i
PELAKSANAAN PROGRAM TELUSUR SEJARAH DI RADIO EDUKASI YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh : Ira Triyani NIM.11105244039
PROGAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
v
MOTTO
Kabeh mau bisa kasembadan saka usahane dhewe, Aja rumangsa bisa nanging bisaa rumangsa.
vi
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT, skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Bapak Ngatiman dan Ibu Suratmi yang dengan segenap hati dan jiwa mendoakan, mendukung dan memberikan motivasi. Terimakasih atas segala yang bapak dan ibu berikan.
2. Mas Ninja, Dek Zada, Mbak Santi, Mas Agus dan Mbak Khansa Iwul yang telah memberikan segala dukungan motivasi dan fasilitas yang dibutuhkan selama ini.
3. Mas Tutut yang telah memberiku semangat, dan senantiasa menemaniku selama ini dalam keadaan susah maupun senang, selalu ada untukku. 4. Sahabat (Anty, Andhini, Lilis, dan teman-teman TP B angkatan 2011) yang
selalu memberi dukungannya.
vii
PELAKSANAAN PROGRAM TELUSUR SEJARAH DI RADIO EDUKASI YOGYAKARTA
Oleh: Ira Triyani NIM 11105244039
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan program Telusur Sejarah di Radio Edukasi Yogyakarta meliputi perencanaan program, produksi program, eksekusi program, pengawasan dan evaluasi program.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Subjek dari penelitian ini yaitu pengelola, tim produksi, radio mitra Radio Edukasi dan masyarakat pendengar. Metode pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Instrumen penelitian ini menggunakan pedoman wawancara, pedoman observasi dan dokumen. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan program Telusur Sejarah di Radio Edukasi Yogyakarta dikembangkan dengan dasar desain sistem pembelajaran. Hal tersebut juga telah sesuai dengan standar umum perencanaan program radio yang terdiri dari perencanaan produksi, penjadwalan acara, pengadaan materi, pengadaan sarana dan prasarana. Produksi program yang dilaksanakan dalam program Telusur Sejarah terdiri dari dua macam yaitu berupa naskah program dan rekaman program. Sementara pelaksanaan eksekusi program Telusur Sejarah masih belum optimal. Hal ini dikarenakan jadwal penyiaran antara program Telusur Sejarah live belum sesuai dengan yang sudah ditetapkan. Namun hal tersebut dapat diatasi dengan menggantikan bahan siar Telusur Sejarah
live dengan yang record. Faktor penghambat dalam pelaksanaan program Telusur Sejarah record dan live ada pada penulisan naskah program untuk dibacakan terkadang masih ada kesalahan ejaan. Pengawasan dan evaluasi yang dilakukan dalam pelaksanaan program Telusur sejarah baik record maupun live dilakukan setiap hari dengan pantauan streaming dan rapat evaluasi yang dilaksanakan secara berkala.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepadaTuhan Yang Maha Esa atas semua rahmat dan hidayah -Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi. Skripsi ini berjudul “Pelaksanaan Program Telusur Sejarah di Radio Edukasi Yogyakarta.”
Penulisan Tugas Akhir Skripsi ini diajukan sebagai salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Penulisan Skripsi ini dapat diselesaikan berkat kerjasama, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penyusun menyampaikan terimakasih kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk mencari ilmu dan menyelesaikan studi di FIP Universitas Negeri Yogyakarta.
2. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogayakarta yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian.
3. Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan yang telah memberikan pengarahan dan kemudahan untuk saya.
4. Bapak Dr. Haryanto, M. Pd. Selaku Dosen Pembimbing Skripsi I yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada saya dalam penyusunan Tugas Akhir Skripsi.
5. Bapak Estu Miyarso, M. Pd. Selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada saya dalam penyususnan Tugas Akhir Skripsi ini,
6. Seluruh Bapak/Ibu dosen dan pegawai Jurusan Kurikulum Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta yang telah mencurahkan waktu dan membekali ilmu kepada saya selama di bangku perkuliahan.
7. Bapak Aristo Rahardi, M.Pda selaku Kepala BPMRP, Bapak/ Ibu staff dan karyawan BPMRP, serta kru Radio Edukasi yang telah berkenan membantu memberikan informasi ketika melaksanakan penelitian.
ix
yang telah memberikan do’a, semangat dan kasih sayang yang tak terhingga demi tercapainya tujuan dan cita-cita.
9. Sahabat dan orang terkasih (Kurnia Febryana, Andhini Octa,Lilis Tri Karyani, dan Tutut Basuki) yang telah memberi semangat dan dukungan. 10.Teman-teman seperjuangan jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
angkatan 2011, yang telah sama-sama berjuang selama perkuliahan di FIP UNY.
11.Semua pihak yang secara langsung dan tidak langsung telah membantu dalam menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi ini.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... .i
PERSETUJUAN ... ii
PENRNYATAAN ... iii
PENGESAHAN ... iv
MOTTO ... v
PERSEMBAHAN ... vi
ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Fokus Masalah ... 7
D. Rumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Manfaat Penelitian ... 9
BAB II KAJIAN TEORI ... 11
A. Tinjauan tentang Siaran Radio ... 11
1. Pengertian Radio ... 11
2. Macam-macam Radio ... 12
3. Radio Pendidikan dalam Dunia Pendidikan... 13
4. Kelebihan dan Kelemahan Radio ... 16
B. Tinjauan tentang Pelaksanaan Program Radio ... 18
1. Pengertian Program Siaran Radio ... 18
xi
3. Format Program Feature ... 20
4. Penulisan Naskah Program Siaran Radio... 22
5. Pengelolaan Program Siaran Radio ... 27
a. Perencanaan Program ... 29
b. Produksi Program ... 33
c. Eksekusi Program ... 38
d. Pengawasan dan Evaluasi Program... 40
C. Tinjauan tentang Sejarah ... 43
a. Pengertian Sejarah ... 43
b. Tujuan Pengajaran Sejarah ... 44
c. Kegunaan Sejarah ... 46
D. Hubungan Pelaksanaan Program siaran Radio dalam teknologi Pendidikan ... 47
1. Desain ... 48
2. Pengembangan ... 50
3. Pemanfaatan ... 51
4. Pengelolaan ... 52
5. Evaluasi ... 54
E. Pertanyaan Penelitian ... 54
BAB III METODE PENELITIAN ... 56
A. Pendekatan Penelitian ... 56
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 57
C. Sumber Data ... 57
D. Penentuan Informan Penelitian ... 58
E. Teknik Pengumpulan Data ... 58
F. Instrumen Pengumpulan Data ... 60
G. Teknik Analisis Data ... 61
xii
BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 64
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 64
1. Struktur Organisasi Radio Edukasi ... 64
2. Visi dan Misi Radio Edukasi ... 66
3. Konten Siar Radio Edukasi ... 66
4. Pendengar Radio Edukasi ... 68
5. Kemitraan Radio Edukasi ... 69
6. Peran Radio Edukasi sebagai Salah Satu Sumber Belajar ... 70
B. Deskripsi Data Hasil Penelitian Program Telusur Sejarah di Radio Edukasi Yogyakarta ... 71
1. Perencanaan Program ... 76
2. Produksi Program ... 82
3. Eksekusi Program ... 86
4. Pengawasan dan Evaluasi Program... 90
C. Pembahasan ... 93
D. Keterbatasan Penelitian ... 109
BAB V PENUTUP ... 110
A. Kesimpulan ... 110
B. Saran ... 111
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Kepanitiaan Radio Edukasi Yogyakarta……….... 65 Gambar 2. Komputer dan Mixer yang digunakan saat proses penyiaran…... 81 Gambar 3. Ruang control studio rekaman yang digunakan untuk produksi
program………. 82
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitan....114
Lampiran 2. Instrumen Penelitian…………....115
Lampiran 3. Catatan Lapangan Wawancara...116
Lampiran 4. Catatan Lapangan Observasi…...161
Lampiran 5. Dokumentasi…………...166
Lampiran 6. Deskripsi Program Telusur Sejarah ... 168
Lampiran 7. Naskah Telusur Sejarah live…...170
Lampiran 8. Naskah Telusur Sejarah recorded...184
Lampiran 9. Recana Siar Telusur Sejar………...194
Lampiran 10. Data Pendengar Radio Edukasi …………...196
Lampiran 11. Daftar Radio Mitra………246
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran
terus mengalami perkembangan yang semakin pesat. Perkembangan TIK
yang semakin pesat secara tidak langsung mengharuskan manusia untuk
menjadikan TIK sebagai bagian dari kehidupannya sehari-hari. Peningkatan
kualitas hidup juga menuntut manusia untuk melakukan berbagai aktivitas
yang dibutuhkan dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya
khususnya dalam dunia pendidikan.
