• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pergeseran Penerjemahan pada Subtitle Film Prancis “ Comme un Chef”

JT 25 Ils voulaient leurs côtelettes à point. Mereka ingin daging domba 1/2 matang

5.2 Pergeseran Penerjemahan pada Subtitle Film Prancis “ Comme un Chef”

dalam Bahasa Indonesia

Seperti yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya bahwa, pada subtitle film berbahasa Prancis "Comme un Chef" dalam bahasa Indonesia, ditemukan dua jenis pergerseran. Kedua jenis penerjemahan tersebut adalah pergeseran kelas kata (categoryshifts) dan pergeseran tingkatan (level shifts). Pada bab ini akan disajikan uraian dan contoh dari pergeseran-pergeseran tersebut.

5.2.1 Pergeseran Kelas Kata (Category Shifts)

Pergeseran kelas kata (categoryshifts) yang terjadi pada penerjemahan ujaran film “Comme un Chef” terdiri atas 13 jenis. Ketiga belas jenis pergeseran tersebut antara lain:

a. Pergeseran kata kerja ke kata benda (KB)

Pergeseran kata kerja ke kata benda yang terjadi pada penerjemahan uajaran ini pada hakekatnya bertujuan untuk menemukan pemadanan yang dianggap paling sesuai dengan bahasa sasaran. Contoh pergeseran kata kerja ke

kata benda tersebut terdapat pada ujaran nomor 96, 118, 145, 157, 196, 301, 346, 383, 400, 401, 402, 492, 496, 537, 557, 1078, dan 1183. Contoh: Tsu.: Tu parles Pron. Verbe . Kau berbicara Tsa. : Omong-kosong. (Comme un Chef: 00:07:22,001 --> 00:07:24,158) Pada contoh tersebut terjadi pergeseran kata kerja ‘parles’ ke kata benda omong-kosong. Pergeseran tersebut merupakan salah satu cara yang ditempuh oleh penerjemah untuk memadankan dan menyampaikan makna yang dikadung oleh kalimat bahasa sumbernya. Jika pergeseran tersebut tidak dilakukan, dengan kata lain, kalimat itu diterjemahkan menjadi ‘kau berbicara’, maka makna dan maksud yang dikandung oleh kalimat bahasa sumbernya tidak akan dapat dipahami oleh penerima pesan. Pergeseran kata kerja ‘parles’ tersebut memang efektif digunakan karena ketika kalimat tersebut diujarkan, Alexandre sedang mencicipi menu yang baru saja diciptakannya, tetapi ketika dia mencicipi menu tersebut, hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkannya, kemudian ketika beliau meminta asistennya untuk mencicipi menu yang tidak enak tersebut, kedua asistennya menyatakan bahwa resepnya sangat enak, karena mengetahui bahwa kedua asistennya tersebut berbohong, maka dia menyatakan kalimat tersebut ‘tu parles’ dengan makna, ‘kau mengatakan hal yang tidak benar’ atau dengan kata lain ‘omong-kosong’. Pergeseran kata kerja ke kata benda tersebut diakibatkan oleh konteks dan maksud yang dikandung oleh bahasa sumbernya.

Dianalisis dari segi unsur penyusun kalimat, pada ujaran tersebut dapat dilihat adanya perbedaan. Perbedaan tersebut terletak pada bentuk klausa dalam bahasa sasaran yakni klausa yang terdiri atas pelaku dan proses verba ‘parles’ (berbicara) yang merupakan konjugasi dari kata kerja dasar ‘parler’ dari kala waktu sekarang (tempsprésent), sedangkan bentuk pada bahasa sasarannya adalah berupa frasa nomina yaitu ‘omong-kosong’, perubahan penyusun unsur pada kedua ujaran tersebut merupakan efek yang ditimbulkan oleh penggunaan metode

penerjemahan yang efektif yakni metode penerjemahan adaptasi (adaptation

translation) yang menuntut perubahan tersebut terjadi. Proses adaptasi tersebut dilakukan dengan cara tidak menerjemahkan kata ‘tu’, dan melakukan pergeseran kelas kata kerja ke kelas kata benda karena konteks munculnya ujaran tersebut adalah akumulasi rasa khawatir, gagal dan marah Alexandre kepada kedua asistennya yang tidak berkata jujur dan tidak memberikan dukungan apapun terhadap dirinya.

