• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Strategi Pengembangan Sumber Benih Tanaman Hutan Berbasis Spasial dan Potensi Lahan di Jawa Barat adalah karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Pebruari 2006

Asep Rohandi

ABSTRAK

ASEP ROHANDI. Identifikasi Potensi Lahan dan Produksi Sumber Benih untuk Hutan Tanaman dan Rehabilitasi Lahan di Jawa Barat. Dibimbing oleh BUDI MULYANTO dan UUP S WIRADISASTRA.

Degradasi/kerusakan hutan telah menyebabkan fungsi hutan sebagai fungsi perlindungan, fungsi produksi dan fungsi konservasi tidak dapat terpenuhi. Pengembalian fungsi-fungsi tersebut dapat dilakukan diantaranya dengan kegiatan rehabilitasi dan konservasi lahan serta peningkatan produksi hutan melalui perluasan penanaman pada lahan kritis yang terdegradasi dan peningkatan produktifitas lahan.

Luasnya lahan yang menjadi target penanaman berdampak terhadap kebutuhan benih/bibit yang cukup besar. Penyediaan benih/bibit berkualitas (fisik, fisiologis dan genetik) dalam jumlah yang cukup dan berkesinambungan masih menjadi permasalahan yang dihadapi saat ini. Jumlah sumber benih masih sangat terbatas serta kondisi sumber benih yang ada masih berkualitas genetik rendah dengan potensi produksi yang rendah pula. Strategi penyediaan benih perlu disusun secara berjenjang untuk menjamin ketersediaan benih dan menunjang keberhasilan pembangunan hutan berkelanjutan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa sebaran sumber benih tanaman hutan di Jawa Barat sebagian besar berlokasi di wilayah Perum Perhutani (99.14%) dan sisanya dikelola oleh instansi pemerintah (0.66%), perguruan tinggi (0,17%) dan masyarakat (0.04%). Sumber benih yang telah dibangun sebagian besar diklasifikasikan pada tegakan benih (teridentifiksi dan terseleksi) sehingga diperlukan perbaikan kelas/mutu sumber benih dan tindakan pengelolaan secara intensif untuk meningkatkan produksi benih. Produksi benih tertinggi ditempati oleh jenis jati (50.91%) dan mahoni (30.18%) yang merupakan jenis prioritas/utama dalam kegiatan penanaman saat ini.

Luas potensi lahan sebagai wilayah penyebaran/penggunaan benih jenis- jenis prioritas yaitu jati 374 130.92 ha, mahoni 307 532.67 ha, pinus 329 822.80 ha, sengon 47 892.68 ha, rasamala 101 337.41 ha dan damar 90 457.59 ha yang dapat digunakan untuk memprediksi kebutuhan benih dan luas sumber benih sebagai arahan dalam perencanaan penunjukan/pembangunan sumber benih.

Kebutuhan benih untuk program penanaman sangat besar dan masih belum bisa dicukupi dari sumber benih yang ada sehingga masih perlu penyediaan benih untuk jangka pendek melalui penunjukan sumber benih dan pemanfaatan pohon-pohon penghasil benih atau kebun benih hutan rakyat, sedangkan untuk jangka panjang dilakukan melalui pembangunan sumber benih yang dipadukan dengan program pemuliaan pohon dan konservasi sumberdaya genetik.

Penggunaan benih berkualitas melalui peningkatan mutu sumber benih diharapkan mampu meningkatkan produktifitas hutan sehingga berdampak terhadap penambahan nilai ekonomi (pendapatan) dari kegiatan penanaman. Secara tidak langsung, hal tersebut akan memacu pembangunan hutan yang akan berdampak terhadap perbaikan kualitas lingkungan, kondisi sosial serta perkembangan wilayah di Jawa Barat.

ABSTRACT

ASEP ROHANDI. Strategic Development of Forest Tree Seed Sources Based on Spatial and Land Potential in West Java. Under the direction of BUDI MULYANTO and UUP S WIRADISATRA.

Deforestation affects forests function such as conservation and production. Recovering the functions can be conducted by any means including land rehabilitation and conservation, and increasing the forest yield production through the extensive planting programme on critical land degradation and increasing the land productivity.

