• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan) SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)

2014 Jumlah Saham

36. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan) SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)

Entitas Anak (lanjutan) Subsidiaries (continued)

DS (lanjutan) DS (continued)

b. Peraturan kehutanan b. Foresty regulation

Pada tanggal 10 Maret 2006, Menteri Kehutanan mengeluarkan Peraturan Menteri No. P.14/Menhut-II/2006 (”Peraturan Kehutanan 2006”) mengenai Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan yang menjelaskan mengenai izin untuk menggunakan hutan bukan untuk kegiatan hutan.

On March 10, 2006, the Ministry of Forestry issued Ministerial Regulation No. P.14/Menhut-II/2006 (the “2006 Forestry Regulation”) regarding Guidelines for Borrowing/Use of Forest Areas describing the permit to use forests for non-forestry activities.

Menurut Peraturan Kehutanan 2006, perusahaan dapat diberikan izin perhutanan untuk menggunakan area hutan bukan untuk kegiatan perhutanan (misalnya untuk kegiatan komersial), dibatasi dengan sejumlah syarat, untuk periode selama 5 tahun (dapat diperpanjang).

Pursuant to the 2006 Forestry Regulation, a company may be given a forestry permit to use a forest area for non-forestry activities (e.g., commercial activities), subject to a number of preconditions, for a period of 5 years (extendable).

Salah satu syarat signifikan berdasarkan Peraturan Kehutanan 2006 adalah untuk menyediakan lahan bukan hutan seluas dua kali dari luas hutan yang digunakan (lahan kompensasi). Lahan kompensasi kemudian harus dihutankan kembali/reboisasi.

One of the most significant preconditions under the 2006 Forestry Regulation is to provide nonforest land with an area twice that of the forest area to be used (“compensation land”). The compensation land must then be reforested.

Atau sebagai alternatif, apabila dalam 2 tahun, perusahaan pemohon IPPKH tidak dapat menyediakan lahan kompensasi yang diminta, perusahaan harus membayarkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (”PNBP”) secara tahunan kepada Menteri Kehutanan sebesar 1% dari jumlah nilai produksi. Peraturan Kehutanan 2006 tidak menyebutkan bagaimana menentukan jumlah nilai produksi.

Or, alternatively, if within 2 years the company as applicant of IPPKH cannot provide the required compensation land, the company must pay on an annual basis Non-tax State Revenue (“PNBP”) to the Minister of Forestry in the amount of 1% of “total production value”. The 2006 Forestry Regulation, however, is silent on how to determine the “total production value”.

Pada tanggal 10 Juli 2008, Peraturan Kehutanan 2006 telah diperbaharui melalui Peraturan Menteri Kehutanan No. P.43/Menhut-II/2008 (”Peraturan Kehutanan 2008”) antara lain mengenai penambahan bentuk kompensasi lahan untuk IPPKH, perubahan besaran PNBP dan jangka waktu IPPKH yang berubah menjadi 20 tahun dan dapat diperpanjang.

On July 10, 2008, the 2006 Forestry Regulation was amended by Ministerial

Regulation No. P.43/Menhut-II/2008 (“the

2008 Forestry Regulation”) in relation to, among others, additional alternatives for land compensation for IPPKH, the changes in the basis of PNBP and changes in the IPPKH period to become 20 years, which is extendable.

Pada tanggal 30 Maret 2011, Peraturan Kehutanan 2008 telah diperbaharui melalui Peraturan Menteri Kehutanan No. P.18/Menhut- II/2011 (”Peraturan Kehutanan 2011”) antara lain mengenai perubahan kondisi dan ketentuan IPPKH.

On March 30, 2011, the 2008 Forestry Regulation was amended by Ministerial Regulation No. P.18/Menhut-II/2011 (“the 2011 Forestry Regulation”) in relation to, among others, changes in the IPPKH terms and conditions.

DS yang saat ini sedang dalam proses memperoleh persetujuan prinsip atas IPPKH sehingga belum dapat dikenakan PNBP dan melakukan reboisasi. DS juga melakukan monitoring terus-menerus atas kepatuhan mereka terhadap peraturan kehutanan dimaksud.

DS, which is currently in the process of obtaining approval in principle on IPPKH, can not yet charged with PNBP and should perform reforestation. DS also continuously monitors its compliance with such forestry regulation.

COMMITMENTS (continued) Entitas Anak (lanjutan) Subsidiaries (continued)

DS (lanjutan) DS (continued)

c. Peraturan menteri No. 17/2010 c. Ministerial regulation No. 17/2010

Pada tanggal 20 Desember 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan implementasi atas Undang-undang Mineral No. 4/2009, yaitu Peraturan Pemerintah No. 78/2010 yang mengatur aktivitas reklamasi dan pasca tambang untuk pemegang IUP-Eksplorasi dan IUP-Operasi Produksi.

On December 20, 2010, the Government of Indonesia released an implementing regulation to Mining Law No. 4/2009, i.e., Government Regulation No. 78/2010 that deals with reclamations and post-mining activities for both holders of IUP-Exploration and IUP-Production Operation.

