• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

4.1 Tinjauan Umum Perusahaan

4.1.5 Struktur Organisasi PDAM

Struktur Organisasi dan Tata Kerja PDAM Kota Semarang tercantum dalam SK Walikota Semarang No. 690/225/Th. 1989, tanggal 1 Juni 1989, kemudian pada tanggal 29 Januari 2004 berubah Sk Walikota Semarang No. 061.1./15.

BIDANG

LITBANG TEKNIK SUB BAGIAN KEAMANAN &

SEKSI TEKNIK SEKSI TEKNIK

SEKSI HUBUNGAN

Gambar 4.1 Struktur Organisasi.

Sumber : PDAM Tirta Moedal Semarang.

4.1.6 Tugas dan Wewenang 1. Walikota

Tugas dan Wewenang :

a. Memimpin penyelenggaraan daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD.

b. Mengajukan rancangan peraturan daerah (perda).

c. Menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD.

d. Menyusun dan mengajukan Perda tentang APBD kepada DPRD untuk dibahas dan ditetapkan bersama.

e. Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah.

f. Mewakili daerahnya di dalam dan diluar pengadilan, dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

g. Melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

2. Direktur Utama Tugas dan Wewenang :

Direktur Utama mempunyai tugas memimpin dan mengkoordinasikan semua kegiatan Direktur Umum, Direktur Teknik dan cabang atau unit PDAM serta melakukan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan instansi terkait. Dalam melaksanakan tugasnya Direktur Utama bertanggung jawab kepada Kepala Daerah.

3. Badan Pengawas Tugas dan Wewenang :

a. Badan Pengawas setiap akhir tahun buku melakukan penilaian atas kinerja PDAM yang meliputi aspek keuangan, operasional, dan aspek administrasi.

b. Hasil penilaian atas prestasi kerja PDAM sebagaimana dimaksud pada ayat nya dijadikan dasar dalam menentukan penggolongan tingkat keberhasilan PDAM.

c. Memberikan peringatan kepada Direksi yang tidak melaksanakan tugas sesuai dengan program kerja yang telah disetujui.

d. Memeriksa anggota Direksi yang diduga merugikan PDAM.

e. Mengesahkan program kerja PDAM Badan Pengawas dapat memberikan rekomendasi, pendapat dan saran kepada Bupati Semarang terhadap laporan neraca dan perhitungan laba rugi PDAM.

4. Staff Ahli Direksi Tugas dan Wewenang :

a. Direksi melaksanakan Pengurusan dan Pembinaan PDAM menurut peraturan yang berlaku.

b. Tata tertib dan cara menjalankan PDAM diatur dalam

peraturan yang ditetapkan oleh Direksi dengan persetujuan Badan Pengawas.

c. Direksi dalam mengelola PDAM mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan PDAM

b. Merencanakan dan menyusun program kerja, rencanaanggaran perusahaan jangka pendek dan menengah

c. Membina pegawai Mengurus dan mengelola kekayaan PDAM

d. Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan

e. Melaksanakan kegiatan Teknik PDAM

f. Menyampaikan laporan berkala mengenai seluruh kegiatan termasuk Neraca dan Perhitungan Laba/Rugi.

g. Bilamana Direktur Utama berhalangan, maka tugasnya dilakukan oleh salah seorang Anggota Direksi yang tertua dalam jabatannya atau atas penunjukan Direktur Utama.

5. Direktur Umum Tugas dan Wewenang :

a. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan di bidang administrasi keuangan, kepegawaian, dan kesekretariatan.

b. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan peralatan.

c. Merencanakan, mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.

d. Mengendalikan uang pendapatan, hasil penagihan rekening penggunaan air dari pelanggan.

e. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan Direktur Utama.

f. Dalam melaksanakan tugas-tugas Direktur Umum bertanggung jawab kepada Direktur Utama.

6. Direktur Teknik

Tugas dan Wewenang :

a. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan dibidang Perencanaan Teknik, Produksi, Distribusi dan Perawatan Teknik.

b. Mengkoordinasikan dan mengendalikan pemeliharaan instalasi produksi, sumber mata air dan sumber mata air tanah.

c. Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan pengujian peralatan teknik dan bahan-bahan kimia.

d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur Utama.

e. Dalam menjalankan tugasnya, Direktur Teknik bertanggung jawab kepada Direktur Utama.