Persoalan dalam dunia pendidikan merupakan persoalan yang tidak pernah
usai, baik yang menyangkut kualitas, pemerataan, akses, ketersediaan sarana dan
prasarana serta sumber-sumber belajar. Dalam pelaksanaan pendidikan sehari-hari
untuk memanfaatkan TIK sering dijumpai teknologi audio/radio, video,
audio/video, multimedia, dan internet. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan
hasil-hasil teknologi dalam proses belajar untuk meningkatkan kualitas
pendidikan. Salah satu bentuk dari perkembangan TIK yang memberikan
kontribusi terhadap dunia pendidikan yaitu media siaran radio.
Radio merupakan sarana komunikasi massa yang banyak manfaatnya.
Disamping bermanfaat sebagai media hiburan, informasi, dan kontrol sosial, radio
2
keberadaan program siaran pendidikan di radio masih sangat terbatas karena
sangat kecil prosentasenya dibanding dengan program siar lainnya. Penyelenggara
radio yang ada di Indonesia kini semakin beragam dan terus meningkat dengan
segmentasi dan tata kelola yang bervariasi untuk mencapai hasil yang optimal
guna kepuasan khalayak pendengar. Oleh karena itu, industri media siaran radio
selayaknya dikelola dengan konsep yang memadai khususnya bagi siaran-siaran
pendidikan yang mampu menjadi sumber belajar masyarakat dari segala segmen.
Di tengah ketatnya persaingan industri media siaran radio, peran
pemerintah melalui Balai Pengembangan Media Radio Pendidikan (BPMRP)
yang mempunyai tugas dan fungsi melakukan pengkajian dan pengembangan
model pembelajaran khususnya media audio/radio pendidikan telah berupaya
mengembangkan suatu model pembelajaran melalui radio siaran pendidikan yang
bernama Radio Edukasi (RE). RE merupakan radio pendidikan yang menyiarkan
program-program pendidikan dengan ruang lingkup pembelajaran formal,
nonformal dan informal serta kebijakan untuk masyarakat pendidikan maupun
masyarakat pemerhati pendidikan dengan pola sajian yang cerdas, santun dan
menghibur.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti, sebelum didirikannya
RE, pengelola RE sendiri telah mengadakan survey pada masyarakat akan
kebutuhan program. Jadi program yang ada di RE telah disesuaikan dengan
usulan masyarakat khususnya program siaran pendidikan. Namun, kecenderungan
3
memilih mendengarkan siaran program hiburan daripada siaran program
pendidikan.
Dari hasil wawancara pada observasi awal, RE memiliki keterbatasan
jangkauan sehingga RE belum bisa dinikmati masyarakat secara menyeluruh.
Akan tetapi hal ini tidak menjadikan RE tidak berkembang di masyarakat.
Mengingat keterbatasan jangkauan RE 10 km, maka RE menjalin kemitraan
dengan 52 radio publik dan swasta di Indonesia untuk menyiarkan program
pendidikan, bahkan mulai 2009 melalui streaming. RE memiliki banyak
pendengar yang dibuktikan dengan data partisipasi masyarakat yang ikut
interaktif dalam program live RE seperti program acara bimbel, RE medika, edu
publik, dan acara intermezo. Bahkan melalui streaming, RE telah didengarkan
sampai Jepang, Cina dan Malaysia. RE dapat dengan mudah diakses masyarakat
kapan saja dan dimana saja melalui www.radioedukasi.kemdikbud.go.id dan 1251
AM.
Di beberapa daerah di Indonesia, semua program-program RE banyak
diminati oleh 52 radio seperti di Jogja, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, NTT,
Mimika Papua, Riau dan Kalimantan. Radio mitra tersebut dapat menjembatani
keterbatasan RE dalam menyampaikan program siaran pendidikan sebagai salah
satu sumber belajar masyarakat. Salah satu program yang mengantarkan RE
menjadi radio dengan bahan siar yang banyak diminati oleh radio mitra yaitu pada
siaran program Telusur Sejarah. Program Telusur Sejarah di RE adalah program
4
informasi atau materi pembelajaran sejarah yang dapat meningkatkan
pengetahuan, inspirasi, motivasi untuk melestarikan nilai-nilai sejarah dan
budaya, meningkatkan kebanggaan terhadap hasil perjuangan pahlawan bangsa
dan meningkatkan rasa cinta tanah air.
Semula program Telusur Sejarah bernama Telusur Jogja, namun karena
dirasa topik pembahasannya kurang meluas yang hanya mencakup wilayah Jogja
saja, maka Telusur Jogja pada tahun 2012 berganti nama menjadi Telusur Sejarah.
Perkembangan program Telusur Sejarah yang menjadi salah satu sumber belajar
bagi masyarakat melalui siaran radio pendidikan di RE semakin lama semakin
banyak diminati khalayak pendengar.
Dari hasil evaluasi yang dilakukan setiap tahunnya, pengelola RE di
bawah naungan Balai Pengembangan Media Radio Pendidikan mengadakan
pertemuan dengan radio mitra yang ada di seluruh Indonesia. Hasil yang
diperoleh dari pertemuan tersebut adalah membahas kerja sama dalam penyiaran
dan evaluasi program yang telah disiarkan salah satunya adalah pada siaran
program pendidikan yaitu program telusur sejarah. Banyak masukan serta saran
maupun permintaan untuk kemajuan program Telusur Sejarah. Radio mitra RE
menghendaki pembaharuan kembali program Telusur Sejarah untuk lebih
diperluas kembali topik pembahasannya sehingga dapat mencakup pembahasan di
seluruh wilayah Indonesia mengingat pada tahun 2010-2012 hanya di sekitar
Jogja dan pada tahun 2012-2014 siaran program Telusur Sejarah hanya berada di
5
kembali diproduksi dengan cakupan topik pembahasan yang lebih luas mengenai
wilayah yang berada di seluruh Indonesia.
Menurut koordinator RE, program Telusur Sejarah ini merupakan salah
satu program unggulan yang sering disiarkan di beberapa radio mitra. Program
Telusur Sejarah merupakan program yang disiarkan melalui recording dan
mengalami perubahan produksi secara live pada tahun 2015. Program ini
memiliki kemenarikan isi, dan kemasan yang disajikan kepada pendengar dalam
bentuk feature, yaitu suatu program yang membahas suatu pokok bahasan, satu
tema, diungkapkan lewat berbagai pandangan yang saling melengkapi, mengurai,
menyoroti secara kritis, dan disajikan dengan berbagai format, antara lain
wawancara, drama pendek, dokumenter atau fragmen bahkan musik atau puisi
tergantung pada materi yang sedang dibahas (Ade Kusnandar dalam Innayah
(2012)). Program Telusur Sejarah disiarkan setiap hari Senin-Jumat pada pukul
15.00-15.30 WIB.
Berpijak dari pernyataan di atas, program Telusur Sejarah sangat menarik
untuk dilakukan penelitian karena program ini memiliki nilai lebih yaitu dapat
meningkatkan dan menumbuhkan rasa nasionalisme bangsa. Dalam program
Telusur Sejarah seorang reporter harus memiliki kemampuan dalam menganalisis
suatu obyek dengan berbagai sudut pandang yang berbeda namun saling
berkesinambungan dalam pencarian sumber refrensi dan peliputan obyek yang
dikaji. Selain itu penyajian program telusur sejarah yang berupa feature
6
keadaan sebenarnya sesuai dengan topik yang dibahas sehingga tidak bisa
direkayasa.
