BAB III METODE PENELITIAN
3.4 Tahap - Tahap Pengembangan Sistem
3.4.1 Perencanaan
Merupakan tahap untuk mempersiapkan pelaksanaan pengembangan sistem yang akan dilakukan. Adapun persiapan-persiapan yang dibutuhkan adalah :
a. Mengajukan proposal dan surat permohonan survey b. Mengatur jadwal survey dan wawancara,
c. Mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk wawancara d. Mempersiapkan alat pengembangan sistem.
3.4.2 Analisis Sistem
Yaitu proses penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian - bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan - permasalahan, kesempatan - kesempatan, hambatan - hambatan yang terjadi dalam kebutuhan - kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan - perbaikannya.
Adapun proses analisis sistem yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Mengidentifiasi permasalahan yang terjadi pada instansi dengan menanyakan langsung kepada bagian yang terlibat dalam proses bisnis.
b. Melakukan survey dan wawancara untuk memahami kinerja sistem yang sedang berlangsung saat ini, yang selanjutnya digambarkan dalam FOD (Flow of Ducument) dan dianalisis kembali permasalahan-permasalahan tersebut sesuai kinerja sistem yang berjalan.
3.4.3 Desain Sistem
Merupakan gambaran yang diberikan kepada user tentang sistem atau tentang kegiatan yang akan dilakukan sebagai tindak lanjut dari analisis sistem.
Dalam desain sistem kegiatan yang dilakukan adalah : a. Merancang sistem umum dengan menggunakan :
1) Context Diagram
Adalah bagian dari data flow diagram yang berfungsi memetakan model lingkungan, yang dipresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.
2) DFD Leveled
Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat untuk membuat diagram yang serbaguna. Data flow diagram terdiri dari notasi penyimpanan data (data store), proses (process), aliran data (flow data), dan sumber masukan (entity).
Data Flow Diagram Digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada, sistem baru tersebut yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan.
Merancang sistem basis data dengan menggunakan : 1) ERD (Entity Relationship Diagram)
Adalah model konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara entitas yang satu dengan entitas yang lain dalam suatu sistem yang terintegrasi.
2) Kamus Data / Data Dictionary
Merupakan daftar elemen data yang terorganisir dengan definisi yang tetap dan sesuai dengan sistem sehingga user dan analisis sistem mempunyai pengertian yang sma tentang input,
output, dan data storage. Kamus data adalah catalog fa kta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari sistem informasi.
3) Normalisasi
Suatu teknik menstrukturkan dalam cara-cara tertentu untuk membantu mengurangi dan mencegah timbulnya masalah yang berhubungan dengan pengolahan data dalam basis data. Proses normalisasi menghasilkan struktur record yang konsisten secara logic yang mudah untuk dimengerti.
b. Merancang desain input dan output sebagai interface antara user dengan sistem pada saat pemasukan data dan menyajikan informasi yang dibutuhkan.
3.4.4 Implementasi Sistem
Merupakan tahapan-tahapan untuk penerapan sistem yang baru ke perusahaan. Implementasi yang akan dilakukan meliputi beberapa tahap sebagai berikut:
1. Pemrograman yaitu membuat kode program yang akan dieksekusi oleh komputer, dengan mengacu pada hasil analisis dan desain input output pada tahap sebelumnya agar mampu mengatasi permasalahan yang ada.
2. Pengujian sistem baru untuk melihat tingkat keberhasilan sistem, dan untuk mengetahui kekurangan dari sistem yang baru, untuk dapat diperbaiki menjadi lebih sempurna
3. Pelatihan dan pemilihan personil operasional mengenai pengoperasian sistem agar sistem dapat berjalan dengan maksimal saat telah benar-benar diimplementasikan
4. Mengganti sistem dengan sistem yang baru
5. Perawatan sistem secara berkala untuk menyelamatkan data apabila suatu saat terjadi kerusakan pada basis data.
3.4.5 Pengujian Sistem
Pengujian sistem berarti proses mengecek apakah suatu perangkat lunak yang dihasilkan sudah dapat dijalankan sesuai standar atau belum.
