BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, HASIL, DAN PEMBAHASAN
D. Pembahasan
6. Penetapan Cara Mengatasi Kesulitan Belajar (masih berupa rencana)
a. Rencana Pengajaran Remedial untuk S1
Kegiatan pengajaran remedial dilaksanakan sebanyak tiga kali
pertemuan. Pertemuan pertama, peneliti membantu S1 untuk
memahami lebih dalam lagi mengenai tujuan-tujuan pembelajaran
yang belum tercapai pada topik persaaan garis lurus, dan mencoba
Adapun langkah-langkah pelaksanaan pengajaran remedial untuk
pertemuan pertama adalah sebagai berikut:
1) Memberikan motivasi belajar kepada subjek penelitian supaya
tidak mudah terganggu konsentrasinya.
2) Memberitahu subjek penelitian tentang cara mempelajari
matematika yang baik, yaitu dengan banyak melakukan latihan
soal dan menerapkan rumus pada pemecahan masalah, bukan
hanya menghafal rumus-rumus yang ada.
3) Membantu subjek penelitian memahami tujuan-tujuan
pembelajaran yang belum dipahami pada topik persamaan garis
lurus. Materi-materi tersebut adalah bentuk persamaan garis lurus,
menggambar grafik garis lurus, pengertian gradien, menentukan
nilai gradien, dan membuat persamaan garis lurus. Buku pedoman
yang akan digunakan untuk mengulang materi adalah Modul
Matematika SMP Kelas VIII yang disusun oleh Budhiarti, dkk
(2012), dan didukung dengan buku paket yang biasa digunakan di
sekolah yaitu karangan Sukino dan Wilson (2007). Peneliti akan
menjelaskan ulang materi secara bertahap dan per sub-materi,
kemudian memberikan contoh soal dari setiap sub materi tersebut
serta memberikan kesempatan kepada S1 untuk menyelesaikan
latihan soal. Hal ini dilakukan supaya S1 mampu memahami
mengahafal rumus-rumus yang ada melalui latihan-latihan soal
tersebut, tidak hanya sebatas mengingat.
Itulah kegiatan yang dilaksanakan pada pengajaran remedial
pertemuan pertama.
Pertemuan kedua, peneliti membantu S1 memahami
materi-materi pada topik sistem persamaan linear dua variabel. Sama seperti
pengajaran remedial pada pertemuan pertama, peneliti mendampingi
dan mengarahkan S1 untuk mendalami sub-sub materi pada topik
SPLDV tersebut dan memberikan latihan soal disetiap sub materi
yang diajarkan. Langkah-langkah yang dilaksankan pada pertemuan
kedua ini adalah sebagai berikut:
1) Peneliti mengajak S1 mengingat materi-materi yang dipelajari
pada pengajaran remedial pertemuan sebelumnya. Kegiatan ini
bertujuan untuk membantu S1 mengingat materi pada pertemuan
sebelumnya, sehingga pengetahuan tersebut tidak mudah hilang.
2) Peneliti menjelaskan materi pengertian dari persamaan linear dua
variabel, dan sistem persamaan linear dua variabel. Setelah itu,
peneliti memberikan contoh dari masing-masing sub materi
tersebut. Peneliti tidak lupa pula mengajukan
pertanyaan-pertayaan yang bertujuan untuk merangsang S1 untuk memahami
dan mengingat materi tersebut.
3) Menjelaskan kepada S1 tentang cara menentukan himpunan
menggunakan metode grafik, metode eliminasi, metode subtitusi
dan metode gabungan (eliminasi dan subtitusi). Peneliti
menggunakan contoh soal untuk menjelaskan langkah-langkah
menentukan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua
variabel dengan menggunakan metode-metode tersebut. Setelah
semua metode diajarkan, S1 diberikan suatu soal sistem
persamaan linear dua variabel dan diminta untuk menentukan
penyelesaiannya dengan menggunakan semua metode yang ada.
