• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan tentang Pelaksanaan Kurikulum 2013

BAB II KAJIAN TEORI

C. Tinjauan tentang Pelaksanaan Kurikulum 2013

Kurikulum merupakan salah satu komponen pendidikan Wuri Wuryandani dan Fathurrohman (2012:20) mengemukakan pendapat

bahwa secara epistimologi kurikulum berasal dari bahasa latin “curere

yang artinya berlari. Pengertian kurikulum dalam perspektif yuridis-formal dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 butir 19 dijelaskan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Oemar Hamalik (2007:91) mengemukakan, kurikulum adalah rencana tertulis tentang kemampuan yang harus dimiliki berdasarkan standar nasional, materi yang perlu dipelajari dan pengalaman belajar yang harus dijalani untuk mencapai kemampuan tersebut, dan evaluasi yang perlu dilakukan untuk mentukan tingkat pencapaian kemampuan peserta didik dalam mengembangkan potensi dirinya pada satuan

25

pendidikan tertentu. Sejalan dengan Oemar Hamalik, Wina Sanjaya (2010:9) mengartikan kurikulum sebagai sebuah dokumen perencanaan yang berisi tujuan yang harus dicapai, isi materi, dan pengalaman belajar yang harus dilakukan siswa, strategi dan cara yang dapat dikembangkan, serta evaluasi yang dirancang untuk menentukan pencapaian tujuan, serta implementasi dari dokumen yang dirancang secara nyata.

Berdasarkan beberapa pengertian kurikulum tersebut, dapat disimpulkan bahwa kurikulum merupakan rancangan tertulis kegiatan pembelajaran berdasarkan standar nasional pendidikan. Kurikulum berisi tujuan, isi, materi pelajaran dan evaluasi yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran.

Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum yang telah ada sebelumnya. Kurikulum 2013 juga mempunyai pengertian tersendiri yaitu Kurikulum yang dikembangkan untuk meningkatkan dan menyeimbangkan kemampuan soft skills dan hard skills yang berupa sikap, keterampilan dan pengetahuan (M. Fadlillah, 2013:16). Rancangan pembelajaran yang didesain untuk mengembangkan potensi peserta didik, bertujuan untuk mewujudkan generasi bangsa Indonesia yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi dalam kehidupan masyarakat, bangsa, Negara dan peradaban dunia.

Mulyasa (2014: 68) menjelaskan bahwa kurikulum 2013 dapat dimaknai sebagai suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan tugas dengan kemampuan

masing-26

masing, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik. Hasil yang dimaksud berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu.

Sementara Abdul majid (2014: 35) mengemukakan 4 elemen perubahan dalam kurikulum 2013 yang meliputi : 1) standar kompetensi lulusan; 2) standar proses; 3) standar isi; dan 4) standar penilaian. Standar kompetensi lulusan mencakup peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan. Standar proses yang semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dilengkapi dengan mengamati, menanya mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan. Standar isi mencakup struktur kurikulum yaitu tematik integratif pada semua mata pelajaran, holistik dan berfokus kepada alam, sosial dan budaya, pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan sains. Kemudian dalam standar penilaian meliputi penilaian berbasis kompetensi dan penilaian otentik (penilaian dengan mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil).

Berdasarkan teori diatas dapat ditarik garis besar bahwa bahwa kurikulum 2013 merupakan konsep kurikulum yang menggunakan pendekatan saintifik dan tematik integratif serta menggunakan penilaian otentik dalam pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik, dan mewujudkan generasi bangsa Indonesia yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, afektif, berkarakter dan berkualitas sehingga dapat kompetitif dalam era globalisasi.

