• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 Persentase sampah dalam kota

yang dapat tertangani secara tepat waktu

96% 82,77% 86,21

2 Persentase pengurangan timbunan sampah di sumber

15% 10,43% 69,53

Rata-rata capaian kinerja 77.87

Untuk mencapai sasaran ini dilaksanakan melalui berbagai program seperti program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pekerjaan Umum dan program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Persampahan kegiatan senilai Rp1.141.509.381.274,- atau 102,09% dari pagu anggaran penetapan sebesar Rp1.118.172.583.458,- Tingginya persentase dipengaruhi oleh

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015 III-33 adanya Anggaran Biaya Tambahan (ABT) dalam perubahan anggaran tahun 2015 untuk pengadaan kendaraan angkutan sampah.

Dalam rangka penanganan sampah secara tepat waktu, pemerintah Provinsi DKI Jakarta melaksanakan beberapa kegiatan yang dapat mendukung terlaksananya hal tersebut. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kebersihan antara lain Pengadaan Dump Pick-up Angkutan Sampah Penanganan sampah Badan Air, Taman dan Jalur Hijau wilayah Jakarta Pusat, Penanganan sampah Badan Air, Taman dan Jalur Hijau wilayah Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, Jasa Pengelolaan Sampah TPST Bantargebang, Jasa Penimbangan Sampah di DKI Jakarta dan Pengawasan Independent Pengelolaan TPST Bantargebang.

Realisasi capaian outcome Persentase sampah dalam kota yang dapat tertangani secara tepat waktu sebesar 82,77% dari target 96% atau dari timbulan sampah sebesar 7.755,12 ton/hari yang dapat diangkut dan diolah di TPST Bantargebang sebesar 6.419,14 ton/hari (2.342.987,41ton/tahun).

Target yang ditetapkan dalam penanganan sampah belum dapat dicapai antara lain karena:

1) Pengadaan kendaraan angkutan sampah baru yang ditargetkan terealisasi pada pertengahan tahun terpenuhi pada akhir tahun;

2) Tertundanya pengesahan anggaran juga berdampak pada terlambatnya persiapan lelang sewa kendaraan angkutan sampah yang diharapkan dapat mendukung operasional pengangkutan sampah pada awal tahun. Realisasi persentase sampah dalam kota yang dapat ditangani secara tepat waktu pada tahun 2015 ini cenderung sama bila dibandingkan dengan persentase tahun 2014 walaupun timbulan sampah pada tahun 2015 meningkat cukup signifikan seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, hal ini disebabkan karena target yang ditetapkan juga meningkat dari 93% pada tahun 2014 menjadi 96% pada tahun 2015. Pencapaian tahun 2014

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015 III-34 realisasi sampah yang terangkut adalah sebesar 5.664,47 ton/hari dari timbulan sampah sebesar 6.902,41 ton/hari atau 82,07%.

Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta telah melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan pelayanan pengangkutan sampah pada TPS diwilayah DKI Jakarta, antara lain dengan:

1) Mendorong terbitnya Instruksi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 160 Tahun 2015 yang mengatur jadwal pembuangan sampah dari sumber/warga dan jadwal pengangkutan ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Bantargebang.

2) Mengurangi antrian kendaraan angkutan sampah di Tempat

Pembuangan Sampah Terpadu Bantargebang dengan memberikan data transaksi penimbangan yang lebih cepat melalui sistem timbangan online.

b. Persentase Pengurangan Timbulan Sampah Di Sumber

Pengurangan sampah mulai dari sumber merupakan solusi yang dipilih pemerintah dalam memecahkan permasalahan sampah, Pengurangan sampah dilakukan melalui kegiatan pembatasan timbulan sampah, pendauran ulang sampah dan pemanfaatan kembali sampah, Peraturan ini mengubah konsep pengelolaan sampah Jakarta dari kumpul-angkut-buang menjadi pengelolaan sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle) berbasis masyarakat.

Setiap individu wajib melaksanakan pengurangan sampah dengan cara menggunakan sedikit mungkin kemasan, menggunakan kemasan dan/atau produk yang dapat dimanfaatkan kembali, menggunakan kemasan dan/atau produk yang ramah lingkungan dan memanfaatkan kembali sampah secara aman. Pengurangan sampah di sumber ditingkatkan dengan mendorong masyarakat atau kelompok masyarakat mendirikan Sentra 3R atau Bank Sampah dan terlibat aktif menjadi nasabah pada Sentra 3R ataupun Bank Sampah yang ada.

