• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN PROGRAM TELUSUR SEJARAH DI RADIO EDUKASI YOGYAKARTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PELAKSANAAN PROGRAM TELUSUR SEJARAH DI RADIO EDUKASI YOGYAKARTA."

Copied!
271
0
0

Teks penuh

(1)

i

PELAKSANAAN PROGRAM TELUSUR SEJARAH DI RADIO EDUKASI YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh : Ira Triyani NIM.11105244039

PROGAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)
(5)

v

MOTTO

Kabeh mau bisa kasembadan saka usahane dhewe, Aja rumangsa bisa nanging bisaa rumangsa.

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT, skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Bapak Ngatiman dan Ibu Suratmi yang dengan segenap hati dan jiwa mendoakan, mendukung dan memberikan motivasi. Terimakasih atas segala yang bapak dan ibu berikan.

2. Mas Ninja, Dek Zada, Mbak Santi, Mas Agus dan Mbak Khansa Iwul yang telah memberikan segala dukungan motivasi dan fasilitas yang dibutuhkan selama ini.

3. Mas Tutut yang telah memberiku semangat, dan senantiasa menemaniku selama ini dalam keadaan susah maupun senang, selalu ada untukku. 4. Sahabat (Anty, Andhini, Lilis, dan teman-teman TP B angkatan 2011) yang

selalu memberi dukungannya.

(7)

vii

PELAKSANAAN PROGRAM TELUSUR SEJARAH DI RADIO EDUKASI YOGYAKARTA

Oleh: Ira Triyani NIM 11105244039

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan program Telusur Sejarah di Radio Edukasi Yogyakarta meliputi perencanaan program, produksi program, eksekusi program, pengawasan dan evaluasi program.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Subjek dari penelitian ini yaitu pengelola, tim produksi, radio mitra Radio Edukasi dan masyarakat pendengar. Metode pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Instrumen penelitian ini menggunakan pedoman wawancara, pedoman observasi dan dokumen. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan program Telusur Sejarah di Radio Edukasi Yogyakarta dikembangkan dengan dasar desain sistem pembelajaran. Hal tersebut juga telah sesuai dengan standar umum perencanaan program radio yang terdiri dari perencanaan produksi, penjadwalan acara, pengadaan materi, pengadaan sarana dan prasarana. Produksi program yang dilaksanakan dalam program Telusur Sejarah terdiri dari dua macam yaitu berupa naskah program dan rekaman program. Sementara pelaksanaan eksekusi program Telusur Sejarah masih belum optimal. Hal ini dikarenakan jadwal penyiaran antara program Telusur Sejarah live belum sesuai dengan yang sudah ditetapkan. Namun hal tersebut dapat diatasi dengan menggantikan bahan siar Telusur Sejarah

live dengan yang record. Faktor penghambat dalam pelaksanaan program Telusur Sejarah record dan live ada pada penulisan naskah program untuk dibacakan terkadang masih ada kesalahan ejaan. Pengawasan dan evaluasi yang dilakukan dalam pelaksanaan program Telusur sejarah baik record maupun live dilakukan setiap hari dengan pantauan streaming dan rapat evaluasi yang dilaksanakan secara berkala.

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepadaTuhan Yang Maha Esa atas semua rahmat dan hidayah -Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi. Skripsi ini berjudul “Pelaksanaan Program Telusur Sejarah di Radio Edukasi Yogyakarta.”

Penulisan Tugas Akhir Skripsi ini diajukan sebagai salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Penulisan Skripsi ini dapat diselesaikan berkat kerjasama, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penyusun menyampaikan terimakasih kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk mencari ilmu dan menyelesaikan studi di FIP Universitas Negeri Yogyakarta.

2. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogayakarta yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian.

3. Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan yang telah memberikan pengarahan dan kemudahan untuk saya.

4. Bapak Dr. Haryanto, M. Pd. Selaku Dosen Pembimbing Skripsi I yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada saya dalam penyusunan Tugas Akhir Skripsi.

5. Bapak Estu Miyarso, M. Pd. Selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada saya dalam penyususnan Tugas Akhir Skripsi ini,

6. Seluruh Bapak/Ibu dosen dan pegawai Jurusan Kurikulum Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta yang telah mencurahkan waktu dan membekali ilmu kepada saya selama di bangku perkuliahan.

7. Bapak Aristo Rahardi, M.Pda selaku Kepala BPMRP, Bapak/ Ibu staff dan karyawan BPMRP, serta kru Radio Edukasi yang telah berkenan membantu memberikan informasi ketika melaksanakan penelitian.

(9)

ix

yang telah memberikan do’a, semangat dan kasih sayang yang tak terhingga demi tercapainya tujuan dan cita-cita.

9. Sahabat dan orang terkasih (Kurnia Febryana, Andhini Octa,Lilis Tri Karyani, dan Tutut Basuki) yang telah memberi semangat dan dukungan. 10.Teman-teman seperjuangan jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

angkatan 2011, yang telah sama-sama berjuang selama perkuliahan di FIP UNY.

11.Semua pihak yang secara langsung dan tidak langsung telah membantu dalam menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi ini.

Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

(10)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... .i

PERSETUJUAN ... ii

PENRNYATAAN ... iii

PENGESAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Fokus Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN TEORI ... 11

A. Tinjauan tentang Siaran Radio ... 11

1. Pengertian Radio ... 11

2. Macam-macam Radio ... 12

3. Radio Pendidikan dalam Dunia Pendidikan... 13

4. Kelebihan dan Kelemahan Radio ... 16

B. Tinjauan tentang Pelaksanaan Program Radio ... 18

1. Pengertian Program Siaran Radio ... 18

(11)

xi

3. Format Program Feature ... 20

4. Penulisan Naskah Program Siaran Radio... 22

5. Pengelolaan Program Siaran Radio ... 27

a. Perencanaan Program ... 29

b. Produksi Program ... 33

c. Eksekusi Program ... 38

d. Pengawasan dan Evaluasi Program... 40

C. Tinjauan tentang Sejarah ... 43

a. Pengertian Sejarah ... 43

b. Tujuan Pengajaran Sejarah ... 44

c. Kegunaan Sejarah ... 46

D. Hubungan Pelaksanaan Program siaran Radio dalam teknologi Pendidikan ... 47

1. Desain ... 48

2. Pengembangan ... 50

3. Pemanfaatan ... 51

4. Pengelolaan ... 52

5. Evaluasi ... 54

E. Pertanyaan Penelitian ... 54

BAB III METODE PENELITIAN ... 56

A. Pendekatan Penelitian ... 56

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 57

C. Sumber Data ... 57

D. Penentuan Informan Penelitian ... 58

E. Teknik Pengumpulan Data ... 58

F. Instrumen Pengumpulan Data ... 60

G. Teknik Analisis Data ... 61

(12)

xii

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 64

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 64

1. Struktur Organisasi Radio Edukasi ... 64

2. Visi dan Misi Radio Edukasi ... 66

3. Konten Siar Radio Edukasi ... 66

4. Pendengar Radio Edukasi ... 68

5. Kemitraan Radio Edukasi ... 69

6. Peran Radio Edukasi sebagai Salah Satu Sumber Belajar ... 70

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian Program Telusur Sejarah di Radio Edukasi Yogyakarta ... 71

1. Perencanaan Program ... 76

2. Produksi Program ... 82

3. Eksekusi Program ... 86

4. Pengawasan dan Evaluasi Program... 90

C. Pembahasan ... 93

D. Keterbatasan Penelitian ... 109

BAB V PENUTUP ... 110

A. Kesimpulan ... 110

B. Saran ... 111

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Kepanitiaan Radio Edukasi Yogyakarta……….... 65 Gambar 2. Komputer dan Mixer yang digunakan saat proses penyiaran…... 81 Gambar 3. Ruang control studio rekaman yang digunakan untuk produksi

program………. 82

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitan....114

Lampiran 2. Instrumen Penelitian…………....115

Lampiran 3. Catatan Lapangan Wawancara...116

Lampiran 4. Catatan Lapangan Observasi…...161

Lampiran 5. Dokumentasi…………...166

Lampiran 6. Deskripsi Program Telusur Sejarah ... 168

Lampiran 7. Naskah Telusur Sejarah live…...170

Lampiran 8. Naskah Telusur Sejarah recorded...184

Lampiran 9. Recana Siar Telusur Sejar………...194

Lampiran 10. Data Pendengar Radio Edukasi …………...196

Lampiran 11. Daftar Radio Mitra………246

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran

terus mengalami perkembangan yang semakin pesat. Perkembangan TIK

yang semakin pesat secara tidak langsung mengharuskan manusia untuk

menjadikan TIK sebagai bagian dari kehidupannya sehari-hari. Peningkatan

kualitas hidup juga menuntut manusia untuk melakukan berbagai aktivitas

yang dibutuhkan dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya

khususnya dalam dunia pendidikan.

