• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM POSDAYA

6.1 Persepsi Peserta Posdaya

6.1.7 Persepsi Peserta Posdaya Terhadap Pelatihan Pupuk Kompos

6.1.7 Persepsi Peserta Posdaya Terhadap Pelatihan Pupuk Kompos

Persepsi responden terhadap pelatihan pupuk kompos terbagi menjadi tiga dimensi. Dimensi pertama adalah dimensi evaluasi yang terdiri dari lima stimulus. Jika dilihat pada Gambar 41, pada tiga stimulus pertama jumlah responden memiliki angka yang sama, yaitu 40 responden berpandangan bahwa pelatihan pupuk kompos baik, bermanfaat, dan penting. Pupuk kompos terbuat dari sampah rumah tangga yang termasuk sampah organik kemudian dicampur dengan kotoran hewan lalu diendapkan selama beberapa minggu sehingga sampah tersebut menjadi pupuk kompos. Menurut responden pelatihan pupuk kompos memberikan manfaat yang multi guna, yaitu menjadikan lingkungan bersih serta sehat dan pupuk kompos dapat digunakan untuk lahan pertanian atau orang-orang yang memiliki hobi menanam bunga.

Ketiga stimulus tersebut, untuk masing-masing stimulus, terdapat 2 responden yang berpandangan netral. Hal ini disebabkan responden tidak memiliki lahan pertanian sehingga pelatihan pupuk kompos dirasakan tidak terlalu penting. Stimulus selanjutnya terdapat 2 responden yang berpandangan bahwa pelatihan pupuk kompos tidak menarik karena responden tidak tahan terhadap bau

sampah yang sudah lama didiamkan dan terdapat 3 orang berpandangan netral. Terdapat 37 responden pada stimulus yang sama berpandangan bahwa pelatihan pupuk kompos menarik karena responden mendapatkan pengetahuan baru tentang pengolahan sampah yang hasil akhirnya dapat memiliki manfaat.

Gambar 41. Jumlah Responden Berdasarkan Persepsi Terhadap Pelatihan Pupuk Kompos dalam Dimensi Evaluasi

Stimulus yang terakhir dalam dimensi evaluasi, terdapat 1 responden yang memiliki pandangan bahwa pelatihan pupuk kompos tidak menyenangkan dan 5 responden berpandangan netral. Uraian yang diberikan oleh responden yang memandang bahwa pelatihan pupuk kompos itu membosankan serupa dengan uraian pada stimulus sebelumnya, yaitu tidak tahan terhadap bau sampah sedangkan responden yang memiliki pandangan netral, tidak terlalu merasakan bahwa pelatihan pupuk kompos tersebut menarik dan menyenangkan. Hal ini terjadi karena responden tidak memiliki lahan pertanian dan lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah (bekerja). Terdapat 36 responden pada stimulus yang sama berpandangan bahwa pelatihan pupuk kompos tersebut menyenangkan. Berdasarkan uraian responden dalam pelatihan pupuk kompos tersebut, responden dapat bertemu dan berkumpul sehingga menjalin tali silahturahmi.

Gambar 42, menunjukkan jumlah responden dalam dimensi potensi yang terdiri dari tiga stimulus. Stimulus pertama, terdapat 38 responden yang berpandangan bahwa pelatihan pupuk kompos sesuai dengan permasalahan yang ada dan 4 responden berpandangan netral. Jumlah responden di atas, tidak berbeda

jauh dengan jumlah responden pada stimulus kedua yaitu 37 responden berpandangan bahwa pelatihan pupuk kompos sesuai dengan potensi masyarakat dan 5 responden berpandangan netral. Responden yang berpandangan netral, merasakan bahwa permasalahan yang ada di desa dan potensi masyarakat bukan karena sampah tetapi ada masalah lain. Responden yang memiliki pandangan bahwa pelatihan pupuk kompos sesuai dengan permasalahan yang ada dan sesuai dengan potensi masyarakat, merasakan bahwa sebagian besar masyarakat masih membuang sampah sembarangan. Sejak berlangsungnya pelatihan pupuk kompos, di Desa Cikarawang dibuat bak sampah khusus sampah rumah tangga yang akan diolah menjadi pupuk kompos.

Gambar 42. Jumlah Responden Berdasarkan Persepsi Terhadap Pelatihan Pupuk Kompos dalam Dimensi Potensi

Stimulus terakhir pada dimensi potensi terdapat 1 responden yang memandang bahwa pelatihan pupuk kompos tidak sesuai dengan kebutuhan karena responden merasa terganggu dengan sampah. Hal ini sesuai dengan uraian responden pada Tabel 5. Terdapat 32 responden pada stimulus yang sama, berpandangan bahwa pelatihan pupuk kompos sesuai dengan kebutuhan yang dirasakan dan 9 responden berpandangan netral. Responden yang memandang bahwa pelatihan pupuk kompos tersebut sesuai dengan kebutuhannya karena sebagian besar responden memiliki lahan pertanian. Bagi responden pupuk adalah sesuatu bahan yang wajib digunakan dalam lahan pertanian dan modal yang dikeluarkan pun tidak terlalu besar untuk membuat pupuk kompos sedangkan responden yang berpandangan netral memiliki uraian yang sama pada stimulus

sebelumnya dalam dimensi evaluasi, yaitu responden tidak memiliki lahan pertanian.

