• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan SAS 1. Struktur Organisasi 1.Struktur Organisasi

Organisasi Perantau Sulit Air Sepakat (SAS)

E. Perkembangan SAS 1. Struktur Organisasi 1.Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah rangkaian aturan yang menunjukkan hubungan antara fungsi organisasi yang meliputi pimpinan, tugas wewenang serta tanggung jawab yang masing – masing mempunyai peranan tertentu dalam kesatuan yang utuh mencapai tujuan organisasi.

Struktur organisasi yang sehat berarti tiap-tiap satuan organisasi yang ada dapat menjalankan peranannya dengan tertib. Struktur organisasi yang efisien berarti dalam menjalankan peranannya tersebut, masing – masing satuan organisasi dapat mencapai perbandingan terbaik antara usaha dan hasil kerja.

SAS dipimpin oleh Dewan Pimpinan Pusat SAS (DPP SAS), sedangkan cabang- cabang SAS dipimpin oleh Dewan Pimpinan Cabang SAS (DPP SAS). DPP SAS dipilih oleh dan bertanggung jawab kepada Musyawarah SAS. Masa bakti DPP SAS dinyatakan berakhir setelah ketua Umum DPP SAS terpilih dalam musyawarah Besar SAS.

DPC SAS dipilih oleh dan bertanggung jawab kepada Rapat Anggota Cabang SAS yang bersangkutan. Masa bakti DPC SAS, dinyatakan berakhir setelah ketua Cabang SAS yang baru terpilih dalam Rapat Anggota Cabang. DPP SAS dan DPC SAS didampingi oleh Dewan Kehormatan. Cabang- cabang SAS yang berdekatan dikoordinasikan oleh koordinator Wilayah SAS (KORWIL SAS). Organisasi SAS mempunyai alat kelengkapan berupa:

a. Musyawarah Besar (Mubes)

Kekuasaan tertinggi berada pada Musyawarah SAS. Musyawarah Besar (Mubes) SAS adalah pertemuan cabang-cabang SAS yang diselenggarakan untuk membicarakan kegiatan

36

dan masalah-masalah organisasi dan masalah –masalah yang dihadapi Sulit Air pada umumnya. Musyawarah Besar SAS diselenggarakan oleh DPP SAS sekali dalam dua tahun, namun dapat ditunda atau dipercepat atas dasar alas an-alasan kuat lagi wajar dari DPP SAS atau atas persetujuan sekurang-kurangnya dua pertiga cabang SAS yang ada. Penundaan penyelenggaraan konperensi tidak boleh lebih dari setahun dari waktu yang telah ditetapkan.

Mubes SAS di selenggarakan di Sulit Air, pada akhir Ramadhan atau Idul Fitri tahun yang bersangkutan. Atas dasar alsan- alasan kuat DPP SAS yang tidak bisa diperkirakan sebelumnya dan persetujuan tertulis sekurang-kurangnya sepertiga cabang SAS yang ada, konperensi SAS dapat diadakan diluar Sulit Air. Bila karena satu dan lain hal DPP SAS tidak menyelenggarakan Musyawarah sebagaimana disebutkan diatas, maka Dewan Pembina DPP SAS bersama Korwil-korwil dan cabang-cabang SAS hendaklah bermufakat untuk mengambil alih penyelenggaraannya. DPC SAS yang karena satu dan lain hal tidak dapat menghadiri Musyawarah harus memberitahukan perihal ketidakhadirannya kepada DPP SAS atau Panitia Penyelenggara Musyawarah SAS disertai alasan – alasan yang jelas serta menyatakan dapat menerima atau tidak penyelenggaraan konperensi. Musyawarah dianggap sah bila dhadiri oleh sekurang – kurangnya sepertiga cabang SAS yang ada. Bila quorum tersebut tidak dapat dicapai, penyelenggaraan konperensi ditunda sehari untuk memberi kesempatan bagi kehadiran delegasi yang terlambat dating dan datangnya surat dari cabang SAS yang berhalangan hadir. DPC SAS yang tidak hadir namun memberitahukan perihal ketidak hadirannya dan menyatakan menyetujui berlangsungnya Musyawarah dapat dianggap sebagai menghadiri Konperensi dalam pengertian menambah jumlah suara yang mensahkan berlangsungnya koperensi tersebut.