7. Bagian Peralatan dan Pemeliharaan Tugas dan Wewenang :

a. Pelaksanaan penyusunan program kerja di bidang Peralatan dan Pemeliharaan.

b. Perencanaanpengadaan peralatan teknik dan kendaraan Dinas.

c. Perencanaan dan pngelolaan kebutuhan bahan bakar untuk kendaraan dinas maupun sarana produksi milik perusahaan.

d. Pelaksanaan pengujian, penelitian dan menilai peralatan teknik sesuai dengan kebutuhan Perusahaan Daerah.

e. Pelaksanaan perbaikan peralatan teknik dan kendaraan dinas.

f. Pelaksanaan pemeliharaan bangunan-bangunan milik Perusahaan Daerah.

g. Meneliti dan menilai peralatan tehnik sesuai dengan keperluan perusahaan.

h. Membuat laporan kegiatan Bagian perawatan/Peralatan

Teknik.

i. Mengusulkan tentang pemeliharaan/perbaikan bangunan Umum.

j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang di berikan oleh atasan.

8. Bagian Sekretariat Tugas dan Wewenang :

a. Melaksanakan sebagian tugas Direktur Umum dalam bidang Sekretariat.

b. Pelaksanaan penyusunan program kerja di bidang secretariat.

c. Pelaksanaan urusan tata usaha dan kearsipan.

d. Penelaaah dan evaluasi pelaksanaaan Peraturan Perundang undangan, serta pemberian pertimbangan, masukan dan putusan, kebijaksanaan dalam bidang hukum.

e. Pelaksanaan urusan rumah tangga Perusahaan Daerah.

f. Pelaksanaan urusan protokoler dan kehumasan.

g. Pelaksanaan urusan perjalanan dinas.

h. Pelaksanaan urusan keamanan dan ketertiban Perusahaan Daerah.

i. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur Umum.

j. Penyusunan laporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada Direktur Umum.

9. Bagian Kepegawaian Tugas dan Wewenang :

a. Melaksanakan sebagian tugas Direktur Umum dalam bidang Kepegawaian.

b. Pelaksanaan penyusunan program kerja dibidang kepegawaian.

c. Pelaksanaan segala urusan yang berkaitan dengan kepegawaian.

d. Pelaksanaan administrasi kepegawaian dan pembinaan pegawai.

e. Pelaksanaan urusan pemberian kompensasi bagi pegawai.

f. Pelaksanaan kesejahteraan pegawai.

g. Pelaksanaan pembinaan pegawai dan pengembangan karier.

h. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur Umum.

i. Penyusunan laporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada Direktur Umum.

10. Bagian Keuangan Tugas dan Wewenang :

a. Pengendalian kegiatan-kegiatan dibidang keuangan.

b. Pengaturan program pendapatan dan pengeluaran keuangan.

c. Perencanaan dan pengendalian pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan PDAM.

d. Penyelenggaraan fungsi koordinasi.

e. Melaporkan dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Direktur Umum.

f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang berhubungan dengan aktivitas PDAM yang diberikan oleh Direktur Umum.

11. Bagian Perlengkapan Tugas dan Wewenang :

a. Melaksanakan sebagian tugas Direktur Umum dalam bidang Perlengkapan.

b. Pelaksanaan penyusunan program kerjadi bidang perlengkapan.

c. Pengelolaan rencana kebutuhan barang-barang operasional Perusahaan Daerah.

d. Pelaksanaan pengurusan administrasi perbekalan materi dan peralatan teknik.

e. Pengelolaan penyimpanan dan pengeluaran barang-barang kebutuhan operasional perusahaan.

f. Pelaksanaan pencatatan dan pengendalian asset milik Perusahaan.

g. Pengurusan pelaksanaan penjualan barang tidak terpakai dan penghapusan barang-barang inventaris yang rusak sesuai dengan ketentuan.

h. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur Umum.

i. Penyusunan pelaporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada Direktur Umum.