b. Pergeseran kata benda ke kata kerja (BK)

Pergeseran kata benda ke kata kerja juga ditemukan pada subtitle film berbahasa Prancis ‘Comme un Chef’. Contoh dari pergeseran ini dapat ditemukan pada ujaran bernomor 30, 126,410, 418, 478, 500, 680, 697, 789, 942, 1022, 1276, dan 1527. Contoh : Tsu. : Au Pré. Nom bulot ! Ke pekerjaan Tsa. : Kembali bekerja.

(Comme un Chef: 00:23:06,293 --> 00:23:06,333) Pada contoh di atas, terjadi pergeseran kata benda ‘bulot’ ke kata kerja ‘bekerja’ merupakan bentuk pemadanan yang dilakukan oleh penerjemah, pada contoh di atas dapat diketahui bahwa konteks kalimat tersebut diujarkan ketika penutur ingin menyampaikan pesan untuk melakukan sesuatu yaitu kembali berkerja.

c. Pergeseran kata sifat ke kata benda (SB)

Pergeseran jenis ini terdapat pada 146, 218, 240, 286, 468, 798 dan 14460. Contoh dari pergeseran ini adalah :

Tsu. : C’ est Pron. Verbe Nom

rigolo. Itu adalah gurauan Tsa. : Hanya bercanda.

(Comme un Chef : 00:41:29,191 --> 00:41:30,595) Pada contoh di atas dapat dilihat bahwa kalimat bahasa sumber terdiri atas

kata benda ‘ce’, kata kerja ‘est’ dan kata sifat ‘rigolo’. Namun ketika

diterjemahkan kata sifat ‘rigolo’ tersebut dipadankan dengan kata kerja

‘bercanda’, pemadanan tersebut disebabkan oleh tuntutan tata bahasa sasaran karena metode penerjemahan yang digunakan penerjemah adalah metode penerjemahan literal, sehingga pergeseran tersebut harus tetap dilakukan. Oleh sebab itu pergeseran yang terjadi proses penerjemahan juga sangat dipengaruhi oleh metode penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah.

Pada contoh di atas dapat dilihat, bahwa kalimat pada bahasa sumber merupakan klausa sedangkan pada bahasa sasaran hanya berupa frasa nomina.

Perbedaan bentuk ini merupakan salah satu bentuk pengaruh penerapan metode penerjemahan semantik, di mana seperti yang telah dikemukakan oleh para ahli bahwa pada metode penerjemahan semantik pemadanan sudah dilakukan secara tata bahasa dan budaya bahasa sasaran. Dalam bahasa tata bahasa Prancis ujaran yang berhubungan dengan kata sifat tidak pernah dapat berdiri sendiri. Maksudnya adalah kata sifat tersebut harus terdapat dalam satu kalimat utuh yakni kalimat yang terdiri atas subjek kata kerja dan kata sifat, atau kata sifat tersebut harus menempel pada kata benda. Sementara dalam bahasa Indonesia aturan tersebut tidak sepenuhnya demikian, artinya kata sifat dapat berdiri sendiri atau dalam satu kalimat atau menerangkan kata benda. Dalam hal ini, penerjemah menganut aturan yang pertama yakni kata sifatnya berdiri sendiri namun dengan pemunculan kata ‘hanya’. Hal ini bukan merupakan pergeseran penerjemahan tetapi merupakan pengaruh dari penggunaan metode penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah.

d. Pergeseran kata benda ke kata sifat (BS)

Jenis pergeseran kelas kata ini ditemukan pada ujaran nomor 30 dan 981. Adapun contoh dari pergeseran kata benda ke kata sifat ini adalah:

Contoh:

Tsu.: Ça a un goût de poisson, Pron. Verbe Art. Nom Pré. Nom Conj.

en fait. Itu mempunyai sebuah rasa dari ikan jadi Tsa.: Rasanya amis.