27 2. Karakteristik Kurikulum 2013

Karakteristik kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi (outcomes-based curriculum) yang mana pengembangan kurikulum diarahkan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dari Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Penilaian hasil belajar dan penilaian hasil kurikulum diukur dari pencapaian kompetensi. Keberhasilan kurikulum diartikan sebagai pencapaian kompetensi yang dirancang dalam dokumen kurikulum oleh seluruh peserta didik.

a. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

Pada Permendikbud No. 54 Tahun 2013, dijelaskan bahwa Standar Kompetensi Lulusan adalah criteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut:

Tabel 1. Standar Kompetensi Lulusan SD/MI/SDLB

Dimensi Kualifikasi/Kemampuan

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam interaksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain. Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual

berdasarakan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam wawancara kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah dan tempat bermain.

Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang ditugasakan kepadanya.

28 b. Standar Proses

Standar proses merupakan kriteria dalam pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan, Standar proses meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran penilaian, penilaian pembelajaran, dan pengawasan pembelajaran.

1) Perencanaan Pembelajaran

Pada Permendikbu No. 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah dipaparkan bahwa perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi serta disesuaikan dengan pendekatan pembelajaran yang digunakan. Perencanaan pembelajaran mencakup penyusunan RPP dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. 2) Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran adalah implementasi dari RPP, meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. Dalam Permendikbud No. 81 A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum dipaparkan bahwa proses pembelajaran mencakup lima pengalaman belajar, yaitu mengamati, menanya,

mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan

29 3) Penilaian Pembelajaran

Penilaian pembelajaran menggunakan pendekatan otentik (authentic assessment) yang menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil siswa secara utuh. Hasil dari penilaian otentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan.

4) Pengawasan Pembelajaran

Pada Permendikbu No. 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah dijelaskan bahwa pengawasan proses pembelajaran dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas melalui kegiatan pemantauan, supervisi, evaluasi pelaporan, serta tindak lanjut secara berkala dan berkelanjutan. c. Standar Penilaian Pendidikan

Standar penilaian pendidikan merupakan kriteria mengenai mekanisme, prosedur dan intrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Dalam Permendikbud No. 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan dijelaskan tentang teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.

1)Penilaian Kompetensi Sikap

Penilaian kompetensi sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilia teman sejawat (peer evauation) oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan

30

untukobservasi, penilaian diri dan penilaian antar peserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.

2)Penilaian Kompetensi Pengetahuan

Kompetensi keterampilan dinilai melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen urain dilengkapi dengan penskoran, instruemn tes lisan berupa daftar pertanyaan, instrument penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai karakteristik tugas.

3)Penilaian Kompetensi Keterampilan

Kompetensi keterampilan dinilai melalui penilaian kinerja. yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.

Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa karakteristik kurikulum 2013 terdiri dari penggunaan pembelajaran tematik integratif, pendekatan saintifik dan kontekstual, serta penilaian autentik.

31

3. Struktur Kurikulum 2013 pada Sekolah Dasar

M. Fadlillah (2014:40) memaparkan, struktur kurikulum adalah pengorganisasian Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, muatan pembelajaran, mata pembelajaran, dan beban belajar pada setiap satuan pendidikan dan program, pendidikan. Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap siswa (Kemendikbud 2013:88). Struktur kurikulum SD/MI di jabarkan dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 2. Struktur kurikulum 2013 SD/MI

Mata Pelajaran Alokasi Waktu Belajar Per

Minggu

Kelompok A I II III IV V

I Pendidikan Agama dan

Budi Pekerti

4 4 4 4 4 4

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

5 6 6 4 4 4

Bahasa Indonesia 8 8 1 7 7 7

Matematika 5 6 6 6 6 6

Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3

Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3

Kelompok B Seni Budaya dan Prakarya (termasuk muatan lokal)*

4 4 4 6 6 6

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

4 4 4 3 3 3

32

Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk belajar satu semester. Beban belajar di SD/MI kelas I, II, III masing-masing 30, 32, 34, sedangkan untuk kelas IV, V, VI masing-masing-masing-masing 36 jam setiap minggu. Waktu belajar SD/MI dalam satu jam pelajaran adalah 35 menit.

Dokumen terkait