• Tidak ada hasil yang ditemukan

47 Perjalanan Alamiah Penyakit

Dalam dokumen Buku Acuan Umum CFHC IPE 2014 1 (Halaman 47-53)

Perjalanan alamiah penyakit telah dijelaskan dalam Bab sebelumnya di Buku Acuan Umum ini. Dalam perjalanan alamiah penyakit, terdapat tahapan perkembangan penyakit yang diderita oleh seseorang mulai dari sehat hingga sembuh, mengalami kecacatan atau meninggal dunia.

Di setiap tahapan tersebut, berbagai upaya dilakukan untuk memperbaiki status kesehatan seseorang. Apabila diurutkan sesuai dengan perjalanan alamiah penyakit maka upaya perbaikan kesehatan tersebut digolongkan menjadi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

Perjalanan alamiah penyakit dan upaya perbaikan kesehatan

Sehat

Promotif dan Preventif

Disease or injury Kuratif Impairment Rehabilitatif Disability Rehabilitatif Dependency Determinan Kesehatan

Definisi WHO (cit. Morton, Greene, & Gottlieb, 1995) tentang arti sehat adalah sebagai berikut:

“ Health is a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of disease or infirmity”

Meskipun definisi WHO tersebut sudah dikenalkan sejak 55 tahun yang lalu atau tepatnya pada tahun 1947, namun definisi tersebut masih berlaku hingga saat ini. Sehat berarti keadaan sehat secara fisik, mental dan sosial, dan tidak hanya ketiadaan suatu penyakit. Selanjutnya, berdasar

48

definisi tersebut, maka penentuan status kesehatan tidak hanya dengan angka kematian (mortalitas) dan angka kesakitan (morbiditas) saja, tetapi dengan melihat pada angka kualitas hidup. Berikut ini adalah pergeseran pengukuran kesehatan dari yang tradisional ke yang inovatif.

Tabel 1. Pengukuran Kesehatan Tradisional dan Inovatif

Tradisional Inovatif

o Mortalitas o Morbiditas

o Pengukuran kecacatan o Angka harapan hidup

o Tahun hidup sehat (Years of Healthy Life)

o Quality Adjusted Life Years o Self-assessment of Health o Health Risk Apprasial

Sementara itu Blum (cit. Morton, Greene & Gottlieb, 1995) menyebutkan bahwa kesehatan manusia ditentukan oleh empat hal yang utama, yaitu :

o Genetik/biologi

Beberapa kejadian kesehatan dapat disebabkan atau dominasi dari keadaan biologis atau unsure genetik

o Pelayanan kesehatan

Tersedianya pelayanan kesehatan beserta kuantitas serta kualitasnya turut serta mempunyai distribusi terhadap keadaan kesehatan.

o Lingkungan

Lingkungan yang dimaksud di sini adalah lingkungan sosial (kebijaksanaan, hukum dan adanya organisasi sosial baik pemerintah maupun swasta) dan fisik (kelembaban, temperatur, kebisingan, polusi dsb.) juga turut menyumbang keadaan sehat atau sakit

o Perilaku

Pilihan gaya hidup yang dipengaruhi oleh perilaku, seperti misalnya pengaturan pola makan, olah raga, istirahat, kebiasaan-kebiasaan lainnya diteliti mempunyai hubungan yang erat dengan keadaan kesehatan.

49

Terdapat beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan, seperti: a. Pendapatan dan status sosial

Pendapatan yang tinggi dan status sosial berhubungan dengan kesehatan yang lebih baik. Semakin jauh jarak antara orang kaya dengan orang miskin, semakin jauh tingkat kesehatannya.

b. Pendidikan

Level pendidikan yang rendah berhubungan dengan kesehatan yang buruk, stres yang meningkat, dan tingkat kepercayaan diri yang rendah.

c. Lingkungan fisik

Air bersih, udara bersih, tempat kerja yang sehat, rumah yang aman, komunitas dan jalan berkontribusi terhadap kesehatan yang baik. Pekerja yang sehat memiliki kontrol yang pada pekerjaannya.

