• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga

Kebijakan 4 : Penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas personil pengelolaan air limbah permukiman

B. Pembangunan Prasarana Air Limbah Terpusat (off-site)

5. Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga

Peraturan Pemerintah ini merupakan pengaturan tentang pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga yang meliputi:

a. kebijakan dan strategi pengelolaan sampah; b. penyelenggaraan pengelolaan sampah; c. kompensasi;

d. pengembangan dan penerapan teknologi; e. sistem informasi;

6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Tata Ruang.

Peraturan ini mensyaratkan tersedianya fasilitas pengurangan sampah di perkotaan dan sistem penanganan sampah di perkotaan sebagai persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh Pemerintah/Pemda.

7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 2 1/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan (KSNP-SPP)

Peraturan Menteri ini dirumuskan dalamrangka untuk memberikan akses ke seluruh pelosok tanah air untuk memberikan pelayanan minimal; membina penyelenggaraan infrastruktur secara transparan dan terbuka dengan melibatkan masyarakat, meningkatkan peran Pemerintah Daerah d a l a m menyelenggara-kan infrastruktur secara efisien, efektif dan produktif.

Berdasarkan ketentuan normatif tersebut di atas, arah kebijakan dan strategi nasional pengelolaan persampahan dapat diperlihatkan seperti pada Tabel 6.18. B. Ruang Lingkup Pengelolaan Persampahan

Sampah dapat didefinisikan sebagai sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah yang dikelola dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan UU 18 tahun 2008 yaitu:

a) Sampah rumah tangga yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga (tidak termasuk tinja);

b) Sampah sejenis sampah rumah tangga berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dll;

c) Sampah spesifik meliputi sampah beracun, sampah akibat bencana, bongkaran bangunan, sampah yang tidak dapat diolah secara teknologi, dan sampah yang timbul secara periodik. Sampah spesifik harus dipisahkan dan diolah secara khusus. Apabila belum ada penanganan sampah B3 maka perlu ada tempat penampungan khusus di TPA secara aman sesuai peraturan perundangan.

Pengelolaan sampah dapat didefinisikan sebagai semua kegiatan yang berkaitan dengan pengendalian timbulan sampah, pengumpulan, transfer dan transportasi, pengolahan serta pemrosesan akhir sampah dengan mempertimbangkan faktor kesehatan lingkungan, ekonomi, teknologi, konservasi, estetika, dan faktor lingkungan lainnya.

Tabel 6.18

Kebijakan dan Strategi Serta Rencana Tindak Pengelolaan Perampahan

KEBIJAKAN STRATEGI RENCANA TINDAK

1. Pengurangan timbulan sampah semaksimal mungkin dimulai dari sumbernya

- Meningkatkan pemahaman masyarakat akan 3R - Mengembangkan dan menerapkan system insentif dan

disinsentif dalam pelaksanaan 3R

- Mendorong koordinasi lintas sektor (perindustrian & perdagangan)

- Promosi dan kampanye 3R nasional - Pelaksanaan ujicoba/pengembangan dan

replikasi 3R di permukiman

- Fasilitasi pembentukan forum koordinasi interdepartemen untuk penerapan 3R 2. Peningkatan peran aktif

masyarakat dan dunia usaha/swasta sebagai mitra pengelolaan

- Meningkatkan pemahaman tentang pengelolaan persampahan sejak dini melalui pendidikan di sekolah

- Menyebarluaskan pemahaman tentang pengelolaan persampahan kepada masyarakat umum

- Membina masyarakat khususnya kaum perempuan dalam pengelolaan persampahan

- Mendorong peningkatan pengelolaan berbasis masyarakat - Mengembangkan sistem insentif dan iklim yang kondusif bagi dunia usaha/ swasta

- Pelaksanaan Ujicoba/pengembangan dan replikasi sekolah bersih dan hijau

- Pengembangan pedoman/panduan pengelolaan sampah

- Fasilitasi forum lingkungan oleh kaum perempuan

- Pelaksanaan ujicoba/pengembangan/ replikasi Pengelolaan sampah berbasis masyarakat

- Penyusunan pedoman kemitraan - Fasilitasi/Ujicoba/pengembangan/

replikasi kemitraan dengan swasta 3. Peningkatan cakupan pelayanan dan

kualitas sistem pengelolaan

- Optimalisasi Prasarana&Sarana persampahan kota/kab.