Pemegang IUP-Eksplorasi, ketentuannya antara lain, harus memuat rencana eksplorasi di dalam rencana kerja dan anggaran biaya ekplorasinya dan menyediakan jaminan reklamasi berupa deposito berjangka yang ditempatkan pada bank Pemerintah.

An IUP-Exploration holder must, among other requirements, include a reclamation plan in its exploration work plan and budget and provide a reclamation guarantee in the form of a time deposit placed at a state-owned bank.

Pemegang IUP-Operasi Produksi, ketentuannya, antara lain, harus menyiapkan (1) rencana reklamasi lima tahunan; (2) rencana pasca tambang; (3) menyediakan jaminan reklamasi yang dapat berupa rekening bersama atau deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah, bank garansi, atau cadangan akuntansi (bila diijinkan) dan (4) menyediakan jaminan pasca tambang berupa deposito berjangka yang ditempatkan di bank Pemerintah.

An IUP-Production Operation holder must, among other requirements, prepare (1) a 5 years reclamation plan; (2) a post-mining plan; (3) provide a reclamation guarantee which may be in the form of a joint account or time deposit placed in a state-owned bank, a bank guarantee, or an accounting provision

(if eligible); and (4) provide a post-mine

guarantee in the form of a time deposits placed in state-owned banks.

Penempatan jaminan reklamasi dan jaminan pasca tambang tidak menghilangkan liabilitas pemegang IUP dari ketentuan untuk melaksanakan aktivitas reklamasi dan pasca tambang.

The requirement to provide reclamation and post-mine guarantees does not release the IUP holder from the requirement to perform reclamation and post-mine activities.

RBA RBA

d. Perjanjian dengan PT Tanito Harum d. Agreement with PT Tanito Harum

Berdasarkan surat Perjanjian Penambangan Batubara No. SP/136/TH-RBA/OB-CL/Y/2010 tanggal 27 Mei 2010, RBA mengadakan kerjasama penambangan batu bara. Berdasarkan perjanjian ini, RBA ditunjuk oleh PT Tanito Harum untuk melaksanakan pekerjaan seperti pembersihan, penggalian, pemuatan batubara ke

dumb truck di lokasi tambang Pondok Labu atau

lokasi lainnya yang disepakati para pihak, pemeliharaan jalan angkut batu bara dari pit di tambang menuju lokasi mainhaul road.

Based on Coal Mining Agreement

No.SP/136/TH-RBA/OB-CL/Y/2010 dated

May 27, 2010, Under these agreement, RBA appointed by PT Tanito Harum to carry out such works, cleaning, excavation, loading coal into a dumb truck at a mine site in Pondok Labu or other location that agreed by the parties, the maintenance of haul roads in the minig of coal from the pit to the main haul road.

36. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan) 36. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)

Entitas Anak (lanjutan) Subsidiaries (continued)

RBA (lanjutan) RBA (continued)

d. Perjanjian dengan PT Tanito Harum (lanjutan) d. Agreement with PT Tanito Harum (continued)

Selain itu, Perusahaan juga akan menyediakan armada alat berat termasuk peralatan pengeboran, serta fasilitas pemeliharaan dan perawatan alat. Perjanjian ini berlaku selama 3 tahun, dimana berakhir pada tanggal 15 Juli 2013. Berdasarkan addendum surat perjanjian No. add/136/TH-RBA/VII/2013 tanggal 17 Juli 2013, perjanjian tersebut telah diperpanjang sampai dengan Desember 2014.

In addition, the Company will also provide heavy equipments including drilling equipment and maintenance facilities. This agreement is valid for 3 years, which ended on July 15, 2013. Based on the amended letter agreement No. add/136/TH-RBA/VII/ 2013 dated July 17, 2013, the agreement has been extended until December 2014.

e. Perjanjian dengan PT Berau Coal e. Agreement with PT Berau Coal

RBA memiliki beberapa perjanjian sehubungan dengan jasa penambangan dan jasa penyewaan alat berat dengan PT Berau Coal Tbk, antara lain sebagai berikut:

- Perjanjian Pekerjaan Pengangkutan Batubara di Area Lati Mine Operation (LMO) Pit East 2 No. 005/BC-RBA/DIR/AGR- MCM/I/2013tanggal 1 Januari 2013. Perjanjian tersebut berlaku mulai dari tanggal 1 Januari 2013 sampai dengan 31 Desember 2017.

- Perjanjian tentang Pengupasan Lapisan Tanah Penutup di Area LMO dengan amandemen

terakhir yaitu perjanjian No. 002/AMD/100/40.M00.620/18/BC/VI-10/PP.

- Perjanjian ini berlaku sejak September 2012 dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Ruang lingkup pekerjaan yang dilakukan Perusahaan adalah pekerjaan pengupasan tanah penutup yang meliputi pekerjaan seperti clear and grub, pemindahan dan penempatan kembali lapisan top soil dan

sub-soil, konstruksi dan pemeliharaan jalan

tambang, perataan tanah kembali, dan lain-lain.