Pengecekan program aplikasi dilakukan dengan pengecekan input, proses, dan pengecekan output.
Pengujian perangkat lunak menggunakan metode pengujian BlackBox.
Pengujian BlackBox, merupakan komplementer dari teknik white box testing, karena pengujian black box testing mampu mengungkap kesalahan yang lebih luas. Pengujian BlackBox berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak yang dibuat. Pada pengujian sistem ini penulis menggunakan Requirement Testing yang berarti tampilan antar muka (interface) diuji cobakan untuk menjamin informasi yang masuk atau keluar telah tepat atau sesuai dengan yang diharapkan. Pertama kali yang diuji coba adalah tampilan antarmuka (interface) karena diperlukan untuk jalannya informasi atau data antar modul.
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan Daerah Air (PDAM) Tirta Moedal kota Semarang 4.1.1 Sejarah Perkembangan PDAM Kota Semarang
Kronologis perkembangan Perusahaan Daerah Air Minum kota Semarang sampai sekarang telah mengalami 3 (tiga) jaman
yaitu :
a. Jaman Hindia Belanda (1911 s/d 1923)
Untuk mencukupi kebutuhan air minum bagi kota Semarang, pihak Belanda membangun 4 (empat) sumber alam yaitu: Moedal Besar, Moedal Kecil, lawang dan Ancar. Pada tahun 1923 s/d 1932 dibangun lagi 2 sumber alam, yaitu Kalidoh Besar dan Kalidoh kecil. Selanjutnya pada tahun 1979 Kalidoh Kecil di berikan kepada Kecamatan Ungaran.
b. Jaman penjajahan Jepang (8 Desember 1942 s/d 14 Agustus 1945) Gemeente Water Leiding Semarang diubah dalam bahasa Jepang menjadi Semarang Siya Kusnoyang artinya Perusahaan Air minum Semarang.
c. Jaman pemerintahan Republik Indonesia
Pada tahun 1952, untuk menambah kapasitas air maka dibangun 2 sumur artesis lagi di Jalan Purwogondo dan Jalan Arjuno. Pada tahun 1959 s/d 1965 status berubah dari Dinas Pekerjaan Umum Kotapraja Semarang. Pada tahun in juga dibangun Instalasi Penjernihan bahan baku Kaligarang yang di ambil dari sungai Kaligarang dengan debit 500 Idt. Berdasarkan SK DPRD nomor 48/KEP/DPRD/64 tanggal 22 Desember 1964 statusnya berubah menjadi Perusahaan Daerah Air Minum Kotapraja Semarang.
Pada Tahun 1952, untuk menambah kapasitas air maka dibangun 2 sumur artesis lagi di Jalan Purwogondo dan Jaln Arjuno. Pada tahun 1959 s/d 1965 status berubah dari Dinas Pekerjaan Umum Kotapraja Semarang menadi Dinas Penghasian Kotapraja Semarang. Pada tahun ini juga dibagun Instalasi Penjernihan Bahan Baku Kaligarang yang diambil dari Sungai Kaligarang dengan debit 5000 Idt. Berdasarkan SK DPRD nomor 48/KEP/DPRD/64 tanggal 22 Desember 1964 statusnya berubah menjadi Perusahaan Daerah Air Minum Kotapraja Semarang.
Pada Tahun 1967 s/d 1984 dibangun sumur artesis dan Kantor Pusat PDAM antara lain: sumur artesis dan Rongggowarsito, Kinibalu, Brumbung, Manyaran, Mijen, rejosari, Seleses, Abimanyu, Senjoyo, Citadui, Blimbing, Bugangan dan Kencono Wungu. Pada tahun 1994 dibangun Instasi Pengolahan Air Minum yang menggunakan bahan baku Sungai Kaligarang yang terletak di Jalan Kelud Raya sebesar 250Idt, IPA Pucang Gading sebesar 50 Idt, serta mengoptimalkan IPA miniplant Kaligarang dari 40 Idt menjadi 80 Idt.
