• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAERAH PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAERAH PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAERAH

Ketenagakerjaan Daerah dan Kesejahteraan

PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN

6.1. PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAERAH PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAERAH PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAERAH

PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN

“Membaiknya kinerja sektor-sektor utama Sumut semakin mendorong peningkatan penyerapan tenaga kerja di Sumut. Sejalan dengan itu, tingkat kesejahteraan masyarakat

juga diperkirakan terus meningkat.”

“Membaiknya kinerja sektor-sektor utama Sumut semakin mendorong peningkatan penyerapan tenaga kerja di Sumut. Sejalan dengan itu, tingkat kesejahteraan masyarakat

juga diperkirakan terus meningkat.”

6.1. PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAERAH 6.1. PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAERAH

Keadaan Ketenagakerjaan Sumut Keadaan Ketenagakerjaan Sumut

Seiring dengan semakin bergeraknya perekonomian Sumut pada triwulan laporan, kondisi ketenagakerjaan juga terus menunjukkan perbaikan. Pada triwulan laporan, jumlah penyerapan tenaga kerja baru diperkirakan mengalami peningkatan, terutama pada sektor jasa-jasa dan bangunan.

Seiring dengan semakin bergeraknya perekonomian Sumut pada triwulan laporan, kondisi ketenagakerjaan juga terus menunjukkan perbaikan. Pada triwulan laporan, jumlah penyerapan tenaga kerja baru diperkirakan mengalami peningkatan, terutama pada sektor jasa-jasa dan bangunan.

Dari hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU), jumlah pelaku usaha yang menyatakan melakukan penambahan jumlah tenaga kerja masih meningkat. Hal ini tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) indikator jumlah karyawan pada triwulan I-2011 yang masih bernilai positif yaitu 4,15.

Dari hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU), jumlah pelaku usaha yang menyatakan melakukan penambahan jumlah tenaga kerja masih meningkat. Hal ini tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) indikator jumlah karyawan pada triwulan I-2011 yang masih bernilai positif yaitu 4,15.

Berdasarkan lapangan usahanya, sektor jasa-jasa merupakan sektor yang melakukan penambahan jumlah tenaga kerja terbesar dengan nilai SBT 4,77 diikuti oleh sektor bangunan dengan nilai SBT 1,53 dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan dengan nilai SBT 1,05. Penyebab terjadinya peningkatan penggunaan tenaga kerja pada ketiga sektor ini adalah adanya perluasan usaha.

Berdasarkan lapangan usahanya, sektor jasa-jasa merupakan sektor yang melakukan penambahan jumlah tenaga kerja terbesar dengan nilai SBT 4,77 diikuti oleh sektor bangunan dengan nilai SBT 1,53 dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan dengan nilai SBT 1,05. Penyebab terjadinya peningkatan penggunaan tenaga kerja pada ketiga sektor ini adalah adanya perluasan usaha.

Sejalan dengan peningkatan tersebut, penggunaan tenaga kerja pada tiga bulan ke depan juga diperkirakan akan mengalami peningkatan dengan nilai SBT sebesar 7,39 dengan kontribusi terbesar berasal dari sektor pengangkutan dan komunikasi (SBT 2,66), sektor industri pengolahan (SBT 1,88), sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan (SBT 1,80) serta sektor perdagangan, hotel dan restoran (SBT 0,43).

Sejalan dengan peningkatan tersebut, penggunaan tenaga kerja pada tiga bulan ke depan juga diperkirakan akan mengalami peningkatan dengan nilai SBT sebesar 7,39 dengan kontribusi terbesar berasal dari sektor pengangkutan dan komunikasi (SBT 2,66), sektor industri pengolahan (SBT 1,88), sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan (SBT 1,80) serta sektor perdagangan, hotel dan restoran (SBT 0,43).

B

BBAAABBB 666

Grafik 6.1. Indikator Jumlah Tenaga Kerja 0,03 -2,86 0,01 1,53 -0,27 0,57 1,05 4,77 -0,64 1,88 0,02 0,05 0,43 2,66 1,80 0,62 ‐4 ‐3 ‐2 ‐1 0 1 2 3 4 5 6 SBT *) Proyeksi Triwulan I‐2011 Triwulan II‐2011*

Sumber : Survei Kegiatan Dunia Usaha, KBI Medan

Upah Minimum Provinsi dan Kabupaten/Kotamadya (UMP/K) Tahun 2011

Berdasarkan hasil survei SKDU diatas, terlihat bahwa kondisi dunia usaha di Sumut masih cukup menjanjikan. Indikator lain yang mendukung hal ini adalah gambaran kenaikan upah di Sumut pada tahun 2011 sebesar 7,31%, meskipun masih dibawah nasional yang mengalami kenaikan rata-rata sebesar 8,69% dibandingkan UMP tahun 2010. Kenaikan UMP ini telah disepakati oleh Dewan Pengupahan masing-masing daerah yang terdiri atas perwakilan serikat pekerja, pengusaha, pemerintah dan pihak netral dari akademisi. Sebelum menetapkan UMP, Dewan Pengupahan terlebih dahulu melakukan survei Kebutuhan Hidup Layak (KHL) yang mencakup kebutuhan pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan, transportasi, rekreasi, hingga tabungan seorang pekerja setiap bulannya dan setelah dikalkulasi akan terlihat gambaran berapa banyak dana yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhannya per bulan.