d. Jaringan sosial

Dukungan dari keluarga, teman, dan komunitas berhubungan dengan kesehatan yang baik. Kultur, tradisi, dan kepercayaan dari keluarga dan komunitas utrut memberikan dampak pada kesehatan.

e. Genetik

Genetik berperan dalam kejadian sakit, walaupun perilaku dan kemampuan menghadapi masalah juga mengambil peran dalam kejadian sakit.

f. Pelayanan kesehatan

Akses dan penggunaan pelayanan kesehatan untuk mencegah dan mengobati penyakit mempengaruhi kesehatan

g. Jenis kelamin

Laki-laki dan wanita dapat terkena jenis penyakit yang berbeda dan pada usia yang berbeda.

Peran Perilaku dalam Kesehatan

Dalam tulisan Tolsma dan Koplan (dalam Donaldson, 1993) disebutkan bahwa merokok, pengaturan pola makan (diet) dan konsumsi alcohol mempunyai berkontribusi sebesar 24% pada kematian, 21% life years lost sebelum umur 65 tahun, 21% hospital days dan 16% biaya kesehatan langsung. Selanjutnya juga disebutkan bahwa dua pertiga kematian di USA

50

berhubungan dengan enam penyebab yang dapat dicegah, yaitu tembakau atau merokok, konsumsi alcohol, resiko kecelakaan, tingginya tekanan darah, nutrisi yang berlebihan, dan gaps pada prevensi primer. Merokok disebutkan sebagai penyebab yang terkuat dari kematian, jumlah tahun hilang (life years lost) dan hari-hari rawat inap (hospital days). Empat penyebab yang berhubungan erat dengan perilaku kesehatan personal yaitu pemakaian tembakau, tingginya tekanan darah, nutrisi yang berlebihan dan konsumsi alcohol menyumbangkan kurang lebih 1 juta kematian yang dapat dicegah, 4 juta jumlah kehilangan tahun yang potensial dan 45.5 juta hari rawat inap.

Dengan melihat eratnya hubungan perilaku dengan keadaan kesehatan, maka tujuan promosi kesehatan, terutama di negara berkembang adalah untuk meningkatkan kualitas hidup, menekan kesakitan dan meluaskan harapan hidup aktif. Penekanan kematian juga merupakan tujuan, meskipun bukan prioritas.

Untuk memperjelas gambaran hubungan antara penyakit yang menyebabkan kematian, faktor resiko perilaku dan faktor penentu perilakunya, pada tabel 2 akan dipaparkan beberapa penyakit penyebab kematian yang faktor resikonya adalah perilaku.

Tabel 2. Penyakit Penyebab Kematian, Faktor Resiko dan Penentu Perilaku

Penyebab kematian Faktor resiko Penentu perilaku/faktor

resiko fisiologis

Penyakit jantung Merokok, Aktivitas fisik,

Kolesterol tinggi, Obesitas

Hipertensi DM

Diet tinggi lemak

Diet tinggi kalori

Diet tinggigaram Diet tinggi kalori

Malignant neoplasm Merokok

Diet tinggi lemak Diet rendah serat Aktivitas fisik

51

Penyakit serebrovaskuler Hipertensi

Aterosklerosis

Merokok

Diet tinggi garam Diet tinggi lemak

Penyakit paru obstruktif kronis Merokok

Kecelakaan Alkohol

Menyetir ugal2an Tak gnk seat belt

Penggunaan obat Pneumonia & influenza Penggunaan obat

Status imunisasi Malnutrisi

Diet

Kegagalan imunisasi

DM Aktivitas fisik

obesitas Diet tinggi kalori

Bunuh diri Alkohol

Penggunaan senjata Penggunaan obat

HIV Perilaku seksual

Penggunaan obat Pembunuhan & Pelanggaran hukum Alkohol Penggunaan senjata Penggunaan obat Promosi Kesehatan

Promosi kesehatan merupakan kombinasi proses perubahan yang ditujukan pada pendidikan, organisasi, ekonomi dan lingkungan yang mendukung kesehatan (Grenn & Johnson,

cit. Morton, Greene, & Gottlieb, 1995). Selanjutnya Dwore & Kreuter (cit. Morton, Greene, & Gottlieb, 1995) menyebutkan bahwa promosi kesehatan adalah proses advokasi kesehatan yang dilaksanakan untuk meningkatan kemungkinan personal (individu, keluarga & masyarakat),

52

swasta (profesional dan bisnis) serta pemerintah (nasional, propinsi, lokal) untuk mendukung praktek kesehatan positif menjadi norma sosial.