Pada tanggal 20 Oktober 2002 PDAM membangun Instalasi disebagian wilayah tengah dan perluasan wilayah timur, wilayah industri dan pelabuhan. Pada saat ini perkembangan debit / kapasitas terpasang dari 230 Idt menjadi 2650 Idt. Namun kebutuhan saat ini 3500 Idt, dengan itu PDAM masih punya tantangan untunk pemenuhan masyarakat akan air bersih.
4.1.2 Nama Tirta Moedal
Dalam rangka membangun brain image PDAM kota Semarang, dibuat nama yang mudah di ingat oleh masyarakat.
Pihak direksi melakukan Lomba internal, akhirnya memutuskan
memberi nama “Tirta Moedal”. Tirta artinya air dan Moedal dalam Bahasa Jawa artinya muncrat, selain itu “Moedal”
merupakan nama daerah yang berada di Sumur Rejo, Gunung Pati, Semarang, yang menjadi Sumber Air pertama yang dibangun pemerintah kolonial belanda tahun 1911. Jadi, Tirta Moedal berarti air yang Muncrat atau memancar.
Dalam logo barunya digambarkan dengan lima butir air muncrat yang melambangkan sebuah cita–cita yang melimpah, sedangkan lima titik air yang memiliki arti dari segi nasionalisme bahwa dasar negara kita adalah Pancasila, dan memiliki filosofi 5M yang merupakan etos kerja manajemen. Gelombang air artinya gelora semangat yang besar tapi tetap tenang dan semakin naik.
4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan Daerah Air Minum Kota Semarang a. Visi
Visi PDAM Tirta Moedal adalah “Mewujudkan komunitas air bersih pada air sebagai ahabat kehidupan”.
b. Misi
Misi PDAM Tirta Moedal adalah sebagai berikut:
1. Ketersedian air baku meningkat 2. Kualitas produksi terjaga 3. Kontinuitas pasokan meningkat 4. Keterjangkauan pelayanan air bersih 5. Komitmen manajemen yang meningkat 6. Kontrbusi pada PDA dan Stakeholder 7. Kemitraan dengan Stakeholder
4.1.4 Batas Wilayah Pelayanan PDAM Kota Semarang
Semakin Berkembangnya jumlah penduduk di Kota Semarang mengakibatkan semakin meninggkatnya jumlah kebutuhan air. Tak hanya kapasitas produksi air yang di tambah, pelayanan terhadap pelanggan juga harus ditingkatkan. Untuk itu, Walikota bersama Pimpinan PDAM kota Semarang menambah beberapa cabang yaitu:
a. Cabang Semarang Selatan
1. Utara : Jalan Tol, Jalan Dr. Wahidin, Jalan Tentara Pelajar Selatan.
2. Barat : Kali Kripik, Sumur Jurang.
3. Selatan : Kalidoh timur sampai Barat.
4. Timur : Jalan Tol, Salak Utam, Batas Kabupaten Semarang.
b. Cabang Semarang Timur.
1. Utara : Laut Jawa.
2. Barat : Sungai Banjir Kanal Timur, Jalan Bridgen Sudiarto Selatan, Jalan kompol Maksum Timur, Jalan Mataram Timur ( Pasar Peterongan sampai dengan Jalan tentara Pelajar).
3. Selatan: Jalan tentara Pelajar Utara, Jalan Raya Kedung Mundu sampai dengan perumahan Klipang Permai.
4. Timur : Kabupaten Demak ( Sayung sampai dengan Mranggen ).
c. Cabang Semarang Utara.
1. Utara : Laut Jawa.
2. Barat : Banjirkanal Barat.
3. Selatan : kaligarang, Jalan A. Yani, Jalan Pandanaran, Mataram, Kompol Maksum, Majapahit.
4. Timur : Banjir Kanal Timur.
d. Cabang Semarang Barat.
1. Utara : Laut Jawa.
2. Barat : Kabupaten kendal.
3. Selatan: Kabupaten Seamrang sampai dengan Kecamatan Boja.
4. Timur : banjir Kanal Barat.
e. Cabang Semarang tengah.
