• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pernyataan tentang Sikap dan Perilaku Responden (Efek Behavioral)

BAB IV : Gambaran Umum

E. Pernyataan tentang Sikap dan Perilaku Responden (Efek Behavioral)

NO PERTANYAAN STS TS CS S SS

31 Saya tidak pernah berpacaran sebelum menonton tayangan sinetron Ganteng-ganteng Serigala (GGS)

32 Saya tidak pernah menggoda atau merayu lawan jenis secara langsung sebelum

34 Saya memutuskan untuk berpacaran setelah menonton tayangan sinetron GGS 35 Saya pernah meniru gaya dan perilaku

pacaran dalam sinetron GGS setelah menonton tayangan tersebut

36 Saya pernah meniru perilaku seperti berpandangan dengan lawan jenis, setelah menonton tayangan tersebut

37 Saya pernah menirukan perilaku seperti berduaan dengan lawan jenis, setelah menonton tayangan tersebut

38 Saya pernah menirukan perilaku seperti berpegangan tangan dengan lawan jenis, setelah menonton tayangan tersebut

39 Saya pernah menirukan perilaku seperti memeluk lawan jenis, setelah menonton tayangan tersebut

40 Saya pernah menirukan perilaku seperti berkata-kata mesra dengan lawan jenis, setelah menonton tayangan tersebut

41 Saya pernah mengikuti gaya yang dilakukan oleh pemeran, seperti: merayu, menggoda, menggombali lawan jenis 42 Setelah menonton sinetron GGS, saya

mengikuti gaya bicara Digo yang romantis ketika merayu pasangan saya

43 Setelah menonton sinetron GGS, saya mengikuti gaya pacaran pasangan NATAN yang romantis ketika berduaan

45 Setelah menonton sinetron GGS, saya sering ketemuan (nge-date) dengan pasangan saya baik di sekolah maupun di luar sekolah

46 Setelah menonton sinetron GGS, saya berperilaku romantis dan tak malu-malu lagi terhadap pasangan saya

47 Setelah menonton sinetron GGS, saya lebih berani merayu dan menggombali pasangan saya baik langsung maupun via HP

48 Setelah menonton sinetron GGS, saya terinspirasi untuk mencari sumber informasi lain tentang gaya berpacaran masa kini

49 Gaya berpacaran saya dan pasangan saya terinspirasi dari sinetron GGS.

50 Saya sering menunggu adegan-adegan mesra dalam sinetron GGS

51 Saya pernah berbagi informasi tentang adegan-adegan percintaan dalam sinetron GGS dengan teman setelah menonton tayangan sinetron tersebut

52 Saya pernah mencari informasi tayangan sinetron GGS melalui media internet jika saya tidak menontonnya pada salahsatu episode

sinetron tersebut

55 Saya pernah mem-posting atau memasang poto profil dengan poto adegan percintaan dalam sinetron tersebut pada akun sosmed

saya (FB/Twitter/BBM/WA)

56 Saya pernah menonton sampai habis acara

infotainment (Cek & Ricek/ Hot Shot/ Insert/dsb) yang menginformasikan tentang gosip percintaan para pemain sinetron tersebut

57 Saya tahu, beberapa adegan percintaan dalam sinetron GGS bertentangan dengan ajaran Islam , tetapi saya tetap menontonnya.

58 Saya tahu, jika tayangan sinetron GGS tidak mendidik bagi remaja usia sekolah seperti saya, tetapi saya tetap menontonnya

59 Saya tahu, waktu tayang sinetron GGS merupakan waktu belajar saya, tetapi saya tetap menontonnya

60 Saya pernah menulis status pada akun sosmed (FB/Twitter/BBM/WA) saya tentang kisah percintaan sinetron GGS

Tempat dan Tanggal Lahir : Ciamis, 12 Agustus 1962

Jabatan : Guru BP SMP Islam Al-Muttaqien Bogor

Pelaksanaan Wawancara : Tatap Muka

Pertanyaan : Bagaimana pendapat Bapak mengenai tayangan-tayangan sinetron percintaan remaja, apakah cukup berbahaya bagi siswa SMP Al-Muttaqien?

Jawaban : Dilihat dari fungsi media ada sisi positif dan negatif,

tergantung latar belakang pendidikan agama anak tersebut,

apa lagi SMP sudah sedikit mempunyai dasar-dasar

agama. Namun tetap saja orang tua khawatir dengan

tayangan tersebut, tapi karena sudah umum dan modern,

jadi tetap tergantung anak tersebut, kita sebagai orang tua

dan guru BP tetap mengajak dan menghimbau kepada

anak didik kita untuk lebih selektif dalam menerima

informasi dari televisi khususnya agar tidak terpengaruh

dengan apa yang ditayangkan media.

Pertanyaan : Dari hasil observasi saya menemukan beberapa indikasi pengaruh dari tayangan sinetron percintaan remaja, contohnya peniruan bahasa-bahasa gaul dan

Jawaban : Guyonan-guyonan dan bahasa gaul yang ditiru oleh

siswa memang agak sulit dihindari, karena memang

mereka mengkonsumsi media massa hampir setiap waktu.

Sy cukup tahu saja tidak meniiru dan tidak melarang,

karena lama-lama hal ini akan hilang sendiri, seiring

dengan munculnya guyonan-guyonan atau bahasa gaul

tersebut. apa lagi diusia remaja SMP masih sangat labil

jadi mudah sekali mereka terpengaruh oleh informasi yang

mereka terima.

Pertanyaan : Apakah bpk pernah menemukan indikasi-indikasi peniruan anak-anak dari sinetron GGS terkait dengan adegan-adegan yang berkaitan dnegan percintaan remaja (pacaran, membuli dan mengejek)?

Jawaban : Hampir setiap sekolah sepertinya ada, tetapi di setiap

sekolah ada anak yang terpengaruh ada juga yang tidak,

karena derasnya arus informasi yang bersifat percintaan

tersebut khususnya sinetron GGS. Apalagi anak-anak usia

remaja SMP itu mereka sifatnya selalu ingin coba-coba hal

yang baru. Dari razia hp banyak yang kita temukan

perilaku-perilaku berpacaran siswa, dari poto-poto

dalam menangani hal ini, karena sifat anak-anak ini tidak

mau dididik dengan keras, jadi kita berusaha untuk

mendekatinya secara pelan-pelan.

Pertanyaan : Apakah hal ini cukup berpengaruh pak pada prestasi siswa di sekolah?

Jawaban : Jelas sangat berpengaruh, anak-anak yang cenderung

pada pengaruh sinetron mereka tertinggal jauh oleh

teman-temannya. Peraturan tidak boleh membawa hp juga ada di

sekolah ini, tapi anak-anak tetap membawa. Pernah dari

salah satu kartu memori hp yang kami razia, kami

Narasumber : Ela Laela, S.Pd.I

Tempat dan Tanggal Lahir : Bogor, 23 September 1990

Jabatan : Bagian Kesiswaan SMP IslamAl-Muttaqien

Pelaksanaan Wawancara : Tatap Muka

Pertanyaan : Apakah media massa mempengaruhipola pergaulan siswa di sekolah?

Jawaban : Iya, sangat mempengaruhi akhlaknya dalam bergaul,

karena remaja seusia mereka masih rentan terbawa dengan

kondisi yang ada dalam pergaulan. Ada yang mudah

diubah dan ada juga yang sulit diubah. Karena masa seusia

mereka saatnya masa-masa pencarian jati diri.

Pertanyaan : Apakah sinetron percintaan remaja khususnya Ganteng-ganteng Serigala mempengaruhi akhlak siswa dalam bergaul?

Jawaban : Iya, terutama dalam bergaya dan cara mereka berbicara.

Dan mempengaruhinya dalam proses belajar. Mereka

cenerung kurang fokus dan menghambatnya dalam proses

tersebut?

Jawaban : Iya, yang saya tahu sebagai contoh di kelas VIII sebagian

ada yang sudah menjalin hubungan pacaran, yang

seharusnya itu belum saatnya mereka lakukan. Walau pun

secara sembunyi-sembunyi. Saya dapatkan data tersebut

dari hasil razia dan interogasi siswa.

Pertanyaan : Apakah siswa lebih cenderung berperhatian lebih pada sinetron tersbeut daripada meningkatkan prestasi di sekolah?

Jawaban : Untuk perhatian mereka sepertinya untuk masa sekarang

seimbang. Walau pun sebenarnya agak kurang untuk

berprestasi terlihat dari hasil mereka belajar sangat kurang

Pertanyaan : Apakah perilaku pacaran memiliki domiasi yang besar dalam menyebabkan kemunduran dalam prestasi belajar siswa?