Kata yang mengalami pergeseran pada contoh di atas adalah kata ‘un goût de poisson’ yang merupakan kata benda pada bahasa sumber, menjadi ‘amis’ yang merupakan kata sifat dalam bahasa Indonesia. Hal tersebut merupakan proses pemadanan yang bertujuan untuk menjadikan komunikasi lebih efektif.

Selain dari efek penggunaan metode penerjemahan bebas (free

translation), perbedaan bentuk kalimat pada contoh di atas merupakan salah satu metode penerjemahan yang lazim diaplikasikan dalam subtitling atau dubbing.

Para ahli menyatakan bahwa dalam subtitle harus dipertimbangkan jumlah

penggunaan kata sehingga subtitle sebaiknya tidak terlalu panjang dan harus sesuai dengan ritme film serta kecepatan standar membaca penonton. Oleh sebab itu subtitle film akan dapat berukuran lebih singkat atau pendek dari bahasa sumbernya, namun isi atau makna yang dikandung oleh bahasa sasarannya tetap sepadan dengan bahasa sasarannya.

e. Pergeseran kata sifat ke kata kerja (SK)

Pergeseran kata sifat ke kata kerja terdapat pada ujaran nomor 147, 314, 329, 341, 833, dan 1551.

Contoh:

Tsu. : Je suis responsable de cette

Pron. Verbe Adj. Pré. Adj. Nom situation... Aku adalah penanggung jawab dari ini situasi Tsa. : Aku yang membawa situasi ini.

(Comme un Chef: 00:43:16,966 --> 00:43:18,507) Berdasarkan contoh di atas, diketahui bahwa ketika kata sifat dalam bahasa Prancis diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia akan dapat bergeser

menjadi kata kerja. Pada kalimat di atas kata sifat ‘responsable’ yang berarti bertanggung jawab, namun jika kata tersebut hanya diterjemahkan demikian maka kalimat tersebut akan menjadi lebih dimengerti, sehingga pergeseran tersebut tidak seharusnya dilakukan.

f. Pergeseran kata benda ke preposisi

Pergeseran kata benda ke preposisi terdapat pada ujaran nomor 1. Adapun contoh perubahan tersebut adalah :

Tsu. : La sole meunière pour la Art. Nom Pré. Art. Adj.

2. Sebuah sole meunière untuk sebuah dua Tsa. : Sole Meunière, meja

(Comme un Chef : 00:02:14,704 --> 00:02:16,565) 2.

Pada ilustrasi tersebut dapat diketahui bahwa preposisi ‘pour’ yang berarti untuk tidak ditemukan lagi pada bahasa sumbernya. Preposisi tersebut dipadankan menjadi kata meja karena setelah kata "sole meuniere" langsung diletakkan kata meja, oleh sebab itu preposisi tersebut dipadankan dengan kata benda meja.

g. Pergeseran preposisi ke kata benda (PB)

Selain pergeseran preposisi ke kata benda, pada subtitle film Prancis ujaran nomor 200 juga ditemukan sebuah pergeseran preposisi ke kata benda. Pergeseran jenis PB ini tidak banyak ditemukan yakni hanya pada satu ujaran saja.

Contoh:

Tsu.: Je pars diriger le Miroir de Paris à

Pron. Verbe Verbe Art. Nom Pré Nom Pré Nom New York. Saya berangkat menuju sebuah Jendela dari Paris ke Now York Tsa.: Untuk menjalankan Miroir de Paris di New York.

(Comme un Chef: 00:12:49,620 --> 00:12:51,521) Pada ujaran nomor 200 tersebut di atas, dapat diamati bahwa kata kerja ‘pars’ dan ‘diriger’ dipadankan dengan menjalankan. Kemudian kata ‘Miroir de Paris’ tetap dipertahankan karena hal tersebut merupakan nama sebuah restoran yang terdapat di kota New York. Perubahan kata benda ke kata kerja tersebut

dapat dilihat pada pemadanan kata ‘je’ yang merupakan nomina yang kemudian

dihilangkan guna dipadankan dengan preposisi ‘untuk’. Pemadanan ini merupakan salah satu akibat penggunaan metode penerjemahan yang digunakan penerjemah.

h. Pergeseran kata kerja ke kata sifat (KS)

Pergeseran kata kerja ke kata sifat pada subtitle film ini terdapat pada nomor ujaran 89, 100, 106, 118, 234, 246, 272, 315,492, 595, 687 dan 1001. Berikut ini akan diberikan contoh pergeseran kata kerja ke kata sifat tersebut: Tsu.: On a 2 jours pour inventer une cuisine

Pron. Verbe adj. Nom Pré. Verbe Art. Nom Kami memiliki dua hari untuk menemukan sebuah masakan que ni vous, ni moi

Adv. Nom Adv Nom Adv Verbe

neconnaissons. yang tidak kamu tidak aku tidak tahu.