12. Bagian Perencanaan dan Evaluasi Tugas dan Wewenang :

a. Melaksanakan sebagian tugas Direktur Teknik dalam Bidang Perencanaan dan Evaluasi.

b. Pelaksanaan penyusunan program kerjadi bidang Perencanaan dan Evaluasi.

d. Pelaksanaan tugas-tugas perencanaan dalam bidang teknik yang meliputi bidang produksi, perpipaan dan teknik sipil lainnya.

e. Penetapan spesifikasi teknik dan standard harga perencanaan.

f. Pemberian saran-saran teknis dan pengawasan dalam perencanaan pekerjaan teknik.

g. Penyelenggaraan administrasi, inventarisasi dan dokumentasi teknik.

h. Perencanaan pengembangan dalam bidang jaringan atau perpipaan maupun bidang produksi.

i. Pelaksanaan analisa terhadap tingkat kehilangan air yang terjadi.

j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur Teknik.

k. Penyusunan laporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada Direktur Teknik.

13. Bagian Produksi Tugas dan Wewenang :

a. Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok Direktur Teknik sesuai dengan bidang tugas yang menjadi tanggung jawabnya.

b. Pengendalian atas kuantitas dan kontinuitas produksi air minum termasuk penyusunan rencana kebutuhan materil produksi.

c. Pengkoordinasian dan pengadaan kegiatan-kegiatan di bidang perencanaan.

d. Teknik produksi dan peralatan teknik.

e. Pemeliharaan instalasi air minum.

14. Bagian Transmisi dan Distribusi Tugas dan Wewenang :

a) Bagian Distribusi mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok Direktur Teknik sesuai dengan bidang tugas yang menjadi tanggung jawabnya.

b) Penyelenggaraan pemasangan dan pemeliharaan pipa-pipa distribusi dalam rangka pembagian secara merata dan terus menerus serta melayani gangguan kelancaran air minum.

c) Penyelenggaraan penyambungan pipa/jaringan pipa, pompa tekan dan pelayanan gangguan.

d) Pemeriksaan, pemeliharaan dan pendataan meter air dan tera.

e) Penyelenggaraan fungsi koordinasi.

f) Melaporkan dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Direktur Teknik.

g) Melaksanakan tugas-tugas lain yang berhubungan dengan aktivitas PDAM yang diberikan oleh Direktur Teknik.

15. Satuan Pengawas Intern (SPI) Tugas dan Wewenang :

a. Mempunyai tugas membantu Direktur Utama dalam

menyelenggarakan tugas pokok PDAM dibidang pengawasan yang menjadi tanggung jawabnya.

b. Pengawasan audit intern atau administrasi keuangan, pengelolaan, dan penggunaan kekayaan serta pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja PDAM berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan sistem akuntansi berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

d. Pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan di Bidang Teknik berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

e. Pengamanan terhadap segala ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku.

f. Pengawasan terhadap penyelenggaraan tata kerja dan prosedur dari unit-unit organisasi di Kantor Pusat dan Cabang menurut ketentuan yang berlaku.

g. Mengawasi dan mengikuti kegiatan-kegiatan operasional PDAM dan memberikan penilaian serta pembahasan secara periodik/berkala.

h. Penilaian serta pemberian saran-saran dan atau pertimbangan-pertimbangan kepada Direktur Utama mengenai langkah-langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya.

i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang berhubungan dengan aktivitas PDAM, yang diberikan oleh Direktur Utama.

16. Bidang LITBANG Tugas dan Wewenang :

a. Mengadakan Penelitian dan Pengembangan Perusahaan.

b. Meneliti kemungkinan-kemungkinan untuk ikut dalam pengembangan teknologi perusahaan.

c. Melaksanakan penelitian terhadap rencana pembangunan daerah dalam rangka mengikutsertakan peranan perusahaan di dalamnya.

d. Melakukan penelitian dan pengembangan analisa pemasaran secara umum untuk membantu penelitian, promosi serta pengembangan perusahaan.

e. Menerbitkan laporan-laporan dari penerbit-penerbit lainnya mengenai aktivitas perusahaan, dalam rangka aktivitas penelitian dan pengembangan.

f. Memberikan saran-saran atau pertimbangan kepada direksi sesuai dengan hirarki tentang langkah-langkah atau tindakan yang perlu diambil di bidang tugasnya.