4) Penarikan kesimpulan. Kegiatan ini hanya untuk menegaskan
kembali kepada S1 tentang materi-materi yang harus
dipahaminya.
Demikian kegiatan pengajaran remedial pada pertemuan kedua.
Pengajaran remedial pertemuan ketiga, materi yang diajarkan
adalah tentang Teorema Pythagoras. S1 mengaku materi ini
merupakan materi yang paling sulit diantara dua materi lainnya.
pengakuan S1 ini semakin diperkuat dengan hasil tes diagnostik.
Adapun langkah-langkah pelaksanaan pengajaran remedial pada
pertemuan ketiga ini adalah sebagai berikut:
1) Mengingat materi pembelajaran pada pengajaran remedial
pertemuan kedua.
2) Menjelaskan tentang rumus teorema Pythagoras, dan penggunaan
siku-siku. Peneliti memberikan latihan soal setelah S1 selesai
mempelajari materi tersebut.
3) Menjelaskan materi perbandingan sisi-sisi pada segitiga siku-siku
dengan sudut khusus. Setelah selesai menjelaskan peneliti
meminta S1 untuk menjawab pertanyaan tentang materi tersebut
tanpa melihat buku paket maupun buku catatan.
4) Menjelaskan materi tentang penggunaan teorema Pythagoras pada
bangun datar. Setelah selesai menjelaskan materi, S1 diminta
untuk mengerjakan latian soal yang diberikan.
5) Setelah selesai semua, peneliti memberikan kesempatan kepada
S1 untuk melakukan latihan-latihan soal dan menyiapkan tes
evaluasi. Latihan soal yang dilakukan menyangkut semua materi
yang diajarkan pada topik persamaan garis lurus, sistem
persamaan linear dua variabel, dan teorema Pythagoras. S1 juga
diperkenankan menanyakan bagian-bagian yang dirasa masih
belum dipahami.
Dalam mendampingi S1 untuk memahami materi-materi,
dibutuhkan kesabaran dan ketekunan dari peneliti. S1 masih sering
tidak menghafal hasil dari operasi perkalian sederhana. S1 juga
memiliki daya tangkap yang sedikit lambat terhadap penjelasan
materi yang dilakukan.
Letak Kesulitan yang dialami oleh S2 lebih banyak
dibandingkan dengan S1. Akan tetapi, S2 memiliki daya tangkap
yang cukup baik pada saat pembelajaran. Hanya saja, S2 tidak
memiliki motivasi yang cukup baik untuk mengikuti pembelajaran
khususnya matematika. S2 tidak menyukai mata pelajaran
matematika karena dia tidak suka menghitung, dan lebih suka
membaca. Banyaknya rumus dan mengharuskan menghitung
membuat S2 malas mempelajari matematika. Berdasarkan latar
belakang letak dan penyebab kesulitan belajar siswa, peneliti
mengutamakan pemberian motivasi dibandingkan dengan
mengajarkan kembali materi pembelajaran yang harus dikuasai,
terutama pada pengajaran remedial pertemuan pertama. Pada tahap
penjelasan materi pembelajaran yang terkait dengan topik persamaan
garis lurus, sistem persamaan linear dua variabel dan teorema
Pythagoras, peneliti tidak terlalu memaksa S2 untuk mengerjakan
latihan soal setelah selesai memberikan penjelasan pada setiap sub
meteri.
Pengajaran remedial pada pertemuan pertama ini dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Peneliti memberikan motivasi. Pemberian motivasi untuk S2
dikemas dengan memberinya pertanyaan-pertanyaan tentang
cita-citanya dan bagaimana seharusnya dia bersikap sebagai upaya
jawaban S2 dengan manfaat pembelajaran matematika bagi masa
depannya. Peneliti juga memberikan cerita singkat tentang
kegunaan matematika bagi kehidupan sehari-hari. Sharing singkat
ini bertujuan untuk membantu S2 memiliki semangat belajar dan
tidak menghindari matematika hanya karena rasa malas
menghitung.