Tsa. : Kami memiliki dua hari untuk menciptakan menu yang masih misterius! (Comme un Chef: 00:52:09,595 --> 00:52:12,605)

Pada contoh di atas, tepatnya pada kata yang bercetak tebal ‘ne connaissons’ merupakan kata kerja yang berarti tidak kenal atau tidak tahu. Dalam proses penerjemahannya, penerjemah melakukan pergeseran kata kerja kerja tersebut menjadi kata sifat yakni ‘misterius’. Jika dianalisis lebih jauh kata misteri mengandung makna sesuatu hal yang belum jelas atau tidak diketahui kebenaran atau keberadaannya. Penggunaan kata sifat ‘misterius’ pada contoh tersebut merupakan salah satu pengaruh konteks komunikasi, yakni ketika Alexandre merasa putus asa karena tidak memiliki ide untuk menu baru musim seminya, sehingga untuk menghadirkan situasi krisis tersebut, penerjemah melakukan pergeseran kata kerja ke kata sifat. Penerjemah menghadirkan suasana bahwa menu tersebut belum dan tidak akan pernah diketahui sehingga dipilih kata ‘misterius’.

Pergeseran kata kerja menjadi kata sifat pada contoh di atas, bukan dikarenakan perbedaan tata bahasa antara bahasa yang terlibat dalam penerjemahan, tetapi dipengaruhi oleh konteks kalimat juga tujuan ujaran yakni menunjukan bahwa menu tersebut masih sangat sulit diciptakan karena mereka bukan hanya tidak memiliki ide, tetapi mereka juga sama sekali tidak memiliki pengetahuan apapun mengenai jenis makanan yang diinginkan oleh para juri masakan yang akan menilai mereka.

i. Pergeseran kata keterangan ke kata ke kata kerja (KetK)

Jenis pergeseran yang diberi simbol dengan KetK ini ditemukan pada ujaran nomor 646. Berikut ini akan dijelaskan proses pergeseran KetK tersebut.

Contoh:

Tsu. : Tu recommences, laisse- les 9 minutes, et surtout

Pron. Verbe Verbe Pron Adj. Nom, Cnj Adv. , Kamu mulai bekerje beberapa sembilan menit dan terutama tu remues, tu remues, tu remues

Pron. Verbe, Pron. Verbe Pron. Verbe . Kamu mengaduk kamu mengaduk kamu mengaduk

Tsa. : Mulai ulang, biarkan mendidih 9 menit, dan ingat, aduk, aduk, aduk... (Comme un Chef: 00:34:13,100 --> 00:34:17,567) Pergeseran kata keterangan ‘surtout’ pada kalimat di atas pada hakekatnya terjadi karena, pada bagian film sebelumnya, Jacky telah menjelaskan bagaimana cara memasak pasta, namun temannya melakukan kesalahan sehingga kata

keterangan ‘surtout’ yang secara harafiah diartikan ‘terutama’, mengalami

pergeseran menjadi kata kerja perintah ‘ingat’, karena ketika menyebutkan hal tersebut Jacky melakukan intonasi penekanan dan mimik wajah sedikit kesal. Atas dasar ini penerjemah memadankan kata keterangan tersebut dengan kata kerja.

j. Pergeseran kata keterangan ke kata ke kata benda (KetB)

Selain pergeseran menjadi kata kerja, kata keterangan juga mengalami pergeseran menjadi kata benda. Pergeseran ini pada umumnya dipengaruhi oleh konteks komunikasi. Pergeseran ini dapat dilihat pada ujaran nomor 892.

Contoh:

Tsu. : Vous avez de la crème, Pron. Verbe Art. Nom Adv.

. Anda memiliki beberapa Krim di sana Tsa. : Ada krim di wajahmu.

Bagian ujaran ini diucapkan ketika Jakcy dan Alexandre kembali ke Paris setelah gagal meminta maaf kepada Béatrice atas kebohongan yang telah dilakukannya. Kemudian karena kesal Béatrice mencampakkan krim ke wajah Jacky. Ketika dalam perjalanan pulang krim coklat tersebut masih menempel di wajah Jakcy dan kemudian Alexandre mengucapkan ujaran tersebut sambil menunjuk wajah Jacky. Oleh sebab itu penerjemahan dengan metode komunikatif tersebut menyebabkan pergeseran kelas kata dari kata keterngan ‘là’ yang berarti ‘di sana’, menjadi ‘wajahmu’.

k. Pergeseran kata benda ke kata ke kata keterangan (BKet)

Pergeseran lain yang ditemukan pada saat penelitian adalah pergeseran kata benda ke kata keterangan. Jenis pergeseran ini terdapat pada ujaran nomor 327, 450, 694, 1005, dan 1080.

Contoh:

Tsu. : Pourquoi est-ce qu’on ira pas manger dans son

Adv. Pron. Verbe Adv Verbe Pré. Adj. Nom

restaurant. Kenapa kita pergi tidak makan dalam nya restoran

Tsa. : Kenapa kita tidak pergi makan di sana?

(Comme un Chef: 00:52:21,385 --> 00:52:23,294) Berkaitan dengan contoh sebelumnya, pada kalimat ini, kata benda ‘son restaurant’ bermakna di restorannya, namun ketika kalimat tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, kata benda tersebut dipadankan menjadi kata keterangan ‘di sana’. Hal ini disebabkan karena sebelumnya tokoh Jakcy dan Alexandre sudah membicarakan tentang restoran tersebut, jadi jika dilakukan pengulangan kata restoran penerjemahannya akan terasa kaku.

l. Pergeseran kata sifat ke kata ke kata keterangan (SKet)

Contoh pergeseran kata sifat ke kata keterangan ditemukan pada ujaran nomor 452. Pergeseran jenis SKet ini hanya ditemukan satu kali pemunculan saja. Berikut akan diberikan contoh pergeseran jenis SKet tersebut:

Tsu. : Adj. Chaud. Panas Tsa. : Di belakangmu. (Comme un Chef: 00:25:11,320 --> 00:25:12,554)

Pergeseran kata sifat ‘chaud’ yang berarti ‘panas’ dalam bahasa

Indonesia, mengalami pergeseran menjadi kata ‘di belakangmu’ yang merupakan kata keterangan. Pergeseran ini disebabkan oleh konteks komunikasi dimana para koki sedang sibuk memasak di dapur dan ada seorang tokoh yang mengingatkan Jakcy bahwa apa yang dicarinya berada di belakangnya.

m. Pergeseran kata penghubung ke kata keterangan (CnjKet)

Jenis pergeseran kelas kata yang terakhir yaitu pergeseran kata penghubung ke kata keterangan. CnjKet ini dapat dilihat pada ujaran nomor 1512. Contoh:

Tsu. : Mais oui, Cnj. Adv Tetapi ya Tsa. : Tentu ini.

(Comme un Chef: 01:19:35,657 --> 01:19:35,839) Pada contoh di atas, dapat diketahui bahwa pergeseran bukan hanya terjadi pada kelas kata tetapi juga pemilihan kata, dimana kata penghubung ‘mais’ yang

berarti ‘tetapi’ dalam bahasa Indonesia dipadankan dengan kata ‘tentu’ yang merupakan kata sifat. Pergeseran ini merupakan salah satu gaya bicara orang Prancis yang suka menggunakan permainan kata untuk mengatakan tentu, dengan menggunakan frasa ‘mais oui’.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pergeseran-pergeseran kelas kata tersebut dilakukan karena adanya konteks komunikasi dan pemadanan budaya agar isi yang dikandung oleh bahasa sumber yang dalam hal ini adalah bahasa Prancis memiliki bobot sama dengan bahasa sasaran yakni bahasa Indonesia. Pergeseran tersebut tidak hanya meliputi pergeseran kelas kata dari keluarga kata yang sama, tetapi juga pergeseran dalam bentuk pemadanan dengan menggunakan kata lain dan dari kelas yang berbeda pula.

