• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perhitungan Shift Share Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Kabupaten Bangkalan Kabupaten Bangkalan

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.2 Perhitungan Shift Share Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan di Kawasan Gerbangkertosusila

5.2.2 Perhitungan Shift Share Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Kabupaten Bangkalan Kabupaten Bangkalan

Dalam penelitian ini menggunakan analisis shift share untuk mengetahui pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di Kabupaten Bangkalan. 1. Perkembangan Pendapatan Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

Berdasarkan nilai riil PDRB sektor pertanian, kehutanan dan perikanan Kabupaten Bangkalan berdasarkan harga konstan tahun 2010 pada periode tahun 2010 hingga 2019 menunjukkan terjadi peningkatan pendapatan sebesar 23,62 persen dengan peningkatan sebesar Rp705,89 miliar. Perkembangan pendapatan PDRB sektor pertanian, kehutanan dan perikanan Kabupaten Bangkalan yaitu pada tabel berikut.

50 Tabel 19. Perkembangan Pendapatan Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

Kabupaten Bangkalan Tahun 2010 dan 2019 (miliar rupiah)

No. Sub Sektor Tahun ∆PDRB ∆Yij (%)

2010 2019

1. Tanaman Pangan 1.180,84 1.142,03 (38,81) (3,29)

2. Tanaman Hortikultura 81,33 86,83 5,50 6,76

3. Tanaman Perkebunan 139,73 148,16 8,43 6,03

4. Peternakan 652,13 891,53 239,40 36,71

5. Jasa Pertanian dan Perburuan 24,98 27,71 2,73 10,93 6. Kehutanan dan Penebangan

Kayu 14,44 19,95 5,51 38,16

7. Perikanan 895,36 1.378,49 483,13 53,96

Jumlah Total PDRB 2.988,81 3.694,70 705,89 23,62

Sumber: PDRB Kabupaten Bangkalan 2010 dan 2019 (diolah)

Berdasarkan tabel 19 menunjukkan bahwa selama periode 2010 hingga 2019, sub sektor yang mengalami peningkatan pendapatan yaitu, tanaman hortikultura; tanaman perkebunan; peternakan; jasa pertanian dan perburuan; kehutanan dan penebangan kayu; dan pertanian. Sementara itu, terdapat satu sub sektor yang mengalami penurunan, yaitu tanaman pangan dengan penurunan sebesar 3,29 atau Rp38,81 miliar. Peningkatan pendapatan terbesar terjadi pada sub sektor perikanan sebesar 53,96 persen atau Rp483,13 miliar. Hal ini dikarenakan terjadinya peningkatan jumlah produksi perikanan di Kabupaten Bangkalan sebesar 45,04 persen. Pada tahun 2010 produksi perikanan sebesar 21.905,20 ton menjadi 31.772 ton pada tahun 2018 (BPS Kabupaten Bangkalan, 2019).

2. Rasio Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

Setiap sub sektor dalam sektor pertanian memiliki laju pertumbuhan yang berbeda-beda dalam perekonomian Kabupaten Bangkalan. Rasio setiap sub sektor dapat dilihat dari nilai Rij, Rin, dan Rn. Laju pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan Kabupaten Bangkalan dapat diketahui dari tabel berikut.

51 Tabel 20. Rasio Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Kabupaten Bangkalan

Tahun 2010-2019

No. Sub Sektor Rn Rin Rij

1. Tanaman Pangan 0,666 0,053 (0,033)

2. Tanaman Hortikultura 0,666 0,216 0,068

3. Tanaman Perkebunan 0,666 0,294 0,060

4. Peternakan 0,666 0,215 0,367

5. Jasa Pertanian dan Perburuan 0,666 0,186 0,109

6. Kehutanan dan Penebangan Kayu 0,666 0,488 0,382

7. Perikanan 0,666 0,608 0,540

Sumber: PDRB Kabupaten Bangkalan Tahun 2010-2019 (diolah)

Berdasarkan tabel 20 menunjukkan bahwa nilai Rn yaitu sebesar 0,666 yang artinya pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Timur selama tahun 2010 hingga 2019 meningkat sebesar Rp0,666 miliar. Nilai Rin terbesar terdapat pada perikanan yaitu sebesar 0,608 yang artinya laju pertumbuhan sub sektor tersebut merupakan yang terbesar dalam sektor pertanian, kehutanan dan perikanan Provinsi Jawa Timur. Nilai Rij tertinggi terdapat pada perikanan, yaitu sebesar 0,540 yang artinya laju pertumbuhan sub sektor tersebut merupakan yang terbesar di Kabupaten Bangkalan. Perikanan memiliki laju pertumbuhan terbesar dikarenakan tingginya jumlah produksi perikanan di Kabupaten Bangkalan. Pada tahun 2018, produksi perikanan di Kabupaten Bangkalan sebesar 31.772 ton dengan 26.070,40 ton berasal dari perikanan tangkap dan 5.701,60 ton dari perikanan budidaya (BPS Kabupaten Bangkalan, 2019).