Data-data faktual tersebut disertakan dengan pernyataan dari narasumber
terpercaya melalui wawancara langsung maupun datang langsung ke lokasi
peliputan objek yang dikaji. Keterbatasan waktu dan jarak jangkauan tersebut
menjadikan salah satu tantangan tersendiri bagi seorang reporter dalam
mengumpulkan data untuk kebutuhan pembuatan program Telusur Sejarah yang
disajikan dalam bentuk feature.
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas yang cukup menarik perhatian
peneliti, maka perlu diadakan penelitian agar dapat memperoleh kejelasan
informasi dan pemahaman yang terkandung dalam pelaksanaan program telusur
sejarah yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar masyarakat meliputi
perencanaan program, produksi program, eksekusi program, pengawasan dan
evaluasi program di Radio Edukasi Yogyakarta.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diidentifikasi permasalahan
sebagai berikut:
1. Kurang luasnya jangkauan Radio Edukasi yang ada pada saluran AM dengan
jarak 10 km.
2. Kecenderungan masyarakat yang belum bisa diubah yaitu masyarakat yang
lebih memilih mendengarkan siaran program hiburan daripada siaran program
7
3. Pelaksanaan program Telusur Sejarah di Radio Edukasi belum meluas topik
pembahasannya.
4. Keterbatasan waktu dan jarak jangkauan tempat liputan yang harus ditempuh
dalam pengumpulan bahan program telusur sejarah sebagai salah satu sumber
belajar masyarakat.
5. Penyajian program Telusur Sejarah yang berupa feature mengharuskan
reporter harus menyertakan data-data faktual yang sesuai dengan keadaan
sebenarnya sesuai dengan topik yang dibahas sehingga tidak bisa direkayasa.
C. Fokus Masalah
Berdasarkan identifikasi permasalahan di atas, maka dalam penelitian ini
perlu pendeskripsian yang terfokus pada pelaksanaan program Telusur Sejarah
yang disiarkan di Radio Edukasi Yogyakarta meliputi perencanaan program
telusur sejarah, produksi program telusur sejarah, penayangan/eksekusi program
Telusur Sejarah, pengawasan dan evaluasi program Telusur Sejarah di Radio
Edukasi Yogyakarta.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan fokus masalah di atas, adapun rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana kegiatan perencanaan siaran program Telusur Sejarah yang
meliputi kegiatan penentuan tujuan sampai dengan strategi yang digunakan
untuk mencapai tujuan tersebut?
8
3. Bagaimana kegiatan penayangan/eksekusi program Telusur Sejarah yang
disiarkan di Radio Edukasi?
4. Bagaimana kegiatan pengawasan dan evaluasi dalam rangka mengetahui apa
yang telah dicapai melalui siaran program Telusur Sejarah di Radio Edukasi?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian sesuai dengan rumusan masalah yang diambil
yaitu:
1. Untuk mendeskripsikan kegiatan perencanaan siaran program Telusur Sejarah
yang meliputi kegiatan penentuan tujuan sampai dengan strategi yang
digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Untuk mendeskripsikan kegiatan produksi program Telusur Sejarah di Radio
Edukasi.
3. Untuk mendeskripsikan kegiatan penayangan/eksekusi program Telusur
Sejarah yang disiarkan di Radio Edukasi.
4. Untuk mendeskripsikan kegiatan pengawasan dan evaluasi dalam rangka
mengetahui apa yang telah dicapai melalui siaran program Telusur Sejarah di
9 F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu:
1. Manfaat teoritis
Secara umum manfaat penelitian ini memberikan sumbangan pada dunia
pendidikan pada khususnya dalam memberikan pengajaran pelaksanaan
sebuah program siaran pendidikan di radio yang bertema Telusur Sejarah.
2. Manfaat praktis
a. Bagi Program Studi Teknologi Pendidikan
1) Bentuk kontribusi pemikiran pengelolaan sumber belajar yang
terangkum dalam sebuah media penyiaran radio pendidikan.
2) Memperkaya khasanah pengetahuan tentang pelaksanaan program
Telusur Sejarah.
3) Dapat digunakan untuk memperdalam dan mengaplikasikan teori-teori
yang didapat di bangku perkuliahan.
4) Dapat dijadikan refrensi dalam mengembangkan media pendidikan
khususnya media audio/radio pendidikan.
b. Bagi Pengelola Program Telusur Sejarah di Radio Edukasi
1) Penelitian ini dapat dijadikan masukan dan sumbangan pemikiran
dalam melaksanakan sebuah program siaran pendidikan.
2) Penelitian ini dapat dijadikan evaluasi dalam pelaksanaan program
10 c. Bagi Masyarakat
1) Dapat memberikan khasanah pengetahuan bagi masyarakat terhadap
proses pelaksanaan sebuah program siaran radio.
2) Dapat menambah daya tarik masyarakat tentang program radio yang
11
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Tinjauan tentang Siaran Radio 1. Pengertian Radio
Secara umum, radio dapat diartikan sebagai alat komunikasi massa
yang berfungsi sebagai media informasi, hiburan, pendidikan. Dalam
kehidupan sehari-hari radio digunakan sebagai sarana untuk memenuhi
kebutuhan hiburan dan penyampai informasi. Menurut Masduki (2006: 9),
radio merupakan media auditif tetapi murah, merakyat, dan bisa dibawa atau
didengarkan di mana-mana yang berfungsi sebagai media ekspresi,
komunikasi, informasi, pendidikan dan hiburan.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002
Tentang Penyiaran dalam Judhariksawan (2010:17), radio adalah kegiatan
pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan atau sarana transmisi
di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi
radio melalui udara, kabel, dan/atau media lainnya untuk dapat diterima
secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima
siaran, yang dilakukan secara teratur dan berkesinambungan.
Menurut Hasan (2012:120), radio adalah teknologi yang digunakan
untuk mengirim sinyal dengan cara modulasi dan radiasi gelombang
elektromagnetik. Gelombang ini merambat dan melintas lewat udara karena
12
Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa radio adalah alat yang
dapat menyampaikan informasi yang auditif sekaligus media ekspresi,
komunikasi, informasi, pendidikan dan hiburan melalui gelombang
elektromagnetik yang bekerja atas dasar prinsip getaran udara, bisa dibawa
atau didengarkan di mana-mana.
2. Macam-macam Radio
Menurut Djamal (2011: 57-58), radio dapat digolongkan menurut
sumber pendanaan dan format siaran. Adapun radio yang digolongkan
menurut sumber pendanaan yaitu:
a. Radio Publik
Radio publik merupakan radio yang mendapatkan seluruh atau
sebagian pendanaan operasionalnya dari pemerintah. Biasanya radio ini
menyiarkan hal-hal terkait kemajuan pembangunan kebijaksanaan
pemerintah.
b. Radio Swasta
Radio swasta merupakan radio yang memperoleh pendanaan
operasional secara swadaya melalui potensi siaran iklan, mempunyai
wilayah siaran secara lokal dan berjaringan.
c. Radio Komunitas
Radio yang mendapat anggaran operasionalnya dari swadaya melalui
13
Sedangkan radio yang digolongkan menurut format siaran atau jenis
program yang disajikan setiap harinya, radio dapat dikelompokkan menjadi 3
yaitu:
a. Radio Berita
Radio berita merupakan radio yang mempunyai format siaran berita
dengan beberapa aspeknya seperti, wawancara eksklusif, laporan
investigasi, breaking news, headline news dan ulasan mengenai ekonomi
dan politik.
b. Radio Hiburan
Radio hiburan adalah radio yang menyiarkan segala bentuk hiburan
seperti pagelaran musik, kuis dan sebagainya.
c. Radio Pendidikan
Radio pendidikan adalah radio yang mempunyai program tetap seputar
pendidikan contohnya olah raga, tata boga, tata busana dan jenis program
lainnya dengan topik kebudayaan, kewilayahan, ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Dari penjelasan di atas, jenis radio yang dibahas dalam topik
penelitian ini, menurut pendanaannya termasuk dalam radio publik yang
sebagian dana operasionalnya berasal dari pemerintah yang bertujuan untuk
kemajuan pembangunan terutama dalam bidang kemajuan pembangunan
14
termasuk dalam kategori radio pendidikan karena seluruh konten siaran berisi
tentang program tetap seputar pendidikan.