5.2.2 Pergeseran Tingkatan (Level Shifts)

Pada bagian ini akan diuraikan mengenai pergeseran tingkatan yang terjadi pada penerjemahan ujaran para tokoh film berbahasa Prancis "Comme un Chef " dalam bahasa Indonesia.

Pergeseran tingkatan (level shift) yang terjadi pada film tersebut antara lain: pergeseran kata kerja dari kala kini ke nanti (KN) 8 kali, pergeseran kata benda tunggal menjadi kata benda jamak (TJ) 1 kali, pergesaran kala nanti ke kala kini (NK) 5 kali, pergeseran kalimat yang bermodalitas menjadi kalimat yang mengandung tidak modalitas (MN) 3 kali, pergeseran pola kalimat pasif menjadi kalimat aktif (AP) 9 kali, pergeseran kala kini ke kala lampau (KL) 27 kali, pergeseran dari kata benda jamak ke kata benda tunggal (JT) 19 kali, pergeseran modus kata kerja (M) 43 kali, pergeseran bentuk ujaran (U) 8 kali, pergeseran

kala lampau ke kala kini (LK), dan pergeseran kalimat aktif menjadi kalimat pasif (PA) masing-masing 1 kali. Untuk dapat lebih memahami pergeseran-pergeseran tingkatan tersebut berikut akan diberikan penjelasan contoh-contohnya.

a. Pergeseran Kata Kerja dari Kala Kini ke Nanti (KN)

Pergeseran kata kerja kala kini ke kala nanti yang diberi simbol (KN), terdapat nomor ujaran 105, 195, 198, 270, 460, 917, 999 dan 1299. Pemadanan kata kerja dari bahasa Prancis ke bahasa Indonesia dalam subtitle film ini dilakukan dengan pemadanan leksikal. Maksud dari pemadanan leksikal tersebut adalah pemadanan makna dengan menambahkan unsur kata/ kata lain namun dengan tujuan agar kata yang diterjemahkan memiliki makna yang setara. Penambahan kata dalam hal ini bukan bermaksud untuk menambahi atau mengubah makna yang dikandung oleh bahasa sumber, melainkan satu cara agar makna yang dikandung oleh bahasa sasaran sama dengan makna yang dikandung oleh bahasa sumber.

Contoh:

Tsu.: Je l ' ai dit, je le Pron. Cod Verbe Verbe Pron Cod Verbe

fais.

saya nya mempunyai berkata saya nya melakukan Tsa. : Aku mengatakan itu dan aku akan melakukannya.

(Comme un Chef: 00:07:46,223 --> 00:07:47,848)

Pada contoh di atas dapat diketahui bahwa kata kerja ‘fais’ yang

merupakan kata kerja dalam kala kini, diterjemahkan menjadi ‘akan melakukannya’. Pada bahasa sumbernya terdapat penambahan satu unsur leksikal yakni kata keterangan ‘akan’. Atas dasar tersebut, dapat dikatakan bahwa

pemadanan kata kerja bahasa Prancis ke dalam bahasa Indonesia pada umumnya dilakukan dengan penambahan kata.

Contoh lain:

Tsu.: Ça fait 20 ans que je subis la pression pour plaire

Pron. Verbe Adj. Nom Pron. Verbe Art. Nom Pré Verbe Pré. Adj. à 3 critiques, j 'arrête tout

Nom Pron. Verbe Pron. .

Tsa.: 20 tahun tekanan hanya untuk menyenangkan tiga kritikus! Aku akan berhenti.