- Meningkatkan cakupan pelayanan secara terencana dan berkeadilan

- Meningkatkan kapasitas sarana persampahan sesuai sasaran pelayanan

- Melaksanakan rehabilitasi TPA yang mencemari lingkungan - Mengembangkan TPA kearah SLF/CLF

- Meningkatkan TPA regional

- Pelaksanaan Evaluasi kinerja Prasarana & Sarana Persampahan

- Pedoman manajemen asset persampahan - Penyusunan Masterplan, Studi

kelayakan, Perencanaan Teknis dan Manajemen

- Penambahan prasarana & sarana persampahan sesuai kebutuhan - Pelaksanaan rehabilitasi TPA

- Penyusunan pedoman pengelolaan TPA - Penyusunan Studi lokasi dan kelayakan

pengembangan TPA regional sesuai tata ruang

KEBIJAKAN STRATEGI RENCANA TINDAK

- Melaksanakan Litbang dan aplikasi teknologi penanganan sampah tepat guna dan berwawasan lingkungan

- Uji coba pengelolaan TPA regional secara profesional

- Penyusunan pedoman teknologi pengolahan sampah ramah lingkungan

- Penyusunan pedoman pemanfaatan gas TPA - Penyusunan pedoman waste-to-energy

- Ujicoba waste-to-energy (kota besar/metropolitan) 4. Pengembangan kelembagaan, peraturan

dan perundangan

- Meningkatkan status & kapasitas institusi pengelola - Meningkatkan kinerja institusi pengelola

- Memisahkan fungsi / unit regulator & operator

- Meningkatkan koordinasi & kerjasama antar stakeholder - Meningkatkan kualitas SDM bidang persampahan - Mendorong pengelolaan kolektif atas P&S regional - Meningkatkan kelengkapan produk hukum / NPSM

pengelolaan persampahan

- Mendorong implementasi/penerapan hukum bidang persampahan

- Penyusunan pedoman kelembagaan - Pelaksanaan Evaluasi kinerja lembaga - Pelaksanaan program Adipura/Kota Sehat

- Penyusunan pedoman pemisahan fungsi regulator dan operator

- Bantuan teknis pemisahan fungsi regulator dan operator

- Penyusunan pedoman pengembangan kerjasama antar stakeholder di tingkat kota/kab

- Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di tingkat pusat, prov, dan kota/kab.

- Pedoman organisasi pengelola fasilitas regional - Penyusunan dan pengembangan NPSM

persampahan

- Penyusunan pedoman penerapan produk dan sanksi hukum persampahan

5. Pengembangan alternatif sumber pembiayaan.

- Menyamakan persepsi para pengambil keputusan dalam pengelolaan persampahan dan kebutuhan anggaran - Mendorong peningkatan pemulihan biaya persampahan

- Sosialisasi prioritas pengelolaan

persampahan bagi para pengambil keputusan (eksekutif & legislatif)

- Pengalokasian anggaran persampahan

- Penyusunan pedoman penyusunan rencana biaya, pengelolaan keuangan, penyusunan tarif retribusi

6.4.2.2 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan Persampahan A. Isu Strategis Pengembangan Persampahan

Untuk merumuskan isu strategis ini, perlu dilakukan identifikasi data dan informasi dari dokumen-dokumen perencanaan pembangunan terkait dengan pengembangan permukiman tingkat nasional maupun daerah, seperti dokumen RPJMN, MDGs, RPJMD, RTRW Kabupaten/Kota, Renstra Dinas, Dokumen SPPIP, Rencana Induk Persampahan dan dokumen lainnya yang selaras menyatakan isu strategis pengembangan permukiman di Kabupaten/Kota.

Berikut adalah isu-isu strategis dan permasalahan dalam pengelolaan persampahan secara umum antara lain: