• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perlindungan yang pasti

Dalam dokumen publikasi e-sh (Halaman 35-38)

Judul: Perlindungan yang pasti

Gejolak hidup macam apa yang sedang menerpa Anda? Ekonomi yang gonjang-ganjing? Rumah tangga yang berprahara? Malapetaka alam yang sewaktu-waktu menyergap? Di manakah

perlindungan yang aman terhadap berbagai badai kehidupan ini?

Mazmur 46 menjawab: hanya pada Allah ada perlindungan yang pasti. Pergerakan dalam mazmur ini menggambarkan keyakinan pemazmur bahwa Allah dapat diandalkan. Bagian pertama mazmur ini, ay. 2-4 adalah pernyataan bahwa betapa pun bumi berubah oleh karena kuasa kekacauan yang dilambangkan laut yang bergelora dan gunung yang bergoncang (dua kali kegoncangan dipaparkan pemazmur, 3, 4), Allah tidak berubah. Dia bagaikan batu karang yang kokoh, tak tergerakkan oleh semua kekacauan itu. Pada bagian kedua, ay. 5-8, Allah adalah benteng yang teguh, tidak ada bangsa yang paling garang yang sanggup melawan-Nya (satu kali pemazmur memaparkan kegoncangan, 7). Umat Tuhan yang berlindung pada benteng-Nya, aman tenteram.

Bagian ketiga (9-12), bukan lagi pernyataan melainkan undangan untuk menyaksikan karya Allah yang meredam semua gejolak di dunia yang kacau ini (tidak ada lagi paparan mengenai kegoncangan). Allah akan menghancurkan semua usaha musuh mengacaukan ciptaan-Nya. Allah akan menegakkan Diri-Nya mengatasi bangsa-bangsa, dan semua orang yang berlindung pada-Nya akan mendapatkan keamanan sejati (12).

Tidak ada alasan buat anak-anak Tuhan untuk takut bahkan putus asa menghadapi gejolak dunia ini. Tuhan adalah pemilik yang berdaulat atas alam semesta ini. Baik gejolak alam, maupun gejolak hidup manusia, tidak satu pun yang lepas dari kendali-Nya. Maukah Anda menyerahkan semua ketakutan dan kegelisahan Anda kepada-Nya. "Diamlah dan ketahuilah bahwa Akulah Allah!"

Diskusi renungan ini di Facebook:

36 Senin, 23 Januari 2012 Bacaan : Markus 4:26-29

(23-1-2012)

Markus 4:26-29

Benih kehidupan

Judul: Benih kehidupan

Seorang petani memang akan berusaha sebaik-baiknya mencari benih yang unggul,

menyuburkan tanah, dan mencari musim yang paling cocok agar benih yang dia tanam dapat tumbuh dengan subur. Setelah benih itu ditanam, sang petani tinggal menunggu benih itu memunculkan tunasnya. Namun si petani tidak mengetahui bagaimana si benih berproses di dalam tanah hingga kemudian bertumbuh dan siap dipanen. Rahasia pertumbuhan itu ada dalam benih, bukan pada tanah atau udara. Semua itu memang membantu pertumbuhan, tetapi benih itu sendiri bertumbuh menurut sifat alaminya.

Perumpamaan ini mengajar para murid agar mengetahui bahwa setiap benih firman yang

disampaikan suatu saat akan berbuah (28-29). Firman itu bekerja secara tersembunyi dan rahasia, tak terlihat mata (27). Namun Allah akan membuat benih firman yang didengar setiap telinga dan tertanam dalam pikiran jadi bertumbuh dalam kehidupan orang yang mendengarnya. Tidak ada orang yang tahu bagaimana firman itu bisa berproses hingga kemudian bertumbuh dalam hidup seseorang. Hanya Allah yang mengetahuinya. Maka ketika kita mendengar firman Tuhan, firman itu akan bertumbuh tanpa bisa dilihat oleh mata jasmani kita.