(Comme un Chef: 00:52:01,558 --> 00:52:06,022) Tidak berbeda jauh dengan contoh yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa, penerjemahan kata kerja dari bahasa Prancis ke dalam bahasa Indonesia dilakukan dengan pemadanan leksikal maka, pada contoh di atas juga ditemukan penambahan unsur kata ‘akan’. Pada dasarnya penambahan kata ‘akan’ tersebut muncul karena pengaruh dari metode penerjemahan komunikatif yang diketahui bahwa penerjemahan tersebut ditandai dengan penambahan unsur atau penghilangan sebuah unsur kata yang masih berada dalam ranah medan makna yang sama guna untuk menemukan pemadanan yang efektif.

b. Pergeseran Penerjemahan Kala Nanti ke Kini (NK)

Berbeda dengan bagian sebelumnya, pada bagian ini akan diuraikan pergeseran kata kerja dari kala nanti ke kini. Penerjemahan jenis NK tersebut terdapat pada ujaran nomor 245, 263, 506, 812 dan 1395.

Contoh :

Tsu. : Tu vas

Pron. Verbe Verbe

venir ? Kamu pergi datang Tsa. : Apakah kau datang ?

(Comme un Chef: 00:15:29,224 --> 00:15:30,402) Contoh lain:

Tsu.: C’ est bon, tu vas rester combien de temps Pron. Verbe Adj. Pron. verbe verbe Adv. Art. Nom à faire cette fenêtre,

Pré verbe Adj. Nom Pron toi ?

Tsa.: Bersenang-senang, Berapa lama mengecat satu jendela?

(Comme un Chef: 00: 00:14:47,544 --> 00:14:50,486) Pada contoh di atas, dapat diketahui bahwa pola kata kerja ‘vas rester’ dan ‘vas venir’ merupakan bentuk kala nanti dalam bahasa Prancis, yang disebut dengan futur proche. Pembentukan kata kerja pada kala ini dilakukan dengan mengikuti rumus aller + infinitif. ‘Aller’ merupakan kata kerja yang bermakna ‘pergi’, namun jika kata kerja tersebut digabungkan dengan kata kerja infinitif atau kata kerja bentuk dasar, maka akan bermakna ‘akan melakukan sesuatu’.

Berdasarkan kedua contoh di atas dapat diketahui bahwa pemadanan dilakukan dengan menghilangkan kata kerja ‘akan’ tersebut. Hal ini disebabkan oleh konteks situasi yang tidak membutuhkan penerjemahan kata tersebut, karena jika kata tersebut tidak diterjemahkan, hal tersebut tidak akan mengubah makna yang dikandung oleh bahasa sumber.

c. Pergeseran kata kerja dari kala lampau ke kini (LK)

Berdasarkan hasil analisis, diperoleh data bahwa dari semua jenis pergeseran yang ditemukan dalam subtitle film ‘Comme un Chef’ dalam bahasa Indonesia, pergeseran LK tersebut merupakan pergeseran yang paling banyak ditemukan yakni sebanyak 43 kali pemunculan. Keempat puluh tiga pemunculan tersebut terdapat pada nomor ujaran 59, 103, 177, 198, 201, 232, 246, 254, 298, 302, 335, 341, 364, 392, 458, 484, 512, 520, 546, 556, 584, 645, 844, 850, 859, 860, 971, 1174, 1184, 1186, 1187, 1202, 1240, 1262, 1341, 1346, 1376, 1379, 1384, 1397, 1427, 1431 dan 1528 . Berikut ini akan diberikan contoh:

Tsu.: D’accord, je ne savais pas Adv. Pron. Adv Verbe Pron.

moi. Baiklah saya tidak mengetahui saya Tsa.:Ok, aku tidak tahu.

(Comme un Chef: 00:34:11,192 --> 00:34:12,728) Dalam modus indikatif bahasa Prancis, terdapat 5 bentuk kata kerja kala

lampau. Keempat bentuk kata kerja tersebut adalah passé composé, imparfait,

plus-que-parfait, passé simple, dan passé antérieur. Kata kerja ‘savais’ pada contoh di atas merupakan kata kerja dalam kala waktu lampau yang disebut imparfait. Yang seharusnya berarti ‘dulu tahu’. Kata tersebut dilekati oleh kata keterangan ingkar ‘ne…pas’, sehingga jika diartikan secara harafiah akan berarti ‘dulu tidak tahu’. Pergeseran kata kerja lampau ini ke kata kerja kini sebenarnya disebabkan oleh konteks komunikasi ujaran tersebut. Ujaran ini diucapkan ketika

Dokumen terkait