1. Utara : Jalan A. Yani, Jalan Pandanaran.
2. Barat : Banjirkanal Barat.
3. Selatan : Jalan Tol.
4. Timur : Jalan Mt. Haryono, Jalan Dr. Wahidin.
4.1.5 Struktur Organisasi PDAM Tirta Moedal Semarang
Struktur Organisasi dan Tata Kerja PDAM Kota Semarang tercantum dalam SK Walikota Semarang No. 690/225/Th. 1989, tanggal 1 Juni 1989, kemudian pada tanggal 29 Januari 2004 berubah Sk Walikota Semarang No. 061.1./15.
BIDANG
LITBANG TEKNIK SUB BAGIAN KEAMANAN &
SEKSI TEKNIK SEKSI TEKNIK
SEKSI HUBUNGAN
Gambar 4.1 Struktur Organisasi.
Sumber : PDAM Tirta Moedal Semarang.
4.1.6 Tugas dan Wewenang 1. Walikota
Tugas dan Wewenang :
a. Memimpin penyelenggaraan daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD.
b. Mengajukan rancangan peraturan daerah (perda).
c. Menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD.
d. Menyusun dan mengajukan Perda tentang APBD kepada DPRD untuk dibahas dan ditetapkan bersama.
e. Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah.
f. Mewakili daerahnya di dalam dan diluar pengadilan, dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
g. Melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
2. Direktur Utama Tugas dan Wewenang :
Direktur Utama mempunyai tugas memimpin dan mengkoordinasikan semua kegiatan Direktur Umum, Direktur Teknik dan cabang atau unit PDAM serta melakukan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan instansi terkait. Dalam melaksanakan tugasnya Direktur Utama bertanggung jawab kepada Kepala Daerah.
3. Badan Pengawas Tugas dan Wewenang :
a. Badan Pengawas setiap akhir tahun buku melakukan penilaian atas kinerja PDAM yang meliputi aspek keuangan, operasional, dan aspek administrasi.
b. Hasil penilaian atas prestasi kerja PDAM sebagaimana dimaksud pada ayat nya dijadikan dasar dalam menentukan penggolongan tingkat keberhasilan PDAM.
c. Memberikan peringatan kepada Direksi yang tidak melaksanakan tugas sesuai dengan program kerja yang telah disetujui.
d. Memeriksa anggota Direksi yang diduga merugikan PDAM.
e. Mengesahkan program kerja PDAM Badan Pengawas dapat memberikan rekomendasi, pendapat dan saran kepada Bupati Semarang terhadap laporan neraca dan perhitungan laba rugi PDAM.
4. Staff Ahli Direksi Tugas dan Wewenang :
a. Direksi melaksanakan Pengurusan dan Pembinaan PDAM menurut peraturan yang berlaku.
b. Tata tertib dan cara menjalankan PDAM diatur dalam
peraturan yang ditetapkan oleh Direksi dengan persetujuan Badan Pengawas.
c. Direksi dalam mengelola PDAM mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan PDAM
b. Merencanakan dan menyusun program kerja, rencanaanggaran perusahaan jangka pendek dan menengah
c. Membina pegawai Mengurus dan mengelola kekayaan PDAM
d. Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan
e. Melaksanakan kegiatan Teknik PDAM
f. Menyampaikan laporan berkala mengenai seluruh kegiatan termasuk Neraca dan Perhitungan Laba/Rugi.
g. Bilamana Direktur Utama berhalangan, maka tugasnya dilakukan oleh salah seorang Anggota Direksi yang tertua dalam jabatannya atau atas penunjukan Direktur Utama.