4.2 Deskripsi Sistem

4.2.1 Narasi sistem penjualan, bantuan dan pengiriman air bersih 1.Prosedur penjualan air

Pelanggan datang ke bagian administrasi untuk melakukan transaksi pembelian air, bagian administrasi memberikan formulir penjualan rangkap 2 kepada pelanggan setelah formulir di isi, diberikan kembali kepada bagian administrasi, dan pelanggan melakukan pembayaran kemudian mendapatkan struk pembayaran. Selanjutnya untuk formulir pembelian lembar 1 diberikan pada bagian transmisi dan distribusi untuk formulir lembar 2 di arsip di bagian administrasi. Setelah bagian transmisi dan distribusi menerima formulir penjualan dari bagian administrasi kemudian membuat surat pengantar kiriman air (SPK) rangkap 1.

2.Prosedur bantuan air

Pelanggan datang ke bagian administrasi untuk melakukan transaksi bantuan air, bagian administrasi kemudian membuat surat pengantar kiriman air rangkap 1. Setelah bagian transmisi dan distribusi menerima formulir bantuan air dari bagian administrasi kemudian membuat surat pengantar kiriman air (SPK) rangkap 1.

3.Prosedur pengiriman

Setelah bagian transmisi dan distribusi menerima formulir penjualan maupun fomulir bantuan air dari bagian administrasi selanjutnya di buat kan surat pengantar kiriman air (SPK) rangkap 1, kemudian diserahkan ke manajer untuk diotorisasi pertama dan diberikan pada bagian stasiun tangki air untuk di lakukan otorisasi kedua, surat pengantar kiriman air diserahkan kepada petugas pengirim air kemudian di tanda tangani oleh petugas pengirim. Setelah dilakukan pengiriman air, surat pengantar kiriman diserahkan pada pelanggan untuk di tanda tangani sebagai bukti air sudah di terima selanjutnya surat pengantar kiriman air diserahkan kembali ke petugas pengirim untuk di serahkan ke bagian transmisi dan distribusi untuk di arsip.

FOD PENJUALAN AIR BERSIH

Gambar 4.2 Flow Of Document Penjualan air bersih PDAM tirta moedal Semarang.

FOD BANTUAN AIR BERSIH

Pelanggan Administrasi Bag. Transmisi dan distribusi

Form bantuan air

Isi form bantuan

air

A Form bantuan

air

Form bantuan air

A

Pembuata n SPK

Form bantuan air

B

B

1 1

1

1

SPK

Form bantuan air

SPK 1

Gambar 4.3 Flow Of Document Bantuan air bersih PDAM tirta moedal Semarang

FOD PENGIRIMAN AIR BERSIH

Bag. Tranmisi dan Distribusi Manager Bag. Stasiun Tangki air

Gambar 4.4 Flow Of Document Pengiriman air bersih PDAM tirta moedal Semarang

4.2.2 Identifikasi Masalah dan Sumber Masalah

Permasalahan yang terjadi pada PDAM tirta moedal bagian transmisi dan distribusi yang berkaitan dengan pengolahan penjualan dan bantuan air bersih yaitu pendataan yang masih kurang efektif, kegiatan penjualan dan bantuan air bersih yang di lakukan juga masih mengalami beberapa kekurangan, semisal dari segi kinerja, menggunakan Microsoft Excel tentunya memakan waktu yang lama, dari segi keamanan menggunakan Microsoft Excel rawan sekali mengalami kebocoran informasi, kesalahan pendataan, atau bahkan data hilang sebab di simpan dalam tiap folder dalam jumlah yang sangat banyak.