Warga penetap sulit Air memiliki hak satu suara dalam Musyawarah (sama dengan cabang SAS) dan diwakili oleh yang berhak mengatasnamakan Sulit Air dalam pengertian pemerintahan. Hak dan wewenang cabang SAS dalam Musyawarah adalah sama,

masing-37

masing berhak atas satu suara. Keputusan –keputusan dalam musyawarah diambil secara musyawarah untuk mufakat. Bila dengan cara ini keputusan tidak dapat diambil, barulah diadakan pemungutan suara (voting) dan keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak. Bila suara berimbang maka pilihan pimpinan rapat menentukan. Musyawarah diadakan untuk memilih Ketua Umum DPP SAS untuk masa bakti 2 tahun. Ketua Umum terpilih berkedudukan sebagai mandataris keputusan-keputusan musyawarah dan pimpinan tertinggi organisasi. Komposisi dan personalia DPP SAS lainnya ditentukan oleh Ketua Umum terpilih, tanpa bantuan atau dengan formatur yang ditunjuk musyawarah.

(1) Musyawarah Kerja

Musyawarah kerja adalah pertemuan cabang-cabang yang diselenggarakan oleh DPP SAS untuk membahas perkembangan organisasi.

(2) Rapat anggota

Rapat angoota adalah pertemuan seluruh anggota cabang yang merupakan kekuasaan tertinggi di tingkat cabang dan diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam 2 tahun.

b. Kepengurusan Organisasi SAS (1) DPP SAS

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) merupakan pimpinan tertinggi organisasi, yang terdiri dari seorang Ketua Umum, beberapa orang Ketua, seorang Sekretaris Jendral dan seorang Sekretaris, seorang Bendahara Umum dan seorang Bendahara serta beberapa orang seksi. Ketua Umum dipilih oleh dan bertanggung jawabpada Mubes.

Pimpinan sehari – hari terletak pada DPP SAS. dalam melakukan tugasnya, DPP SAS dapat mengadakan Musyawarah Kerja (Muker), berhak mengeluarkan peraturan-peraturan, penetapan-penetapan, keputusan tertinggi organisasi, menganugerahkan penghargaan, kehormatan dan tanda jasa atas nama organisasi, sepanjang tidak bertentangan dengan azas dan tujuan organisasi.

38

Keputusan-keputusan penting DPP SAS diambil secara musyawarah untuk mufakat. Bila terjadi perbedaan pandangan, suara Ketua Umum menentukan, kecuali bila tidak disetujui olehlebih dari duapertiga anggota DPP SAS. Bila Ketua Umum karena satu dan lain hal tidak dapat menjalankan tugasnya maka pimpinan tertinggi organisasi dijabat oleh Ketua I yang posisinya berada di bawah peringkat Ketua Umum. Bila Ketua I ini berhalangan atau tidak melaksanakannya, maka diambil alih oleh Sekretaris Jendral, begitu seterusnya. Dalam keadaan demikian pejabat tersebut menggunakan sebutan Pejabat Ketua Umum DPP SAS. Berikut gambar struktur organisasi DPP SAS :

Gambar 1

Struktur Organisasi DPP SAS

Ketua Umum Wakil Ketua I

Wakil Ketua II Wakil Ketua III

39

(2) DPC SAS

Pimpinan sehari-hari di cabang-cabang, dipegang oleh DPC SAS. DPC SAS dipimpin oleh seorang Ketua yang dipilih dalam rapat anggota cabang. Komposisi dan personalia anggota DPC SAS lainnya ditentukan oleh Ketua terpilih atau formatur yang ditunjuk untuk itu. Masa kepengurusan DPC SAS adalah 2 tahun. Masa bakti DPC SAS tersebut diusahakan