5. Direktur Umum Tugas dan Wewenang :
a. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan di bidang administrasi keuangan, kepegawaian, dan kesekretariatan.
b. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan peralatan.
c. Merencanakan, mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.
d. Mengendalikan uang pendapatan, hasil penagihan rekening penggunaan air dari pelanggan.
e. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan Direktur Utama.
f. Dalam melaksanakan tugas-tugas Direktur Umum bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
6. Direktur Teknik
Tugas dan Wewenang :
a. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan dibidang Perencanaan Teknik, Produksi, Distribusi dan Perawatan Teknik.
b. Mengkoordinasikan dan mengendalikan pemeliharaan instalasi produksi, sumber mata air dan sumber mata air tanah.
c. Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan pengujian peralatan teknik dan bahan-bahan kimia.
d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur Utama.
e. Dalam menjalankan tugasnya, Direktur Teknik bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
7. Bagian Peralatan dan Pemeliharaan Tugas dan Wewenang :
a. Pelaksanaan penyusunan program kerja di bidang Peralatan dan Pemeliharaan.
b. Perencanaanpengadaan peralatan teknik dan kendaraan Dinas.
c. Perencanaan dan pngelolaan kebutuhan bahan bakar untuk kendaraan dinas maupun sarana produksi milik perusahaan.
d. Pelaksanaan pengujian, penelitian dan menilai peralatan teknik sesuai dengan kebutuhan Perusahaan Daerah.
e. Pelaksanaan perbaikan peralatan teknik dan kendaraan dinas.
f. Pelaksanaan pemeliharaan bangunan-bangunan milik Perusahaan Daerah.
g. Meneliti dan menilai peralatan tehnik sesuai dengan keperluan perusahaan.
h. Membuat laporan kegiatan Bagian perawatan/Peralatan
Teknik.
i. Mengusulkan tentang pemeliharaan/perbaikan bangunan Umum.
j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang di berikan oleh atasan.
8. Bagian Sekretariat Tugas dan Wewenang :
a. Melaksanakan sebagian tugas Direktur Umum dalam bidang Sekretariat.
b. Pelaksanaan penyusunan program kerja di bidang secretariat.
c. Pelaksanaan urusan tata usaha dan kearsipan.
d. Penelaaah dan evaluasi pelaksanaaan Peraturan Perundang undangan, serta pemberian pertimbangan, masukan dan putusan, kebijaksanaan dalam bidang hukum.
e. Pelaksanaan urusan rumah tangga Perusahaan Daerah.
f. Pelaksanaan urusan protokoler dan kehumasan.
g. Pelaksanaan urusan perjalanan dinas.
h. Pelaksanaan urusan keamanan dan ketertiban Perusahaan Daerah.
i. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur Umum.
j. Penyusunan laporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada Direktur Umum.
9. Bagian Kepegawaian Tugas dan Wewenang :
a. Melaksanakan sebagian tugas Direktur Umum dalam bidang Kepegawaian.
b. Pelaksanaan penyusunan program kerja dibidang kepegawaian.
c. Pelaksanaan segala urusan yang berkaitan dengan kepegawaian.
d. Pelaksanaan administrasi kepegawaian dan pembinaan pegawai.
e. Pelaksanaan urusan pemberian kompensasi bagi pegawai.
f. Pelaksanaan kesejahteraan pegawai.
g. Pelaksanaan pembinaan pegawai dan pengembangan karier.
h. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur Umum.
i. Penyusunan laporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada Direktur Umum.
10. Bagian Keuangan Tugas dan Wewenang :
a. Pengendalian kegiatan-kegiatan dibidang keuangan.
b. Pengaturan program pendapatan dan pengeluaran keuangan.
c. Perencanaan dan pengendalian pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan PDAM.
d. Penyelenggaraan fungsi koordinasi.
e. Melaporkan dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Direktur Umum.
f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang berhubungan dengan aktivitas PDAM yang diberikan oleh Direktur Umum.
11. Bagian Perlengkapan Tugas dan Wewenang :
a. Melaksanakan sebagian tugas Direktur Umum dalam bidang Perlengkapan.
b. Pelaksanaan penyusunan program kerjadi bidang perlengkapan.
c. Pengelolaan rencana kebutuhan barang-barang operasional Perusahaan Daerah.
d. Pelaksanaan pengurusan administrasi perbekalan materi dan peralatan teknik.
e. Pengelolaan penyimpanan dan pengeluaran barang-barang kebutuhan operasional perusahaan.
f. Pelaksanaan pencatatan dan pengendalian asset milik Perusahaan.
g. Pengurusan pelaksanaan penjualan barang tidak terpakai dan penghapusan barang-barang inventaris yang rusak sesuai dengan ketentuan.
h. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur Umum.
i. Penyusunan pelaporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada Direktur Umum.