3. Radio Pendidikan dalam Dunia Pendidikan
Peranan siaran radio dalam dunia pendidikan diyakini sebagai salah
satu sumber belajar yang ekonomis, praktis, mudah, dan fleksibel. Menurut
Masduki (2001), radio pendidikan merupakan media radio yang dapat
difungsikan untuk menyampaikan pesan-pesan pendidikan, sesuai dengan
peran ideal radio sebagai media publik yaitu penyampai informasi, pendidikan
dan hiburan.
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa radio pendidikan dalam
dunia pendidikan merupakan media siar yang dapat dijadikan media belajar
yang menyajikan sumber informasi pembelajaran bagi masyarakat pendengar
dalam rangka mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang
15
Substansi yang ada dalam radio pendidikan sendiri tidak lepas dengan
tujuan sistem pendidikan nasional. Program acara yang disiarkan dalam radio
pendidikan berisi mengenai program-program pendidikan yang selalu
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat pendengarnya. Program acara
pendidikan yang disiarkan dalam radio pendidikan merupakan prioritas utama
dan mempunyai porsi yang lebih banyak dibandingkan program acara lainnya.
Menurut Nasution (2005: 106-107) ada beberapa alasan menggunakan
siaran radio dalam dunia pendidikan yaitu :
a. Siaran dapat membawa dunia luar ke dalam kelas yang menyamai dunia langsung
b. Siaran merupakan sumber informasi yang paling mutakhir dalam bentuk mudah dipahami, disamping buku, film, gambar dan lain-lain.
c. Siaran menciptakan suasana yang menyenangkan, merangsang dan membangkitkan ide-ide baru.
d. Siaran dapat memberi informasi yang tidak dapat segera diberikan guru. e. Cara penyajian oleh siaran sangat sangat hidup, menarik dan mengundang
keterlibatan anak dalam peristiwa yang diperlihatkan.
f. Siaran dapat menyampaikan hal-hal yang tidak dapat disajikan oleh guru seperti musik, bentuk-bentuk kebudayaan, kesenian dan sebagainya.
g. Siaran dapat mengembangkan kesanggupan dan ketrampilan atau teknik untuk melihat atau mendengarkan.
Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa kehadiran radio dalam
dunia pendidikan terutama radio pendidikan yang menyiarkan banyak
program pendidikan memberikan banyak manfaat dan memberikan berbagai
kebutuhan yang dibutuhkan masyarakat untuk keperluan pendidikan yang
16
Dalam dunia penyiaran radio berfungsi sebagai media komunikasi
massa yang banyak digunakan bagi masyarakat dalam segala kebutuhan.
Dalam dunia pendidikan sendiri radio mempunyai fungsi yang tak kalah
penting sebagai sumber belajar masyarakat. Secara umum fungsi radio
pendidikan menurut Darmanto dalam Innayah (2014) antara lain :
a. Meningkatkan kesadaran nasional
b. Melengkapi pembelajaran disekolah
c. Menyelenggarakan pendidikan dengan materi mencakup skala nasional
d. Menambah materi pembelajaran dan bahan bacaan
e. Menyediakan informasi dan pendidikan bagi kelompok kecil
f. Membantu mereka yang tidak mampu melanjutkan sekolah karena
keterbatasan ekonomi.
4. Kelebihan dan Kelemahan Radio
Radio sebagai media penyiaran sekaligus sebagai media komunikasi
mempunyai banyak kelebihan. Menurut Arief S. Sadiman (2008: 50-52),
adapun kelebihan radio sebagai media penyiaran sebagai berikut :
a. Harganya relatif murah dan variasi programnya lebih banyak dibandingkan dengan televisi.
b. Mudah dipindahkan (mobile)
c. Jika digunakan bersama-sama dengan alat perekam radio dapat mengatasi
problem jadwal.
d. Program radio dapat diputar dan direkam lagi sesuka pemakai. e. Program radio dapat mengembangkan daya imajinasi
f. Media radio dapat merangsang partisipasi aktif pendengar (pembelajar). g. Radio dapat memusatkan perhatian pembelajar pada kata-kata yang
digunakan, pada bunyi dan artinya.
17 musik, bahasa, dan al-Quran.
i. Radio dapat mengajarkan hal-hal tertentu secara lebih baik jika dibandingkan dengan yang dikerjakan oleh pengajar antara lain :
- Radio dapat menampilkan “pengajar yang ahli” dalam bidang studi tertentu sehingga dapat mengatasi maslah kekurangan pengajar yang layak untuk mengajar.
- Pelajaran yang disajikan lewat program radio lebih bermutu, baik dari segi ilmiah maupun metodis.
- Radio dapat menyajikan laporan-laporan seketika (on the spot) maka pelayanan radio yang sudah maju mempunyai banyak sumber di perpustakaan yang sudah siap dipakai.
- Siaran-siaran yang aktual dapat menciptakan suasana kesegaran (immediacy) pada sebagian besar topik.
j. Radio dapat mengerjakan hal-hal tertentu yang tidak dapat dikerjakan oleh pengajar. Dengan program-program radio, dapat menyajikan pengalaman-pengalaman dunia luar ke kelas.
k. Dengan program radio, dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu serta daya jangkauannya cukup luas.
Dari berbagai kelebihan radio yang diuraikan diatas, dapat dikatakan
bahwa radio dapat menjadi salah satu bentuk teknologi informasi yang
digunakan masyarakat untuk berbagai kebutuhan. Selain memiliki kelebihan
yang bermanfaat sebagai media komunikasi terutama sebagai media atau
sumber belajar, radio juga mempunyai beberapa kelemahan, yaitu :
a. Program siaran lebih banyak hiburan yang dapat menarik minat pendengar
dari pada porsi siaran pendidikan yang disiarkan.
b. Komusikasinya hanya satu arah.
c. Kurang dapat membahas topik siaran pendidikan secara mendalam karena
dibatasi oleh jam siaran suatu program.
18
kelas seringkali menyulitkan (Arief S. Sadiman, 2008: 52).
B. Tinjauan tentang Pelaksaanaan Program Siaran Radio 1. Pengertian Program Siaran Radio
Program merupakan suatu benda abstrak yang mempunyai fungsi
sebagai pemuas batiniah sehingga yang dirasakan oleh khalayak dapat
diekspresikan sebagai penilaian objektif yaitu bagus atau kurang bagus
(Djamal, 2011:159). Siaran berasal dari kata siar yang berarti
menyebarluaskan informasi melalui pemancar. Siaran sebagai output stasiun
penyiaran merupakan perpaduan antara kreativitas manusia dan kemampuan
sarana/alat atau antara perangkat keras dan lunak.
Dengan demikian program siaran dapat diartikan sebagai suatu
informasi yang disampaikan dan disebarluaskan melalui pemancar yang
termuat dalam sebuah program. Stasiun radio harus memiliki studio dan
sarana serta pemancar dalam melaksanakan siaran. Pelaksanaan program
siaran sendiri harus direncanakan baik jadwal siaran maupun produksi
programnya. Mengingat program siaran memberi dampak yang sangat luas
bagi masyarakat baik dampak negatif maupun dampak positif maka dibuatlah
format program dan susunan pola acara sebagai bahan acuan dalam
pembuatan program siaran. Selain itu, pelaksanaan sebuah program siaran
juga membutuhkan manajerial yang mulai dipersiapkan dari proses
19
(actuating) dan pengendalian proses produksi (controlling) (Djamal,
2011:94).
2. Jenis Program Siaran Radio
Program siar radio dapat didefinisikan sebagai satu bagian atau satu
segmen dari isi siaran radio. Pada dasarnya sebuah program siar radio dapat
dikelompokkan menjadi program informasi dan berita, program hiburan dan
program pendidikan, namun dari ketiga program tersebut dapat terperinci lagi
menjadi 2 jenis program yaitu program karaya artistik dan program karya
jurnalistik.
a. Program Karya Artistik
Program karya artistik yaitu program yang proses produksinya
mengutamakan keindahan dan kesempurnaan sesuai perencanaan. Jenis
program karya artistik yaitu drama, musik, lawak, kuis, informasi sejarah,
informasi kebudayaan.
b. Program Karya Jurnalistik
Program karya jurnalistik yaitu program yang proses produksinya
mengutamakan kecepatan dan kebenaran yang bersumber dari peristiwa
dan pendapat dari masalah yang sedang hangat dibahas. Jenis program
karya jurnalistik yaitu berita aktual (siaran berita), berita non aktual
(feature, majalah udara), dialog dan monolog.
