• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

B. Kriteria Kesiapan

3) Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

Bahwa Pengembangan SPAM adalah kegiatan yang bertujuan membangun, memper-luas dan/atau meningkatkan sistem fisik dan non fisik (kelembagaan, manajemen, keuangan, peranerta masyarakat, dan hukum) dalam kesatuan yang utuh untuk melaksanakan penyediaan air minum kepada masyarakat menuju keadaan yang lebih baik. Peraturan tersebut juga menyebutkan asas penyelenggaraan pengem-bangan SPAM, yaitu asas kelestarian, keseimbangan, kemanfaatan umum, keterpa-duan dan keserasian, keberlanjutan, keadilan, kemandirian, serta transparansi dan akuntabilitas.

Tabel 6.8

Kebutuhan Program dan Kegiatan Bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan Di Kabupaten Mukomuko Tahun 2016 - 2020

No

Output/ Sub OutPut

Rincian Kegiatan Lokasi Vol Satuan Tahun

Sumber Pembiayaan (Rp)

APBN APBD

Swasta Masy CSR URA PHLN Provinsi Kab/Kota

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 PERATURAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

- Penyusunan Rancangan UU dan RPP Bidang Penataan

Bangunan Lingkungan LAP

- Penyusunan Standar/Pedoman/Kriteria (SPK) SPK

Penyusunan RTBL Kawasan Pemerintahan kab.Mukomuko Mukomuko 1 LAP 2018 800.000

Penyusunan RTBL Kawasan Wisata Pantai Pandan

Wangi Kab.Mukomuko Mukomuko 1 LAP 2018 800.000

Penyusunan RTBL Kawaan Wisata Pantai Danau

Nibung Kab.Mukomuko Mukomuko 1 LAP 2018 800.000

Penyusunan RTBL Tradisional Benteng Anna

Ps.Gedang Mukomuko 1 LAP 2018 800.000

Penyusunan Studi Rencana Induk Sistem Proteksi

Kebakaran (RISPK) Kab.Mukomuko Mukomuko 1 LAP 2018 800.000

Penyusunan Desan dan DED Kawasan Pemerintahan

kab.Mukomuko Mukomuko 1 LAP 2019 500.000

Penyusunan Desain dan DED Kawasan Wisata

Pantai Pandan Wangi Kab.Mukomuko Mukomuko 1 LAP 2019 500.000

Penyusunan Desain dan DED Kawaan Wisata Pantai

Danau Nibung Kab.Mukomuko Mukomuko 1 LAP 2019 500.000

Penyusunan Desain dan DED Tradisional Benteng

Anna Ps.Gedang Mukomuko 1 LAP 2019 500.000

Penyusunan Desain dan DED Rencana Induk Sistem

Proteksi Kebakaran (RISPK) Kab.Lebong Mukomuko 1 LAP 2019 500.000

2 PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG

- Pembinaan Pengelolaan bangunan gedung LAP

- Pembinaan Ruang Terbuka Hijau LAP

- Pembinaan kelembagaan dan Kemitraan LAP

- Pembinaan Penataan Kawasan LAP

- Fasilitasi Penguatan Pemda LAP

- Fasilitasi Penguatan Kapasitas Masyarakat dan Dunia usaha LAP

- Pembinaan lainnya LAP

3 PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG

- Bangunan Gedung Pusaka Ha

- Bangunan Gedung Kinerja Ha

- Bangunan Gedung Mitigasi Bencana

Pembangunan SHELTER Kuto Jaya Kec.Mukomuko

Kab.Mukomuko Mukomuko 1 Ha 2016 47.007.000

Penataan bangunan Gedung Pemadam Kebakaran

Kab.Mukomuko 1 Ha 2019 8.200.000

- Bangunan Gedung Perbatasan Ha

4 PENYELENGARAAN PENATAAN BANGUNAN

- Penataan Bangunan Kawasan Strategis nasional Ha

- Penataan Bangunan Kawasan Pusaka Ha

- Penataan Bangunan Kawasan Rawan Bencana

- Penataan Bangunan Kawasan Hijau Ha

- Penataan Bangunan Kawasan Destinasi Wisata Penataan bangunan Kawasan Pemerintahan

kab.Mukomuko Mukomuko 1 LAP 2020 500.000

Penataan Bangunan Kawasan Wisata Pantai Pandan

Wangi Kab.Mukomuko Mukomuko 1 LAP 2020 500.000

Penataan bangunan Kawaan Wisata Pantai Danau

Nibung Kab.Mukomuko Mukomuko 1 LAP 2020 500.000

Penataan Bangunan Tradisional Benteng Anna

Ps.Gedang Mukomuko 1 LAP 2020 500.000

5 PENYELENGGARAAN PENATAAN BANGUNAN KAWASAN KHUSUS

- Penataan RTH Ha

- Penataan Bangunan kebun raya Ha

- Penataan Kota hijau Ha

- Penataan Kota Pusaka Ha

Total 63.707.000 0 0 0 0 0 0 Sub Total 2016 47.007.000 - - - - - - Sub Total 2017 - - - - - - - Sub Total 2018 4.000.000 - - - - - - Sub Total 2019 10.700.000 - - - - - - Sub Total 2020 2.000.000 - - - - - -

4) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 20/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

Peraturan ini mengamanatkan bahwa dalam rangka peningkatan pelayanan/ penyediaan air minum perlu dilakukan pengembangan SPAM yang bertujuan untuk membangun, memperluas, dan/atau meningkatkan sistem fisik dan non fisik daam kesatuan yang utuh untuk melaksanakan penyediaan air minum kepada masyarakat menuju keadaan yang lebih baik dan sejahtera.

5) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Tata Ruang

Peraturan ini menjelaskan bahwa tersedianya akses air minum yang aman melalui Sistem Penyediaan Air Minum dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi dengan kebutuhan pokok minimal 60 liter/orang/hari.

Secara lebih spesifik, berbagai kebijakan dan strategi pengembangan SPAM yang sesuai dengan ketentuan normatif tersebut, dapat dijelaskan seperti terlihat pada Tabel 6.9.

SPAM dapat dilakukan melalui sistem jaringan perpipaan dan/atau bukan jaringan perpipaan. SPAM dengan jaringan perpipaan dapat meliputi unit air baku, unit produksi, unit distribusi, unit pelayanan, dan unit pengelolaan. Sedangkan SPAM bukan jaringan perpipaan dapat meliputi sumur dangkal, sumur pompa tangan, bak penampungan air hujan, terminal air, mobil tangki air, instalasi air kemasan, atau bangunan perlindungan mata air. Pengembangan SPAM menjadi kewenangan/tanggung jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk menjamin hak setiap orang dalam mendapatkan air minum bagi kebutuhan pokok sehari-hari secara sehat, bersih, dan produktif sesuai dengan amanat PP No. 16 Tahun 2005.

Pemerintah dalam hal ini adalah Direktorat Pengembangan Air Minum, Ditjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok Direktorat Jenderal Cipta Karya di bidang perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan produk pengaturan, pembinaan dan pengawasan serta fasilitasi di bidang pengembangan sistem penyediaan air minum. Adapun fungsinya antara lain mencakup:

 Menyusun kebijakan teknis dan strategi pengembangan sistem penyediaan air minum;

 Pembinaan teknik, pengawasan teknik dan fasilitasi pengembangan sistem penyediaan air minum termasuk penanggulangan bencana alam dan kerusuhan sosial;

 Pengembangan investasi untuk sistem penyediaan air minum;

 Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria serta pembinaan kelembagaan dan peran serta masyarakat di bidang air minum.

Tabel 6.9

Kebijakan dan Strategi Pengembangan SPAM No Kebijakan Strategi

Rencana Tindak

Sudah Ada SPAM Belum Ada SPAM

1 Peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan air minum

1. Mengembangkan SPAM dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan minimal untuk memperluas jangkauan pelayanan air minum terutama untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

1. Bantuan fasilitasi perluasan pelayanan melalui penambahan kapasitas & pengembangan jaringan untuk PDAM sehat.

2. Bantuan teknis/program fasilitasi penyelenggaraan SPAM dengan pola Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS). 3. Bantuan program penyehatan PDAM melalui :

a. Perluasan pelayanan bagi PDAM kurang sehat dalam rangka untuk meningkatkan pendapatan.

b. Optimalisasi sistem dengan menurunkan kapasitas tak termanfaatkan hingga < 10%.

c. Perluasan pelayanan hingga mencapai skala ekonomis.

1. Bantuan fisik pembangunan baru SPAM untuk kota sedang/kecil (IKK) diutamakan :

a. Ibukota Kecamatan yang belum memiliki sistem. b. Ibu kota kabupaten/kota pemekaran.

c. Kawasan/desa rawan air, kawasan perbatasan, daerah pesisir, pulau-pulau terluar.

2. Bantuan fisik pengembangan SPAM melalui perluasan pelayanan dari wilayah tetangga yang sudah memiliki SPAM.

3. Bantuan fisik pengembangan SPAM untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah di kawasan RSH.

2. Mengembangkan aset manajemen SPAM dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan.

1. Bantuan teknis peningkatan manajemen dan optimalisasi aset PDAM.

2. Bantuan program penurunan tingkat kehilangan air. 3. Bantuan teknis penyusunan studi kelayakan kerja sama

pengelolaan antar daerah atas dasar ketersediaan air baku.

