• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian Program Telusur Sejarah di Radio Edukasi

1. Perencanaan Program

Perencanaan pada tahap pra produksi meliputi penuangan

ide dan penulisan naskah. Konsep atau ide gagasan yang telah

ditetapkan dan telah disepakati dituangkan dalam bentuk

proposal program radio yang menjadi tanggung jawab

produser. Dalam proposal tersebut diuraikan berbagai aspek

mengenai konsep desain program yang akan diproduksi dalam

sebuah acara program radio. Setelah ada konsep program,

langkah selanjutnya adalah penulisan naskah. Naskah

merupakan bagian dari hasil penuangan ide atau gagasan yang

dikemas dalam bentuk menarik sesuai dengan desain program

35 (2) Persiapan

Persiapan pada tahap pra produksi ini mencakup 2 hal yaitu

persiapan perizinan seperti perizinan tempat liputan, termasuk

surat menyurat dan segala bentuk proses administrasi yang

dibutuhkan agar peliputan tidak terhambat. Selain perizinan,

persiapan yang dilakukan yaitu persiapan peralatan. Peralatan

menjadi bagian dari tahap pra produksi yang harus

diperhatikan karena peralatan berguna untuk menunjang

jalannya teknis program.

b) Produksi

Setelah tahap pra produksi selesai maka proses produksi dapat

dilaksanakan. Proses produksi dilakukan dengan perekaman suara

dari naskah menjadi bentuk rekaman suara yang dapat didengar

oleh pendengar. Dalam tahap produksi harus memperhatikan

beberapa hal yaitu :

(1) Kesesuaian jadwal selama bekerja

(2) Pengelolaan alat yang digunakan

(3) Pengelolaan kerabat kerja

(4) Kualitas suara hasil perekaman

c) Pasca Produksi

Tahap ini merupakan tahap akhir dari tahap proses produksi

36

serangkaian kegiatan yang dilakukan setelah semua pengambilan

suara dari semua materi dinyatakan selesai dan siap disiarkan.

Beberapa kegiatan yang termasuk dalam tahap pasca produksi

yaitu editing dan mixing. Editing dan mixing ini berperan

mengurangi dan menghilangkan noise yang terekam selama

perekaman suara, selain itu menambahkan efek dan musik sebagai

pelengkapnya. Pada tahap pasca produksi ini juga tak luput dari

evaluasi kerja yang dilakukan sebagai bahan perbaikan dari hasil

produksi yang dikerjakan.

Pada proses produksi diperlukan tim produksi yang mengatur

jalannya proses produksi. Sifatnya sementara selama produksi

berlangsung. Personel yang mendukung juga berasal dari unit kerja yang

ada pada strukstur organisasi lembaga penyiaran. Setelah proses produksi

selesai maka setiap personel kembali pada unit kerja asalnya (Djamal,

2011:101). Adapun tugas-tugas dari tim produksi antara lain :

1) Produser

- Bertanggung jawab atas produk yang dihasilkan.

- Menyediakan produk tepat pada waktunya.

- Mengkoordinir tim produksi.

- Mengatur alur kerja tim produksi.

- Menyediakan semua keperluan tim produksi.

37 2) Penulis Naskah

- Menyediakan naskah sebagai bahan produksi/bahan siaran.

- Menyediakan bahan tepat pada waktunya.

- Memastikan keakuratan data dan pengayaan data melalui riset.

3) Reporter

- Mencari bahan di lapangan/luar kantor.

- Menyediakan naskah siap baca.

- Menyampaikan laporan dari lapangan

4) Direktur Musik

- Menyediakan musik yang dibutuhkan.

- Memberikan masukan musik yang tepat.

- Melaksanakan tugas tersebut sesuai waktunya.

5) Operator Produksi

- Memproduksi sesuai perintah produser.

- Memiksing bahan mentah menjadi sebuah bahan layak siar.