3. Pertumbuhan Wilayah

Pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan Kabupaten Bangkalan dipengaruhi oleh tiga unsur pertumbuhan wilayah, yaitu regional share (Nij), proportional shift (Mij) dan differential shift (Cij). Regional share dihasilkan dari perkalian antara rasio PDRB Jawa Timur dengan PDRB Kabupaten Bangkalan

52 sub sektor i tahun awal analisis 2010. Adapun hasil perhitungan regional share pada tabel berikut.

Tabel 21. Perhitungan Regional Share Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Kabupaten Bangkalan Tahun 2010-2019

No Sub Sektor Regional Share (Nij)

Miliar Rupiah %

1. Tanaman Pangan 786,11 66,57

2. Tanaman Hortikultura 54,14 66,57

3. Tanaman Perkebunan 93,02 66,57

4. Peternakan 434,14 66,57

5. Jasa Pertanian dan Perburuan 16,63 66,57

6. Kehutanan dan Penebangan Kayu 9,61 66,57

7. Perikanan 596,06 66,57

Total 1989,70 66,57

Sumber: PDRB Kabupaten Bangkalan Tahun 2010-2019 (diolah)

Pada tabel 21 dapat diketahui bahwa pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di Kabupaten Bangkalan dipengaruhi secara positif oleh pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Timur sebesar Rp 1.989,70 miliar dengan pengaruh sebesar 66,57 persen. Sub sektor yang mendapatkan pengaruh terbesar adalah tanaman pangan sebesar Rp786,11 miliar, sedangkan sub sektor yang mendapat pengaruh terkecil adalah kehutanan dan penebangan kayu sebesar Rp9,61 miliar. Pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di Kabupaten Bangkalan sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan perekonomian Jawa Timur. Dengan demikian, jika terdapat perubahan kebijakan atau peraturan di Jawa Timur maka akan berpengaruh terhadap sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di Kabupaten Bangkalan. Hal tersebut juga terdapat pada penelitian yang dilakukan oleh Abidin (2015), menggambarkan bahwa kebijakan umum, kebijakan fiskal dan kebijakan moneter yang berlaku secara nasional berpengaruh positif terhadap pengembangan seluruh sektor, termasuk sektor pertanian.

53 Proportional shift didapatkan dari selisih antara rasio pendapatan setiap sub

sektor pertanian Provinsi Jawa Timur dengan rasio pendapatan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan Provinsi Jawa Timur dikalikan dengan pendapatan sub sektor pertanian Kabupaten Bangkalan pada tahun awal analisis 2010. Adapun hasil

proportional shift pada tabel berikut.

Tabel 22. Perhitungan Proportional Shift Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Kabupaten Bangkalan Tahun 2010-2019

No Sub Sektor Proportional Shift (Mij)

Miliar Rupiah %

1. Tanaman Pangan (723,04) (61,23)

2. Tanaman Hortikultura (36,55) (44,95)

3. Tanaman Perkebunan (51,90) (37,14)

4. Peternakan (293,60) (45,02)

5. Jasa Pertanian dan Perburuan (11,99) (48,01)

6. Kehutanan dan Penebangan Kayu (2,56) (17,76)

7. Perikanan (51,39) (5,74)

Sumber: PDRB Kabupaten Bangkalan Tahun 2010-2019 (diolah)

Sub sektor dengan nilai proportional shift positif (Mij>0) artinya sub sektor tersebut pertumbuhannya cepat, sedangkan sub sektor dengan nilai proportional

shift negatif (Mij<0) artinya sub sektor tersebut pertumbuhannya lambat. Pada tabel 22 menunjukkan bahwa seluruh sub sektor pertanian memiliki nilai proportional

shift negatif (Mij<0) dengan nilai pertumbuhan tanaman pangan Rp-723,04 miliar; tanaman hortikultura Rp-36,55 miliar; tanaman perkebunan Rp-51,90 miliar; peternakan Rp-293,60 miliar; jasa pertanian dan perburuan Rp-11,99 miliar; kehutanan dan penebangan kayu Rp-2,56 miliar; dan perikanan Rp-51,39 miliar. Artinya seluruh sub sektor pertanian di Kabupaten Bangkalan memiliki tingkat pertumbuhan yang lambat.