Persoalan dalam dunia pendidikan merupakan persoalan yang tidak pernah

usai, baik yang menyangkut kualitas, pemerataan, akses, ketersediaan sarana dan

prasarana serta sumber-sumber belajar. Dalam pelaksanaan pendidikan sehari-hari

untuk memanfaatkan TIK sering dijumpai teknologi audio/radio, video,

audio/video, multimedia, dan internet. Perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan

hasil-hasil teknologi dalam proses belajar untuk meningkatkan kualitas

pendidikan. Salah satu bentuk dari perkembangan TIK yang memberikan

kontribusi terhadap dunia pendidikan yaitu media siaran radio.

Radio merupakan sarana komunikasi massa yang banyak manfaatnya.

Disamping bermanfaat sebagai media hiburan, informasi, dan kontrol sosial, radio

(17)

2

keberadaan program siaran pendidikan di radio masih sangat terbatas karena

sangat kecil prosentasenya dibanding dengan program siar lainnya. Penyelenggara

radio yang ada di Indonesia kini semakin beragam dan terus meningkat dengan

segmentasi dan tata kelola yang bervariasi untuk mencapai hasil yang optimal

guna kepuasan khalayak pendengar. Oleh karena itu, industri media siaran radio

selayaknya dikelola dengan konsep yang memadai khususnya bagi siaran-siaran

pendidikan yang mampu menjadi sumber belajar masyarakat dari segala segmen.

Di tengah ketatnya persaingan industri media siaran radio, peran

pemerintah melalui Balai Pengembangan Media Radio Pendidikan (BPMRP)

yang mempunyai tugas dan fungsi melakukan pengkajian dan pengembangan

model pembelajaran khususnya media audio/radio pendidikan telah berupaya

mengembangkan suatu model pembelajaran melalui radio siaran pendidikan yang

bernama Radio Edukasi (RE). RE merupakan radio pendidikan yang menyiarkan

program-program pendidikan dengan ruang lingkup pembelajaran formal,

nonformal dan informal serta kebijakan untuk masyarakat pendidikan maupun

masyarakat pemerhati pendidikan dengan pola sajian yang cerdas, santun dan

menghibur.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti, sebelum didirikannya

RE, pengelola RE sendiri telah mengadakan survey pada masyarakat akan

kebutuhan program. Jadi program yang ada di RE telah disesuaikan dengan

usulan masyarakat khususnya program siaran pendidikan. Namun, kecenderungan

(18)

3

memilih mendengarkan siaran program hiburan daripada siaran program

pendidikan.

Dari hasil wawancara pada observasi awal, RE memiliki keterbatasan

jangkauan sehingga RE belum bisa dinikmati masyarakat secara menyeluruh.

Akan tetapi hal ini tidak menjadikan RE tidak berkembang di masyarakat.

Mengingat keterbatasan jangkauan RE 10 km, maka RE menjalin kemitraan

dengan 52 radio publik dan swasta di Indonesia untuk menyiarkan program

pendidikan, bahkan mulai 2009 melalui streaming. RE memiliki banyak

pendengar yang dibuktikan dengan data partisipasi masyarakat yang ikut

interaktif dalam program live RE seperti program acara bimbel, RE medika, edu

publik, dan acara intermezo. Bahkan melalui streaming, RE telah didengarkan

sampai Jepang, Cina dan Malaysia. RE dapat dengan mudah diakses masyarakat

kapan saja dan dimana saja melalui www.radioedukasi.kemdikbud.go.id dan 1251

AM.

Di beberapa daerah di Indonesia, semua program-program RE banyak

diminati oleh 52 radio seperti di Jogja, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, NTT,

Mimika Papua, Riau dan Kalimantan. Radio mitra tersebut dapat menjembatani

keterbatasan RE dalam menyampaikan program siaran pendidikan sebagai salah

satu sumber belajar masyarakat. Salah satu program yang mengantarkan RE

menjadi radio dengan bahan siar yang banyak diminati oleh radio mitra yaitu pada

siaran program Telusur Sejarah. Program Telusur Sejarah di RE adalah program

(19)

4

informasi atau materi pembelajaran sejarah yang dapat meningkatkan

pengetahuan, inspirasi, motivasi untuk melestarikan nilai-nilai sejarah dan

budaya, meningkatkan kebanggaan terhadap hasil perjuangan pahlawan bangsa

dan meningkatkan rasa cinta tanah air.

Semula program Telusur Sejarah bernama Telusur Jogja, namun karena

dirasa topik pembahasannya kurang meluas yang hanya mencakup wilayah Jogja

saja, maka Telusur Jogja pada tahun 2012 berganti nama menjadi Telusur Sejarah.

Perkembangan program Telusur Sejarah yang menjadi salah satu sumber belajar

bagi masyarakat melalui siaran radio pendidikan di RE semakin lama semakin

banyak diminati khalayak pendengar.

Dari hasil evaluasi yang dilakukan setiap tahunnya, pengelola RE di

bawah naungan Balai Pengembangan Media Radio Pendidikan mengadakan

pertemuan dengan radio mitra yang ada di seluruh Indonesia. Hasil yang

diperoleh dari pertemuan tersebut adalah membahas kerja sama dalam penyiaran

dan evaluasi program yang telah disiarkan salah satunya adalah pada siaran

program pendidikan yaitu program telusur sejarah. Banyak masukan serta saran

maupun permintaan untuk kemajuan program Telusur Sejarah. Radio mitra RE

menghendaki pembaharuan kembali program Telusur Sejarah untuk lebih

diperluas kembali topik pembahasannya sehingga dapat mencakup pembahasan di

seluruh wilayah Indonesia mengingat pada tahun 2010-2012 hanya di sekitar

Jogja dan pada tahun 2012-2014 siaran program Telusur Sejarah hanya berada di

(20)

5

kembali diproduksi dengan cakupan topik pembahasan yang lebih luas mengenai

wilayah yang berada di seluruh Indonesia.

Menurut koordinator RE, program Telusur Sejarah ini merupakan salah

satu program unggulan yang sering disiarkan di beberapa radio mitra. Program

Telusur Sejarah merupakan program yang disiarkan melalui recording dan

mengalami perubahan produksi secara live pada tahun 2015. Program ini

memiliki kemenarikan isi, dan kemasan yang disajikan kepada pendengar dalam

bentuk feature, yaitu suatu program yang membahas suatu pokok bahasan, satu

tema, diungkapkan lewat berbagai pandangan yang saling melengkapi, mengurai,

menyoroti secara kritis, dan disajikan dengan berbagai format, antara lain

wawancara, drama pendek, dokumenter atau fragmen bahkan musik atau puisi

tergantung pada materi yang sedang dibahas (Ade Kusnandar dalam Innayah

(2012)). Program Telusur Sejarah disiarkan setiap hari Senin-Jumat pada pukul

15.00-15.30 WIB.

Berpijak dari pernyataan di atas, program Telusur Sejarah sangat menarik

untuk dilakukan penelitian karena program ini memiliki nilai lebih yaitu dapat

meningkatkan dan menumbuhkan rasa nasionalisme bangsa. Dalam program

Telusur Sejarah seorang reporter harus memiliki kemampuan dalam menganalisis

suatu obyek dengan berbagai sudut pandang yang berbeda namun saling

berkesinambungan dalam pencarian sumber refrensi dan peliputan obyek yang

dikaji. Selain itu penyajian program telusur sejarah yang berupa feature

(21)

6

keadaan sebenarnya sesuai dengan topik yang dibahas sehingga tidak bisa

direkayasa.