Dari kedua jenis program yang diuraikan diatas, dalam hal ini
20
karena program yang dibahas mengulas dan menyoroti mengenai sumber
informasi sejarah dan kebudayaan yang produksinya mengutamakan
keindahan kesempurnaan sesuai perencanaan.
3. Format Program Feature
Menurut Ade Kusnandar dalam Innayah (2012), feature yaitu suatu
program yang membahas suatu pokok bahasan, satu tema, diungkapkan lewat
berbagai pandangan yang saling melengkapi, mengurai, menyoroti secara
kritis, dan disajikan dengan berbagai format, antara lain wawancara, drama
pendek, dokumenter atau fragmen bahkan musik atau puisi tergantung pada
materi yang sedang dibahas.
Menurut Masduki (2004:72), feature adalah program informasi yang
membahas satu topik persoalan melalui berbagai pandangan yang saling
melengkapi, mengurai dan mengkritik yang disajikan dalam berbagai format.
Feature dapat dikatakan sebagai gabungan komponen dokumentasi peristiwa,
opini pikah terkait, ekspresi manusiawi yang penuh imajinasi dalam
penyajiannya.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa feature adalah
suatu program informasi yang membahas suatu pokok bahasan, tema dan
topik tertentu melalui berbagai pandangan yang saling melengkapi baik dari
dokumentasi peristiwa, opini, yang disajikan dengan bebagai format,
21
a. Ciri-ciri feature menurut Pusat Pendidikan Multimedia (MMTC)
Yogyakarta adalah sebagai berikut :
1) Proses jalannya cerita cenderung vertical dan mendalam
2) Mengungkapkan gambaran secara bergradasi dan kronologis
3) Drama dalam suatu topik kehidupan nyata, satu kehidupan dalam satu
episode, dan jalan ceritanya relative dapat diramalkan.
b. Durasi feature terbagi atas tiga kelas yaitu sebagi berikut:
1) 3 – 10 menit (mini feature) 2) 30 – 60 menit
3) Lebih dari 30 – 60 menit (long feature)
c. Tahapan produksi dalam pembuatan program yang mempunyai format
feature dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Tahapan produksi pembuatan program feature
Proses Kegiatan Pelaksana
Riset 1 Menentukan topik Produser – reporter Riset 2 Mengatur format dan mencari
bahan pengisi data
Produser-reporter
Produksi 1 Editting temuan data di lapangan dan penulisan naskah
Produser-script writer
Produksi 2 Rekaman suara dan mixing Narator-operator Sumber: Radio Unisi FM Yogyakarta (Masduki,2001)
Berdasarkan tabel 1 dapat terlihat bahwa pembuatan program yang
memiliki format feature terdiri dari 4 proses yang pertama yaitu penentuan
topik. Penentuan topik ini dilaksanakan oleh produser dan reporter. Jadi
22
materi atau topik yang nantinya akan dibuat. Proses yang kedua yaitu
mengatur format dan mencari bahan , ini berarti tugas dari reporter adalah
mencari sumber-sumber data dari berbagai tempat maupun kajian pustaka dan
literature lainna sesuai dengan materi yang diangkat. Ketiga yaitu proses
editing yang berarti memilah – milah bahan yang sudah didapat untuk dituangkan ke dalam bentuk naskah sehingga materi yang disampaikan
benar-benar informatif dan tidak bertele-tele. Keempat yaitu proses rekaman, berarti
setelah naskah dibuat dan telah mendapat persetujuan dari produser atau
pengkaji maka dilakukan rekaman dan menambahkan hasil rekaman dengan
lagu atau audio pendukung.
4. Penulisan Naskah Program Siaran Radio a. Bentuk – bentuk naskah program siaran radio
Setiap program siaran radio pastilah mempunyai persiapan yang harus
dilalui sebelum program tersebut disiarkan, salah satunya yaitu dalam
kepenulisan naskah program. Sebelum peneliti menguraikan lebih lanjut
hal – hal yang terkait kepenulisan naskah program siaran radio, perlu diketahui bahwa ada beberapa bentuk naskah program siaran radio.
Menurut Darmanto (1998:11) bentuk – bentuk naskah program siaran radio yaitu:
1) Sinopsis
Sinopsis adalah bentuk naskah berupa ringkasan dari seluruh
23
berdurasi 30-60 menit. Dalam pembuatan sinopsis tidak diperlukan
informasi mengenai petunjuk teknis produksi, dan bukan merupakan
urut-urtan penyajian materi acara.
2) Treatment
Treatment adalah bentuk naskah yang telah memuat informasi
mengenai teknik produksinya, jumlah pendukung acara yang
diperlukan, pesan, dan merupakan garis besar urut-urutan materi
penyajian secara keseluruhan.
3) Full Script
Full script adalah bentuk naskah yang berisi seluruh pemikiran dan
informasi yang disajikan melalui bahasa radio(kata, musik, dan sound
effect) sekaligus lengkap mengenai teknis produksinya.
b. Prinsip dasar penulisan naskah program radio
Dalam menulis naskah suatu program radio harus berpedoman
pada prinsip dasar penulisan naskah. Menurut Darmanto(1998:16-19)
sebuah naskah yang baik harus memperhatikan prinsip atau hal yang
mendasari dalam menulis naskah siaran radio yaitu:
1) Aspek seni
Aspek seni dalam penyusunan naskah program radio sangatlah
penting, maka seorang penulis naskah perlu memperhitungkan
24
tersebut harus direncanakan sebaik mungkin agar tidak terjadi sajian
yang membosankan.
2) Aspek bahasa
Sesuai dengan karakteristik radio yang bersifat auditif, pemakaian
bahasa dalam artian yang verbal sangat penting, karena seluruh bahasa
yang akan disampaikan pendengar disampaikan melalui bahasa audio
sehingga bahasa yang digunakan sebaiknya ringkas, sederhana, mudah
diucapkan, mudah diingat dan mudah dipahami.
3) Aspek teknik teknologis
Setiap penulis naskah harus mengetahui apakah naskah yang
ditulis untuk siaran program live atau record dan apakah program
tersebut dilakukan diluar atau di dalam studio. Untuk pelaksanaan
produksi yang bersifat record harus mengetahui secara pasti apakah
materi yang akan diproduksi ada yang tersedia dalam bentuk rekaman
audio atau seluruhnya baru akan diproduksi di dalam studio. Jika
peralatan yang digunakan terbatas maka penyusunan naskah harus
disesuaikan dengan kondisi yang ada.
c. Proses penulisan naskah program siaran radio
Secara garis besar langkah-langkah dalam proses penulisan naskah
terdiri dari 4 hal yang saling berkaitan. Menurut Darmanto (1998:34-42)
25
Tahap perencanaan dalam penulisan naskah yaitu:
a) Menentukan tema /topik materi yang akan dibahas.
Jika tema telah ditentukan maka langkah selanjutnya yaitu
menentukan topik yang akan diangkat. Jika penjabaran tema
dari sejumlah topik tidak relevan dengan program siaran maka
perlu mncari topik lain. Penentuan topik mempengaruhi jenis
format yang akan digarap.
b) Melakukan riset pendahuluan
Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah mencari
latar belakang informasi mengenai permasalahan yang akan
ditulis.
c) Merumuskan masalah
Agar penulisan lebih terarah, maka diperlukan rumusan
permasalahannya. Banyak sedikitnya hal-hal yang akan
ditanyakan disesuaikan dengan durasi acara yang
bersangkutan.
d) Menentukan tujuan program
Setiap program siaran harus mempunyai tujuan yang
hendak dicapai. Meskipun setiap jenis program sudah dengan
sendirinya memuat segi tujuan yang harus dicapai, namun
setiap program siaran harus memiliki tujuan yang jelas.