4.2.3 Identifikasi Kebutuhan Informasi 1. Identifikasi data

Data yang dibutuhkan dalam aplikasi sistem informasi transmisi dan distribusi air bersih meliputi data-data yang masuk dalam pemprosesan dan sistem yang berjalan, antara lain sebagai berikut :

a. Data pelanggan b. Data pengirim c. Data mobil tangki d. Data pengiriman

2. Identifikasi Informasi

Kebutuhan informasi berdasarkan kegiatan dalam pembuatan aplikasi sistem informasi transmisi dan distribusi air bersih di

perusahaan daerah air minum tirta moedal kota semarang adalah sebagai berikut :

a. Laporan pelanggan b. Laporan transaksi c. Laporan Pengiriman d. SPK

e. Struk penjualan

4.2.4 Identifikasi Sumber Data dan Tujuan Informasi 1. Identifikasi Sumber Data

a. Manager b. pelanggan c. Pengirim

d. Bag. Transmisi dan Distribusi 2. Identifikasi Tujuan Informasi

a. Manager b. Pelanggan

c. Bag.Transmisi dan Distribusi d. Bag. Stasiun Tangki Air e. Pengirim

4.2.5 Contex Diagram

Rancangan sistem ini diperlukan untuk membuat suatu pemecahan masalah secara logika. Desain Komputerisasi diagram contex ini bertujuan untuk membuat sistem informasi transmisi dan distribusi air bersih pada perusahaan daerah air minum tirta moedal semarang dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 4.5 Context Diagram Sistem informasi distribusi air bersih.

4.2.6 Diagram Dekomposisi

Gambar 4.6 Diagram dekomposisi sistem informasi distribusi air bersih PDAM Tirta Moedal Semarang

a. DFD Level 0

Gambar 4.7 DFD Level 0 Sistem informasi distribusi air bersih pada perusahaan daerah air minum tirta moedal semarang

1

b. DFD Level 1 Pendataan pelanggan

Gambar 4.8 DFD Level 1 Pendataan pelanggan pada perusahaan daerah air minum tirta moedal semarang.

1.1

e. DFD Level 1 pengiriman air

Gambar 4.9 DFD Level 1 Pengiriman air bersih pada perusahaan daerah air minum tirta moedal semarang.

e. DFD Level 1 transaksi

Gambar 4.10 DFD Level 1 transaksi pada perusahaan daerah air minum tirta moedal semarang.

4.2.7 ERD ( Entity Relationship Diagram )

Gambar 4.11 ERD (Entity Relationship Diagram) Sistem informasi distribusi air bersih pada perusahaan daerah air minum tirta moedal semarang.

4.3 Pemetaan ERD ke dalam Tabel 1. Tabel Pelanggan

ID_pelanggan Nama Alamat Kota Kode_pos No_tlp

2. Tabel Transaksi No_tra

nsaksi

ID_pelang

gan Kd_jenis Jumlah Harga Transportas i

Administr

asi Jasa Total

3. Tabel Pengirim

ID_pengirim Nama Jenis_kelamin

4. Tabel Jenis Transaksi

Kd_jenis Nama_jenis

5. Tabel Pengiriman

No_transaksi ID_pengirim Nopol Tgl_kirim Alamat_kirim

6. Tabel Mobil Tangki Air

Nopol Tahun Merk Jenis

4.4 Normalisasi

1. Tabel Pelanggan

ID_pelanggan Nama Alamat Kota Kode_pos No_tlp

Tabel Pelanggan memenuhi 1 NF (First Normal Form)

Setiap data dibentuk dalam file-file dari satu record demi satu record dan field-fieldnya berupa “atomic value” (tidak dipecah lagi) serta tidak ada atribut yang berulang-ulang. Sudah memenuhi kriteria untuk 1 NF dan atribut bukan kunci harus bergantung secara fungsi pada kunci utama serta kunci field harus unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.

Tabel Pelanggan belum memenuhi 2 NF (Second Normal Form)

Ada atribut yang masih tidak tergantung pada atribut kunci, yaitu atribut ID_PELANGGAN,NAMA,ALAMAT,KOTA,KODE_POS,NO_TLP

 Untuk memenuhi 2 NF, maka :

ID_PELANGGAN NAMA,ALAMAT,KOTA,KODE_POS,NO_TLP

Tabel Pelanggan memenuhi 3 NF (Third Normal Form)

 Memenuhi syarat atau berada dalam normal kedua

 Setiap atribut kunci tidak tergantung secara fungsional kepada atribut bukan kunci yang lain.

