• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian Program Telusur Sejarah di Radio Edukasi

2. Produksi Program

Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa program Telusur

Sejarah sebagai salah satu program recorded yang disiarkan di Radio Edukasi

diproduksi di ruang rekaman tersebut.

2. Produksi Program

Program-program yang ada di radio Edukasi sendiri merupakan

program produksi sendiri dengan bantuan dari BPMRP sebagai pengelola

program. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dari observasi awal

program Telusur Sejarah diproduksi secara recorded namun banyaknya

permintaan perluasan topik pembahasan Telusur Sejarah kini hadir dengan

program live yang berupa naskah untuk dibacakan penyiar tanpa melalui

proses rekaman.

Menurut teori, proses produksi secara live adalah produksi yang

dilakukan secara langsung dari ruang siaran tanpa melalui proses pengeditan

dan penggabungan materi secara mekanis. Pada program Telusur Sejarah live

di Radio Edukasi proses produksinya seperti yang di ungkapkan oleh

informan 3 adalah sebagai berikut:

Gambar 3. Ruang kontrol studio rekaman yang digunakan untuk produksi program

82

“Yang live itu pertama penulis naskah setor naskah, setor topik/setor objek yang akan digali/dibuat. Setelah itu dirasa tidak bertumpukan dengan tulisan yang lain, nanti lanjut penulisan naskah. Naskah ini ditulis dengan informasi dari berbagai sumber, termasuk juga internet. Setelah naskah dibuat, kita kaji oleh pengkaji materi dan media/penyelia istilahnya. Kemudian dari penyelia telah di acc dan bisa diproduksi live maka kita lengkapi kebutuhan – kebutuhan dalam naskah itu misalnya musik pengiringnya, sound effect dan sebagainya. Setelah semua siap, kita kirim lagi ke bagian siaran untuk disiarkan oleh penyiar.”(CLW 3)

Berdasarkan pernyataan informan di atas dapat diketahui bahwa

seorang penulis naskah harus mengetahui bahwa topik yang akan mereka buat

tidak sama dengan penulis naskah lain, kemudian setelah topik disetujui maka

dilanjutkan dengan menulis naskah dengan berbgai sumber informasi yang

dicari dari berbagai refrensi pendukung. Setelah naskah jadi diberikan kepada

pengkaji materi dan media terkait dengan naskah dan kelengkapan yang di

buat oleh penulis naskah. Apabila telah disetujui oleh pengkaji atau penyelia

maka naskah langsung diberikan kepada penyiar untuk disiarkan secara live

yaitu dengan membacakan naskah yang telah dibuat tadi sehingga proses ini

tidak memerlukan rekaman di studio rekaman.

Program Telusur Sejarah live tidak memerlukan banyak waktu dalam

proses produksinya karena bahan yang disiarkan berupa naskah yang

keseluruhannya berbentuk naratif tanpa insert narasumber dan audio atau

musik pengiring. Seperti yang diungkapkan informan 1 sebagai berikut :

“…..Kalau yang live tidak ada audionya, insert narasumber juga tidak ada. Jadi, semuanya benar-benar naratif. Kalau yang recorded ada

83

setelah naskah jadi diberikan ke pengkaji baik naskah maupun audionya telah di acc maka dilakukan rekaman dan tugas reporter sebagai orang pertama pengisi suara.”(CW 1)

Berdasarkan pernyataan informan 1 di atas dapat diketahui bahwa

produksi program Telusur Sejarah live sangat sederhana karena hanya berupa

naratif, sedangkan untuk program Telusur Sejarah recorded sedikit lebih

rumit. Produksi program Telusur Sejarah yang tergolong rumit inilah yang

menjadi daya tarik tersendiri untuk program yang akan diproduksi.

Proses produksi program Telusur Sejarah secara recorded sama

dengan proses produksi program lainnya yaitu melalui proses rekaman.