Data-data faktual tersebut disertakan dengan pernyataan dari narasumber

terpercaya melalui wawancara langsung maupun datang langsung ke lokasi

peliputan objek yang dikaji. Keterbatasan waktu dan jarak jangkauan tersebut

menjadikan salah satu tantangan tersendiri bagi seorang reporter dalam

mengumpulkan data untuk kebutuhan pembuatan program Telusur Sejarah yang

disajikan dalam bentuk feature.

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas yang cukup menarik perhatian

peneliti, maka perlu diadakan penelitian agar dapat memperoleh kejelasan

informasi dan pemahaman yang terkandung dalam pelaksanaan program telusur

sejarah yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar masyarakat meliputi

perencanaan program, produksi program, eksekusi program, pengawasan dan

evaluasi program di Radio Edukasi Yogyakarta.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diidentifikasi permasalahan

sebagai berikut:

1. Kurang luasnya jangkauan Radio Edukasi yang ada pada saluran AM dengan

jarak 10 km.

2. Kecenderungan masyarakat yang belum bisa diubah yaitu masyarakat yang

lebih memilih mendengarkan siaran program hiburan daripada siaran program

(22)

7

3. Pelaksanaan program Telusur Sejarah di Radio Edukasi belum meluas topik

pembahasannya.

4. Keterbatasan waktu dan jarak jangkauan tempat liputan yang harus ditempuh

dalam pengumpulan bahan program telusur sejarah sebagai salah satu sumber

belajar masyarakat.

5. Penyajian program Telusur Sejarah yang berupa feature mengharuskan

reporter harus menyertakan data-data faktual yang sesuai dengan keadaan

sebenarnya sesuai dengan topik yang dibahas sehingga tidak bisa direkayasa.

C. Fokus Masalah

Berdasarkan identifikasi permasalahan di atas, maka dalam penelitian ini

perlu pendeskripsian yang terfokus pada pelaksanaan program Telusur Sejarah

yang disiarkan di Radio Edukasi Yogyakarta meliputi perencanaan program

telusur sejarah, produksi program telusur sejarah, penayangan/eksekusi program

Telusur Sejarah, pengawasan dan evaluasi program Telusur Sejarah di Radio

Edukasi Yogyakarta.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus masalah di atas, adapun rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kegiatan perencanaan siaran program Telusur Sejarah yang

meliputi kegiatan penentuan tujuan sampai dengan strategi yang digunakan

untuk mencapai tujuan tersebut?

(23)

8

3. Bagaimana kegiatan penayangan/eksekusi program Telusur Sejarah yang

disiarkan di Radio Edukasi?

4. Bagaimana kegiatan pengawasan dan evaluasi dalam rangka mengetahui apa

yang telah dicapai melalui siaran program Telusur Sejarah di Radio Edukasi?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian sesuai dengan rumusan masalah yang diambil

yaitu:

1. Untuk mendeskripsikan kegiatan perencanaan siaran program Telusur Sejarah

yang meliputi kegiatan penentuan tujuan sampai dengan strategi yang

digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.

2. Untuk mendeskripsikan kegiatan produksi program Telusur Sejarah di Radio

Edukasi.

3. Untuk mendeskripsikan kegiatan penayangan/eksekusi program Telusur

Sejarah yang disiarkan di Radio Edukasi.

4. Untuk mendeskripsikan kegiatan pengawasan dan evaluasi dalam rangka

mengetahui apa yang telah dicapai melalui siaran program Telusur Sejarah di

(24)

9 F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu:

1. Manfaat teoritis

Secara umum manfaat penelitian ini memberikan sumbangan pada dunia

pendidikan pada khususnya dalam memberikan pengajaran pelaksanaan

sebuah program siaran pendidikan di radio yang bertema Telusur Sejarah.

2. Manfaat praktis

a. Bagi Program Studi Teknologi Pendidikan

1) Bentuk kontribusi pemikiran pengelolaan sumber belajar yang

terangkum dalam sebuah media penyiaran radio pendidikan.

2) Memperkaya khasanah pengetahuan tentang pelaksanaan program

Telusur Sejarah.

3) Dapat digunakan untuk memperdalam dan mengaplikasikan teori-teori

yang didapat di bangku perkuliahan.

4) Dapat dijadikan refrensi dalam mengembangkan media pendidikan

khususnya media audio/radio pendidikan.

b. Bagi Pengelola Program Telusur Sejarah di Radio Edukasi

1) Penelitian ini dapat dijadikan masukan dan sumbangan pemikiran

dalam melaksanakan sebuah program siaran pendidikan.

2) Penelitian ini dapat dijadikan evaluasi dalam pelaksanaan program

(25)

10 c. Bagi Masyarakat

1) Dapat memberikan khasanah pengetahuan bagi masyarakat terhadap

proses pelaksanaan sebuah program siaran radio.

2) Dapat menambah daya tarik masyarakat tentang program radio yang

(26)

11

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Tinjauan tentang Siaran Radio 1. Pengertian Radio

Secara umum, radio dapat diartikan sebagai alat komunikasi massa

yang berfungsi sebagai media informasi, hiburan, pendidikan. Dalam

kehidupan sehari-hari radio digunakan sebagai sarana untuk memenuhi

kebutuhan hiburan dan penyampai informasi. Menurut Masduki (2006: 9),

radio merupakan media auditif tetapi murah, merakyat, dan bisa dibawa atau

didengarkan di mana-mana yang berfungsi sebagai media ekspresi,

komunikasi, informasi, pendidikan dan hiburan.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002

Tentang Penyiaran dalam Judhariksawan (2010:17), radio adalah kegiatan

pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan atau sarana transmisi

di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi

radio melalui udara, kabel, dan/atau media lainnya untuk dapat diterima

secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima

siaran, yang dilakukan secara teratur dan berkesinambungan.

Menurut Hasan (2012:120), radio adalah teknologi yang digunakan

untuk mengirim sinyal dengan cara modulasi dan radiasi gelombang

elektromagnetik. Gelombang ini merambat dan melintas lewat udara karena

(27)

12

Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa radio adalah alat yang

dapat menyampaikan informasi yang auditif sekaligus media ekspresi,

komunikasi, informasi, pendidikan dan hiburan melalui gelombang

elektromagnetik yang bekerja atas dasar prinsip getaran udara, bisa dibawa

atau didengarkan di mana-mana.

2. Macam-macam Radio

Menurut Djamal (2011: 57-58), radio dapat digolongkan menurut

sumber pendanaan dan format siaran. Adapun radio yang digolongkan

menurut sumber pendanaan yaitu:

a. Radio Publik

Radio publik merupakan radio yang mendapatkan seluruh atau

sebagian pendanaan operasionalnya dari pemerintah. Biasanya radio ini

menyiarkan hal-hal terkait kemajuan pembangunan kebijaksanaan

pemerintah.

b. Radio Swasta

Radio swasta merupakan radio yang memperoleh pendanaan

operasional secara swadaya melalui potensi siaran iklan, mempunyai

wilayah siaran secara lokal dan berjaringan.

c. Radio Komunitas

Radio yang mendapat anggaran operasionalnya dari swadaya melalui

(28)

13

Sedangkan radio yang digolongkan menurut format siaran atau jenis

program yang disajikan setiap harinya, radio dapat dikelompokkan menjadi 3

yaitu:

a. Radio Berita

Radio berita merupakan radio yang mempunyai format siaran berita

dengan beberapa aspeknya seperti, wawancara eksklusif, laporan

investigasi, breaking news, headline news dan ulasan mengenai ekonomi

dan politik.

b. Radio Hiburan

Radio hiburan adalah radio yang menyiarkan segala bentuk hiburan

seperti pagelaran musik, kuis dan sebagainya.

c. Radio Pendidikan

Radio pendidikan adalah radio yang mempunyai program tetap seputar

pendidikan contohnya olah raga, tata boga, tata busana dan jenis program

lainnya dengan topik kebudayaan, kewilayahan, ilmu pengetahuan dan

teknologi.

Dari penjelasan di atas, jenis radio yang dibahas dalam topik

penelitian ini, menurut pendanaannya termasuk dalam radio publik yang

sebagian dana operasionalnya berasal dari pemerintah yang bertujuan untuk

kemajuan pembangunan terutama dalam bidang kemajuan pembangunan

(29)

14

termasuk dalam kategori radio pendidikan karena seluruh konten siaran berisi

tentang program tetap seputar pendidikan.