26
Adakalanya format sudah ditentukan terlebih dahulu oleh
produser. Namun, jika order yang diterima belum
menyebutkan jenis format, penulis dapat menentukan sendiri
berdasarkan sifat permasalahan serta tujuan program yang
hendak dicapai.
2) Tahap pra penulisan
a) Pengumpulan materi
Pada tahap ini pengumpulan materi merupakan tahap yang
paling penting karena penulis harus mengetahui tempat-tempat
yang diyakini menjadi sumber informasi berkaitan dengan
tema/ topik yang akan ditulis. Jenis acara dan format penyajian
juga akan mempengaruhi proses pengumpulan materi.
b) Menyeleksi materi
Menyeleksi materi diperlukan untuk memperhitungkan
tingkat kesulitan teknis produksi dan durasi yang tersedia.
Pembatasan durasi siaran seringkali berakibat tidak
tersiarkannya seluruh materi yang telah dipilih.
c) Merencanakan pesan
Pada dasarnya pesan adalah suatu nilai yang dibuat oleh
pembuat program dimaksudkan untuk diterima, dimengerti dan
dipahami serta mempengaruhi perilaku pendengar. Pesan
27
siaran. Pusat dari seluruh program terletak pada pesan yang
hendak disampaikan.
3) Pelaksanaan penulisan
Pada dasarnya penulisan naskah program radio ada 3 tahap
yaitu membuat sinopsis, treatment dan full script. Namun seiring
dengan kondisi yang ada dan waktu siaran yang sifatnya terus menerus
penulis naskah program siaran langsung masuk ke tahap full script.
4) Evaluasi dan penulisan kembali
Naskah yang sudah jadi dibaca ulang dan dievaluasi. Jika
berdasarkan hasil evaluasi naskah harus diperbaiki, maka perlu
diadakan penulisan kembali. Namun kalau hasil evaluasi naskahnya
sudah baik, tidak perlu diadakan penulisan naskah kembali.
5. Pengelolaan Program Siaran Radio
Menurut Masduki (2004: 20-21) strategi dalam kebijakan pengelolaan
siaran radio terdiri dari 3 hal yang saling berkaitan diantaranya yaitu :
a. Segmenting, yaitu proses membagi-bagi atau mengelompokkan pendengar
dalam kotak-kota psikografis-sosiografis yang lebih homogen (Rhenald
Kasali,2000)
b. Targeting, yaitu proses memilih dan menyeleksi serta menjangkau potensi
pendengar melalui program siaran yang tepat.
c. Positioning, yaitu strategi memasuki jendela otak pendengar dan strategi
28
Pendengar merupakan bagian yang paling penting dalam sebuah siaran
program radio. Tanpa adanya pendengar, siaran program radio tidak akan
berguna. Kadangkala radio tidak berkorelasi dengan banyak sedikit atau aktif
pasifnya pendengar, oleh karena itu memahami tipologi pendengar sangatlah
penting bagi pengelola siaran (Masduki, 2004: 18). Pentingnya dalam
memahami tipologi pendengar erat dalam menentukan perencanaan sebuah
program acara, sehingga ini dapat menentukan sukses tidaknya radio tersebut.
Menurut Masduki (2004) ada 4 macam tipologi pendengar yaitu :
a. Pendengar spontan
Pendengar spontan adalah pendengar yang secara keberulan
mendengarkan radio. Mereka tidak ada rencana sebelumnya
mendengarkan sebuah acara tertentu bahkan perhatian pendengar dapat
beralih dengan mudah dengan aktivitas lain yang sedang dilakukan.
b. Pendengar pasif
Pendengar pasif adalah pendengar yang suka mendengarkan radio
di waktu-waktu luang dan menjadikan radio sebagai teman disaat waktu
luang sebagai sarana untuk menghibur diri.
c. Pendengar selektif
Pendengar selektif yaitu pendengar yang suka mendengrkan
sebuah acara siaran tertentu pada jam-jam tertentu, sehingga mereka
menyediakan waktu khusus untuk mendengarkan acara tersebut.
29
Pendengar aktif yaitu pendengar yang mendengarkan radio
dimanapun dan kapanpun mereka selalu dengarkan dan tak jarang mereka
ikut aktif berinteraksi melalui telepon.
Menurut Morissan (2009: 231), strategi pengelolaan program siaran
dibagi menjadi beberapa hal, antara lain :
a. Perencanaan Program
Pada dasarnya sebuah program yang disiarkan harus memiliki
perencanaan yang matang. Perencanaan yang baik akan memberikan
kelancaran pada tahap selanjutnya. Kelancaran dalam merencanakan
sebuah program membawa dampak yang besar bagi proses produksi,
penyiaran program dan mekanisme pengontrolan. Tanpa adanya
perencanaan evaluasi sebuah program tidak dapat dilakukan.
Menurut JB. Wahyudi (1994: 73) untuk dapat membuat sebuah
perencanaan yang baik maka dalam mengelola sebuah program siaran
harus mengetahui :
1) Tujuan yang hendak dicapai 2) Situasi dan kondisi masa kini 3) Kemampuan yang dimiliki 4) Tantangan yang dihadapi 5) Hambatan yang ada
6) Strategi yang tepat untuk pelaksanaan
Berdasarkan hal tersebut, dalam pelaksanaan program Telusur
Sejarah di Radio Edukasi Yogyakarta menjadi bahan penelitian yang
30
pengumpulan materi program membutuhkan strategi yang tepat sehingga
dapat meminimalisir hambatan dan tantangan yang ada mengingat
pembuatan program ini membutuhkan biaya, waktu dan tenaga yang
banyak untuk itu perencanaan program diperlukan dalam setiap tahap
pembuatannya.
Selain itu, hal-hal yang termasuk dalam perencanaan sebuah
program yaitu :
1) Perencanaan siaran yang didalamnya termasuk produksi dan
pengadaan materi siaran serta menyusun materi siaran tersebut
menjadi sebuah program acara yang disiarkan baik harian, mingguan
maupun bulanan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
2) Perencanaan sarana dan prasarana yang ada.
3) Perencanaan administrasi yang didalamnya termasuk dana, tenaga dan
pemasaran.
Perencanaan program dilakukan agar program siaran yang dibuat
sesuai dengan apa karakteristik masyarakat target pendengar. Perencanaan
program meliputi :
1) Pemilihan jenis program
Menurut Harley(2004:30) ada beberapa klasifikasi jenis program
berdasarkan conten dan tujuannya yaitu :
31
Program pemberitaan ini berisi mengenai berita dan siaran
diskusi seperti talkshow dan breaking news.
b) Program pendidikan
Program pendidikan merupakan program yang membahas
seputar kebutuhan dunia pendidikan yang dapat digunakan sebagai
bahan untuk melengkapi sumber belajar.
c) Program hiburan
Program hiburan adalah program yang disiarkan untuk
kebutuhan hiburan seperti penyiaran lagu berdasar permintaan
pendengar, kuis berhadiah, kirim salam, bernyanyi dan bercerita.
2) Perencanaan jadwal siaran
Dalam mengelola program radio mengatur format sangatlah
penting karena menjadikan pribadi atau ciri khas radio tersebut dalam
menarik minat pendengar. Untuk mendapatkan kesempurnaan
produksi dan penyajian siaran, perlu dilakukan perencanaan siaran
meliputi rencana siaran bulanan, rencana siaran mingguan, rencana
siaran harian. Perencanaan secara umum melahirkan kebijakan tentang
bagaimana alokasi waktu dan materi siaran dalam sehari, seminggu
sebulan hingga setahun. Bagian program bertanggung jawab untuk
mendapatkan program serta menentukan waktu atau jam penayangan
32
Menurut Masduki (2004:48) cara menentukan acara dan
perencanaan jadwal adalah sebagai berikut:
a) Kenali calon pendengar, pilih segmen pendengar paling potensial
di suatu daerah dengan melakukan penelitian kebutuhan
pendengar.
b) Rumuskan materi bentuk program
c) Menentukan format stasiun untuk menjamin konsistensi siaran
kepada target pendengar. Format stasiun juga akan mengatur
proporsi materi siaran.
d) Membangun citra radio dibenak pendengar untuk memperkuat jati
diri dengan beragam cara.