Based on the research results indicated the potential area for planting target covers 1 235 210.50 hectares. The implication of this fact that the need of seed/seedling will be in huge number. The seed/seedling procurement in good quality (physical, physiologycal and genetical) in sufficient number in continous way is still a facing problem today. In relation to that condition, the need of strategic seed procurement has to be planned in many steps to guarantee seed availability and to support the sustainability of forest plantations.

Another result of this research indicated that the forest tree seed sources distribution in West Java is mostly spreaded in the land that managed by Perum Perhutani (99.14%), and the rest of them managed by other institutions including government institutions (0.66%), universities (0.17%) and public society (0.04%). The seed sources mostly classified into seed stand (seed stand identification and selection) that need improvement of the class/quality of the seed sorces and intensive silviculture treatments for increasing the seed production. The total of seed production dominated by jati (50.19%) and mahoni (30.18%), as the main species in planting programme.

The area of potential land for the development of priority species, such as for jati covered 371 217.60 hectares, mahoni 303 741.85 hectares, pinus 329 177.23 hectares, sengon 39 647.06 hectares, rasamala 100 969.18 hectares, and damar 90 457.59 hectares, that can be used for prediction of seed procurement and the seed sources area as a guidance in the seed sources establishment programme. That areas were determined by criterias as follow : nearest distance from the seed sources location, ecanomic value of timber and physical constrain to the growth of tree.

The need of seed procurement for planting is 2 182 575.89 kilograms that could be such huge number and could not be procured entirely from the exist seed sources as a matter fact it is still need seed procurement in immediate planning through the selection of forest stand into the seed sources, the use of trees seed or seed imported from other countries. The seed procurement in the long term can be achieved by the seed sources establishment combined with the tree improvement programme and forest resources genetic conservation. Based on the potential seed production of the exist seed sources, the seed procument for the forest plantations for jati will need 22.14 years, mahoni 54.79 years, pinus 138.60 years, rasamala 0.98 years and damar 40.19 years, in the mean time for sengon that would need the seed sources establishment before. If the entire area as a target for planting, West Java will has forest area 1 235 210.50 hectares or equal to 28.61% of the total area of this province.

The use of high quality seed by increasing the seed sources quality, hopefully will increase the forest productivity and affect to the additional economic value (income) from the planting activities. In indirect way, the situation will speedy the forest development that influence to the environmental quality be better, social conditions and also the development of West Java.

© Hak cipta milik Asep Rohandi, tahun 2006 Hak cipta dilindungi

Dilarang mengutif dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apa pun, baik cetak, fotokopi, mikrofilm, dan sebagainya

STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER BENIH TANAMAN

HUTAN BERBASIS SPASIAL DAN POTENSI LAHAN

DI JAWA BARAT

ASEP ROHANDI

Tesis

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada

Program Studi Perencanaan Wilayah

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2006

Judul Tesis : Strategi Pengembangan Sumber Benih Tanaman Hutan Berbasis Spasial dan Potensi Lahan di Jawa Barat

Nama : Asep Rohandi

NIM : A253040114

Disetujui Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Budi Mulyanto, M.Sc. Prof. Dr. Ir. Uup S Wiradisastra, M.Sc. Ketua Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana Perencanaan Wilayah

Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M.Agr. Prof. Dr. Ir. Syafrida Manuwoto, M.Sc.

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan hidayah dan karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Mei 2005 ini ialah pengembangan sumber benih tanaman hutan, dengan judul Strategi Pengembangan Sumber Benih Tanaman Hutan Berbasis Spasial dan Potensi Lahan di Jawa Barat.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Ir. Budi Mulyanto, M.Sc. dan Bapak Prof. Dr. Uup S Wiradisastra, M.Sc. selaku komisi pembimbing, serta Ibu Dr. Ir. Pratiwi, M.Sc. selaku dosen penguji luar komisi yang telah banyak memberikan saran. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak Ir. Dede Rohadi, M.Sc. selaku pimpinan dan Bapak Ir. Nurhasybi selaku Ketua Kelti Teknologi Perbenihan beserta staf Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perbenihan (BPPTP) Bogor, serta semua instansi terkait, yang telah membantu selama pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada isteri, ibu, kakak, adik serta seluruh keluarga, atas dorongan, doa dan kasih sayangnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Pebruari 2006

Dokumen terkait