3. Radio Pendidikan dalam Dunia Pendidikan

Peranan siaran radio dalam dunia pendidikan diyakini sebagai salah

satu sumber belajar yang ekonomis, praktis, mudah, dan fleksibel. Menurut

Masduki (2001), radio pendidikan merupakan media radio yang dapat

difungsikan untuk menyampaikan pesan-pesan pendidikan, sesuai dengan

peran ideal radio sebagai media publik yaitu penyampai informasi, pendidikan

dan hiburan.

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem

pendidikan nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa radio pendidikan dalam

dunia pendidikan merupakan media siar yang dapat dijadikan media belajar

yang menyajikan sumber informasi pembelajaran bagi masyarakat pendengar

dalam rangka mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang

(30)

15

Substansi yang ada dalam radio pendidikan sendiri tidak lepas dengan

tujuan sistem pendidikan nasional. Program acara yang disiarkan dalam radio

pendidikan berisi mengenai program-program pendidikan yang selalu

disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat pendengarnya. Program acara

pendidikan yang disiarkan dalam radio pendidikan merupakan prioritas utama

dan mempunyai porsi yang lebih banyak dibandingkan program acara lainnya.

Menurut Nasution (2005: 106-107) ada beberapa alasan menggunakan

siaran radio dalam dunia pendidikan yaitu :

a. Siaran dapat membawa dunia luar ke dalam kelas yang menyamai dunia langsung

b. Siaran merupakan sumber informasi yang paling mutakhir dalam bentuk mudah dipahami, disamping buku, film, gambar dan lain-lain.

c. Siaran menciptakan suasana yang menyenangkan, merangsang dan membangkitkan ide-ide baru.

d. Siaran dapat memberi informasi yang tidak dapat segera diberikan guru. e. Cara penyajian oleh siaran sangat sangat hidup, menarik dan mengundang

keterlibatan anak dalam peristiwa yang diperlihatkan.

f. Siaran dapat menyampaikan hal-hal yang tidak dapat disajikan oleh guru seperti musik, bentuk-bentuk kebudayaan, kesenian dan sebagainya.

g. Siaran dapat mengembangkan kesanggupan dan ketrampilan atau teknik untuk melihat atau mendengarkan.

Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa kehadiran radio dalam

dunia pendidikan terutama radio pendidikan yang menyiarkan banyak

program pendidikan memberikan banyak manfaat dan memberikan berbagai

kebutuhan yang dibutuhkan masyarakat untuk keperluan pendidikan yang

(31)

16

Dalam dunia penyiaran radio berfungsi sebagai media komunikasi

massa yang banyak digunakan bagi masyarakat dalam segala kebutuhan.

Dalam dunia pendidikan sendiri radio mempunyai fungsi yang tak kalah

penting sebagai sumber belajar masyarakat. Secara umum fungsi radio

pendidikan menurut Darmanto dalam Innayah (2014) antara lain :

a. Meningkatkan kesadaran nasional

b. Melengkapi pembelajaran disekolah

c. Menyelenggarakan pendidikan dengan materi mencakup skala nasional

d. Menambah materi pembelajaran dan bahan bacaan

e. Menyediakan informasi dan pendidikan bagi kelompok kecil

f. Membantu mereka yang tidak mampu melanjutkan sekolah karena

keterbatasan ekonomi.

4. Kelebihan dan Kelemahan Radio

Radio sebagai media penyiaran sekaligus sebagai media komunikasi

mempunyai banyak kelebihan. Menurut Arief S. Sadiman (2008: 50-52),

adapun kelebihan radio sebagai media penyiaran sebagai berikut :

a. Harganya relatif murah dan variasi programnya lebih banyak dibandingkan dengan televisi.

b. Mudah dipindahkan (mobile)

c. Jika digunakan bersama-sama dengan alat perekam radio dapat mengatasi

problem jadwal.

d. Program radio dapat diputar dan direkam lagi sesuka pemakai. e. Program radio dapat mengembangkan daya imajinasi

f. Media radio dapat merangsang partisipasi aktif pendengar (pembelajar). g. Radio dapat memusatkan perhatian pembelajar pada kata-kata yang

digunakan, pada bunyi dan artinya.

(32)

17 musik, bahasa, dan al-Quran.

i. Radio dapat mengajarkan hal-hal tertentu secara lebih baik jika dibandingkan dengan yang dikerjakan oleh pengajar antara lain :

- Radio dapat menampilkan “pengajar yang ahli” dalam bidang studi tertentu sehingga dapat mengatasi maslah kekurangan pengajar yang layak untuk mengajar.

- Pelajaran yang disajikan lewat program radio lebih bermutu, baik dari segi ilmiah maupun metodis.

- Radio dapat menyajikan laporan-laporan seketika (on the spot) maka pelayanan radio yang sudah maju mempunyai banyak sumber di perpustakaan yang sudah siap dipakai.

- Siaran-siaran yang aktual dapat menciptakan suasana kesegaran (immediacy) pada sebagian besar topik.

j. Radio dapat mengerjakan hal-hal tertentu yang tidak dapat dikerjakan oleh pengajar. Dengan program-program radio, dapat menyajikan pengalaman-pengalaman dunia luar ke kelas.

k. Dengan program radio, dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu serta daya jangkauannya cukup luas.

Dari berbagai kelebihan radio yang diuraikan diatas, dapat dikatakan

bahwa radio dapat menjadi salah satu bentuk teknologi informasi yang

digunakan masyarakat untuk berbagai kebutuhan. Selain memiliki kelebihan

yang bermanfaat sebagai media komunikasi terutama sebagai media atau

sumber belajar, radio juga mempunyai beberapa kelemahan, yaitu :

a. Program siaran lebih banyak hiburan yang dapat menarik minat pendengar

dari pada porsi siaran pendidikan yang disiarkan.

b. Komusikasinya hanya satu arah.

c. Kurang dapat membahas topik siaran pendidikan secara mendalam karena

dibatasi oleh jam siaran suatu program.

(33)

18

kelas seringkali menyulitkan (Arief S. Sadiman, 2008: 52).

B. Tinjauan tentang Pelaksaanaan Program Siaran Radio 1. Pengertian Program Siaran Radio

Program merupakan suatu benda abstrak yang mempunyai fungsi

sebagai pemuas batiniah sehingga yang dirasakan oleh khalayak dapat

diekspresikan sebagai penilaian objektif yaitu bagus atau kurang bagus

(Djamal, 2011:159). Siaran berasal dari kata siar yang berarti

menyebarluaskan informasi melalui pemancar. Siaran sebagai output stasiun

penyiaran merupakan perpaduan antara kreativitas manusia dan kemampuan

sarana/alat atau antara perangkat keras dan lunak.

Dengan demikian program siaran dapat diartikan sebagai suatu

informasi yang disampaikan dan disebarluaskan melalui pemancar yang

termuat dalam sebuah program. Stasiun radio harus memiliki studio dan

sarana serta pemancar dalam melaksanakan siaran. Pelaksanaan program

siaran sendiri harus direncanakan baik jadwal siaran maupun produksi

programnya. Mengingat program siaran memberi dampak yang sangat luas

bagi masyarakat baik dampak negatif maupun dampak positif maka dibuatlah

format program dan susunan pola acara sebagai bahan acuan dalam

pembuatan program siaran. Selain itu, pelaksanaan sebuah program siaran

juga membutuhkan manajerial yang mulai dipersiapkan dari proses

(34)

19

(actuating) dan pengendalian proses produksi (controlling) (Djamal,

2011:94).

2. Jenis Program Siaran Radio

Program siar radio dapat didefinisikan sebagai satu bagian atau satu

segmen dari isi siaran radio. Pada dasarnya sebuah program siar radio dapat

dikelompokkan menjadi program informasi dan berita, program hiburan dan

program pendidikan, namun dari ketiga program tersebut dapat terperinci lagi

menjadi 2 jenis program yaitu program karaya artistik dan program karya

jurnalistik.

a. Program Karya Artistik

Program karya artistik yaitu program yang proses produksinya

mengutamakan keindahan dan kesempurnaan sesuai perencanaan. Jenis

program karya artistik yaitu drama, musik, lawak, kuis, informasi sejarah,

informasi kebudayaan.

b. Program Karya Jurnalistik

Program karya jurnalistik yaitu program yang proses produksinya

mengutamakan kecepatan dan kebenaran yang bersumber dari peristiwa

dan pendapat dari masalah yang sedang hangat dibahas. Jenis program

karya jurnalistik yaitu berita aktual (siaran berita), berita non aktual

(feature, majalah udara), dialog dan monolog.