1.Bantuan fisik pengembangan SPAM melalui kerjasama regional pengembangan SPAM.

3 meningkatkan dan memperluas akses air yang aman melalui non-perpipaan terlindungi bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

1. Bantuan teknis/fisik pengembangan baru prasarana air minum non-pipa terlindungi

2. Bantuan program meningkatkan prasarana air minum menjadi terlindungi (dari tidak terlindungi).

4. Mengembangkan penyediaan air minum yang terpadu dengan sistem sanitasi

1. Bantuan teknis penyusunan rencana induk air minum terpadu sanitasi dan penyusunan studi kelayakan.

1. Bantuan teknis penyusunan rencana induk air minum terpadu sanitasi dan penyusunan studi kelayakan.

5. Mengembangkan pelayanan air minum dengan kualitas yang sesuai dengan standar baku mutu.

1. Bantuan teknis peningkatan pelayanan sekurang-kurangnya mencapai standar pelayanan minimal. 2. Bantuan teknis peningkatan kualitas pelayanan sesuai

dengan standar baku mutu kualitas air minum.

1. Bantuan teknis pengawasan kualitas air minum. 2. Bimbingan teknis konstruksi SPAM.

2

Pengembangan pendanaan untuk penyelenggaraan SPAM dari berbagai sumber secara optimal.

1. Mengembangkan sumber alternatif pembiayaan melalui penciptaan sistem pembiayaan dan investasi.

1. Bantuan teknis fasilitasi peningkatan pendanaan melalui bank komersial untuk PDAM sehat

2. Bantuan teknis fasilitasi peningkatan pendanaan melalui lembaga non bank.

3. Bantuan teknis fasilitasi peningkatan pendanaan untuk pengembangan SPAM melalui PHLN.

4. Bantuan teknis fasilitasi peningkatan pendanaan melalui penerbitan obligasi pemerintah dan obligasi perusahaan.

5. Pengembangan pola pembiayaan melalui skema water hibah

2 Meningkatkan peran dunia usaha/swasta dan masyarakat dalam pembiayaan sarana air minum.

1. Bantuan teknis peningkatan pendanaan melalui kerja sama pemerintah dan dunia usaha.

2. Bantuan dana stimulan untuk mendorong pengembangan SPAM oleh masyarakat secara mandiri.

1. Bantuan teknis peningkatan pendanaan melalui kerja sama pemerintah dan dunia usaha.

3. Meningkatkan kemampuan finansial PDAM.

Bantuan program penyehatan PDAM melalui : 1. Restrukturisasi/penetapan tarif :

a. Menerapkan tarif dengan prinsip pemulihan biaya penuh (FCR).

b. Menerapkan subsidi pemerintah daerah apabila tarif lebih rendah dari tarih FCR.

c. Penetapan tarif progresif bagi masyarakat yang mampu.

2. Restrukturisasi hutang melalui : a. Penjadwalan ulang.

b. Peninjauan persyaratan hutang c. Penghapusan denda.

3

Pengembangan kelembagaan, peraturan perundang-undangan

1 Memperkuat peran dan fungsi dinas/instansi di tingkat

kabupaten/kota dalam pengembangan SPAM

1. Bantuan teknis penyusunan dan penyempurnaan tupoksi dinas terkait pengembangan SPAM.

2. Bantuan teknis peningkatan SDM

3. Peningkatan fungsi regulator dalam rangka perkuatan kelembagaan melalui penyelenggaraan tugas dekonsentrasi dan pembantuan.

1. Bantuan teknis penyusunan dan penyempurnaan tupoksi dinas terkait pengembangan SPAM.

2. Bantuan teknis peningkatan SDM

3. Peningkatan fungsi regulator dalam rangka perkuatan kelembagaan melalui penyelenggaraan tugas dekonsentrasi dan pembantuan.

2. Menerapkan prinsip good government dan good coorporate government.

1. Bantuan teknis peningkatan SDM pengelola SPAM, melalui sertifikasi ahli bidang air minum dan pelatihan operasi dan pemeliharaan SPAM.

2. Meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik berdasarkan prinsip good government government. 3. Menerapkan sistem manajemen mutu dalam

penyelenggaraan SPAM.

3 Melengkapi produk-produk peraturan perundangan dalam penyelenggaraan SPAM.

1. Bantuan teknis penyusunan Kebijakan & Strategi Nasional Pengembangan SPAM Provinsi, Kabupaten/Kota. 2. Penyusunan NSPM Pengembangan SPAM.