12. Bagian Perencanaan dan Evaluasi Tugas dan Wewenang :
a. Melaksanakan sebagian tugas Direktur Teknik dalam Bidang Perencanaan dan Evaluasi.
b. Pelaksanaan penyusunan program kerjadi bidang Perencanaan dan Evaluasi.
d. Pelaksanaan tugas-tugas perencanaan dalam bidang teknik yang meliputi bidang produksi, perpipaan dan teknik sipil lainnya.
e. Penetapan spesifikasi teknik dan standard harga perencanaan.
f. Pemberian saran-saran teknis dan pengawasan dalam perencanaan pekerjaan teknik.
g. Penyelenggaraan administrasi, inventarisasi dan dokumentasi teknik.
h. Perencanaan pengembangan dalam bidang jaringan atau perpipaan maupun bidang produksi.
i. Pelaksanaan analisa terhadap tingkat kehilangan air yang terjadi.
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur Teknik.
k. Penyusunan laporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada Direktur Teknik.
13. Bagian Produksi Tugas dan Wewenang :
a. Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok Direktur Teknik sesuai dengan bidang tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
b. Pengendalian atas kuantitas dan kontinuitas produksi air minum termasuk penyusunan rencana kebutuhan materil produksi.
c. Pengkoordinasian dan pengadaan kegiatan-kegiatan di bidang perencanaan.
d. Teknik produksi dan peralatan teknik.
e. Pemeliharaan instalasi air minum.
14. Bagian Transmisi dan Distribusi Tugas dan Wewenang :
a) Bagian Distribusi mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok Direktur Teknik sesuai dengan bidang tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
b) Penyelenggaraan pemasangan dan pemeliharaan pipa-pipa distribusi dalam rangka pembagian secara merata dan terus menerus serta melayani gangguan kelancaran air minum.
c) Penyelenggaraan penyambungan pipa/jaringan pipa, pompa tekan dan pelayanan gangguan.
d) Pemeriksaan, pemeliharaan dan pendataan meter air dan tera.
e) Penyelenggaraan fungsi koordinasi.
f) Melaporkan dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Direktur Teknik.
g) Melaksanakan tugas-tugas lain yang berhubungan dengan aktivitas PDAM yang diberikan oleh Direktur Teknik.
15. Satuan Pengawas Intern (SPI) Tugas dan Wewenang :
a. Mempunyai tugas membantu Direktur Utama dalam
menyelenggarakan tugas pokok PDAM dibidang pengawasan yang menjadi tanggung jawabnya.
b. Pengawasan audit intern atau administrasi keuangan, pengelolaan, dan penggunaan kekayaan serta pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja PDAM berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c. Pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan sistem akuntansi berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d. Pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan di Bidang Teknik berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
e. Pengamanan terhadap segala ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku.
f. Pengawasan terhadap penyelenggaraan tata kerja dan prosedur dari unit-unit organisasi di Kantor Pusat dan Cabang menurut ketentuan yang berlaku.
g. Mengawasi dan mengikuti kegiatan-kegiatan operasional PDAM dan memberikan penilaian serta pembahasan secara periodik/berkala.
h. Penilaian serta pemberian saran-saran dan atau pertimbangan-pertimbangan kepada Direktur Utama mengenai langkah-langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya.
i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang berhubungan dengan aktivitas PDAM, yang diberikan oleh Direktur Utama.