Dari kedua jenis program yang diuraikan diatas, dalam hal ini

(35)

20

karena program yang dibahas mengulas dan menyoroti mengenai sumber

informasi sejarah dan kebudayaan yang produksinya mengutamakan

keindahan kesempurnaan sesuai perencanaan.

3. Format Program Feature

Menurut Ade Kusnandar dalam Innayah (2012), feature yaitu suatu

program yang membahas suatu pokok bahasan, satu tema, diungkapkan lewat

berbagai pandangan yang saling melengkapi, mengurai, menyoroti secara

kritis, dan disajikan dengan berbagai format, antara lain wawancara, drama

pendek, dokumenter atau fragmen bahkan musik atau puisi tergantung pada

materi yang sedang dibahas.

Menurut Masduki (2004:72), feature adalah program informasi yang

membahas satu topik persoalan melalui berbagai pandangan yang saling

melengkapi, mengurai dan mengkritik yang disajikan dalam berbagai format.

Feature dapat dikatakan sebagai gabungan komponen dokumentasi peristiwa,

opini pikah terkait, ekspresi manusiawi yang penuh imajinasi dalam

penyajiannya.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa feature adalah

suatu program informasi yang membahas suatu pokok bahasan, tema dan

topik tertentu melalui berbagai pandangan yang saling melengkapi baik dari

dokumentasi peristiwa, opini, yang disajikan dengan bebagai format,

(36)

21

a. Ciri-ciri feature menurut Pusat Pendidikan Multimedia (MMTC)

Yogyakarta adalah sebagai berikut :

1) Proses jalannya cerita cenderung vertical dan mendalam

2) Mengungkapkan gambaran secara bergradasi dan kronologis

3) Drama dalam suatu topik kehidupan nyata, satu kehidupan dalam satu

episode, dan jalan ceritanya relative dapat diramalkan.

b. Durasi feature terbagi atas tiga kelas yaitu sebagi berikut:

1) 3 – 10 menit (mini feature) 2) 30 – 60 menit

3) Lebih dari 30 – 60 menit (long feature)

c. Tahapan produksi dalam pembuatan program yang mempunyai format

feature dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Tahapan produksi pembuatan program feature

Proses Kegiatan Pelaksana

Riset 1 Menentukan topik Produser – reporter Riset 2 Mengatur format dan mencari

bahan pengisi data

Produser-reporter

Produksi 1 Editting temuan data di lapangan dan penulisan naskah

Produser-script writer

Produksi 2 Rekaman suara dan mixing Narator-operator Sumber: Radio Unisi FM Yogyakarta (Masduki,2001)

Berdasarkan tabel 1 dapat terlihat bahwa pembuatan program yang

memiliki format feature terdiri dari 4 proses yang pertama yaitu penentuan

topik. Penentuan topik ini dilaksanakan oleh produser dan reporter. Jadi

(37)

22

materi atau topik yang nantinya akan dibuat. Proses yang kedua yaitu

mengatur format dan mencari bahan , ini berarti tugas dari reporter adalah

mencari sumber-sumber data dari berbagai tempat maupun kajian pustaka dan

literature lainna sesuai dengan materi yang diangkat. Ketiga yaitu proses

editing yang berarti memilah – milah bahan yang sudah didapat untuk dituangkan ke dalam bentuk naskah sehingga materi yang disampaikan

benar-benar informatif dan tidak bertele-tele. Keempat yaitu proses rekaman, berarti

setelah naskah dibuat dan telah mendapat persetujuan dari produser atau

pengkaji maka dilakukan rekaman dan menambahkan hasil rekaman dengan

lagu atau audio pendukung.

4. Penulisan Naskah Program Siaran Radio a. Bentuk – bentuk naskah program siaran radio

Setiap program siaran radio pastilah mempunyai persiapan yang harus

dilalui sebelum program tersebut disiarkan, salah satunya yaitu dalam

kepenulisan naskah program. Sebelum peneliti menguraikan lebih lanjut

hal – hal yang terkait kepenulisan naskah program siaran radio, perlu diketahui bahwa ada beberapa bentuk naskah program siaran radio.

Menurut Darmanto (1998:11) bentuk – bentuk naskah program siaran radio yaitu:

1) Sinopsis

Sinopsis adalah bentuk naskah berupa ringkasan dari seluruh

(38)

23

berdurasi 30-60 menit. Dalam pembuatan sinopsis tidak diperlukan

informasi mengenai petunjuk teknis produksi, dan bukan merupakan

urut-urtan penyajian materi acara.

2) Treatment

Treatment adalah bentuk naskah yang telah memuat informasi

mengenai teknik produksinya, jumlah pendukung acara yang

diperlukan, pesan, dan merupakan garis besar urut-urutan materi

penyajian secara keseluruhan.

3) Full Script

Full script adalah bentuk naskah yang berisi seluruh pemikiran dan

informasi yang disajikan melalui bahasa radio(kata, musik, dan sound

effect) sekaligus lengkap mengenai teknis produksinya.

b. Prinsip dasar penulisan naskah program radio

Dalam menulis naskah suatu program radio harus berpedoman

pada prinsip dasar penulisan naskah. Menurut Darmanto(1998:16-19)

sebuah naskah yang baik harus memperhatikan prinsip atau hal yang

mendasari dalam menulis naskah siaran radio yaitu:

1) Aspek seni

Aspek seni dalam penyusunan naskah program radio sangatlah

penting, maka seorang penulis naskah perlu memperhitungkan

(39)

24

tersebut harus direncanakan sebaik mungkin agar tidak terjadi sajian

yang membosankan.

2) Aspek bahasa

Sesuai dengan karakteristik radio yang bersifat auditif, pemakaian

bahasa dalam artian yang verbal sangat penting, karena seluruh bahasa

yang akan disampaikan pendengar disampaikan melalui bahasa audio

sehingga bahasa yang digunakan sebaiknya ringkas, sederhana, mudah

diucapkan, mudah diingat dan mudah dipahami.

3) Aspek teknik teknologis

Setiap penulis naskah harus mengetahui apakah naskah yang

ditulis untuk siaran program live atau record dan apakah program

tersebut dilakukan diluar atau di dalam studio. Untuk pelaksanaan

produksi yang bersifat record harus mengetahui secara pasti apakah

materi yang akan diproduksi ada yang tersedia dalam bentuk rekaman

audio atau seluruhnya baru akan diproduksi di dalam studio. Jika

peralatan yang digunakan terbatas maka penyusunan naskah harus

disesuaikan dengan kondisi yang ada.

c. Proses penulisan naskah program siaran radio

Secara garis besar langkah-langkah dalam proses penulisan naskah

terdiri dari 4 hal yang saling berkaitan. Menurut Darmanto (1998:34-42)

(40)

25

Tahap perencanaan dalam penulisan naskah yaitu:

a) Menentukan tema /topik materi yang akan dibahas.

Jika tema telah ditentukan maka langkah selanjutnya yaitu

menentukan topik yang akan diangkat. Jika penjabaran tema

dari sejumlah topik tidak relevan dengan program siaran maka

perlu mncari topik lain. Penentuan topik mempengaruhi jenis

format yang akan digarap.

b) Melakukan riset pendahuluan

Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah mencari

latar belakang informasi mengenai permasalahan yang akan

ditulis.

c) Merumuskan masalah

Agar penulisan lebih terarah, maka diperlukan rumusan

permasalahannya. Banyak sedikitnya hal-hal yang akan

ditanyakan disesuaikan dengan durasi acara yang

bersangkutan.

d) Menentukan tujuan program

Setiap program siaran harus mempunyai tujuan yang

hendak dicapai. Meskipun setiap jenis program sudah dengan

sendirinya memuat segi tujuan yang harus dicapai, namun

setiap program siaran harus memiliki tujuan yang jelas.

(41)

26

Adakalanya format sudah ditentukan terlebih dahulu oleh

produser. Namun, jika order yang diterima belum

menyebutkan jenis format, penulis dapat menentukan sendiri

berdasarkan sifat permasalahan serta tujuan program yang

hendak dicapai.