- Mengerjakan dalam tempo sesuai keperluan tim

c. Eksekusi Program

Menurut Morrisan(2009:302), eksekusi program merupakan

kegiatan mencakup penayangan program sesuai dengan rencana yang

sudah ditetapkan. Penayangan program harus ditata dan disusun sesuai

dengan jadwal siaran baik itu program siaran on air maupun off air.

38

siaran untuk mendapatkan audien yang diinginkan karena pada jam

berbeda maka audiennya pun juga berbeda-beda. Oleh karena itu

pengelola program harus menyusun dan menata program sebaik mungkin.

Hal tersebut dapat diamati pada Tabel 2.

Tabel 2. Ketersediaan Audien dan Pembagian Waktu Siaran

Bagian Hari Audien Tersedia

Pagi Hari (06.00-09.00) Anak – anak, ibu rumah tangga, pensiunan, pelajar dan karyawan yang akan berangkat ke kantor.

Jelang Siang (09.00-12.00) Anak-anak pra sekolah, ibu rumah tangga, pensiunan, dan karyawan yang bertugas secara bergiliran ( shift)

Siang Hari (12.00-16.00) Karyawan yang baru pulang dari tempat kerja, anak-anak dan remaja.

Sore Hari (Early Evening) (16.00-18.00) Hamper sebagian besar audien sudah berada di rumah.

Jelang waktu utama (Prime Acces) (19.00-20.00)

Seluruh audien tersedia pada waktu ini.

Waktu utama (Prime Time) (20.00-23.00) Seluruh audien tersedia pada waktu ini utamanya antara pukul 20.00-21.00. Namun setelah itu, audien mulai berkurang utamanya audien anak-anak, para pensiunan dan mereka yang harus tidur lebih cepat agar dapat bangun pagi-pagi.

Jelang tengah malam (Late Fringe) (23.00-23.30)

Umumnya orang dewasa

Akhir Malam (Late Night) (23.30-02.00) Orang dewasa termasuk karyawan yang bertugas secara giliran(shift)

(Sumber: Peter K Pringle, Michael F.Starr, William E. McCavitt;Electronic Media Management, second edition, Focal Press, Boston-London, 1991) dalam Morissan (2009:257)

Penyusunan program siaran juga perlu mempertimbangkan prime

time, yaitu waktu terbaik bagi khalayak dalam menikmati acara siaran

yang ditayangkan dalam waktu sehari. Setiap program acara yang

disiarkan menurut segmen khalayak tertentu akan memiliki waktu prime

39

Suatu program dapat disusun dengan runtut, rinci, dan terarah

karena adanya panduan dalam operasionalisasi siaran yang disebut sebagai

format clock, yaitu pola atau pedoman terhadap isi acara berbentuk

diagram yang terdiri dari unsur-unsur isi/item materi siaran, keterangan

durasi ucapan penyiar, jumlah lagu, jumlah iklan, bentuk-bentuk insert,

serta keterangan lainnya (Triartanto, 2010: 104).

Selain dalam hal memperhatikan ketersediaan audien atau

masyarakat pendengar dan jam tayang sebuah program hal yang perlu

diperhatikan lagi adalah persiapan sebelum melaksanakan eksekusi sebuah

program. Dalam melaksanakan eksekusi program saat on air, terdapat dua

konsep atau metode penyiar yaitu siaran sendiri dan siaran berdua atau

lebih. Siaran sendiri yaitu penyiar bekerja sendirian baik bertutur,

mengelola informasi, maupun mengoperasikan peralatan. Sedangkan

siaran berdua atau lebih yaitu penyiar berpasangan baik dengan operator

yang bekerja untuk mengoperasikan peralatan, maupun dengan sesama

penyiar sehingga saling berbagi dalam bertutur atau melayani interaksi

pendengar.

Setiap pelaksanaan siaran program, setiap penyiar dibekali dengan

rencana siar yang diberikan oleh programmer. Menurut Theo Stokkink

(1997: 33-34), lembar rencana siaran program memberikan informasi yang

dibutuhkan untuk menggabungkan acara suatu program ke dalam susunan

40 1) Judul.