Joint Committee of Public Health (cit. Morton, Greene, & Gottlieb, 1995) mendefinisikan promosi kesehatan lebih spesifik, yaitu promosi kesehatan dan prevensi penyakit adalah sejumlah kegiatan yang bertujuan dan dirancang untuk meningkatkan kesehatan personal dan masyarakat melalui kombinasi strategi, termasuk implementasi perubahan perilaku, pendidikan kesehatan, pengukuran proteksi kesehatan, deteksi resiko kesehatan, serta peningkatan dan pemeliharaan kesehatan. WHO mendefinisikan promosi kesehatan sebagai berikut:

“ Health promotion is the process of enabling people to increase control over and improve, their health”

(promosi kesehatan merupakan proses untuk mendorong orang meningkatkan kontrol dan mengembangkan kesehatannya). Dari definisi tersebut fungsi promosi kesehatan sendiri adalah untuk memberikan advokasi untuk sehat, mendorong dan membuat orang untuk mencapai kesehatan yang potensial dan menjadi penengah minat masyarakat terhadap pencarian kesehatan.

Berbagai konsep untuk memahami bagaimana seseorang berperilaku telah banyak dipelajari. Konsep-konsep tersebut sebagai dasar pemikiran mengidentifikasi berbagai faktor yang mempengaruhi seseorang berperilaku, juga sebagai dasar untuk memperdiksi bagaimana seseorang akan berperilaku. Salah satu model yang menggambarkan hubungan konsep-konsep perilaku yang banyak dipakai di bidang promosi kesehatan adalah health belief model (gambar 2). Health Belief Model (HBM), dikembangkan untuk menjelaskan mengapa seseorang cenderung melakukan atau tidak melakukan tindakan pencegahan penyakit. Misalnya kecenderungan seseorang untuk mevaksin atau tidak memvaksin BCG anaknya. Kecenderungan melakukan tindakan pencegahan dipengaruhi oleh tiga variable utama yakni likelihood of action,

modifying factors dan individual perception. Individual perception terdiri dari persepsi kerentanan terhadap penyakit dan persepsi bahaya penyakit. Semakin rentan seseorang untuk sakit dan semakin berbahaya suatu penyakit menurut persepsi seseorang maka semakin tinggi ancaman penyakit. Persepsi ancaman penyakit ini dipengaruhi juga oleh faktor-faktor pemodifikasi yakni faktor demografis dan sosio-psikologis, variable structural serta faktor pendorong tindakan. Faktor pemodifikasi mempengaruhi persepsi seseorang terhadap manfaat

53

dan hambatan melakukan tindakan pencegahan, yang akan mempengaruhi kemungkinan seseorang melakukan tindakan pencegahan

Gambar 2. Health Belief Model

Tujuan Promosi kesehatan

o Individual: pengetahuan, sikap, perilaku

o Individu dan kelompok: jaringan formal dan informal, termasuk dukungan sosial,

kelompok kerja dan kelompok sebaya

o Organisasi: kebijaksanaan, praktek, program, fasilitas, dan sumber o Komunitas: kebijaksanaan, praktek, program, fasilitas, dan sumber

o Pemerintah : kebijaksanaan, program, fasilitas, sumber, koordinasi/ legistasi, peraturan

dan penguatan

Sementara itu pendidikan kesehatan diartikan sebagai praktek multidisiplin yang melibatkan diri mulai dari perancangan, pelaksanaan dan evaluasi program pendidikan yang dapat menyebabkan

Health behaviour & Health belief

Dalam dokumen Buku Acuan Umum CFHC IPE 2014 1 (Halaman 47-53)