Tabel Pelanggan :

ID_PELANGGAN,NAMA,ALAMAT,KOTA,KODE_POS,NO_TLP Ketergantungan tabel diatas adalah :

NAMA ALAMAT,KOTA KODE_POS,NO_TLP

ALAMAT NAMA,KOTA,KODE_POS,NO_TLP

KODE_POS NAMA,ALAMAT,KOTA,NO_TLP

KOTA NAMA,ALAMAT,KODE_POS,NO_TLP

KODE_POS NAMA,ALAMAT,KOTA,NO_TLP

NO_TLP NAMA,ALAMAT,KOTA,KODE_POS

2. Tabel Transaksi No_tra

nsaksi

ID_pelang

gan Kd_jenis Jumlah Harga Transportas i

Administr

asi Jasa Total

Tabel Transaksi memenuhi 1 NF (First Normal Form)

Setiap data dibentuk dalam file-file dari satu record demi satu record dan field-fieldnya berupa “atomic value” (tidak dipecah lagi) serta tidak ada atribut yang berulang-ulang. Sudah memenuhi kriteria untuk 1 NF dan atribut bukan kunci harus bergantung secara fungsi pada kunci utama serta kunci field harus unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.

Tabel Transaksi belum memenuhi 2 NF (Second Normal Form)

 Ada atribut yang masih tidak tergantung pada atribut kunci, yaitu atribut NO_TRANSAKSI,ID_PELANGGAN,KODE_JENIS,JUMLAH,

HARGA,TRANSPORTASI,ADMINISTRASI,JASA,TOTAL

 Untuk memenuhi 2 NF, maka :

NO_TRANSAKSI,ID_PELANGGAN,KODE_JENIS JUMLAH,

HARGA,

TRANSPORTASI,

ADMINISTRASI,

JASA,TOTAL

Tabel Transaksi memenuhi 3 NF (Third Normal Form)

 Memenuhi syarat atau berada dalam normal kedua

 Setiap atribut kunci tidak tergantung secara fungsional kepada atribut bukan kunci yang lain.

Tabel Transaksi :

NO_TRANSAKSI,ID_PELANGGAN,KODE_JENIS,JUMLAH,HARGA, TRANSPORTASI,ADMINISTRASI,JASA,TOTAL Ketergantungan tabel diatas adalah :

JUMLAH HARGA,TRANSPORTASI,

ADMINISTRASI,JASA,TOTAL

HARGA JUMLAH,TRANSPORTASI, ADMINISTRASI,JASA,TOTAL TRANSPORTASI JUMLAH,HARGA,ADMINISTRASI,

JASA,TOTAL

ADMINISTRASI JUMLAH,HARGA,TRANSPORTASI,JASA,

TOTAL

JASA JUMLAH,HARGA,TRANSPORTASI,

ADMINISTRASI,TOTAL

TOTAL JUMLAH,HARGA,TRANSPORTASI,

ADMINISTRASI,JASA

3. Tabel Pengirim

ID_pengirim Nama Jenis_kelamin

Tabel Pengirim memenuhi 1 NF (First Normal Form)

Setiap data dibentuk dalam file-file dari satu record demi satu record dan field-fieldnya berupa “atomic value” (tidak dipecah lagi) serta tidak ada atribut yang berulang-ulang. Sudah memenuhi kriteria untuk 1 NF dan atribut bukan kunci harus bergantung secara fungsi pada kunci utama serta kunci field harus unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.

Tabel Pengirim belum memenuhi 2 NF (Second Normal Form)

 Ada atribut yang masih tidak tergantung pada atribut kunci, yaitu atribut ID_PENGIRIM,NAMA,JENIS_KELAMIN

 Untuk memenuhi 2 NF, maka :

ID_PENGIRIM NAMA,JENIS_KELAMIN

Tabel Pengirim memenuhi 3 NF (Third Normal Form)

 Memenuhi syarat atau berada dalam normal kedua

 Setiap atribut kunci tidak tergantung secara fungsional kepada atribut bukan kunci yang lain.