2) Tanggal dan waktu rekaman dipersiapkan. 3) Tanggal dan waktu rencana penyiaran. 4) Nama reporter (penulis).

5) Rencana siaran itu sendiri untuk dibacakan oleh penyiar. 6) Beberapa kata pertama dan terakhir dalam rekaman. 7) Durasi rekaman.

Berdasarkan penjelasan tersebut, setiap radio memiliki rencana siar

yang berbeda-beda dalam sekali pelaksanaan siaran, begitu juga dengan

Radio Edukasi. Rencana siar di Radio Edukasi diberikan kepada penyiar

sebagai panduan dalam pelaksanaan program siaran sehingga dapat

mempermudah proses siaran program.

d. Pengawasan dan Evaluasi Program

Menurut Menurut Terry dalam Wahyudi(1994:30), pengawasan

adalah langkah untuk menentukan apa yang telah dicapai, mengadakan

evaluasi dan mengambil tindakan korektif bila diperlukan agar hasilnya

sesuai dengan yang telah direncanakan.

Menurut Winardi dalam Ukri (http://bloggerukri.blogspot.com),

pengawasan adalah semua aktivitas yang dilaksanakan oleh pihak manajer

dalam upaya memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan hasil yang

direncanakan.

Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pengawasan adalah

suatu upaya untuk merancang sistem umpan balik informasi, untuk

41

menetapkan apakah telah terjadi suatu penyimpangan serta mengambil

tindakan perbaikan yang diperlukan guna mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Pengawasan merupakan hal penting dalam menjalankan suatu

perencanaan. Dengan adanya pengawasan maka perencanaan yang

diharapkan oleh manajemen dapat terpenuhi dan berjalan dengan baik.

Menurut Priangle dalam Morrissan (2009:314) dalam pengawasan

program, manajer program harus melakukan hal-hal berikut ini yaitu:

1)Mempersiapkan standar program stasiun penyiaran

2) Mengawasi seluruh isi program agar sesuai dengan standar stasiun dan aturan perundangan yang berlaku.

3) Memelihara catatan (record) program yang disiarkan.

4) Mengarahkan dan mengawasi kegiatan staf departemen program 5) Memastikan kepatuhan stasiun terhadap kontrak yang sudah dibuat. 6) Memastikan bahwa biaya program tidak melebihi jumlah yang sudah

dianggarkan.

Sasaran pengawasan menurut Donelly, Gibson, dan Ivan Cevich

dalam JB.Wahyudi (1994:93) dilaksanakan meliputi tiga tahapan dalam

pelaksanaan program yaitu pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan hasil

pekerjaan. Disetiap tahap tersebut dilakukan dengan pengawasan yang

terdiri dari :

1) Pengawasan preventif

Pengawasan preventif adalah pengawasan yang dilakukan sebelum

program dilaksanakan yaitu meliputi pengawasan dalam perencanaan

program dan segala sesuatu yang dipersiapkan sebelum program

42 2) Pengawasan pengendalian

Pengawasan pengendalian adalah pengawasan yang dilakukan

ketika program sedang dilaksanakan.

3) Pengawasan umpan balik

Pengawasan umpan balik adalah pengawasan yang dilakukan

untuk mengevaluasi keseluruhan program yang telah dilaksanakan.

Di dalam pengawasan, kegiatan evaluasi juga dilakukan untuk

penyiaran program-program yang telah disiarkan disebuah radio. Hal

ini dilakukan untuk mengetahui minat pendengar yang merupakan

umpan balik dari khalayak pendengar mengenai sejauh mana program

yang disiarkan banyak diminati. Kegiatan evaluasi sebuah program

radio dapat dilakukan secara continue minimal setahun sekali secara

berkelanjutan.