16. Bidang LITBANG Tugas dan Wewenang :
a. Mengadakan Penelitian dan Pengembangan Perusahaan.
b. Meneliti kemungkinan-kemungkinan untuk ikut dalam pengembangan teknologi perusahaan.
c. Melaksanakan penelitian terhadap rencana pembangunan daerah dalam rangka mengikutsertakan peranan perusahaan di dalamnya.
d. Melakukan penelitian dan pengembangan analisa pemasaran secara umum untuk membantu penelitian, promosi serta pengembangan perusahaan.
e. Menerbitkan laporan-laporan dari penerbit-penerbit lainnya mengenai aktivitas perusahaan, dalam rangka aktivitas penelitian dan pengembangan.
f. Memberikan saran-saran atau pertimbangan kepada direksi sesuai dengan hirarki tentang langkah-langkah atau tindakan yang perlu diambil di bidang tugasnya.
4.2 Deskripsi Sistem
4.2.1 Narasi sistem penjualan, bantuan dan pengiriman air bersih 1.Prosedur penjualan air
Pelanggan datang ke bagian administrasi untuk melakukan transaksi pembelian air, bagian administrasi memberikan formulir penjualan rangkap 2 kepada pelanggan setelah formulir di isi, diberikan kembali kepada bagian administrasi, dan pelanggan melakukan pembayaran kemudian mendapatkan struk pembayaran. Selanjutnya untuk formulir pembelian lembar 1 diberikan pada bagian transmisi dan distribusi untuk formulir lembar 2 di arsip di bagian administrasi. Setelah bagian transmisi dan distribusi menerima formulir penjualan dari bagian administrasi kemudian membuat surat pengantar kiriman air (SPK) rangkap 1.
2.Prosedur bantuan air
Pelanggan datang ke bagian administrasi untuk melakukan transaksi bantuan air, bagian administrasi kemudian membuat surat pengantar kiriman air rangkap 1. Setelah bagian transmisi dan distribusi menerima formulir bantuan air dari bagian administrasi kemudian membuat surat pengantar kiriman air (SPK) rangkap 1.
3.Prosedur pengiriman
Setelah bagian transmisi dan distribusi menerima formulir penjualan maupun fomulir bantuan air dari bagian administrasi selanjutnya di buat kan surat pengantar kiriman air (SPK) rangkap 1, kemudian diserahkan ke manajer untuk diotorisasi pertama dan diberikan pada bagian stasiun tangki air untuk di lakukan otorisasi kedua, surat pengantar kiriman air diserahkan kepada petugas pengirim air kemudian di tanda tangani oleh petugas pengirim. Setelah dilakukan pengiriman air, surat pengantar kiriman diserahkan pada pelanggan untuk di tanda tangani sebagai bukti air sudah di terima selanjutnya surat pengantar kiriman air diserahkan kembali ke petugas pengirim untuk di serahkan ke bagian transmisi dan distribusi untuk di arsip.
FOD PENJUALAN AIR BERSIH
Gambar 4.2 Flow Of Document Penjualan air bersih PDAM tirta moedal Semarang.
FOD BANTUAN AIR BERSIH
Pelanggan Administrasi Bag. Transmisi dan distribusi
Form bantuan air
Isi form bantuan
air
A Form bantuan
air
Form bantuan air
A
Pembuata n SPK
Form bantuan air
B
B
1 1
1
1
SPK
Form bantuan air
SPK 1
Gambar 4.3 Flow Of Document Bantuan air bersih PDAM tirta moedal Semarang
FOD PENGIRIMAN AIR BERSIH
Bag. Tranmisi dan Distribusi Manager Bag. Stasiun Tangki air
Gambar 4.4 Flow Of Document Pengiriman air bersih PDAM tirta moedal Semarang
4.2.2 Identifikasi Masalah dan Sumber Masalah
Permasalahan yang terjadi pada PDAM tirta moedal bagian transmisi dan distribusi yang berkaitan dengan pengolahan penjualan dan bantuan air bersih yaitu pendataan yang masih kurang efektif, kegiatan penjualan dan bantuan air bersih yang di lakukan juga masih
Permasalahan yang terjadi pada PDAM tirta moedal bagian transmisi dan distribusi yang berkaitan dengan pengolahan penjualan dan bantuan air bersih yaitu pendataan yang masih kurang efektif, kegiatan penjualan dan bantuan air bersih yang di lakukan juga masih