Tabel Pengirim : ID_PENGIRIM,NAMA,JENIS_KELAMIN Ketergantungan tabel diatas adalah :

NAMA JENIS_KELAMIN

JENIS_KELAMIN NAMA

4. Tabel Jenis Transaksi Kd_jenis Nama_jenis

Tabel Jenis Pelanggan memenuhi 1 NF (First Normal Form)

Setiap data dibentuk dalam file-file dari satu record demi satu record dan field-fieldnya berupa “atomic value” (tidak dipecah lagi) serta tidak ada atribut yang berulang-ulang. Sudah memenuhi kriteria untuk 1 NF dan atribut bukan kunci harus bergantung secara fungsi pada kunci utama serta kunci field harus unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.

Tabel Jenis Pelanggan belum memenuhi 2 NF (Second Normal Form)

 Tidak Ada atribut yang masih tergantung pada atribut kunci, yaitu atribut KD_JENIS,NAMA_JENIS

 Untuk memenuhi 2 NF, maka :

KD_JENIS NAMA_JENIS

5. Tabel Pengiriman

No_transaksi ID_pengirim Nopol Tgl_kirim Alamat_kirim

Tabel Pengiriman memenuhi 1 NF (First Normal Form)

Setiap data dibentuk dalam file-file dari satu record demi satu record dan field-fieldnya berupa “atomic value” (tidak dipecah lagi) serta tidak ada atribut yang berulang-ulang. Sudah memenuhi kriteria untuk 1 NF dan atribut bukan kunci harus bergantung secara fungsi pada kunci utama serta kunci field harus unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.

Tabel Pengiriman belum memenuhi 2 NF (Second Normal Form)

 Ada atribut yang masih tidak tergantung pada atribut kunci, yaitu atribut NO_TRANSAKSI,ID_PENGIRIM,NOPOL,TGL_KIRIM,

ALAMAT_KIRIM

 Untuk memenuhi 2 NF, maka :

NO_TRANSAKSI,ID_PENGIRIM,NOPOL TGL_KIRIM,

ALAMAT_KIRIM

Tabel Pengiriman memenuhi 3 NF (Third Normal Form)

 Memenuhi syarat atau berada dalam normal kedua

 Setiap atribut kunci tidak tergantung secara fungsional kepada atribut bukan kunci yang lain.

Tabel Pengiriman :

NO_TRANSAKSI,ID_PENGIRIMAN,NOPOL,TGL_KIRIM,ALAMAT_KIRIM Ketergantungan tabel diatas adalah :

TGL_KIRIM ALAMAT_KIRIM

ALAMAT_KIRIM TGL_KIRIM

6. Tabel Mobil Tangki Air

Nopol Tahun Merk Jenis

Tabel Mobil Tangki Air memenuhi 1 NF (First Normal Form)

Setiap data dibentuk dalam file-file dari satu record demi satu record dan field-fieldnya berupa “atomic value” (tidak dipecah lagi) serta tidak ada atribut yang berulang-ulang. Sudah memenuhi kriteria untuk 1 NF dan atribut bukan kunci harus bergantung secara fungsi pada kunci utama serta kunci field harus unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.

Tabel Mobil Tangki Air belum memenuhi 2 NF (Second Normal Form)

 Ada atribut yang masih tidak tergantung pada atribut kunci, yaitu atribut NOPOL,TAHUN,MERK,JENIS

 Untuk memenuhi 2 NF, maka :

NOPOL TAHUN,MERK,JENIS

Tabel Mobil Tangki Air memenuhi 3 NF (Third Normal Form)

 Memenuhi syarat atau berada dalam normal kedua

 Setiap atribut kunci tidak tergantung secara fungsional kepada atribut bukan kunci yang lain.

Tabel Mobil Tangki Air : NOPOL,TAHUN,MERK,JENIS Ketergantungan tabel diatas adalah :

TAHUN MERK,JENIS

MERK TAHUN,JENIS

JENIS TAHUN,MERK

4.5 Relationship Tabel

Gambar 4.12 Relationship Tabel Sistem Informasi Distribusi Air Bersih pada Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Moedal Semarang

4.6 Kamus Data (Data Dictionary) 1. Data Pelanggan

Pelanggan = ID_PELANGGAN + NAMA + ALAMAT + KOTA +

Pelanggan = ID_PELANGGAN + NAMA + ALAMAT + KOTA +