C. Tinjauan Tentang Sejarah 1. Pengertian Sejarah

Menurut Woolver dan Scoot dalam Arif (2011:7) mendefinisikan

sejarah sebagai suatu kajian tentang aktivitas manusia pada masa lampau, baik

dalam bidang politik, militer, social, agama, ilmu pengetahuan, dan hasil

kreativitas seni. Definisi tersebut cenderung menempatkan sejarah sebagai

kajian peristiwa yang terjadi pada masa lampau.

Menurut Kartodirdjo dalam Arif (2011:8) sejarah dapat dilihat dari

43

obyektif. Sudut pandang subyektif adalah suatu konstruksi atau bangunan

yang disusun oleh sejarawan sebagai suatu cerita tentang suatu peristiwa

tertentu yang terjadi pada masa lampau. Sudut pandang obyektif yaitu

merujuk pada kejadian atau peristiwa sejarah itu sendiri yaitu proses sejarah

dalam aktualisasinya, terlepas dari subjek manapun.

Menurut Edward Harlott Carr dalam http://www.materisma.com,

sejarah adalah suatu proses interaksi antara sejarawan dengan fakta-fakta yang

ada padanya;suatu dialog tiada henti-hentinyaantara masa sekarang dengan

masa silam. Interaksi dalam pengertian ini ialah bahwa sejarawan merupakan

orang yang akan merekonstruksi peristiwa sejarah. Untuk merekontruksi

tersebut, maka sejarawan menggunakan fakta-fakta sebagai sumbernya.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sejarah

merupakan peristiwa yang terjadi pada masa lampau, dapat diceritakan

kembali oleh sejarawan yang akan merekonstruksi peristiwa sejarah tersebut

dengan mengungkap fakta-fakta dan bukti-bukti peninggalan masa lampau

sebagai sumbernya.

2. Tujuan Pengajaran Sejarah

Sejalan dengan taksonomi Bloom dalam I Gde Widja (1989:27-29)

tujuan pengajaran sejarah dibedakan atas aspek pengetahuan, sikap dan

ketrampilan. Dalam kaitannya dengan aspek pengetahuan biasanya ditekankan

44

tersebut. Adapun tujuan pengajaran sejarah menurut taksonomi Bloom yaitu

sebagai berikut:

a. Aspek Pengetahuan

1) Menguasai pengetahuan tentang aktivitas-aktivitas manusia di waktu

yang lampau baik eksternal maupun internal.

2) Menguasai pengetahuan tentang fakta-fakta khusus dari peristiwa

masa lampau sesuai dengan waktu, tempat, serta kondisi pada waktu

terjadinya peristiwa tersebut.

3) Mengetahui pengetahuan tentang unsur perkembangan dari peristiwa

masa lampau yang berlanjut dari periode satu keperiode berikutnya

yang menyambungkan peristiwa masa lampau dengan masa kini.

4) Menumbuhkan keawasan tentang pengaruh social dan kultural

terhadap peristiwa sejarah.

5) Menumbuhkan pengertian tentang arti serta hubungan peristiwa masa

lampau bagi situasi masa kini dan dalam perspektifnya dengan situasi

yang akan dating.

b. Aspek Pengembangan Sikap

1) Penumbuhan sikap menghargai kepentingan/kegunaan pengalaman

masa lampau bagi hidup masa kini suatu bangsa.

2) Penumbuhan sikap menghargai berbagai aspek kehidupan masa kini

dari masyarakat dimana mereka hidup yang adalah dari hasil masa

45

3) Penumbuhan kesadaran akan perubahan-perubahan yang telah dan

sedang berlangsung di suatu bangsa yang diharapkan menuju pada

kehidupan yang lebih baikdi waktu yang akan datang.

c. Aspek Ketrampilan

1) Ketrampilan menelaah secara elementer buku-buku sejarah, terutama

yang menyangkut sejarah bangsanya.

2) Ketrampilan bercerita tentang peristiwa sejarah secara hidup.

3) Ketrampilan mengembangkan cara-cara berfikir analitis tentang

,asalah-masalah social historis di lingkungan masyarakatnya.

