• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Kegiatan Pokja AMPL Tahun Anggaran

FOTO:MUJIYANTO

Beberapa isu penting adalah rentang kendali dan penyiapan fasilitator.

Sekretariat Pokja

Beberapa kendala masih dihadapi Pokja AMPL Pusat seperti koordinasi, pen- cairan dana dan pelaporan hasil kegiatan.

Selain evaluasi, pertemuan itu menyepakati beberapa kegiatan yang akan dilakukan pada tahun anggaran 2007 yakni:

WASPOLA

Perluasan kebijakan nasional AMPL BM di seluruh wilayah Indonesia. Penguatan kebijakan nasional AMPL BM melalui penguatan kebijakan di- sektor sanitasi.

Melanjutkan pembahasan kebijakan di sektor AMPL berbasis lembaga.

ProAir

Pembuatan buku saku ProAir Monitoring, Evaluasi dan Advokasi ke daerah

Pembuatan petunjuk operasional ProAir

Penguatan kelembagaan multidesa pasca konstruksi

Pelatihan teknis bagi pengelola ProAir di Kupang

Pelatihan pasca konstruksi bagi pengelola ProAir di Kupang

Lokakarya penyediaan air minum berbasis masyarakat di daerah ProAir

CLTS

Orientasi pendekatan CLTS regional timur dan regional barat

Penyusunan baselinedata fasilitator yang sudah dilatih

Penyusunan VCD dan modul sebagai supplemen tambahan untuk peserta pelatihan

Studi evaluasi secara menyeluruh me- ngenai CLTS, juga penyusunan lesson learned CLTS sehingga dapat ditam- pilkan pada pertemuan nasional CLTS.

Plan Indonesia

Pengembangan Prosedur Kebijakan dan Pedoman untuk Plan Indonesia sesuai dengan Kebijakan Nasional Pemerintah Indonesia

Uji Coba Program Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Wilayah Kerja Plan sesuai dengan Kebijakan Nasional

Modul Teknologi Tepat Guna Penye- diaan Air Minum

Pengembangan Modul Promosi Ke- sehatan untuk Anak Sekolah

Pelatihan Fasilitator Program SANI- MAS

Pokja AMPL Resource Center Buku: "Pembangunan Air Minum dan Sanitasi Indonesia: Pembelajaran dari Kegagalan dan Keberhasilan"

Majalah Percik Junior Sosialisasi MDG di Daerah

Baseline Knowledge Attitude & Practice

Pengawasan Kualitas Air di Pedesaan Koordinasi Kegiatan Kerjasama Pe- merintah Indonesia-Plan Indonesia

SANIMAS

Pelatihan fasilitator seperti yang telah dilakukan pada tahun 2006 Pelatihan SANIMAS (untuk pengajar dan masyarakat), kemungkinan biaya-

nya akan ditanggung oleh LSM Evaluasi O&M, akan ditunjuk konsultan perorangan untuk melakukan evaluasi Pembuatan VCD audio visual Pelatihan teknis pasca konstruksi

CWSHP

Pelatihan konstruksi pengolahan air gambut

Pelatihan teknis laboratorium dan survei kualitas air

Pelatihan metodologi promosi Pelatihan O&M

Pelatihan yang berkaitan dengan ma- najemen, antara lain:

Pengembangan kelembagaan desa Pengkajian pengembangan masya- rakat mandiri, bekerjasama de- ngan WASPOLA

Penguatan penyusunan strategi pembangunan daerah

Pertemuan TKK-TKP

Sekretariat Pokja AMPL

Kegiatan yang berkaitan dengan ko- munikasi yaitu produksi majalah, leaflet de- ngan berbagai tema, CD, guidelines book AMPL, buku saku AMPL, pameran, Media Gathering, dan Press Tour. Sedangkan ke- giatan penunjang lainnya yaitu Penyajian Informasi Kebijakan Air Minum dan Pe- nyehatan Lingkungan berbasis Geografis dengan menggunakan MapInfo. „(MJ)

S E P U TA R A M P L

1. 2. 3. 1. 2. 3. 4. a. b. c. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 3. 4. 5. 1. 2. FOTO:MUJIYANTO

G

una menindaklanjuti perte- muan mengenai Penyusunan Strategi Komunikasi AMPL di dae- rah, sebuah lokakarya bertajuk Orientasi Komunikasi AMPL di- adakan di Serang, Banten, 26-27 Juni 2006. Acara ini diikuti oleh instansi terkait AMPL di Pemda Banten.

