• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

D. Pelaksanaan Kurikulum 2013

1. Perencanaan Pembelajaran Kurikulum 2013

Pada Permendikbu No. 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah dipaparkan bahwa perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi serta disesuaikan dengan pendekatan pembelajaran yang digunakan. Perencanaan pembelajaran mencakup penyusunan RPP dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. 2) Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran adalah implementasi dari RPP, meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. Dalam Permendikbud No. 81 A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum dipaparkan bahwa proses pembelajaran mencakup lima pengalaman belajar, yaitu mengamati, menanya,

mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan

29 3) Penilaian Pembelajaran

Penilaian pembelajaran menggunakan pendekatan otentik (authentic assessment) yang menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil siswa secara utuh. Hasil dari penilaian otentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan.

4) Pengawasan Pembelajaran

Pada Permendikbu No. 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah dijelaskan bahwa pengawasan proses pembelajaran dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas melalui kegiatan pemantauan, supervisi, evaluasi pelaporan, serta tindak lanjut secara berkala dan berkelanjutan. c. Standar Penilaian Pendidikan

Standar penilaian pendidikan merupakan kriteria mengenai mekanisme, prosedur dan intrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Dalam Permendikbud No. 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan dijelaskan tentang teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.

1)Penilaian Kompetensi Sikap

Penilaian kompetensi sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilia teman sejawat (peer evauation) oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan

30

untukobservasi, penilaian diri dan penilaian antar peserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.

2)Penilaian Kompetensi Pengetahuan

Kompetensi keterampilan dinilai melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen urain dilengkapi dengan penskoran, instruemn tes lisan berupa daftar pertanyaan, instrument penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai karakteristik tugas.

3)Penilaian Kompetensi Keterampilan

Kompetensi keterampilan dinilai melalui penilaian kinerja. yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.

Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa karakteristik kurikulum 2013 terdiri dari penggunaan pembelajaran tematik integratif, pendekatan saintifik dan kontekstual, serta penilaian autentik.

31

3. Struktur Kurikulum 2013 pada Sekolah Dasar

M. Fadlillah (2014:40) memaparkan, struktur kurikulum adalah pengorganisasian Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, muatan pembelajaran, mata pembelajaran, dan beban belajar pada setiap satuan pendidikan dan program, pendidikan. Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap siswa (Kemendikbud 2013:88). Struktur kurikulum SD/MI di jabarkan dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 2. Struktur kurikulum 2013 SD/MI

Mata Pelajaran Alokasi Waktu Belajar Per

Minggu

Kelompok A I II III IV V

I Pendidikan Agama dan

Budi Pekerti

4 4 4 4 4 4

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

5 6 6 4 4 4

Bahasa Indonesia 8 8 1 7 7 7

Matematika 5 6 6 6 6 6

Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3

Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3

Kelompok B Seni Budaya dan Prakarya (termasuk muatan lokal)*

4 4 4 6 6 6

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

4 4 4 3 3 3

32

Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk belajar satu semester. Beban belajar di SD/MI kelas I, II, III masing-masing 30, 32, 34, sedangkan untuk kelas IV, V, VI masing-masing-masing-masing 36 jam setiap minggu. Waktu belajar SD/MI dalam satu jam pelajaran adalah 35 menit.

D. Pelaksanaan Kurikulum 2013

1. Perencanaan Pembelajaran Kurikulum 2013

Perencanaan pembelajaran mengandung komponen yang penyusunannya ditata secara sistematis dan saling berhubungan satu sama lain. Masitoh, dkk (2005: 140-142) menjabarkan tentang komponen perencanaan pembelajaran yang harus dikuasai guru sebagai berikut:

“Komponen perencanaan pembelajaran yang harus dikuasai guru

meliputi: tujuan pembelajaran, materi atau bahan pembelajaran, strategi

dan metode, media dan sumber belajar serta evaluasi.”

Acuan dalam penyusunan dan pengembangan kerangka rencana pelaksanaan pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran adalah silabus yang memuat identitas mata pelajaran, identitas sekolah, kompetensi inti, kompetensi dasar, tema (khusus SD/MI/SLDB/Paket A), materi pokok, pembelajaran, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar. Silabus dikembangkan berdasarkan Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola

33

pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu (Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah).

Dengan adanya silabus, pendidik dapat mengetahui bagaimana cara melaksanakan pembelajaran yang baik, efektif dan efisien serta mencapai standar kompetensi lulusan. Dalam Kurikulum 2013 ruang lingkup silabus sudah ditetapkan pemerintah, disebutkan bahwa silabus mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar. Namun, pengembangan silabus diserahkan kepada satuan pendidikan masing-masing (Fadlillah, 2013:136).