4) Ketrampilan mencari/mengumpulkan jejak-jejak sejarah,

melaksanakan analis kritis terhadap bukti-bukti sejarah, ketrampilan

menginterpretasikan serta merangkaikan fakta-fakta dan akhirnya

ketrampilan menulis sejarah sederhana.

Berdasarkan ketiga aspek di atas, tujuan pengajaran sejarah sangatlah

penting bagi peserta didik. Selain itu pengajaran sejarah telah menjadi bagian

yang tidak terlewatkan sepanjang masa. Terkait dengan materi yang menjadi

topik penelitian ini, pengajaran sejarah yang diterapkan kepada masyarakat

melalui media radio pendidikan. Program yang mengusung tema dan topic

pembahasan sejarah terkandung dalam program Telusur Sejarah yang

mengungkap fakta dan fenomena sejarah yang berada di sekitar kita dengan

format feature dan berdurasi 30 menit. Dalam program Telusur Sejarah yang

46

segala hal mulai dari analisis kebutuhan sampai dengan pengembangan

program telah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat pendengar.

3. Kegunaan Sejarah

Adapun kegunaan dalam mempelajarri sejarah menurut Puri Maulana

(www.perpustakaancyber.com) adalah sebagai berikut:

a. Edukatif

Pelajaran-pelajaran sejarah memberikan nilai-nilai pelajaran

kebijaksanaan dan kearifan.

b. Inspiratif

Sejarah memberikan ilham atau inspirasi kepada kita.

Tindakan-tindakan kepahlawanan dan peristiwa gemilang pada masa lalu dapat

mengilhami kita pada semua taraf perjuangan yang sekarang.

c. Instruktif

Sejarah mempunyai peran membantu kegiatan menyampaikan

pengetahuan atau ketrampilan.

d. Rekreatif

Sejarah dapat memberikan kesenangan yaitu dengan cerita sejarah yang

memberikan nilai estetis, selain itu juga dapat dengan wisata sejarah.

e. Memberikan kesadaran waktu

47

D. Hubungan Pelaksanaan Program Siaran Radio dalam Teknologi Pendidikan

Belajar bukan hanya dapat dilakukan didalam kelas. Belajar dapat

dilakukan diluar kelas. Para pebelajar dapat belajar dimana saja dan kapan saja

sesuai dengan kebutuhan mereka dengan cara yang mereka senangi. Namun,

sering kita jumpai banyak permaslahan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran

mulai dari penyediaan media belajar yang kurang memadai, kurangnya refrensi

untuk sumber-sumber pelajaran dan masih banyak lagi. Kini hadir para teknolog

pendidikan yang berusaha untuk menyelesaikan permasalahan belajar dengan

mengembangkan berbagai media dan kebutuhan pembelajaran bagi para

pebelajar. Teknolog pendidikan merupakan sesorang yang telah mencermati dan

menerapkan ilmu teknologi pendidikan untuk kebutuhan pembelajaran.

Teknologi pendidikan pada dasarnya merupakan penerapan ilmu

pengetahuan dalam menyelesaikan permasalahan belajar. Menurut definisi AECT

1997 yang dikutip oleh Barbara, Richey (1994: 21-22) :

Teknologi Pendidikan yaitu proses kompleks yang terintegrasi meliputi orang, prosedur, gagasan, sarana, dan organisasi untuk menganalisis masalahdan merancang, melaksanakan, menilai danmengelola pemecahan masalah dalam segala aspek belajar pada manusia.