2) Tahap pra penulisan

a) Pengumpulan materi

Pada tahap ini pengumpulan materi merupakan tahap yang

paling penting karena penulis harus mengetahui tempat-tempat

yang diyakini menjadi sumber informasi berkaitan dengan

tema/ topik yang akan ditulis. Jenis acara dan format penyajian

juga akan mempengaruhi proses pengumpulan materi.

b) Menyeleksi materi

Menyeleksi materi diperlukan untuk memperhitungkan

tingkat kesulitan teknis produksi dan durasi yang tersedia.

Pembatasan durasi siaran seringkali berakibat tidak

tersiarkannya seluruh materi yang telah dipilih.

c) Merencanakan pesan

Pada dasarnya pesan adalah suatu nilai yang dibuat oleh

pembuat program dimaksudkan untuk diterima, dimengerti dan

dipahami serta mempengaruhi perilaku pendengar. Pesan

(42)

27

siaran. Pusat dari seluruh program terletak pada pesan yang

hendak disampaikan.

3) Pelaksanaan penulisan

Pada dasarnya penulisan naskah program radio ada 3 tahap

yaitu membuat sinopsis, treatment dan full script. Namun seiring

dengan kondisi yang ada dan waktu siaran yang sifatnya terus menerus

penulis naskah program siaran langsung masuk ke tahap full script.

4) Evaluasi dan penulisan kembali

Naskah yang sudah jadi dibaca ulang dan dievaluasi. Jika

berdasarkan hasil evaluasi naskah harus diperbaiki, maka perlu

diadakan penulisan kembali. Namun kalau hasil evaluasi naskahnya

sudah baik, tidak perlu diadakan penulisan naskah kembali.

5. Pengelolaan Program Siaran Radio

Menurut Masduki (2004: 20-21) strategi dalam kebijakan pengelolaan

siaran radio terdiri dari 3 hal yang saling berkaitan diantaranya yaitu :

a. Segmenting, yaitu proses membagi-bagi atau mengelompokkan pendengar

dalam kotak-kota psikografis-sosiografis yang lebih homogen (Rhenald

Kasali,2000)

b. Targeting, yaitu proses memilih dan menyeleksi serta menjangkau potensi

pendengar melalui program siaran yang tepat.

c. Positioning, yaitu strategi memasuki jendela otak pendengar dan strategi

(43)

28

Pendengar merupakan bagian yang paling penting dalam sebuah siaran

program radio. Tanpa adanya pendengar, siaran program radio tidak akan

berguna. Kadangkala radio tidak berkorelasi dengan banyak sedikit atau aktif

pasifnya pendengar, oleh karena itu memahami tipologi pendengar sangatlah

penting bagi pengelola siaran (Masduki, 2004: 18). Pentingnya dalam

memahami tipologi pendengar erat dalam menentukan perencanaan sebuah

program acara, sehingga ini dapat menentukan sukses tidaknya radio tersebut.

Menurut Masduki (2004) ada 4 macam tipologi pendengar yaitu :

a. Pendengar spontan

Pendengar spontan adalah pendengar yang secara keberulan

mendengarkan radio. Mereka tidak ada rencana sebelumnya

mendengarkan sebuah acara tertentu bahkan perhatian pendengar dapat

beralih dengan mudah dengan aktivitas lain yang sedang dilakukan.

b. Pendengar pasif

Pendengar pasif adalah pendengar yang suka mendengarkan radio

di waktu-waktu luang dan menjadikan radio sebagai teman disaat waktu

luang sebagai sarana untuk menghibur diri.

c. Pendengar selektif

Pendengar selektif yaitu pendengar yang suka mendengrkan

sebuah acara siaran tertentu pada jam-jam tertentu, sehingga mereka

menyediakan waktu khusus untuk mendengarkan acara tersebut.

(44)

29

Pendengar aktif yaitu pendengar yang mendengarkan radio

dimanapun dan kapanpun mereka selalu dengarkan dan tak jarang mereka

ikut aktif berinteraksi melalui telepon.

Menurut Morissan (2009: 231), strategi pengelolaan program siaran

dibagi menjadi beberapa hal, antara lain :

a. Perencanaan Program

Pada dasarnya sebuah program yang disiarkan harus memiliki

perencanaan yang matang. Perencanaan yang baik akan memberikan

kelancaran pada tahap selanjutnya. Kelancaran dalam merencanakan

sebuah program membawa dampak yang besar bagi proses produksi,

penyiaran program dan mekanisme pengontrolan. Tanpa adanya

perencanaan evaluasi sebuah program tidak dapat dilakukan.

Menurut JB. Wahyudi (1994: 73) untuk dapat membuat sebuah

perencanaan yang baik maka dalam mengelola sebuah program siaran

harus mengetahui :

1) Tujuan yang hendak dicapai 2) Situasi dan kondisi masa kini 3) Kemampuan yang dimiliki 4) Tantangan yang dihadapi 5) Hambatan yang ada

6) Strategi yang tepat untuk pelaksanaan

Berdasarkan hal tersebut, dalam pelaksanaan program Telusur

Sejarah di Radio Edukasi Yogyakarta menjadi bahan penelitian yang

(45)

30

pengumpulan materi program membutuhkan strategi yang tepat sehingga

dapat meminimalisir hambatan dan tantangan yang ada mengingat

pembuatan program ini membutuhkan biaya, waktu dan tenaga yang

banyak untuk itu perencanaan program diperlukan dalam setiap tahap

pembuatannya.

Selain itu, hal-hal yang termasuk dalam perencanaan sebuah

program yaitu :

1) Perencanaan siaran yang didalamnya termasuk produksi dan

pengadaan materi siaran serta menyusun materi siaran tersebut

menjadi sebuah program acara yang disiarkan baik harian, mingguan

maupun bulanan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

2) Perencanaan sarana dan prasarana yang ada.

3) Perencanaan administrasi yang didalamnya termasuk dana, tenaga dan

pemasaran.

Perencanaan program dilakukan agar program siaran yang dibuat

sesuai dengan apa karakteristik masyarakat target pendengar. Perencanaan

program meliputi :

1) Pemilihan jenis program

Menurut Harley(2004:30) ada beberapa klasifikasi jenis program

berdasarkan conten dan tujuannya yaitu :

(46)

31

Program pemberitaan ini berisi mengenai berita dan siaran

diskusi seperti talkshow dan breaking news.

b) Program pendidikan

Program pendidikan merupakan program yang membahas

seputar kebutuhan dunia pendidikan yang dapat digunakan sebagai

bahan untuk melengkapi sumber belajar.

c) Program hiburan

Program hiburan adalah program yang disiarkan untuk

kebutuhan hiburan seperti penyiaran lagu berdasar permintaan

pendengar, kuis berhadiah, kirim salam, bernyanyi dan bercerita.

2) Perencanaan jadwal siaran

Dalam mengelola program radio mengatur format sangatlah

penting karena menjadikan pribadi atau ciri khas radio tersebut dalam

menarik minat pendengar. Untuk mendapatkan kesempurnaan

produksi dan penyajian siaran, perlu dilakukan perencanaan siaran

meliputi rencana siaran bulanan, rencana siaran mingguan, rencana

siaran harian. Perencanaan secara umum melahirkan kebijakan tentang

bagaimana alokasi waktu dan materi siaran dalam sehari, seminggu

sebulan hingga setahun. Bagian program bertanggung jawab untuk

mendapatkan program serta menentukan waktu atau jam penayangan

(47)

32

Menurut Masduki (2004:48) cara menentukan acara dan

perencanaan jadwal adalah sebagai berikut:

a) Kenali calon pendengar, pilih segmen pendengar paling potensial

di suatu daerah dengan melakukan penelitian kebutuhan

pendengar.

b) Rumuskan materi bentuk program

c) Menentukan format stasiun untuk menjamin konsistensi siaran

kepada target pendengar. Format stasiun juga akan mengatur

proporsi materi siaran.

d) Membangun citra radio dibenak pendengar untuk memperkuat jati

diri dengan beragam cara.