Pengembangan silabus diwujudkan dengan pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang akan mempermudah pendidik dalam menyampaikan materi kepada peserta didik. Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan satu kesatuan dengan kegiatan pembelajaran sehingga setiap pada suatu kegiatan pembelajaran harus ada perencanaan pelaksanaan pembelajaran. Pembuatan RPP yang baik menurut Kunandar (2011: 265) harus memperhatikan unsur berikut ini:

a. Mengacu pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD), serta materi dan submateri pembelajaran, serta pengalaman belajar siswa.

b. Menggunakan berbagai macam pendekatan yang sesuai dengan materi yang memberikan kecakapan hidup (life skills) sesuai dengan permasalahan dan lingkungan sehari-hari.

34

c. Menggunakan metode dan media yang sesuai, yang mendekatkan siswa dengan pengalaman langsung.

d. Penilaian secara autentik dan berkelanjutan.

Pada Permendikbud No. 65 tahun 2013 disebutkan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP pada kurikulum 2013 dikembangkan secara rinci mengacu pada silabus, buku teks pelajaran dan buku panduan guru untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran agar mencapai kompetensi dasar (KD). Selain itu, pengembangan RPP harus mengacu pada Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kurikulum 2013. Hal ini dikarenakan supaya materi yang dijarkan tidak menyimpang dari tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

a) Prinsip Penyusunan RPP

Penyusunan RPP harus memperhatikan prinsip-prinsip penyusunan dan pengembangan RPP. Hal tersebut dimaksudkan agar RPP sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik. Permendikbud No 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah pasal 3 butir 2, dijelaskan pembuatan RPP dilakukan dengan mengacu pada silabus dengan prinsip sebagai berikut:

1) RPP secara utuh memuat kompetensi dasar sikap spiritual (KD dari KI-1), sosial (KD dari KI-2), pengetahuan (KD dari KI-3), dan keterampilan (KD dari KI-4).

35

2) Satu RPP dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. 3) Memperhatikan perbedaan individu peserta didik, seperti

perbedaan kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, gaya belajar, kecepatan belajar, latar belakang budaya dan sebagainya.

4) Berpusat pada peserta didik, untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, kemandirian, dan semangat belajar, serta menggunakan pendekatan saintifik.

5) Berbasis konteks, menjadikan lingkungan sekitarnya sebagai sumber belajar.

6) Berorientasi kekinian, pembelajaran berdasarkan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta nilai-nilai kehidupan masa kini.

7) Mengembangkan kemandirian belajar, dengan memfasilitasi peserta didik belajar secara mandiri.

8) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran berupa umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.

9) Adanya keterkaitan dan keterpaduan antar kompetensi atau muatan, artinya RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.

36

10) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, artinya RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi sesuai dengan situasi dan kondisi.

b) Komponen RPP

Untuk menciptakan pembelajaran yang optimal setiap satuan pendidikan diwajibkan untuk menyusun dan mengembangkan RPP secara lengkap dan sistematis. Pengembangan RPP dapat dilakukan oleh guru secara mandiri maupun berkelompok di sekolah dan dikoordinasi, difasilitasi serta disupervisi oleh kepala sekolah. Pengembangan RPP juga dapat dikembangkan guru secara berkelompok antar sekolah dengan dikoordinasi, difasilitasi dan disupervisi oleh dinas pendidikan setempat.

Berdasarkan Permendikbud No 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah pasal 3 butir 4, RPP paling sedikit memuat:

1) identitas sekolah/madrasah, mata pelajaran atau tema, kelas/semester, dan alokasi waktu;

2) kompetensi inti, Kompetensi Dasar, dan indikator pencapaian kompetensi;

3) materi pembelajaran;

4) kegiatan pembelajaran yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup;

5) penilaian, pembelajaran remedial, dan pengayaan; dan 6) media, alat, bahan, dan sumber belajar.

c) Langkah Penyusunan RPP

Berdasarkan Permendikbud No 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

37

Penyusunan dan pengembangan RPP dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) pengkajian silabus yang meliputi KI dan KD, materi pembelajaran, proses pembelajaran, penilaian pembelajaran, alokasi waktu, dan sumber belajar;

2) perumusan indikator pencapaian KD pada KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4;

3) materi pembelajaran dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku panduan guru, serta sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian, konteks pembelajaran dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi materi untuk pembelajaran regular, pengayaan, dan remedial;

4) penjabaran kegiatan pembelajaran pada silabus dalam bentuk yang lebih operasional berupa pendekatan saintifik disesuaikan dengan kondisi peserta didik, satuan pendidikan, media, alat dan bahan serta sumber belajar.

5) penentuan alokasi waktu berdasarkan pada silabus, selanjutnya dibagi ke dalam kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.

6) pengembangan penilaian pembelajaran dengan cara menentukan lingkup , teknik, dan instrumen penilaian serta pedoman penilaian. 7) menentukan strategi pembelajaran remedial segera setelah

38

8) menentukan media, alat, bahan dan sumber belajar sesuai dengan proses pembelajaran.

Dokumen terkait