Dari definisi diatas ada lima hal penting yang dapat dipahami bahwa

teknologi pendidikan pada dasarnya terdiri dari teori dan praktek. Terdapat lima

48 1. Desain

Desain dalam sebuah program merupakan landasan untuk menjalankan

program pada tahap selanjutnya. Kawasan desain dalam teknologi pendidikan

meliputi:

a. Desain sistem pembelajaran

Desaian sistem pembelajaran adalah prosedur yang terorganisasi yang

meliputi langkah-langkah penganalisaan, perancangan, pengembangan,

pengaplikasian dan penilaian pembelajaran.

b. Desain Pesan

Desain pesan meliputi perencanaan untuk merekayasa bentuk fisik dari

pesan.

c. Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran adalah spesifikasi untuk menyeleksi serta

mengurutkan peristiwa belajar atau kegiatan pembelajaran dalam suatu

pelajaran.

d. Karakteristik Pebelajar

Karakteristik pebelajar adalah segi-segi latar belakang pengalaman

pebelajar yang berpengaruh terhadap efektivitas proses belajarnya.

Dari keempat hal diatas yang termasuk dalam kawasan desain,

memungkinkan seorang teknolog dalam membuat maupun melaksanakan

sebuah program pembelajaran dapat menggunakan aturan-aturan yang lebih

49

menanggapi harapan dan persyaratan dalam organisasi mereka (Barbara,

Richey 1994: 37).

Kawasan desain yang diterapkan dalam pelaksanaan program siaran

juga mempunyai hubungan yang sangat penting. Sesuai dengan materi dan

topik yang dibahas, kawasan desain dalam teknologi pendidikan bila dikaitkan

dengan pelaksanaan program siaran di radio dapat memberikan pengertian

bahwasannya rancangan suatu program siaran yang berisikan pesan

pembelajaran bagi masyarakat juga dibutuhkan perencanaan yang matang,

mulai dari strategi dan sistem pembelajarannya dengan memilih format

program yang menarik sehingga dapat menarik minat pendengar, dilihat dari

desain pesannya apakah program yang disiarkan memiliki manfaat dari isi

yang disampaikan, sedangkan karakteristik pebelajar dapat disesuaikan

dengan tipologi pendengar radio dan segmentasi pendengar sehingga program

acara tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat pendengar.

2. Pengembangan

Kawasan pengembangan merupakan akar dari sebuah produksi media.

Kawasan pengembangan adalah penterjemahan proses spesifik desain ke

dalam bentuk fisik. Kawasan pengembangan dalam teknologi pendidikan

meliputi 4 hal yaitu :

a. Teknologi cetak

Teknologi cetak merupakan cara untuk memproduksi atau

50 b. Teknologi audiovisual

Teknologi audio visual merupakan cara untuk memproduksi atau

menyampaikan bahan menggunakan peralatan mekanis dan elektronis

untuk menyajikan pesan-pesan baik audio maupun visual.

c. Teknologi berbasis komputer

Teknologi berbasis komputer merupakan cara untuk memproduksi

atau menyampaikan bahan dengan menggunakan perangkat yang

bersumber dari microprosesor.

d. Teknologi terpadu

Teknologi terpadu merupakan cara untuk memproduksi atau

menyampaikan bahan dengan memadukan beberapa media yang

dikendalikan dengan komputer.

Teknologi merupakan tenaga penggerak dari pengembangan yang

dihasilkan. Bila dikaitkan dengan pelaksanaan program siaran yang dibahas

pada materi atau topik pada penelitian ini, mencakup pengembangan yang

dilakukan menggunakan teknologi audio, teknologi berbasis komputer dan

teknologi terpadu. Penggunaan teknologi tersebut dalam pelaksanaan program

ini karena program siaran dikembangkan dan diproduksi menggunakan media

audio/radio dibantu perangkat komputer serta diproduksi juga melalui

51 3. Pemanfaatan

Fungsi pemanfaatan menjadi sangat penting karena membicarakan

kaitan antara pebelajar dengan bahan atau sistem pembelajaran. Pemanfaatan

adalah aktivitas untuk menggunakan proses dan sumber untuk belajar.

Kawasan pemanfaatan dalam teknologi pembelajaran mencakup dalam

pemanfaatan media, difusi inovasi, implementasi dan institusional, kebijakan

dan regulasi.