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015 III-35 Dinas Kebersihan telah melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam melakukan pengelolaan sampah sejak dini di sumber sampah. Upaya-upaya yang dilakukan, dengan:

1) Menerbitkan Instruksi Kepala Dinas Kebersihan kepada para Kepala Seksi Kebersihan Kecamatan untuk memprakarsai pembentukan bank sampah baru minimal 5 titik per Kecamatan 2) Meluncurkan aplikasi sistem informasi bank sampah (SIBAS)

berbasis smart card dalam rangka merangsang terbentuknya bank- bank sampah baru yang dikelola masyarakat

3) Pada tahun 2015 ini Dinas Kebersihan juga menggelar pertemuan rutin para pengurus bank sampah se Jakarta yang menampung aspirasi serta memberi motivasi agar para pengurus bank sampah makin giat untuk memajukan bank sampah

4) Sosialisasi melalui media konvensional dan media sosial mengenai gaya hidup pengurangan sampah (reduce) juga dilakukan

Sebagian dari pelaksanaan dari kegiatan tersebut diatas didanai oleh Coorporation Social Responcibility (CSR). Dalam rangka pengurangan sampah mulai dari sumber pemerintah Provinsi DKI Jakarta melaksanakan program peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan dengan beberapa kegiatan yang dapat mendukung terlaksananya hal tersebut yaitu pembinaan, pengembangan dan pengawasan kebersihan, penyelenggaraan dan partisipasi event kebersihan dan penyusunan regulasi zonasi pelayanan pengelolaan sampah secara mandiri.

Realisasi pencapaian outcome untuk IKU pengurangan sampah di sumber pada tahun 2015 adalah 10,43% atau sebesar 69,53% dari target 15% yang ditetapkan. Realisasi tersebut berasal dari pengurangan sampah yang tertangani disumber sebanyak 808,71

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015 III-36 ton/hari dibagi jumlah timbulan sampah sebanyak 7.755,12 ton/hari, hal ini dimungkinkan karena pada tahun 2015 terjadi peningkatan yang cukup signifikan jumlah Bank Sampah dengan total 376 titik bank sampah dari 92 titik yang ada pada tahun 2014. Pada tahun 2014 jumlah pengurangan sampah disumber sebesar 9,48% atau 67,71% dari target 14%.

Pengurangan sampah di sumber dapat lebih optimal bila bank sampah dan nasabahnya semakin bertambah dan bank-bank sampah yang ada tetap aktif (tetap mengolah sampah). Pada kenyataannya titik binaan yang ada tidak beroperasi secara kontinu karena masih bersifat sukarela dari masyarakat, belum merupakan suatu kegiatan yang dapat dijadikan sumber pendapatan bagi masyarakat. Banyak faktor yang mempengaruhi keberadaan bank sampah yang pada akhirnya akan mempengaruhi pengurang timbulan sampah di sumber, antara lain adalah :

1) Belum terbentuknya suatu sistem bank sampah yang

komprehensif dan dapat menghubungkan antara stake holder dalam pengelolaan bank sampah;

2) Perilaku masyarakat yang belum peduli terhadap pemanfaatan sampah, termasuk tidak peduli terhadap pemilahan sampah dan upaya-upaya 3R (Reduce, Reuse, Recycle).

Proses penyuluhan perlu dilakukan secara kontinue untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan sampah terpadu dengan metode 3R secara mandiri begitu juga pendampingan perlu dilakukan untuk mengarahkan pelaksanaan kegiatan 3R.

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015 III-37

12. Berkurangnya Pencemaran Lingkungan (Air, Tanah dan Udara) Di Wilayah Kota Jakarta

Pencemaran lingkungan yang meliputi pencemaran air, tanah maupun udara, merupakan masalah krusial di DKI Jakarta, Untuk itu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2015 melalui RPJMD 2013-2017 telah menetapkan penurunan tingkat pencemaran terhadap air, tanah, dan udara di wilayah kota Jakarta sebagai salah satu sasaran utama.

Indikator kinerja sasaran beserta target dan realisasi capaiannya diuraikan dalam tabel berikut :

Tabel III.16

Capaian IKU penurunan gas rumah kaca dengan baseline dan presentase status mutu air tercemar

No

ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/

Dokumen terkait