Dimensi aktivitas merupakan dimensi terakhir dari persepsi responden terhadap pelatihan pupuk kompos. Pada stimulus pertama diperoleh 1 responden yang berpandangan bahwa pelatihan pupuk kompos tersebut tidak membuat mandiri. Demikian pula dengan stimulus kedua, terdapat 1 responden yang berpandangan bahwa pelatihan tersebut dapat menurunkan kerjasama. Tidak hanya ketiga stimulus tersebut, pada stimulus kelima pun diperoleh 1 responden yang memiliki pandangan bahwa pelatihan pupuk kompos tersebut dapat menurunkan kesejahteraan. Hal ini disebabkan karena responden merasa kecewa terhadap pelatihan tersebut. Pemandangan yang responden dapatkan dari dalam rumah menjadi tidak enak dilihat karena adanya penumpukan sampah dan bau sampah yang sangat menyengat.

Gambar 43. Jumlah Responden Berdasarkan Persepsi Terhadap Pelatihan Pupuk Kompos dalam Dimensi Aktivitas

Selain memiliki persepsi negatif, didapatkan pandangan yang netral dari semua stimulus dalam dimensi aktivitas dari responden terhadap pelatihan pupuk kompos. Gambar 43, menunjukkan terdapat 6 responden pada stimulus pertama yang berpandangan netral, terdapat 4 responden yang berpandangan netral dalam stimulus kedua, pada stimulus ketiga diperoleh 5 responden yang berpandangan netral dan pada stimulus terkahir terdapat 3 responden yang berpandangan netral. Responden yang berpandangan netral terhadap pelatihan pupuk kompos hampir semuanya memiliki alasan yang serupa dengan alasan-alasan sebelumnya.

Gambar 43, dapat dilihat jumlah responden yang memiliki persepsi positif pada dimensi aktivitas dalam setiap stimulus hampir beragam. Stimulus pertama, diperoleh 35 responden memandang bahwa pelatihan pupuk kompos dapat membuat mandiri. Hal ini sesuai dengan tujuan pelatihan yang diberikan kepada masyarakat agar menjadikan mandiri. Terbukti bahwa masyarakat dapat membuat pupuk kompos tersebut karena ada beberapa orang melanjutkan pelatihan pupuk kompos tersebut di rumahnya. Stimulus kedua, diperoleh 37 responden yang memiliki pandangan bahwa pelatihan tersebut dapat meningkatkan kerjasama karena dalam pengolahan pupuk kompos tersebut dibutuhkan tenaga kerja yang banyak. Untuk mengumpulkan sampah rumah tangga dari masyarakat, kemudian membolak-balikan sampah yang sudah didiamkan beberapa minggu agar menjadi pupuk yang halus.

Jumlah responden pada stimulus ketiga pun serupa dengan stimulus kedua yaitu 37 responden berpandangan bahwa pelatihan tersebut dapat memperkuat persaudaraan karena pelatihan yang diberikan mempertemukan anggota kelompok tani yang jarang untuk bertemu. Stimulus yang terakhir, diperoleh 38 responden berpandangan bahwa pelatihan pupuk kompos dapat meningkatkan kesejahteraan. Hal ini karena responden merasakan adanya kesejahteraan yang meningkat terutama dalam kesehatan dan hasil pertaniannya, sesuai dengan uraian responden yang terdapat pada Tabel 4.

Stimulus yang ada dalam tiga dimensi tersebut, pada setiap programnya dirata-ratakan untuk ditarik garis. Hal ini untuk mengetahui persepsi responden terhadap Posdaya. Setelah menarik garis, diketahui bahwa yang mendekati persepsi responden terhadap Posdaya adalah persepsi responden terhadap pelatihan daur ulang dan pelatihan pupuk kompos. Disimpulkan bahwa dalam pandangan responden jika mendengar pelatihan daur ulang dan pelatihan pupuk kompos dalam pikiran responden, pelatihan tersebut adalah Posdaya.

7 6 5 4 3 2 1

Baik ___ __ __ __ __ __ __ Buruk

Bermanfaat ___ __ __ __ __ __ __ Tidak bermanfaat Penting ___ __ __ __ __ __ __ Tidak penting Menarik ___ __ __ __ __ __ __ Tidak menarik Menyenangkan __ ___ __ __ __ __ __ Membosankan

Sesuai permasalahan yang ada __ ___ __ __ __ __ __ Tidak sesuai permasalahan yang ada Sesuai potensi masyarakat __ ___ __ __ __ __ __ Tidak sesuai potensi masyarakat

Sesuai kebutuhan __ ___ __ __ __ __ __ Tidak sesuai kebutuhan Membuat mandiri __ ___ __ __ __ __ __ Membuat ketergantungan Meningkatkan kerjasama __ ___ __ __ __ __ __ Menurunkan kerjasama Memperkuat persaudaraan ___ __ __ __ __ __ __ Melemahkan persaudaran Meningkatkan kesejahteraan __ ___ __ __ __ __ __ Menurunkan kesajahteraan

Keterangan: : Posdaya : Posyandu : PAUD : Menyulam : Daur Ulang : Pengolahan Ubi : Pupuk Kompos

Gambar 44. Skala Diferensial Semantik Persepsi Peserta Posdaya Terhadap Posdaya dan Program Posdaya

6.2 Persespsi Responden Menurut Faktor Internal dan Faktor Eksternal