk mempermudah guru ketika mengajar sekaligus untuk
melihat keberhasilan guru mengajar di lapangan.
c. Prinsip Pengembangan RPPH
RPPH menjadi suatu acuan bagi guru dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran dan dapat dikembangkan dengan memperhatikan minat serta
perhatian siswa terhadap materi pembelajaran (Mulyasa, 2008). RPPH dapat
dikembangkan guru dengan memperhatikan silabus dan menyesuaikan kondisi
pendidikan, meliputi kemampuan awal siswa, minat, emosi, gaya belajar,
kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai dan/
atau lingkungan siswa yang mampu mendorong partisipasi aktif sesuai dengan
tujuan kurikulum 2013 menurut Permendikbud Nomor 81A (2013) .
Langkah -langkah pengembangan RPPH menurut Akbar (2013) adalah,
(1) identifikasi masalah pembelajaran di kelas melaluireview literature,observasi kelas, dan telaah dokumen terkait dengan RPPH yang digunakan guru di
lapangan; (2) analisi kurikulum dengan melakukan analisis standar isi meliputi
menyusun draft RPPH berdasarkan landasan teoritik dan standar proses; (4)
validasiahli untuk mengetahui kesesuaian draft RPPH dengan landasan teoritik
penyusunan RPPH menggunakan instrument validasi; (5) merevisi draft RPPH
berdasarkan validasi ahli; (6) melakukan ujicoba RPPH dalampraktik
pembelajaran di kelas. Kemudian guru melakuakn validasi untukmengetahiu
keterterapan RPPH. Bersamaan dengan hal tersebut, dilakukan validasi audience
oleh siswa untuk mengetahui keefektifan RPPH dalam mencapai target
pembelajaran; (7) melakukan revisi berdasarkan uji coba terbatas. analisis efek
pembelajaran dan keterbatasan RPPH, melakukan revisi berdasarkan uji coba
terbatas untuk menghasilkan RPPH yang lebih baik dan efektif.
Paparan di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa pengembangan rencana
pelaksanaan pembelajaran harus memperhatikan kondisi pendidikan, meliputi
kemampuan awal siswa, minat, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan
belajar, latar belakang budaya, norma, nilai dan/ atau lingkungan siswa. Langkah-
langkah pengembangan RPPH secara garis besar dibagi menjadi 4, yaitu analisis
kebutuhan, penyusunan produk termasuk didalamnya melakukan analisis KI, KD,
indikator, dan tujuan pembelajaran, melakukan validasi ahli, dan uji coba
terbatas.
d. Bahan Ajar
Pelaksanaan pembelajaran akan berlangsung dengan baik dengan bantuan
suatu bahan ajar. Bahan ajar adalah materi yang disusun secara lebih terperinci
terstruktur dalam kegiatan belajar-mengajar guna membantu guru dalam
teks yang dibutuhkan guru untuk merencanakan pembelajaran (Majid, 2009).
Bahan ajar tersebut dapat berupa tertulis (koran, majalah, brosur, dan lain-lain)
tidak tertulis (internet). Bahan ajar yang digunakan dalam kurikulum 2013 disebut
juga dengan bahan ajar tematik, yaitu semua muatan pembelajaran yang saling
berkaitan dijadikan kedalam satu tema. Prastowo (2014) berpendapat bahwa
bahan ajar tematik adalah bahan ajar dari gabungan beberapa muatan
pembelajaran yang disusun secara sistematis untuk membantu guru pada jalannya
pembelajaran. Tujuannya adalah selain untuk mempermudah guru dan siswa
dalam mengikuti prosses belajar, juga untuk menyediakan bahan ajar yang sesuai
tuntutan kurikulum dan kebutuhan siswa. Tujuan tersebut bisa dijadikan bahan
untuk mengembangkan bahan ajar.
Adapun pengembangan bahan ajar tematik dapat dilakukan dengan melihat
karakteristik dari bahan ajar menurut Prastowo (2014), yaitu (1) Aktif, bahan ajar
dibuat harus memuat materi yang dapat mengaktifkan siswa, aktif pada fisik,
mental, intelektual serta emosional dengan mempertimbangkan minat,
kemampuan dan motivasi belajar; (2) Menarik dan menyenangkan. Bahan ajar
yang dibuat harus menarik minat siswa dan tidak membosankan; (3) Holistik.
Bahan ajar sebisa mungkin dibuat untuk membantu siswa memahami suatu
fenomena di lingkungan yang dialami; dan (4) Autentik. Bahan ajar yang dibuat
harus memuat pengetahuan yang mengacu pada pengalaman langsung yang sesuai
dengan kenyataan. Karakteristik tersebut digunakan sebagai dasar membuat bahan
ajar yang tidak pasif. Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa bahan
membantu guru dalam memberikan pembelajaran di kelas. Bahan ajar berfungsi
untuk membantu siswa dalam pemahaman materi sekaligus membantu guru dalam
menyampaikan materi pada pelaksanakan proses belajar.
e. Lembar Kerja Siswa
Perkembangan pemahaman siswa dapat dilihat dengan menggunakan
lembar kerja siswa. Guru diwajibkan untuk membuat lembar kerja siswa di tiap
pertemuan. Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan suatu materi ajar cetak berupa
lembaran kertas yang berisi materi, ringkasan dan petunjuk pelaksanaan tugas
pembelajaran sehingga siswa diharapkan dapat mempelajari materi ajar tersebut
secara mandiri. LKS bersifat teoritis dan praktis yang mengacu pada pencapaian
kompetensi serta penggunaannya tergantung pada bahan ajar lain yang digunakan
(Prastowo, 2014). Guru harus berhati-hati dalam membuat lembar kerja siswa
karena lembar kerja siswa menjadi salah satu kriteria untuk menilai tercapai atau
tidaknya sebuah kompetensi. Lembar kerja siswa mempunyai fungsi yang sangat
penting bagi berjalannya pembelajaran dan perkembangan siswa. Fungsi dari
lembar kerja siswa juga diungkapkan menurut Prastowo (2014) meliputi: (1)LKS
berfungsi untuk mengaktifkan siswa; (2) LKS membantu memudahkan siswa
dalam memahami materi pembelajaran yang diberikan; (3) LKS berfungsi untuk
melatih kemampuan siswa; serta (4) LKS dapat mempermudah penyampaian
materi kepada siswa. Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa lembar kerja
siswa merupakan suatu materi ajar cetak yang berisi petunjuk pelaksanaan tugas
pembelajaran sehingga siswa diharapkan dapat mempelajari materi ajar tersebut
jalannya proses belajar juga sebagai alat untuk mengaktifkan siswa,
mempermudah penyampaian materi dan untuk mengetahui tingkat perkembangan
siswa.