Berdasarkan uraian di atas, Radio Edukasi yang mengusung format
radio pendidikan sebelum membuat program-programnya, melakukan
survey kebutuhan pendengar sehingga seluruh program yang ada dalam
Radio Edukasi telah disesuaikan dengan kebutuhan pendengar. Selain itu,
Radio Edukasi hadir dengan program-program pendidikan yang banyak
disajikan dengan berbagai format. Untuk membangun citra Radio Edukasi
yang cerdas, santun dan menghibur, Radio Edukasi membangun kemitraan
dengan berbagai radio publik dan swasta yang tersebar di seluruh
Indonesia sehingga dapat memperluas segmen pendengar.
Alokasi dan waktu siaran juga penting dalam sebuah pelaksanaan
33
ditentukan atas dasar perilaku pendengar (Masduki 2004:49), yaitu
berdasarkan rotasi aktivitas mereka dalam satu hari dan kebiasaan istirahat
pada jam tertentu, kesepakatan bersama pendengar yang digali melalui
riset pendengar. Penjadwalan program seringkali terjadi perubahan.
Perencanaan yang baik akan memudahkan perubahan yang terjadi dapat
ditangani dengan segera sehingga masalah yang terjadi dalam setiap
perubahan perencanaan siaran dapat teratasi.
b. Produksi Program
Secara umum program radio diperoleh dari 4 sumber, yaitu
jaringan antar stasiun, rekaman atau menyewa dari rumah produksi,
produksi sendiri, dan pertukaran program dengan pihak lain yang menjadi
kongsinya (Tommy,2006:15). Produksi program siaran radio adalah
proses mentranfer naskah suara, menjadi suatu hasil nyata dari sebuah ide.
Produksi siaran radio pada dasarnya juga merupakan paduan penciptaan
gambar suara dengan rangkaian kata-kata, suara, musik dan sound efek
menjadi kesatuan yang utuh yang mampu membangkitkan sugesti, emosi
maupun imajinasi pendengarnya. Menurut Masduki (2004:51) ada dua
bentuk proses produksi program yaitu:
1) On Air
On Air atau siaran live adalah produksi yang dilakukan secara
langsung dari ruang siaran tanpa melalui proses pengeditan dan
34 2) Off Air
Off Air atau siaran recording merupakan prduksi yang dilakukan di
dalam ruang produksi yang meliputi sejumlah tahapan sampai sebuah
paket program siap disiarkan. Menurut JB. Wahyudi (1994: 30)
adapun tahapan dalam acara Off Air terdiri dari :
a) Pra produksi
Penemuan ide atau gagasan, membuat riset dan menuliskan
naskah atau konsep dengan penuangan ide adalah inti dari tahap
pra produksi. Pada tahap pra produksi ini dibagi kembali menjadi 2
hal yaitu perencanaan dan persiapan.
(1) Perencanaan
Perencanaan pada tahap pra produksi meliputi penuangan
ide dan penulisan naskah. Konsep atau ide gagasan yang telah
ditetapkan dan telah disepakati dituangkan dalam bentuk
proposal program radio yang menjadi tanggung jawab
produser. Dalam proposal tersebut diuraikan berbagai aspek
mengenai konsep desain program yang akan diproduksi dalam
sebuah acara program radio. Setelah ada konsep program,
langkah selanjutnya adalah penulisan naskah. Naskah
merupakan bagian dari hasil penuangan ide atau gagasan yang
dikemas dalam bentuk menarik sesuai dengan desain program
35 (2) Persiapan
Persiapan pada tahap pra produksi ini mencakup 2 hal yaitu
persiapan perizinan seperti perizinan tempat liputan, termasuk
surat menyurat dan segala bentuk proses administrasi yang
dibutuhkan agar peliputan tidak terhambat. Selain perizinan,
persiapan yang dilakukan yaitu persiapan peralatan. Peralatan
menjadi bagian dari tahap pra produksi yang harus
diperhatikan karena peralatan berguna untuk menunjang
jalannya teknis program.
b) Produksi
Setelah tahap pra produksi selesai maka proses produksi dapat
dilaksanakan. Proses produksi dilakukan dengan perekaman suara
dari naskah menjadi bentuk rekaman suara yang dapat didengar
oleh pendengar. Dalam tahap produksi harus memperhatikan
beberapa hal yaitu :
(1) Kesesuaian jadwal selama bekerja
(2) Pengelolaan alat yang digunakan
(3) Pengelolaan kerabat kerja
(4) Kualitas suara hasil perekaman
c) Pasca Produksi
Tahap ini merupakan tahap akhir dari tahap proses produksi
36
serangkaian kegiatan yang dilakukan setelah semua pengambilan
suara dari semua materi dinyatakan selesai dan siap disiarkan.
Beberapa kegiatan yang termasuk dalam tahap pasca produksi
yaitu editing dan mixing. Editing dan mixing ini berperan
mengurangi dan menghilangkan noise yang terekam selama
perekaman suara, selain itu menambahkan efek dan musik sebagai
pelengkapnya. Pada tahap pasca produksi ini juga tak luput dari
evaluasi kerja yang dilakukan sebagai bahan perbaikan dari hasil
produksi yang dikerjakan.
Pada proses produksi diperlukan tim produksi yang mengatur
jalannya proses produksi. Sifatnya sementara selama produksi
berlangsung. Personel yang mendukung juga berasal dari unit kerja yang
ada pada strukstur organisasi lembaga penyiaran. Setelah proses produksi
selesai maka setiap personel kembali pada unit kerja asalnya (Djamal,
2011:101). Adapun tugas-tugas dari tim produksi antara lain :
1) Produser
- Bertanggung jawab atas produk yang dihasilkan.
- Menyediakan produk tepat pada waktunya.
- Mengkoordinir tim produksi.
- Mengatur alur kerja tim produksi.
- Menyediakan semua keperluan tim produksi.
37 2) Penulis Naskah
- Menyediakan naskah sebagai bahan produksi/bahan siaran.
- Menyediakan bahan tepat pada waktunya.
- Memastikan keakuratan data dan pengayaan data melalui riset.
3) Reporter
- Mencari bahan di lapangan/luar kantor.
- Menyediakan naskah siap baca.
- Menyampaikan laporan dari lapangan
4) Direktur Musik
- Menyediakan musik yang dibutuhkan.
- Memberikan masukan musik yang tepat.
- Melaksanakan tugas tersebut sesuai waktunya.
5) Operator Produksi
- Memproduksi sesuai perintah produser.
- Memiksing bahan mentah menjadi sebuah bahan layak siar.
- Mengerjakan dalam tempo sesuai keperluan tim
c. Eksekusi Program
Menurut Morrisan(2009:302), eksekusi program merupakan
kegiatan mencakup penayangan program sesuai dengan rencana yang
sudah ditetapkan. Penayangan program harus ditata dan disusun sesuai
dengan jadwal siaran baik itu program siaran on air maupun off air.
38
siaran untuk mendapatkan audien yang diinginkan karena pada jam
berbeda maka audiennya pun juga berbeda-beda. Oleh karena itu
pengelola program harus menyusun dan menata program sebaik mungkin.
Hal tersebut dapat diamati pada Tabel 2.
Tabel 2. Ketersediaan Audien dan Pembagian Waktu Siaran
Bagian Hari Audien Tersedia
Pagi Hari (06.00-09.00) Anak – anak, ibu rumah tangga, pensiunan,
pelajar dan karyawan yang akan berangkat ke kantor.
Jelang Siang (09.00-12.00) Anak-anak pra sekolah, ibu rumah tangga,
pensiunan, dan karyawan yang bertugas secara bergiliran ( shift)
Siang Hari (12.00-16.00) Karyawan yang baru pulang dari tempat kerja,
anak-anak dan remaja.
Sore Hari (Early Evening) (16.00-18.00) Hamper sebagian besar audien sudah berada di
rumah. Jelang waktu utama (Prime Acces)
(19.00-20.00)
Seluruh audien tersedia pada waktu ini.
Waktu utama (Prime Time) (20.00-23.00) Seluruh audien tersedia pada waktu ini
utamanya antara pukul 20.00-21.00. Namun setelah itu, audien mulai berkurang utamanya audien anak-anak, para pensiunan dan mereka yang harus tidur lebih cepat agar dapat bangun pagi-pagi.