Pada program acara siaran radio pemanfaatan media seperti radio

sendiri dapat menyiarkan program-program sesuai dengan kebutuhan

masyarakat pendengar seperti program pendidikan, program hiburan maupun

program informasi dan berita. Untuk topik yang dibahas pada penelitian ini

pemanfaatan media radio digunakan sebagai media untuk menyampaikan dan

menyiarkan program khususnya program pendidikan yang disajikan dalam

sebuah acara dengan format yang menarik dan menghibur sehingga

diharapkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat sebagai pelengkap sumber

belajar.

4. Pengelolaan

Konsep pengelolaan merupakan bagian yang penting dalam bidang

teknologi pendidikan. Seorang teknolog dimungkinkan untuk menangani

pengelolaan sebuah proyek pengembangan media maupun pengelolaan sebuah

pusat media pendidikan. Secara umum program yang mereka lakukan untuk

52

ketrampilan yang dimiliki dalam pengelolaan tersebut tetaplah sama. Kawasan

pengelolaan merupakan bagian dari lima kawasan teknologi pendidikan yang

semula berasal dari administrasi pusat media, program media dan pelayanan

media.

Persoalan pengelolaan dalam bidang teknologi pendidikan, muncul

akibat pengaruh perilaku dan kebiasaan, motivasi, produktivitas serta teori

komunikasi (Barbara, Richey, 1994: 89). Pengelolaan dalam kawasan

teknologi pendidikan mencakup 3 hal yaitu:

a. Pengelolaan proyek

Peran pengelolaan proyek biasanya berhubungan dengan cara

mengatasi ancaman proyek dan pemberi saran perubahan. Para pengelola

proyek memiliki tanggung jawab atas perencanaan penjadwalan dan

pengendalian fungsi.

b. Pengelolaan sumber

Pengelolaan sumber mencakup perencanaan, pemantauan, dan

pengendalian sistem pendukung pelayanan sumber. Pengelolaan sumber

sangatlah penting karena pengelolaan sumber mengatur penendalian

akses.

c. Pengelolaan sistem penyampaian

Pengelolaan sistem penyampaian memberika perhatian pada

permasalahan proses dan produk seperti dukungan teknis terhadap

53 d. Pengelolaan informasi

Pengelolaan informasi meliputi perencanaan, pemantauan, dan

pengendalian cara penyampaian dan pemrosesan informasi dalam rangka

tersedianya sumber untuk keperluan belajar.

Dari penjelasan di atas, pengelolaan dalam kawasan teknologi

pendidikan dengan topik yang dibahas memberikan landasan bagi pengelolaan

dalam program siaran radio pendidikan yang menyiarkan program-program

pendidikan sebagai sumber belajar masyarakat. Dimana program tersebut

menguraikan dan memberikan penjelasan menegenai berbagai hal atau

serangkaian kegiatan dalam mengelola sebuah program acara mulai dari

perencanaan hingga proses evaluasi dengan maksud untuk mencapai

tujuan-tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien baik dari segi

pengelolaan proyeknya, sumber dan informasi serta sistem penyampaian yang

dilakukan.

5. Evaluasi/Penilaian

Penilaian atau evaluasi dalam kawasan teknologi pendidikan dapat

diartikan sebagai proses penentuan memadai tidaknya pembelajaran dan

belajar. Dalam kawasan penilaian dibedakan antara penilaian program,

penilaian proyek dan penilaian produk ((Barbara, Richey, 1994: 59). Suatu

cara yang penting untuk membedakan penilaian adalah dengan

54

Hubungan antar kawasan dalam teknologi pendidikan tidak dapat

dipisahkan karena bersifat sinergis. Setiap kawasan memberikan kontribusi

terhadap kawasan yang lain dan kepada penelitian dan teori yang digunakan

bersama oleh semua kawasan. Begitu pula dengan pelaksanaan program

siaran radio juga memiliki keterkaitan dengan kelima kawasan teknologi

pendidikan khususnya dengan program-program siaran untuk pendidikan.