Berdasarkan data Ditjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemennakertrans), kenaikan UMP 2011 tertinggi berada di Provinsi Papua (23,45%) dan Papua Barat (16,53%), sementara Provinsi Sumut berada pada ranking 21 dengan kenaikan 7,31%.

Tabel 6.1. UMP Indonesia Berdasar Ranking Kenaikan Tertinggi 2010 2011 (Rp) (%) 1 Papua 1,136,500 1,403,000 266,500 23.45% 2 Papua Barat 1,210,000 1,410,000 200,000 16.53% 3 DKI Jakarta 1,118,009 1,290,000 171,991 15.38% 4 Kalimantan Tengah 986,590 1,134,580 147,990 15.00% 5 Jambi 900,000 1,028,000 128,000 14.22% 6 Sumatera Selatan 927,825 1,048,440 120,615 13.00% 7 Bangka Belitung 910,000 1,024,000 114,000 12.53% 8 Sumatera Barat 940,000 1,055,000 115,000 12.23% 9 Jawa Timur 630,000 705,000 75,000 11.90% 10 Lampung 767,500 855,000 87,500 11.40% 11 Riau 1,016,000 1,120,000 104,000 10.24% 12 Sulawesi Selatan 1,000,000 1,100,000 100,000 10.00% 13 Kalimantan Selatan 1,024,000 1,126,000 102,000 9.96% 14 Jawa Barat 671,500 732,000 60,500 9.01% 15 Yogyakarta 745,694 808,000 62,306 8.36% 16 Kalimantan Barat 741,000 802,500 61,500 8.30% 17 Kalimantan Timur 1,002,000 1,084,000 82,000 8.18% 18 Sulawesi Tenggara 860,000 930,000 70,000 8.14% 19 Gorontalo 710,000 762,500 52,500 7.39% 20 Bali 829,316 890,000 60,684 7.32% 21 Sumatera Utara 965,000 1,035,500 70,500 7.31% 22 Maluku 840,000 900,000 60,000 7.14%

23 Nusa Tenggara Barat 890,775 950,000 59,225 6.65% 24 Sulawesi Barat 944,200 1,006,000 61,800 6.55% 25 Sulawesi Tengah 777,500 827,500 50,000 6.43% 26 Nusa Tenggara Timur 800,000 850,000 50,000 6.25% 27 Kepulauan Riau 925,000 975,000 50,000 5.41% 28 Maluku Utara 847,000 889,350 42,350 5.00% 29 Sulawesi Utara 1,000,000 1,050,000 50,000 5.00%

30 Banten 955,300 1,000,000 44,700 4.68%

31 Bengkulu 780,000 815,000 35,000 4.49%

32 Nanggroe Aceh Darusalam 1,300,000 1,350,000 50,000 3.85% 33 Jawa Tengah 660,000 675,000 15,000 2.27%

Sumber : Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans)

UMP (Rp) Kenaikan

Provinsi No.

Sementara itu, sama seperti UMP, UMK pun diperbaharui satu tahun sekali. UMK ditetapkan berdasarkan perbedaan tingkat upah di berbagai Kabupaten/Kota di setiap Provinsi dengan mengacu pada jumlah penduduk, tingkat inflasi, infrastruktur daerah dan

sebagainya. Khusus Kota Medan, secara umum UMK 2011 ditetapkan sebesar Rp1.197.000, sementara UMK untuk sektor makanan/minuman ditetapkan sebesar Rp1.316.700. Berikut adalah daftar UMK tahun 2011 di wilayah Sumatera :

Tabel 6.2. UMK Wilayah Sumatera Tahun 2011

NO PROPINSI KABUPATEN/KOTAMADYA SEKTOR 2010 2011

Non Kabupaten Non Sektor 1.300.000 1.350.000 Non Kabupaten Lain - Lain - 1.350.000 Kota Banda Aceh Otomotif - -Non Kabupaten Non Sektor 965.000 1.035.500 Kota Medan Lain - Lain - 1.197.000 Kota Medan Makanan / Minuman - 1.316.700 3 Sumatera Barat Non Kabupaten Non Sektor 940.000 1.055.000 4 Riau Non Kabupaten Non Sektor 1.016.000 1.120.000 Non Kabupaten Non Sektor 925.000 975.000 Kota Batam Non Sektor 1.110.000 -6 Jambi Non Kabupaten Non Sektor 900.000 1.028.000

Non Kabupaten Non Sektor 927.825 1.048.440 Non Kabupaten Pertambangan 974.216 1.130.000 Non Kabupaten Lain - Lain - 1.100.900 Non Kabupaten IT / Telekomunikasi - 1.100.862 Non Kabupaten Keuangan / Asuransi - 1.155.000 Non Kabupaten Perdagangan / Jasa 974.216 1.154.000 Non Kabupaten Properti / Real Estat - 1.750.000 8 Bangka Belitung Non Kabupaten Non Sektor 910.000 1.024.000 9 Bengkulu Non Kabupaten Non Sektor 780.000 815.000 Non Kabupaten Non Sektor 767.500 855.000 Kabupaten Tulang Bawang Non Sektor 776.500 863.500 Kota Bandar Lampung Non Sektor - 865.000 Kota Bandar Lampung Makanan / Minuman 776.500

-Sumber : Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans)

7 Sumatera Selatan

10 Lampung

1 Nangroe Aceh Darussalam

2 Sumatera Utara

5 Kepulauan Riau

Dokumen terkait