Berdasarkan uraian di atas, Radio Edukasi yang mengusung format

radio pendidikan sebelum membuat program-programnya, melakukan

survey kebutuhan pendengar sehingga seluruh program yang ada dalam

Radio Edukasi telah disesuaikan dengan kebutuhan pendengar. Selain itu,

Radio Edukasi hadir dengan program-program pendidikan yang banyak

disajikan dengan berbagai format. Untuk membangun citra Radio Edukasi

yang cerdas, santun dan menghibur, Radio Edukasi membangun kemitraan

dengan berbagai radio publik dan swasta yang tersebar di seluruh

Indonesia sehingga dapat memperluas segmen pendengar.

Alokasi dan waktu siaran juga penting dalam sebuah pelaksanaan

(48)

33

ditentukan atas dasar perilaku pendengar (Masduki 2004:49), yaitu

berdasarkan rotasi aktivitas mereka dalam satu hari dan kebiasaan istirahat

pada jam tertentu, kesepakatan bersama pendengar yang digali melalui

riset pendengar. Penjadwalan program seringkali terjadi perubahan.

Perencanaan yang baik akan memudahkan perubahan yang terjadi dapat

ditangani dengan segera sehingga masalah yang terjadi dalam setiap

perubahan perencanaan siaran dapat teratasi.

b. Produksi Program

Secara umum program radio diperoleh dari 4 sumber, yaitu

jaringan antar stasiun, rekaman atau menyewa dari rumah produksi,

produksi sendiri, dan pertukaran program dengan pihak lain yang menjadi

kongsinya (Tommy,2006:15). Produksi program siaran radio adalah

proses mentranfer naskah suara, menjadi suatu hasil nyata dari sebuah ide.

Produksi siaran radio pada dasarnya juga merupakan paduan penciptaan

gambar suara dengan rangkaian kata-kata, suara, musik dan sound efek

menjadi kesatuan yang utuh yang mampu membangkitkan sugesti, emosi

maupun imajinasi pendengarnya. Menurut Masduki (2004:51) ada dua

bentuk proses produksi program yaitu:

1) On Air

On Air atau siaran live adalah produksi yang dilakukan secara

langsung dari ruang siaran tanpa melalui proses pengeditan dan

(49)

34 2) Off Air

Off Air atau siaran recording merupakan prduksi yang dilakukan di

dalam ruang produksi yang meliputi sejumlah tahapan sampai sebuah

paket program siap disiarkan. Menurut JB. Wahyudi (1994: 30)

adapun tahapan dalam acara Off Air terdiri dari :

a) Pra produksi

Penemuan ide atau gagasan, membuat riset dan menuliskan

naskah atau konsep dengan penuangan ide adalah inti dari tahap

pra produksi. Pada tahap pra produksi ini dibagi kembali menjadi 2

hal yaitu perencanaan dan persiapan.

(1) Perencanaan

Perencanaan pada tahap pra produksi meliputi penuangan

ide dan penulisan naskah. Konsep atau ide gagasan yang telah

ditetapkan dan telah disepakati dituangkan dalam bentuk

proposal program radio yang menjadi tanggung jawab

produser. Dalam proposal tersebut diuraikan berbagai aspek

mengenai konsep desain program yang akan diproduksi dalam

sebuah acara program radio. Setelah ada konsep program,

langkah selanjutnya adalah penulisan naskah. Naskah

merupakan bagian dari hasil penuangan ide atau gagasan yang

dikemas dalam bentuk menarik sesuai dengan desain program

(50)

35 (2) Persiapan

Persiapan pada tahap pra produksi ini mencakup 2 hal yaitu

persiapan perizinan seperti perizinan tempat liputan, termasuk

surat menyurat dan segala bentuk proses administrasi yang

dibutuhkan agar peliputan tidak terhambat. Selain perizinan,

persiapan yang dilakukan yaitu persiapan peralatan. Peralatan

menjadi bagian dari tahap pra produksi yang harus

diperhatikan karena peralatan berguna untuk menunjang

jalannya teknis program.

b) Produksi

Setelah tahap pra produksi selesai maka proses produksi dapat

dilaksanakan. Proses produksi dilakukan dengan perekaman suara

dari naskah menjadi bentuk rekaman suara yang dapat didengar

oleh pendengar. Dalam tahap produksi harus memperhatikan

beberapa hal yaitu :

(1) Kesesuaian jadwal selama bekerja

(2) Pengelolaan alat yang digunakan

(3) Pengelolaan kerabat kerja

(4) Kualitas suara hasil perekaman

c) Pasca Produksi

Tahap ini merupakan tahap akhir dari tahap proses produksi

(51)

36

serangkaian kegiatan yang dilakukan setelah semua pengambilan

suara dari semua materi dinyatakan selesai dan siap disiarkan.

Beberapa kegiatan yang termasuk dalam tahap pasca produksi

yaitu editing dan mixing. Editing dan mixing ini berperan

mengurangi dan menghilangkan noise yang terekam selama

perekaman suara, selain itu menambahkan efek dan musik sebagai

pelengkapnya. Pada tahap pasca produksi ini juga tak luput dari

evaluasi kerja yang dilakukan sebagai bahan perbaikan dari hasil

produksi yang dikerjakan.

Pada proses produksi diperlukan tim produksi yang mengatur

jalannya proses produksi. Sifatnya sementara selama produksi

berlangsung. Personel yang mendukung juga berasal dari unit kerja yang

ada pada strukstur organisasi lembaga penyiaran. Setelah proses produksi

selesai maka setiap personel kembali pada unit kerja asalnya (Djamal,

2011:101). Adapun tugas-tugas dari tim produksi antara lain :

1) Produser

- Bertanggung jawab atas produk yang dihasilkan.

- Menyediakan produk tepat pada waktunya.

- Mengkoordinir tim produksi.

- Mengatur alur kerja tim produksi.

- Menyediakan semua keperluan tim produksi.

(52)

37 2) Penulis Naskah

- Menyediakan naskah sebagai bahan produksi/bahan siaran.

- Menyediakan bahan tepat pada waktunya.

- Memastikan keakuratan data dan pengayaan data melalui riset.

3) Reporter

- Mencari bahan di lapangan/luar kantor.

- Menyediakan naskah siap baca.

- Menyampaikan laporan dari lapangan

4) Direktur Musik

- Menyediakan musik yang dibutuhkan.

- Memberikan masukan musik yang tepat.

- Melaksanakan tugas tersebut sesuai waktunya.

5) Operator Produksi

- Memproduksi sesuai perintah produser.

- Memiksing bahan mentah menjadi sebuah bahan layak siar.

- Mengerjakan dalam tempo sesuai keperluan tim

c. Eksekusi Program

Menurut Morrisan(2009:302), eksekusi program merupakan

kegiatan mencakup penayangan program sesuai dengan rencana yang

sudah ditetapkan. Penayangan program harus ditata dan disusun sesuai

dengan jadwal siaran baik itu program siaran on air maupun off air.

(53)

38

siaran untuk mendapatkan audien yang diinginkan karena pada jam

berbeda maka audiennya pun juga berbeda-beda. Oleh karena itu

pengelola program harus menyusun dan menata program sebaik mungkin.

Hal tersebut dapat diamati pada Tabel 2.

Tabel 2. Ketersediaan Audien dan Pembagian Waktu Siaran

Bagian Hari Audien Tersedia

Pagi Hari (06.00-09.00) Anak – anak, ibu rumah tangga, pensiunan,

pelajar dan karyawan yang akan berangkat ke kantor.

Jelang Siang (09.00-12.00) Anak-anak pra sekolah, ibu rumah tangga,

pensiunan, dan karyawan yang bertugas secara bergiliran ( shift)

Siang Hari (12.00-16.00) Karyawan yang baru pulang dari tempat kerja,

anak-anak dan remaja.

Sore Hari (Early Evening) (16.00-18.00) Hamper sebagian besar audien sudah berada di

rumah. Jelang waktu utama (Prime Acces)

(19.00-20.00)

Seluruh audien tersedia pada waktu ini.

Waktu utama (Prime Time) (20.00-23.00) Seluruh audien tersedia pada waktu ini

utamanya antara pukul 20.00-21.00. Namun setelah itu, audien mulai berkurang utamanya audien anak-anak, para pensiunan dan mereka yang harus tidur lebih cepat agar dapat bangun pagi-pagi.