Sekretaris Jendral

Bendahara

Ketua-Ketua Bidang

Ketua Bidang Organisasi

Ketua Bidang Usaha

Ketua Bidang Kesra

Ketua Bidang Humas dan Dokumen

Ketua Bidang Olahraga/pemuda

Ketua Bidang Hukum Wakil Sekretaris Jendral

40

sama dengan masa bakti DPP SAS yang berakhir dengan selesainya musyawarah SAS berikutnya. Bila karena kepasifan DPC SAS atau sebab lain rapat anggota sekali 2 tahun untukmembentuk pengurus baru tidak terselenggarakan maka anggota DPC yang ada harus menyelenggarakannya. Bila juga tdak ada maka tugas penyelenggaraannya berturut-turut adalah oleh Dewan Kehormatan, Korwil dan kerakhir DPP SAS. Kepengurusan DPC SAS disahkan dan dilantik oleh DPP SAS dan DPP SAS dapat mewakilkan kepada Korwil SAS yang mewilayahi cabang SAS yang bersangkutan. Keputusan – keputusan dalam rapat anggota dan rapat DPC SAS diambil secara musyawarah untuk mufakat, dengan mengutamakan pandangan Ketua sebagai pimpinan DPC SAS. bila dengan cara demikian keputusan tidak diperoleh, dapat dilakukan pemungutan suara (voting) dan keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.

Sturuktur DPC SAS, terdiri dari 1 Dewan penasehat yang berfungsi sebagai pemberi nasehat dan saran disetiap DPC. Pada setiap DPC- DPC SAS yang menjadi pengurus harian dan pelaksananya adalah ketua sebagai penanggung jawab kerja harian, yang dibantu oleh wakil ketua. Selain itu terdapat juga sekretaris yang mencatat semua yang kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh SAS. Dan seorang bendahara yang bertugas untuk menghitung semua pengeluaran dan pemasukan uang pada SAS. Pada DPC SAS juga terdapat seksi-seksi yang membidangi berbagai kegiatan. Yang pertama adalah Humas, simpan pinjam, arisan, sosial, dakwah, bundo kanduang, dan pembangunan.

41

Dalam menjalankan organisasinya, SAS yang DPP nya berada di Ibukota Negara Indonesia, Jakarta dibantu oleh VIII Kordinator Wilayah (Korwil). Koordinator Wilayah adalah aparat DPP SAS. Pengangkatan diusulkan oleh cabang-cabang daerah setempat yang disahkan oleh DPP SAS. Setiap Korwil terdiri dari beberapa DPC –DPC yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang jumlahnya sudah mencapai 80 DPC. Adapun Korwil-Korwil tersebut meliputi:

Pada gambar diatas dijelaskan bahwa SAS memiliki VIII Kordinator Wilayah (Korwil). Korwil I membawahi wilayah kerja di daerah Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat. Pada Korwil I ini terdapat 9 DPC yang terdiri dari 7 DPC di Sumatra Barat dan sisanya adalah DPC Aceh dan Sumatra Utara. Pada Korwil II Riau terdapat 12 DPC, pada Korwil III

42

terdapat 14 DPC, pada Korwil IV terdapat 15 DPC, Korwil V terdapat 13 DPC, Korwil VI terdapat 10 DPC dan Korwil VII terdapat 6 DPC serta cabang-cabang di Luar Negeri.

(4) Dewan Pembina SAS

Dewan Pembina SAS merupakan lembaga kelengkapan organisasi ditingkat DPP SAS yang terdiri dari, mantan Ketum dan Sekjen DPP SAS, mantan Dewan Pengurus SAS. dewan Pembina SAS diangkat melalui Musyawarah SAS dan masa baktinya sama dengan masa bakti DPP SAS.

Dewan Pembinan SAS mempunyai wewenang untuk memberi pengarahan, saran gagasan serta nasehat baik diminta maupun tidak pada DPP SAS setiap saat apabila diperlukan. Dewan Pembina SAS bertugas mengawas pelaksanaan AD/ART SAS yaitu memperlajari pengaduan tertulis dari pihak manapun tentang pelanggaran AD/ART SAS oleh anggota SAS serta mengadakan penelitian seperlunya. Dan jika terbukti adanya pelanggaran AD/ART SAS oleh anggota SAS, Dewan Pembina melaporkan pada DPP SAS dengan menjelaskan pertimbangannya untuk menjalankan sanksi bagi pelanggar.

(5) Dewan Kehormatan

Dewan Kehormatan merupakan lembaga kelengkapan organisasi ditingkat DPP atau DPC yang terdiri dari para bekas aktifis SAS, orang-orang berjasa terhadap SAS , pejabat pemerintah atau tokoh masyarakat setempat yang berjasa atau diharapkan dapat memberikan peran serta bagi kemajuan SAS seperti disebutkan pada ART pasal 1 ayat 3.