Jelang tengah malam (Late Fringe) (23.00-23.30)
Umumnya orang dewasa
Akhir Malam (Late Night) (23.30-02.00) Orang dewasa termasuk karyawan yang
bertugas secara giliran(shift)
(Sumber: Peter K Pringle, Michael F.Starr, William E. McCavitt;Electronic Media Management, second edition, Focal Press, Boston-London, 1991) dalam Morissan (2009:257)
Penyusunan program siaran juga perlu mempertimbangkan prime
time, yaitu waktu terbaik bagi khalayak dalam menikmati acara siaran
yang ditayangkan dalam waktu sehari. Setiap program acara yang
disiarkan menurut segmen khalayak tertentu akan memiliki waktu prime
39
Suatu program dapat disusun dengan runtut, rinci, dan terarah
karena adanya panduan dalam operasionalisasi siaran yang disebut sebagai
format clock, yaitu pola atau pedoman terhadap isi acara berbentuk
diagram yang terdiri dari unsur-unsur isi/item materi siaran, keterangan
durasi ucapan penyiar, jumlah lagu, jumlah iklan, bentuk-bentuk insert,
serta keterangan lainnya (Triartanto, 2010: 104).
Selain dalam hal memperhatikan ketersediaan audien atau
masyarakat pendengar dan jam tayang sebuah program hal yang perlu
diperhatikan lagi adalah persiapan sebelum melaksanakan eksekusi sebuah
program. Dalam melaksanakan eksekusi program saat on air, terdapat dua
konsep atau metode penyiar yaitu siaran sendiri dan siaran berdua atau
lebih. Siaran sendiri yaitu penyiar bekerja sendirian baik bertutur,
mengelola informasi, maupun mengoperasikan peralatan. Sedangkan
siaran berdua atau lebih yaitu penyiar berpasangan baik dengan operator
yang bekerja untuk mengoperasikan peralatan, maupun dengan sesama
penyiar sehingga saling berbagi dalam bertutur atau melayani interaksi
pendengar.
Setiap pelaksanaan siaran program, setiap penyiar dibekali dengan
rencana siar yang diberikan oleh programmer. Menurut Theo Stokkink
(1997: 33-34), lembar rencana siaran program memberikan informasi yang
dibutuhkan untuk menggabungkan acara suatu program ke dalam susunan
40 1) Judul.
2) Tanggal dan waktu rekaman dipersiapkan. 3) Tanggal dan waktu rencana penyiaran. 4) Nama reporter (penulis).
5) Rencana siaran itu sendiri untuk dibacakan oleh penyiar. 6) Beberapa kata pertama dan terakhir dalam rekaman. 7) Durasi rekaman.
Berdasarkan penjelasan tersebut, setiap radio memiliki rencana siar
yang berbeda-beda dalam sekali pelaksanaan siaran, begitu juga dengan
Radio Edukasi. Rencana siar di Radio Edukasi diberikan kepada penyiar
sebagai panduan dalam pelaksanaan program siaran sehingga dapat
mempermudah proses siaran program.
d. Pengawasan dan Evaluasi Program
Menurut Menurut Terry dalam Wahyudi(1994:30), pengawasan
adalah langkah untuk menentukan apa yang telah dicapai, mengadakan
evaluasi dan mengambil tindakan korektif bila diperlukan agar hasilnya
sesuai dengan yang telah direncanakan.
Menurut Winardi dalam Ukri (http://bloggerukri.blogspot.com),
pengawasan adalah semua aktivitas yang dilaksanakan oleh pihak manajer
dalam upaya memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan hasil yang
direncanakan.
Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pengawasan adalah
suatu upaya untuk merancang sistem umpan balik informasi, untuk
41
menetapkan apakah telah terjadi suatu penyimpangan serta mengambil
tindakan perbaikan yang diperlukan guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Pengawasan merupakan hal penting dalam menjalankan suatu
perencanaan. Dengan adanya pengawasan maka perencanaan yang
diharapkan oleh manajemen dapat terpenuhi dan berjalan dengan baik.
Menurut Priangle dalam Morrissan (2009:314) dalam pengawasan
program, manajer program harus melakukan hal-hal berikut ini yaitu:
1)Mempersiapkan standar program stasiun penyiaran
2) Mengawasi seluruh isi program agar sesuai dengan standar stasiun dan aturan perundangan yang berlaku.
3) Memelihara catatan (record) program yang disiarkan.
4) Mengarahkan dan mengawasi kegiatan staf departemen program 5) Memastikan kepatuhan stasiun terhadap kontrak yang sudah dibuat. 6) Memastikan bahwa biaya program tidak melebihi jumlah yang sudah
dianggarkan.
Sasaran pengawasan menurut Donelly, Gibson, dan Ivan Cevich
dalam JB.Wahyudi (1994:93) dilaksanakan meliputi tiga tahapan dalam
pelaksanaan program yaitu pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan hasil
pekerjaan. Disetiap tahap tersebut dilakukan dengan pengawasan yang
terdiri dari :
1) Pengawasan preventif
Pengawasan preventif adalah pengawasan yang dilakukan sebelum
program dilaksanakan yaitu meliputi pengawasan dalam perencanaan
program dan segala sesuatu yang dipersiapkan sebelum program
42 2) Pengawasan pengendalian
Pengawasan pengendalian adalah pengawasan yang dilakukan
ketika program sedang dilaksanakan.
3) Pengawasan umpan balik
Pengawasan umpan balik adalah pengawasan yang dilakukan
untuk mengevaluasi keseluruhan program yang telah dilaksanakan.
Di dalam pengawasan, kegiatan evaluasi juga dilakukan untuk
penyiaran program-program yang telah disiarkan disebuah radio. Hal
ini dilakukan untuk mengetahui minat pendengar yang merupakan
umpan balik dari khalayak pendengar mengenai sejauh mana program
yang disiarkan banyak diminati. Kegiatan evaluasi sebuah program
radio dapat dilakukan secara continue minimal setahun sekali secara
berkelanjutan.
C. Tinjauan Tentang Sejarah 1. Pengertian Sejarah
Menurut Woolver dan Scoot dalam Arif (2011:7) mendefinisikan
sejarah sebagai suatu kajian tentang aktivitas manusia pada masa lampau, baik
dalam bidang politik, militer, social, agama, ilmu pengetahuan, dan hasil
kreativitas seni. Definisi tersebut cenderung menempatkan sejarah sebagai
kajian peristiwa yang terjadi pada masa lampau.
Menurut Kartodirdjo dalam Arif (2011:8) sejarah dapat dilihat dari
43
obyektif. Sudut pandang subyektif adalah suatu konstruksi atau bangunan
yang disusun oleh sejarawan sebagai suatu cerita tentang suatu peristiwa
tertentu yang terjadi pada masa lampau. Sudut pandang obyektif yaitu
merujuk pada kejadian atau peristiwa sejarah itu sendiri yaitu proses sejarah
dalam aktualisasinya, terlepas dari subjek manapun.
Menurut Edward Harlott Carr dalam http://www.materisma.com,
sejarah adalah suatu proses interaksi antara sejarawan dengan fakta-fakta yang
ada padanya;suatu dialog tiada henti-hentinyaantara masa sekarang dengan
masa silam. Interaksi dalam pengertian ini ialah bahwa sejarawan merupakan
orang yang akan merekonstruksi peristiwa sejarah. Untuk merekontruksi
tersebut, maka sejarawan menggunakan fakta-fakta sebagai sumbernya.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sejarah
merupakan peristiwa yang terjadi pada masa lampau, dapat diceritakan
kembali oleh sejarawan yang akan merekonstruksi peristiwa sejarah tersebut
dengan mengungkap fakta-fakta dan bukti-bukti peninggalan masa lampau
sebagai sumbernya.
2. Tujuan Pengajaran Sejarah
Sejalan dengan taksonomi Bloom dalam I Gde Widja (1989:27-29)
tujuan pengajaran sejarah dibedakan atas aspek pengetahuan, sikap dan
ketrampilan. Dalam kaitannya dengan aspek pengetahuan biasanya ditekankan