Jelang tengah malam (Late Fringe) (23.00-23.30)

Umumnya orang dewasa

Akhir Malam (Late Night) (23.30-02.00) Orang dewasa termasuk karyawan yang

bertugas secara giliran(shift)

(Sumber: Peter K Pringle, Michael F.Starr, William E. McCavitt;Electronic Media Management, second edition, Focal Press, Boston-London, 1991) dalam Morissan (2009:257)

Penyusunan program siaran juga perlu mempertimbangkan prime

time, yaitu waktu terbaik bagi khalayak dalam menikmati acara siaran

yang ditayangkan dalam waktu sehari. Setiap program acara yang

disiarkan menurut segmen khalayak tertentu akan memiliki waktu prime

(54)

39

Suatu program dapat disusun dengan runtut, rinci, dan terarah

karena adanya panduan dalam operasionalisasi siaran yang disebut sebagai

format clock, yaitu pola atau pedoman terhadap isi acara berbentuk

diagram yang terdiri dari unsur-unsur isi/item materi siaran, keterangan

durasi ucapan penyiar, jumlah lagu, jumlah iklan, bentuk-bentuk insert,

serta keterangan lainnya (Triartanto, 2010: 104).

Selain dalam hal memperhatikan ketersediaan audien atau

masyarakat pendengar dan jam tayang sebuah program hal yang perlu

diperhatikan lagi adalah persiapan sebelum melaksanakan eksekusi sebuah

program. Dalam melaksanakan eksekusi program saat on air, terdapat dua

konsep atau metode penyiar yaitu siaran sendiri dan siaran berdua atau

lebih. Siaran sendiri yaitu penyiar bekerja sendirian baik bertutur,

mengelola informasi, maupun mengoperasikan peralatan. Sedangkan

siaran berdua atau lebih yaitu penyiar berpasangan baik dengan operator

yang bekerja untuk mengoperasikan peralatan, maupun dengan sesama

penyiar sehingga saling berbagi dalam bertutur atau melayani interaksi

pendengar.

Setiap pelaksanaan siaran program, setiap penyiar dibekali dengan

rencana siar yang diberikan oleh programmer. Menurut Theo Stokkink

(1997: 33-34), lembar rencana siaran program memberikan informasi yang

dibutuhkan untuk menggabungkan acara suatu program ke dalam susunan

(55)

40 1) Judul.

2) Tanggal dan waktu rekaman dipersiapkan. 3) Tanggal dan waktu rencana penyiaran. 4) Nama reporter (penulis).

5) Rencana siaran itu sendiri untuk dibacakan oleh penyiar. 6) Beberapa kata pertama dan terakhir dalam rekaman. 7) Durasi rekaman.

Berdasarkan penjelasan tersebut, setiap radio memiliki rencana siar

yang berbeda-beda dalam sekali pelaksanaan siaran, begitu juga dengan

Radio Edukasi. Rencana siar di Radio Edukasi diberikan kepada penyiar

sebagai panduan dalam pelaksanaan program siaran sehingga dapat

mempermudah proses siaran program.

d. Pengawasan dan Evaluasi Program

Menurut Menurut Terry dalam Wahyudi(1994:30), pengawasan

adalah langkah untuk menentukan apa yang telah dicapai, mengadakan

evaluasi dan mengambil tindakan korektif bila diperlukan agar hasilnya

sesuai dengan yang telah direncanakan.

Menurut Winardi dalam Ukri (http://bloggerukri.blogspot.com),

pengawasan adalah semua aktivitas yang dilaksanakan oleh pihak manajer

dalam upaya memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan hasil yang

direncanakan.

Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pengawasan adalah

suatu upaya untuk merancang sistem umpan balik informasi, untuk

(56)

41

menetapkan apakah telah terjadi suatu penyimpangan serta mengambil

tindakan perbaikan yang diperlukan guna mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Pengawasan merupakan hal penting dalam menjalankan suatu

perencanaan. Dengan adanya pengawasan maka perencanaan yang

diharapkan oleh manajemen dapat terpenuhi dan berjalan dengan baik.

Menurut Priangle dalam Morrissan (2009:314) dalam pengawasan

program, manajer program harus melakukan hal-hal berikut ini yaitu:

1)Mempersiapkan standar program stasiun penyiaran

2) Mengawasi seluruh isi program agar sesuai dengan standar stasiun dan aturan perundangan yang berlaku.

3) Memelihara catatan (record) program yang disiarkan.

4) Mengarahkan dan mengawasi kegiatan staf departemen program 5) Memastikan kepatuhan stasiun terhadap kontrak yang sudah dibuat. 6) Memastikan bahwa biaya program tidak melebihi jumlah yang sudah

dianggarkan.

Sasaran pengawasan menurut Donelly, Gibson, dan Ivan Cevich

dalam JB.Wahyudi (1994:93) dilaksanakan meliputi tiga tahapan dalam

pelaksanaan program yaitu pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan hasil

pekerjaan. Disetiap tahap tersebut dilakukan dengan pengawasan yang

terdiri dari :

1) Pengawasan preventif

Pengawasan preventif adalah pengawasan yang dilakukan sebelum

program dilaksanakan yaitu meliputi pengawasan dalam perencanaan

program dan segala sesuatu yang dipersiapkan sebelum program

(57)

42 2) Pengawasan pengendalian

Pengawasan pengendalian adalah pengawasan yang dilakukan

ketika program sedang dilaksanakan.

3) Pengawasan umpan balik

Pengawasan umpan balik adalah pengawasan yang dilakukan

untuk mengevaluasi keseluruhan program yang telah dilaksanakan.

Di dalam pengawasan, kegiatan evaluasi juga dilakukan untuk

penyiaran program-program yang telah disiarkan disebuah radio. Hal

ini dilakukan untuk mengetahui minat pendengar yang merupakan

umpan balik dari khalayak pendengar mengenai sejauh mana program

yang disiarkan banyak diminati. Kegiatan evaluasi sebuah program

radio dapat dilakukan secara continue minimal setahun sekali secara

berkelanjutan.

C. Tinjauan Tentang Sejarah 1. Pengertian Sejarah

Menurut Woolver dan Scoot dalam Arif (2011:7) mendefinisikan

sejarah sebagai suatu kajian tentang aktivitas manusia pada masa lampau, baik

dalam bidang politik, militer, social, agama, ilmu pengetahuan, dan hasil

kreativitas seni. Definisi tersebut cenderung menempatkan sejarah sebagai

kajian peristiwa yang terjadi pada masa lampau.

Menurut Kartodirdjo dalam Arif (2011:8) sejarah dapat dilihat dari

(58)

43

obyektif. Sudut pandang subyektif adalah suatu konstruksi atau bangunan

yang disusun oleh sejarawan sebagai suatu cerita tentang suatu peristiwa

tertentu yang terjadi pada masa lampau. Sudut pandang obyektif yaitu

merujuk pada kejadian atau peristiwa sejarah itu sendiri yaitu proses sejarah

dalam aktualisasinya, terlepas dari subjek manapun.

Menurut Edward Harlott Carr dalam http://www.materisma.com,

sejarah adalah suatu proses interaksi antara sejarawan dengan fakta-fakta yang

ada padanya;suatu dialog tiada henti-hentinyaantara masa sekarang dengan

masa silam. Interaksi dalam pengertian ini ialah bahwa sejarawan merupakan

orang yang akan merekonstruksi peristiwa sejarah. Untuk merekontruksi

tersebut, maka sejarawan menggunakan fakta-fakta sebagai sumbernya.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sejarah

merupakan peristiwa yang terjadi pada masa lampau, dapat diceritakan

kembali oleh sejarawan yang akan merekonstruksi peristiwa sejarah tersebut

dengan mengungkap fakta-fakta dan bukti-bukti peninggalan masa lampau

sebagai sumbernya.

2. Tujuan Pengajaran Sejarah

Sejalan dengan taksonomi Bloom dalam I Gde Widja (1989:27-29)

tujuan pengajaran sejarah dibedakan atas aspek pengetahuan, sikap dan

ketrampilan. Dalam kaitannya dengan aspek pengetahuan biasanya ditekankan

Gambar

Tabel 1. Tahapan produksi pembuatan program feature Kegiatan Pelaksana
Tabel 2. Ketersediaan Audien dan Pembagian Waktu Siaran Bagian Hari Audien Tersedia
Gambar 1. Struktur Kepanitiaan Radio Edukasi Yogyakarta
Gambar 1. Komputer yang digunakan untuk proses penyiaran
+5

Referensi

Dokumen terkait