Secara tersembunyi firman itu berkuasa mengubah hidup kita. Tak heran jika kita mengalami bagaimana firman menegur kita, menantang kita, menghibur kita, atau menguatkan kita. Dan bila kita memberitakan firman Tuhan, kita tidak perlu mengkhawatirkan pengaruh firman pada diri orang yang kita beritakan. Kita tidak perlu mencemaskan apakah orang mau

mencamkan atau malah menolak firman yang kita nyatakan.Yang penting, beritakan firman kepada sebanyak mungkin orang. Lalu hasilnya? Serahkanlah semua itu kepada Tuhan. Seperti halnya benih yang ditabur akan bertunas, bertumbuh, dan menghasilkan buah, demikianlah firman Tuhan dalam diri setiap orang yang bersedia mendengar. Tuhan berjanji bahwa firman-Nya tidak akan kembali dengan sia-sia melainkan akan mencapai maksud-firman-Nya (Yes. 55:11).

Diskusi renungan ini di Facebook:

37 Selasa, 24 Januari 2012

Bacaan : Markus 4:30-34

(24-1-2012)

Markus 4:30-34

Bagai biji sesawi

Judul: Bagai biji sesawi

Sesawi termasuk tumbuhan herbal yang tumbuh di daerah Palestina, khususnya di pantai Danau Galilea. Biji sesawi tergolong paling kecil di antara berbagai biji yang dikenal di Galilea. Namun setelah ditanam, biji itu ternyata dapat tumbuh besar sehingga menjadi tempat bernaung bagi burung-burung (31-32).

Biji sesawi ini dipakai Yesus untuk memberikan gambaran mengenai kerajaan Allah. Sesuatu yang kelihatannya kecil, tetapi sesungguhnya memiliki potensi yang besar untuk bertumbuh. Karena itu orang tidak boleh menyepelekan sebuah permulaan yang terlihat kecil. Dalam

kaitannya dengan kerajaan Allah, ini merupakan peringatan agar orang tidak memandang rendah signifikansi pemberitaan tentang kerajaan Allah, meskipun semula terlihat tidak meyakinkan atau kurang mengesankan.

Pemberitaan kerajaan Allah itu telah dimulai oleh Yesus di suatu wilayah yang kecil, yaitu Galilea. Dan orang-orang yang dipersiapkan oleh Yesus untuk meneruskan pemberitaan itu pun bisa disebut sebagai orang-orang kecil. Namun mereka adalah orang-orang yang bersedia mengikut Yesus. Yesus mengajar mereka secara khusus (34) karena Ia akan memakai mereka untuk memberitakan kerajaan Allah, seperti yang Dia lakukan saat itu. Lalu suatu saat dan oleh kuasa Allah semua itu akan memperlihatkan hasil atau dampaknya. Akan terlihat kemudian bahwa mulai dari Galilea, injil kerajaan Allah itu kemudian disebarkan hingga menjangkau seluruh ujung bumi. Orang-orang kecil itu kemudian menjadi rasul-rasul yang membangun dan memimpin gereja setelah Yesus, Guru mereka, naik ke surga. Mulanya pengikut Kristus itu dimulai dari jumlah dua belas orang, tetapi karya Roh Kudus melipatgandakan bilangan umat Tuhan. Maka jika untuk sementara waktu kuasa itu sepertinya tersembunyi atau tidak bekerja sebagaimana mestinya, tentulah bukan karena kuasa itu melemah. Ingatlah bahwa Allah tetap bekerja dan tidak pernah tertidur. Sebab itu orang harus bersabar untuk menantikan kegenapan dinyatakannya kerajaan Allah secara sempurna.

Diskusi renungan ini di Facebook:

38 Rabu, 25 Januari 2012

Bacaan : Markus 4:35-41

(25-1-2012)

Markus 4:35-41

Dalam dokumen publikasi e-sh (Halaman 35-38)