Program ini disiarkan secara off air dengan beberapa tahap produksi yang

harus dilaksanakan, Produksi program Telusur Sejarah dimulai dari

brainstorming yang dilakukan dengan diskusi mengenai topik yang akan

dibahas, kemudian penentuan ide dengan menampung dari berbagai gagasan

dari hasil diskusi. Setelah ide tersebut disetujui oleh semua pihak dari jajaran

managerial dan tim produksi maka ide tersebut dituangkan dalam sebuah

naskah yang siap untuk di rekam. Untuk mengurangi noise pada hasil

perekaman maka dilakukan editting dan mixing untuk memberikan effect dan

musik. Setelah semuanya selesai maka dilakukakn preview atau pemutaran

ulang untuk mengecek kembali apa masih ada yang kurang atau belum sesuai

84

tersebut siap untuk di mastering. Hal tersebut sesuai dengan yang

diungkapkan oleh informan 2 adalah sebagai berikut:

“Kalau produksi telusur sejarah sama seperti produksi program yang lain. Jadi materi yang udah jadi naskah, naskah itu pada awalnya kan dikaji oleh pengkaji materi dan media. Untuk materi dari dosen atau sejarawan tergantung materinya, kalo bidang media nanti dari teman-teman dari BPMRP, setelah itu nanti ada bedah naskah, jadi sebelum produksi masuk di studio nanti ada diskusi tentang naskah mulai dari penentuan topik hingga penulisan naskah, setelah itu langsung dieksekusi untuk produksi. Jadi menyiapkan pengisi suaranya, naratornya, yang pas membawakannya cocok untuk narasi di radio itu seperti apa yang santun ramah, pokoknya seperti tag line nya radio edukasi. Jadi proses produksinya itu nanti ya telusur sejarah itu hanya terdiri dari narasi, kalo yang record ya jadi itu ada insert reporternya, hanya itu saja nanti diselingi musik dan sound effect. Kalo proses produksinya dipandu oleh sutradara, didampingi operator, take selama 15 menit kalo yang record.”(CLW 2)

Hal tersebut juga sejalan dengan pernyataan informan 3 adalah sebagai

berikut:

“Secara record berarti dari hasil rekaman dari narasumber. Itu kita turunkan dan disimpan dalam hardisk dalam komputer. Kemudian statemen-statemen yang ada disitu kita bikin naskahnya. Setelah naskah terbentuk, pada tahap berikutnya adalah rekaman. Rekaman ini adalah rekaman narator, kemudian kita siapkan sound effek, musik, dan sebagainya. Setelah rekaman selesai kita adakan editting mixing yaitu menggabungkan antara suara narator, musik pendukung, sound effek dan sebagainya serta statement dari narasumber. Setelah itu selesai jadilah program Telusur Sejarah. Namun sebelum disiarkan , masih ada lagi satu proses dari tim Quality Control dan pengkaji media yang menyortir keseluruhan isi media itu. Setelah dinyatakan layak siar dibuatlah master program Telusur Sejarah yang layak disiarkan.”(CLW 3)

85

Berdasarkan pernyataan informan 2 dan 3 di atas dapat diketahui

bahwa proses produksi Program Telusur Sejarah berupa naratif namun

terdapat tambahan berupa insert narasumber, music dan sound effect. Selain

itu, narasumber yang ada dalam produksi Telusur Sejarah adalah narasumber

ahli sesuai dengan topik yang sedang dibahas. Proses rekaman yang dilakukan

dalam proses produksi program Telusur Sejarah recorded membutuhkan

waktu 15 menit dengan dipandu operator serta sutradara yang mengatur

jalanya proses rekaman. Setelah proses rekaman selesai maka diadakan

penggabungan antara suara narrator, musik pendukung, sound effect dan

insert narasumber yang kemudian di buatlah master program. Master program

dibuat setelah keseluruhan isi program tersebut dievaluasi dan dinyatakan

layak siar.