2) Mengulang sub materi bentuk umum persamaan garis lurus, dan
menggambar grafik persamaan garis lurus. Dua sub materi ini di
jelaskan secara berurutan. Setelah selesai menjelaskan peneliti
memberikan contoh soal dan memberikan kesempatan kepada S2
untuk mengerjakan latihan soal. Pada saat menjelaskan materi dan
memberikan contoh soal peneliti melibatkan S2 secara aktif
dengan selalu memberikan pertanyaan-pertanyaan ringan
kepadanya. Ketika S2 mengerjakan latihan soal, dia juga
diberikan kesempatan untuk aktif menanyakan hal-hal yang
belum dipahaminya.
3) Menjelaskan sub materi pengertian gradien, menentukan nilai
gradien, dan membuat persamaan garis lurus. Setelah selesai
menjelaskan materi-materi tersebut, peneliti memberikan contoh
soal dan kesempatan kepada S2 untuk mengerjakan latihan soal.
4) Melakukan penarikan kesimpulan tentang pelaksanaan pengajaran
remedial pertemuan pertama, serta menyampaikan rencana
Demikianlah pelaksanaan pengajran remedial pertemuan pertama.
Adapun pengajaran remedial pertemuan kedua
langkah-langkah yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Mengingat materi pada pertemuan sebelumnya. Kegiatan
mengingat ini, dilakukan untuk memastikan bahwa S2 memahami
penjelasan pada pertemuan sebelumnya
2) Menjelaskan sub materi pengertian dari persamaan linear satu
variabel, persamaan linear dua variabel, dan sitem persamaan
linear dua variabel, serta memberikan contoh-contohnya. Setelah
selesai menjelaskan, peneliti memberikan pertanyaan-pertanyaan
untuk mengecek pemahaman S2.
3) Menjelaskan materi tentang menentukan himpunan penyelesaian
dari sistem persamaan linear dua variabel menggunakan berbagai
macam metode. Dalam menjelaskan materi ini, peneliti
menggunakan contoh soal untuk menunjukkan langkah-langkah
dalam menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel
menggunakan metode-metode yang ada. Setelah selesai
menjelaskan, peneliti memberikan latihan soal kepada S2 untuk
dikerjakannya.
4) Mendampingi S2 mengingat rumus Pythagoras, menentukan salah
satu sisi pada segitiga siku-siku.
5) Menjelaskan sub materi perbandingan sisi-sisi pada segitiga
ini, peneliti memastikan pemahaman subjek penelitian tentang
materi tersebut dengan memberikan pertanyaan.
6) S2 mengerjakan latihan-latihan soal tentang semua sub materi
yang ada pada topik teorema Pythagoras.
7) Melakukan penarikan kesimpulan. Pada kegiatan ini, peneliti
melontarkan pertanyaan-pertanyaan tentang sistem persamaan
linear dua variabel, dan teorema Pythagoras yang telah dipelajari
pada pengajaran remedial pertemuan kedua tersebut.
Pelaksanaan pengajaran remedial pertemuan ketiga diisi
dengan mengingat semua materi pada topi persamaan garis lurus,
sistem persamaan linear dua variabel dan teorema Pythagoras.
Kegiatan mengingat ini, merupakan upaya untuk menyiapkan tes
evaluasi. Pada pertemuan ketiga ini, peneliti akan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan semua materi pada
ketiga topik tersebut, sehingga peneliti dapat mengetahui
bagian-bagian yang masih belum dikuasai oleh S2. S2 juga diminta untuk
menanyakan tentang materi yang masih dirasa sulit oleh S2, atau
masih belum dipahaminya. Peneliti juga memberikan latihan-latihan
soal untuk dikerjakan oleh S2.