Dewan Kehormatan diangkat melalui musyawarah SAS atau Rapat Anggota Cabang untuk masa jabatan 2tahun mulai saat musyawarah dan berakhir pada musyawarah berikutnya.

Dewan Kehormatan bertugas dan berwewenang untuk member nasehat dan saran serta gagasan di bidang ekonomi, social dan budaya terutama yang berkaitan dengan pembangunan

43

ekonomi masyarakat Sulit Air baik diminta maupun tidak khususnya dalam rangka pengembangan organisasi SAS.

2. Program Kerja

a. Jangka pendek

(1).Pembenahan organisasi

- DPP SAS melakukan inventarisasi ulang terhadap keberadaan DPC-DPC yang ada. - Salah satu Ketua DPP SAS harus ada yang berdomisili di Sulit Air

- Struktur organisasi dibuat jelas penamaannya dan tugasnya.

- Dalam struktur organisasi SAS diharapkan ada yang membidangi SAS Wanita. - Membuat KTA (Kartu Anggota) SAS disemua lini organisasi.

- Menuntaskan pembenahan (sertifikasi Aset-aset) di pusat dan daerah.

- Pembinaan IPPSA adalah tanggung jawab SAS baik di pusat maupun daerah. - DPP memberikan teguran tertulis kepada DPC-DPC yang aktif tetapi tidak

mengirim utusannya pada Mubes.

(2).Bidang Komunikasi

- Membuat website dan milis khusus SAS

- Meningkatkan komunikasi dan kunjungan kerja keseluruh DPC yang ada minimal 1X dalam periodenya.

- Meningkatkan komunikasi dan informasi dengan Tiga Tungku Sajarangan (KAN, Walinagari, dan BMN)

(3).Bidang pendidikan

- Membuat data potensi sarjana Sulit Air untuk dicarikan lowongan pekerjaannya. - Memotivasi DPC-DPC SAS dalam membuat pelatihan, kursus dalam berbagai

44

- Memberikan beasiswa dan memotivasi pelajar-pelajar yang berpotensi serta orang tuanya ekonomi lemah.

(4).Bidang ekonomi

- Memberdayakan perekonomian dengan mencarikan solusi untuk permodalan dan pemasaran.

- DPP SAS mengadakan pelatihan dalam bidang ekonomi minimal IX dalam periodenya.

b. Jangka Panjang

(1) Adanya kesepahaman dan seiring sejalan dalam pembangunan di Sulit Air dan perantauan, antar KAN, SAS dan Wali nagari.

(2) Adanya saling keterkaitan dan saling kontrol antara Wali nagari dengan BMN demi terciptanya keharmonisan dan ketenangan masyarakat Sulit Air.

(3) Dalam rangka meningkatkan kualitas SDM, DPP SAS mendorong DPC untuk lebih memperhatikan beasiswa yang tidak mampu terutama yang pintar.

(4) Pada bulan Desember tahun 1972 adanya keputusan KAN tentang membolehkan kawin sesuku asalkan berbeda Datuk Inyiek (Datuk niniek), DPP SAS dan KAN supaya menerbitkan buku tentang suku, berikut Datuk ninieknya sebagai pedoman bagi masyarakat Sulit Air baik di perantauan maupun di kampung halaman.

(5) Adanya iuran DPC SAS ke DPP SAS per tahun minimal dengan klasifikasi sebagai berikut:

- DPC SAS yang mempunyai KK 50 sebesar Rp. 100.000

- DPC SAS yang mempunyai KK 50 sampai 100 sebesar Rp. 200.000 - DPC SAS yang mempunyai KK 100 sebesar Rp 300.000

45

(6)KTA supaya diberikan keseluruh warga Sulit Air di perantauan dan di kampung dalaman agar memudahkan komunikasi sesama anggota dan mengurangi saling kecurigaan.

(7) Mendorong pembangunan ekonomi di seluruh cabang.

(8) Semua aset SAS dikembalikan atas nama SAS bukan atas nama pribadi (9) Mubes yang akan datang supaya di persiapkan lebih matang dan lebih baik.

Dokumen terkait