Jawaban : Jelas, karena dengan perilaku pacaran sangat besar

negatifnya. Mereka belum dewasa untuk bisa

mengahadapinya. Namun sudah beranimencoba-coba.

Padahal hal tersebut sangat berpengaruh besar dalam

Pertanyaan : Menurut perasaan Ibu pribadi, apakah Ibu merasa khawatir dengan tayangan-tayangan percintaan remaja di TV seperti Ganteng-ganteng Serigala dapat memberikan contoh yang tidak baik bagi siswa Ibu di sekolah?

Jawaban : Iya, karena seusia mereka seharusnya konsentrasi untuk

belajar dan meraih prestasi. Namun di saat sekarang

dengan tayangan-tayangan yang kurang mendidik seperti

sinetron Ganteng-ganteng Serigala yang menayangakan

perilaku-perilaku percintaan remaja itu sangat

berpengaruh negatif dan mereka berusaha meniru

tayangantersebut. Menurut mereka itu gaul dan tren

dengan cara meniru dan memperagakan adegan-adegan

Narasumber : Titib

Tempat dan Tanggal Lahir : Bogor, 7 Oktober 1988

Jabatan : Guru PAI Kelas VIII

Pelaksanaan Wawancara : Tatap Muka

Pertanyaan : Guru PAI memiliki perhatian yang lebih terhadap perkembangan akhlak siswa di sekolah, sejauh pandangan Bapak bagaimana perkembangan perilaku pergaulan siswa terkait dengan tata cara bergaulnya dengan lawan jenis? Bagaimana pengaplikasian pelajaran PAI dalam kehidupan sehari-hari?

Jawaban : Saya merasa kesulitan yang pertama pergaulan dan

sistem penerapan anak dari segi akhlak, dari sekitar 30

siswa 16 siswa akhlaknya kurang baik dan akan

mempengaruhi 14 siswa lainnya.

Pertanyaan : Apakah Bapak sendiri ketika merngajar mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari siswa?

pelajaran yang disampaikan disekolah menjadi tidak

sempurna karena kurangnya faktor pendudukung dari

keluarga.

Pertanyaan : Sejauh Bapak mengajar PAI di sekolah, apakah siswa sudah memahami betul dengan materi akhlak yang diajarkan terkait dengan tata cara pergaulan remaja muslim?

Jawaban : Menurut saya belum, pertama anak yang belajar yang

menyangkut masalah agama kebanyakan malas, dan

lingkungan kurang mendukung, dan karena mata

pelajaran PAI itu siang, dari segi suasana kurang

mendukung juga.

Pertanyaan : Apakah pergaulan siswa di sekolah sudah sesuai dengan materi yang disampaikan di kelas?

Jawaban : Sebagian ada yang sudah mulai mengamalkannya dan

sebagian lagi ada yang tetap pada kebiasaan tidak

baiknya.

Pertanyaan : Apakah Bapak pernah menemukan peniruan-peniruan dari tata bergaul siswa yang ditiru dari media massa?

saya sering melihat adanya tanda-tanda kedekatan

laki-laki dan perempuan yang meniru sinetron-sinetron

remaja di TV. Makanya saya sedikit-sedikit masukan

tentang tata cara bergaul yang baik, membina

letupan-letupan cinta yang sesuai pada usianya.

Pertanyaan : perilaku yang seperti apa yang pernah Bapak temui perilaku pacaran pada siswa?

Jawaban : Ngobrol, berdua-berduaan, jalan, kalau bertiga kita bisa

paham, tapi kalau berdua saya tanda tanya dan curiga. Ini

bisa jadi dipengaruhi oleh tontonannya di TV di

rumahnya. Bahkan ketika razia kami pernah menemukan

video-video porno. Dan kami juga tidak jarang

menemukan perilaku-perilaku senonoh yang dilakukan

siswa.

Pertanyaan : Berapa persen dari siswa yang Bapak ajarkan di sekolah yang sudah mengenal pacaran?

Jawaban : Sekitar 40% dari siswa sudah mengenal dan pernah

berpacaran, karena dilihat dari perilakunya di sekolah

Foto bersama guru BP/BK SMP Islam Al-Muttaqien

Foto bersama Guru PAI kelas VIII SMP Islam Al-Muttaqien

Dokumen terkait