RBA has several agreements in connection with the mining services and heavy equipment rental services to PT Berau Coal Tbk, among others, as follows:

- Agreement on Transportation of Coal in the

Area Lati Mine Operation (LMO) Pit East 2 No. 005/BC-RBA/DIR/AGR-MCM/I/2013 dated January 1, 2013. The agreement shall be valid from January 1, 2013 to December 31, 2017.

- Agreement on Stripping Overburden in the

Area LMO with latest amendment No. 002/AMD/100/40.M00.620/18/BC/VI- 10/PP.

- This agreement is valid since September

2012 and ended on December 31, 2014. The scope of the work is stripping overburden such as clear and grub, removal and replacement of top soil and sub-soil, construction and road maintenance and others.

- Berdasarkan Surat No. 089/BC/BOD- DAT/XII/2014 tanggal 2 Desember 2014 mengenai terms of agreement RBA PIT OS/ON dan PIT East 2, antara lain:

1. Kontrak PIT OS/ON berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.

2. Kontrak PIT East 2 berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.

3. Karena kondisi harga yang rendah, produksi ESDM dan kondisi Pit Timur 2, aktivitas pertambangan pada Pit Timur 2 untuk tahun 2015 akan dibataskan sebesar 3.500.000 BCM..

- Based on letter No.089/BC/BOD-

DAT/XII/2014 dated December 2, 2014 on terms of agreement RBA PIT OS/ON and PIT East 2, among others:

1. Contract PIT OS/ON ended

December 31, 2014.

2. Contract PIT East 2 ended

December 31, 2017.

3. Due to condition of low price, production cap for ESDM and Pit East 2 condition, mining activity in Pit East 2 for year 2015 will be limited to 3,500,000 BCM.

COMMITMENTS (continued)

Entitas Anak (lanjutan) Subsidiaries (continued)

RBA (lanjutan) RBA (continued)

e. Perjanjian dengan PT Berau Coal (lanjutan) e. Agreement with PT Berau Coal (continued)

4. Untuk mengakomodir kelebihan kapasitas unit produksi RBA, PT BC akan mengijinkan RBA untuk memperpanjang wilayah kerja tambang untuk PIT OS/ON.

4. To accommodate the excess capacity of RBA’s production units, PT BC will allow RBA to extend its mine working area to PIT OS/ON.

- Perjanjian tentang Sewa Menyewa Alat Berat di Area LMO Pit East 2 No.006/BC- RBA/DIR/AGR-MCM/I/2013 tanggal 9 Januari 2013. Jangka waktu perjanjian ini mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2013 dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.

- Agreement on Lease of Heavy Equipment

in the Area LMO Pit East 2 No. 006/BC-

RBA/DIR/AGR-MCM/I/2013 dated January 9, 2013. Term of this agreement

becomes effective on January 1, 2013 up to December 31, 2017.

f. Perjanjian dengan PT Gunung Bara Utama f. Agreement with PT Gunung Bara Utama

Berdasarkan surat Perjanjian Ketentuan Jasa Penambangan No. 026/AGR/GBU1-RA/X/12 tanggal 8 Oktober 2012, Perusahaan mengadakan kerjasama penambangan batu bara. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan ditunjuk oleh PT Gunung Bara Utama untuk melaksanakan pekerjaan seperti menyediakan manajemen proyek yang dibutuhkan, perencanaan tambang, pengukuran, pengawasan, keamanan lokasi di area keria Kontraktor,material dan perlengkapan, pemeliharaan peralatan, tenaga kerja, transportasi, kesehatan, dan infrastruktur lokasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan. Selain itu, Perjanjian ini akan dilaksanakan pada tanggal 1 April 2013 dan akan berIaku untuk periode Iima tahun atau apabila volume yang disetujui telah tercapai. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, kerjasama ini belum dilaksanakan oleh kedua belah pihak.

Based on the Condition Mining Services Agreement No. 026/AGR/GBU1-RA/X/12 dated October 8, 2012, the Company held coal mining cooperation. Under these agreement, the Company appointed by

PT Gunung Bara Utama to perform such

works, all necessary and sufficient project management, mine planning, surveying, supervision, Site security within Contractor's work area, materials, equipment, equipment maintenance, labour, transportation, medical services, consumables and Site infrastructure required to carry out the Works. This Agreement shall commence on April 1, 2013 and shall be valid for a period of 5 years or when the agreement volume is completed. Until financial position date, this cooperation has not been executed by both parties.

37. KONDISI USAHA 37. BUSINESS CONDITION

Kelompok Usaha mengalami rugi sebesar $AS 22.320.297 dan $AS 2.058.549 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

The Group suffered loss amounting to

US$ 22,320,297and US$ 2,058,549 for the years

ended December 31, 2015 and 2014, respectively.