Lokakarya ini dimaksudkan untuk menjaring masukan dari stakeholder dalam penyusunan panduan strategi informasi dan komu- nikasi yang hasilnya akan menjadi bahan dalam Lokakarya Nasional Stra- tegi Komunikasi AMPL Berbasis Ma- syarakat yang akan datang.

Lokakarya ini diisi dengan materi antara lain pentingnya komunikasi dalam pelaksanaan pembangunan AMPL, bahasa foto, dan apresiasi media komunikasi.

Pembuatan strategi komunikasi mencakup lima tahapan yaitu: Pen-

jajakan - Perencanaan (Planning/ Pre- paration) - Produksi Media (Media Production) - Implementasi (Imple- mentation) - Monitoring & Evaluasi (Monitoring & Evaluation).

Di sesi bahasa foto yang dipandu fasilitator dari WASPOLA, peserta di- ajak melihat foto-foto AMPL dan di- minta untuk menganalis situasi dan identifikasi dari foto tersebut. Selain itu peserta diminta mengidentifikasi au- dienssasaran dan kontribusi apa yang

bisa diberikan untuk mengatasi masalah yang terjadi.

Pada apresiasi media komu- nikasi, peserta diperkenalkan ten- tang media-media yang dapat diper- gunakan dalam mengkomunika- sikan pembangunan AMPL kepada audiens. Media-media tersebut antara lain media audio, media visu- al dan media audio-visual. Masing- masing media tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya ma- sing-masing. Oleh karena itu, pelak- sanaan analisis situasi dan identifikasi terhadap audiens yang tepat sangat berpengaruh dalam menentukan media yang sesuai untuk mengkomunikasikan pesan.

Di bagian akhir lokakarya, peserta diminta memetakan kondisi AMPL di daerahnya masing-masing dan kemudi- an membuat rencana kerja untuk jangka pendek dan panjang. Mereka cukup antusias. „rie

P

ada 12 Juli 2006 lalu, Pokja AMPL Pusat menggelar Lokakarya Stra- tegi Komunikasi AMPL di Jakarta. Lo- kakarya ini merupakan tindak lanjut penyusunan Strategi Komunikasi AMPL-Berbasis Masyarakat yang telah dilakukan sejak bulan Maret 2006. Acara ini diikuti oleh anggota Pokja AMPL Pusat.

Lokakarya dibuka oleh Direktur Fa- silitasi Penataan Ruang dan Lingkung- an Hidup Ditjen. Bina Bangda Depda- gri, Prof. Dr. Tjahya Supriatna. Dia me- nyatakan perlu ada strategi komunikasi yang tepat dalam menyampaikan pro- gram-program AMPL kepada masya- rakat sasaran agar pesan yang disam-

paikan sampai kepada mereka. Lokakarya ini diisi dengan diskusi dan ceramah dari Bestian Nainggolan (Wakil Kepala Litbang Harian Kompas). Peserta diajak untuk melakukan simu- lasi penyampaian pesan melalui media komunikasi. Ada tiga media komunikasi yang diperkenalkan yakni audio, media visual dan media audio visual. Ketiga jenis media tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Media audio biasanya sangat efektif dalam menyampaikan pesan yang berusaha untuk menggugah perasaan atau memoti- vasi, media visual sangat efektif dalam menyampaikan pesan yang sifatnya mem- berikan instruksi atau penjelasan, sedang-

kan media audio-visual merupakan ga- bungan antara keduanya yaitu dapat menggugah pemikiran maupun perasaan. Selain itu Bestian menyampaikan kiat- kiat mengembangkan opini publik melalui media massa. Kiat-kiat ini sangat penting untuk diketahui karena Pokja AMPL- WASPOLA memang sangat membu- tuhkan suatu dukungan yang kuat dari pihak media dalam upayanya untuk men- sosialisasikan Kebijakan Nasional AMPL- Berbasis Masyarakat kepada publik. Menurutnya, hampir semua media massa di Indonesia tidak memiliki agenda. Karenanya Pokja bisa mengambil peran sebagai pihak yang memberikan agenda kepada media massa. „rie

S E P U TA R W A S P O L A

Dokumen terkait