3. Penyusunan pedoman tentang kerjasama pemerintah dan dunia usaha/swasta.

4. Penyusunan pedoman pola investasi dan sistem pembiayaan pengembangan SPAM.

1. Bantuan teknis penyusunan Kebijakan & Strategi Nasional Pengembangan SPAM Provinsi, Kabupaten/Kota.

2. Penyusunan NSPM Pengembangan SPAM.

3. Penyusunan pedoman tentang kerjasama pemerintah dan dunia usaha/swasta.

4. Penyusunan pedoman pola investasi dan sistem pembiayaan pengembangan SPAM.

4 Peningkatan penyediaan air baku secara berkelanjutan.

1. Konversi wilayah sungai dan perlindungan sumber air baku.

1. Mengembalikan kapasitas DAS kritis.

2. Pengembangan pengelolaan dan konservasi melalui pemulihan sungai, danau dan sumber air lainnya. 3. Peningkatan dan efisiensi penyelenggaraan SPAM dan

1. Mendorong pemerintah daerah untuk membangun sumur-sumur resapan terutama di daerah permukiman. 2. Rehabilitasi situ-situ dan tandon air.

perlindungan air baku.

4. Mendorong pemerintah daerah untuk membangun sumur-sumur resapan terutama di daerah permukiman.

2 Peningkatan dan penjaminan kuantitas dan kualitas air baku terutama bagi kota metro dan besar.

1. Bantuan teknis identifikasi kebutuhan air baku untuk penyediaan air minum nasional.

2. Pemeliharaan danau dan waduk untuk air baku.

3. Bantuan program penyediaan air baku melalui pembangunan intake dan jaringan transmisi.

1. Penyediaan air baku untuk rumah tangga melalui penyediaan jaringan pembawa air khusus untuk kawasan terpencil, pulau-pulau kecil, kawasan perbatasan dan kawasan rawan air.

3. Menyediakan air baku bagi daerah-daerah rawan air.

1. Pembuatan waduk - waduk lapangan, embung dan jaringan pembawa.

2. Rehabilitasi situ – situ dan tandon air.

3. Mendorong pemerintah daerah untuk membangun sumur resapan terutama di daerah permukiman.

4 Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumber daya air melalui pendekatan berbasis wilayah sungai.

1. Bantuan teknis dan fasilitasi dalam rangka mendorong kerja sama antar daerah dalam penyelenggaraan SPAM.

5

Peningkatan peran dan kemitraan dunia usaha swasta dan masyarakat.

1 Meningkatkan pemberdayaan masyarakat khususnya masyarakat berpenghasilan rendah.

1. Sosialisasi peran, hak dan kewajiban masyarakat dalam penyelenggaraan SPAM.

2. Sosialisasi hidup bersih dan sehat.

1. Sosialisasi peran, hak dan kewajiban masyarakat dalam penyelenggaraan SPAM.

2. Sosialisasi hidup bersih dan sehat.

3. Bantuan teknis pembentukan kelembagaan masyarakat pengelola air minum

6.3.2 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan A. Isu Strategis Pengembangan SPAM

Terdapat beberapa isu strategis yang berpengaruh terhadap upaya pencapaian target layanan 100% air minum di tahun 2019, yaitu:

1. Peningkatan Akses Aman Air Minum 2. Pengembangan Pendanaan

3. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan

4. Pengembangan dan Penerapan Peraturan Perundang-undangan 5. Pemenuhan Kebutuhan Air Baku untuk Air Minum

6. Peningkatan Peran dan Kemitraan Badan Usaha dan Masyarakat

7. Penyelenggaraan Pengembangan SPAM yang sesuai dengan Kaidah Teknis dan Penerapan Inovasi Teknologi.

Prinsip perencanaan didasarkan pada pola rencana penyediaan air bersih secara terpadu. Adapun pokok-pokok rencana untuk konservasi sumber daya air dan rencana pengembangan sistem penyediaan air bersih, baik di perkotaan maupun di pedesaan adalah:

 Konservasi daerah resapan air, agar dapat memanfaatkan air tanah dalam tanpa mengganggu air permukaan yang banyak digunakan penduduk untuk kebutuhannya.

 Perencanaan dan pengelolaan sumber daya air secara aktif agar sumber daya air yang tersedia sesuai dan disetujui penggunaannya oleh masyarakat.

 Sumber mata air yang diusulkan untuk sebagai sumber air bersih, sebaiknya dipantau secara cermat tidak hanya besar debitnya tetapi juga kualitasnya karena banyak sumber mata air yang sangat mudah tercemar pada daerah resapannya.

 Sumber-sumber air tanah yang belum dimanfaatkan, prioritas penggunaan harus didasarkan pada urutan sebagai berikut : air minum, air rumah tangga, air industri, air peternakan dan pertanian irigasi, air pertambangan, air usaha perkotaan, dan air untuk kepentingan lainnya.