Differential shift merupakan selisih dari rasio pendapatan sub sektor pertanian

54 dikali pendapatan sub sektor pertanian Kabupaten Bangkalan pada tahun awal analisis 2010. Sub sektor dengan nilai positif (Cij>0) artinya sub sektor tersebut memiliki daya saing yang kuat (keunggulan kompetitif), sedangkan sub sektor dengan nilai negatif (Cij<0) artinya sub sektor tersebut tidak memiliki daya saing yang kuat (tidak kompetitif). Adapun hasil perhitungan differential shift pada tabel berikut.

Tabel 23. Perhitungan Differential Shift Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Kabupaten Bangkalan Tahun 2010-2019

No Sub Sektor Differential Shift (Cij)

Miliar Rupiah %

1. Tanaman Pangan (101,87) (8,63)

2. Tanaman Hortikultura (12,09) (14,86)

3. Tanaman Perkebunan (32,70) (23,40)

4. Peternakan 98,87 15,16

5. Jasa Pertanian dan Perburuan (1,91) (7,64)

6. Kehutanan dan Penebangan Kayu (1,54) (10,65)

7. Perikanan (61,54) (6,87)

Sumber: PDRB Kabupaten Bangkalan Tahun 2010-2019 (diolah)

Pada tabel 23 dapat diketahui bahwa sub sektor dengan nilai differential shift positif yaitu peternakan sebesar 15,16 persen atau Rp98,87 miliar, artinya sub sektor tersebut memiliki daya saing yang kuat atau keunggulan kompetitif jika dibandingkan dengan sub sektor yang sama di Jawa Timur. Hal ini dikarenakan tingginya jumlah produksi ternak besar tahun 2019 di Kabupaten Bangkalan dan komoditi sapi potong merupakan yang terbesar dengan produksi 2.705,76 ton. Sementara itu, produksi unggas terbesar adalah ayam pedaging dengan produksi mencapai 14.815,08 ton pada tahun 2019 (BPS Kabupaten Bangkalan, 2020). Sub sektor dengan nilai differential shift terendah adalah tanaman perkebunan yaitu sebesar -23,40 persen. Hal ini dikarenakan terjadinya penurunan jumlah produksi tanaman perkebunan, diantaranya yaitu komoditi kelapa yang mengalami

55 penurunan sebesar 6,3 persen menjadi 4.125 ton pada tahun 2019 (BPS Kabupaten Bangkalan, 2020).

Pergeseran bersih didapatkan dari hasil penjumlahan antara nilai proportional

shift dan nilai differential shift. Sub sektor dengan nilai positif (PB>0) artinya sub

sektor tersebut pertumbuhannya progressive, sedangkan sub sektor dengan nilai negatif (PB<0) artinya sub sektor tersebut pertumbuhannya tidak progressive. Adapun hasil perhitungan pergeseran bersih pada tabel berikut.

Tabel 24. Pergeseran Bersih Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Kabupaten Bangkalan Tahun 2010 dan 2019

No Sub Sektor Pergeseran Bersih (PB)

Miliar Rupiah %

1. Tanaman Pangan (824,92) (69,86)

2. Tanaman Hortikultura (48,64) (59,81)

3. Tanaman Perkebunan (84,59) (60,54)

4. Peternakan (194,74) (29,86)

5. Jasa Pertanian dan Perburuan (13,90) (55,64)

6. Kehutanan dan Penebangan Kayu (4,10) (28,41)

7. Perikanan (112,93) (12,61)

Sumber: PDRB Kabupaten Bangkalan Tahun 2010-2019 (diolah)

Pada tabel 24 dapat diketahui bahwa seluruh sub sektor pertanian di Kabupaten Bangkalan memiliki nilai pergeseran bersih yang negatif dengan nilai PB kurang dari nol. Hal ini menunjukkan bahwa tanaman pangan; tanaman hortikultura; tanaman perkebunan; peternakan; jasa pertanian dan perburuan; kehutanan dan penebangan kayu; dan perikanan memiliki pertumbuhan yang tidak

progressive (mundur) dengan nilai PB kurang dari nol.

5.2.3 Perhitungan Shift Share Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan