• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III STATUS HUKUM PUTUSAN PENGADILAN AGAMA

H. Pembuktian dalam perkara

I. Pertimbangan Hukum Hakim Pengadilan Agama

52/Pdt.G/2008/PA-TTD.

TENTANG HUKUMNYA

I. DALAM KONVENSI.

1. Tentang Eksepsi

Menimbang bahwa tentang eksepsi kewenangan mengadili, Majelis Hakim

bersandar pada apa yang telah dipertimbangkan dalam putusan sela nomor:

52/Pdt.G/2008/PA-TTD, tanggal 12 Mei 2008.

eksepsi lagi yang isinya pada pokoknya sebagai berikut:

 Bahwa gugatan Penggugat Konvensi prematoir, karena Penggugat Konvensi belum memiliki hak dan belum memiliki kewenangan bertindak untuk

mengajukan gugatan sepanjang tentang status tanah yang menjadi pokok

sengketa karena para Penggugat Konvensi dalam hal ini sebelum mengajukan

gugatan harus terlebih dahulu ada penetapan dari Pengadilan Agama bahwa

para Penggugat Konvensi adalah ahli waris dari almarhum dan almarhumah

SARAH.

 Bahwa gugatan para Penggugat Konvensi kurang pihaknya (plurium litis consortium). Seharusnya para Penggugat Konvensi menaris Notaris Haji BADAR dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) kabupaten Serdang Bedagai

sebagai pihak, karena yang para Penggugat Konvensi gugat adalah tanah milik

Tergugat Konvensi yang kepemilikannya didasarkan kepada Akta Jual Beli

yang dibuat dihadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah Haji BADAR, SH dan

kemudian dilindungi oleh Sertipikat Hak Milik yang dikeluarkan BPN

kabupaten Serdang Bedagai.

Menimbang bahwa terhadap eksepsi a quo, para Penggugat Konvensi

memberikan tanggapan sebagai berikut:

 Bahwa para Penggugat Konvensi adalah orang yang tepat dan orang yang memiliki kepentingan hukum mengajukan gugatan ini, karena para Penggugat

SARAH.

 Bahwa tanah terperkara adalah harta warisan almarhum RAHIM dan almarhumah SARAH, yang belum pernah dijual kepada kepada Tergugat

Konvensi.

Menimbang bahwa terlepas dari jawab menjawab antara Penggugat Konvensi

dan Tergugat Konvensi, maka dalam hal ini majelis berpendapat bahwa yang digugat

oleh para Penggugat Konvensi adalah disamping mohon ditetapkan sebagai ahli waris

yang mustahak dari almarhum RAHIM dan almarhumah SARAH, juga menggugat

harta warisan orang tua para Penggugat Konvensi. Dalam Hukum Acara Perdata

diperbolehkan melakukan komulasi gugat seperti itu karena yang dikomulasi saling

berhubungan. Jadi, tidak harus diajukan tersendiri antara permohonan penetapan ahli

waris dan gugatan mal waris. Para Penggugat Konvensi juga tidak harus menarik

Notaris Haji BADAR, SH dan BPN kabupaten Serdang Bedagai sebagai pihak dalam

perkara ini, karena dalam perkara waris mal waris yang ditarik sebagai pihak adalah

ahli waris dan orang yang menguasai objek sengketa, baik secara langsung maupun

tidak langsung.

Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, maka eksepsi Tergugat

Konvensi a quo dinilai tidak beralasan sehingga sudah sepatutnya ditolak.

Harta (mal) waris dalam perkara ini masih mengandung sengketa hak milik

antara Penggugat dengan Tergugat. Penggabungan gugatan antara penetapan ahli

masih mengandung sengketa kepemilikan antara ahli waris (Penggugat) dengan

Tergugat. Gugatan mengenai penetapan ahli waris merupakan kewenangan

Pengadilan Agama, tetapi dalam hal sengketa kepemilikan harta waris merupakan

kewenangan dari Pengadilan Negeri. Komulasi gugatan tidak saling berhubungan

melainkan saling berbeda yurisdiksinya.

Berkaitan dengan plurium litis consortium (kurang pihak dalam gugatan), bahwa memang benar dalam perkara waris yang menjadi para pihak adalah ahli waris

dan orang yang menguasai objek sengketa, baik langsung maupun tidak langsung.

Tetapi dalam perkara ini, mengenai tanah yang menjadi objek perkara, tentunya

terkait dengan pihak-pihak yang berkaitan langsung dengan proses peralihannya

sampai ke tangan Tergugat. Pihak Tergugat menguasai tanah dengan cara jual beli

dihadapan PPAT H. BADAR dan memegang Sertipikat Hak Milik atas namanya

yang dikeluarkan oleh BPN. Apabila putusan majelis Hakim menyatakan bahwa

tanah perkara merupakan milik Penggugat dan menyatakan Sertipikat Hak Milik atas

tanah tidak berkekuatan hukum, maka putusan tersebut tidak memiliki kekuatan

eksekusi. Putusan tersebut noneksekutabel karena BPN sebagai instansi yang

berwenang membatalkan Sertipikat hak Milik tidak diikutsertakan sebagai salah satu

pihak Tergugat.

2. Tentang Pokok Perkara.

Menimbang bahwa maksud dan tujuan gugatan para Penggugat Konvensi

para Penggugat Konvensi mohon ditetapkan ahli waris yang mustahak dari almarhum

RAHIM dan almarhumah SARAH sekaligus dengan faraidnya dan para Penggugat

Konvensi juga menggugat agar sebidang tanah seluas 8.501 m2 yang terletak di

Dusun V Desa Pematang Ganjang kecamatan Sei Rampah kabupaten Serdang

Bedagai, dengan batas-batas sebagai berikut:

 Sebelah Utara berbatas dengan jalan umum dengan ukuran 49,30 m;

 Sebelah Selatan berbatas dengan Sibarani (sekarang P. Siburian) dengan ukuran 59 m;

 Sebelah Timur berbatas dengan Gang (Jl. Damar) dengan ukuran 155 m;  Sebelah Barat berbatas dengan tanah B. Sigalingging dengan ukuran 158,

20m;

ditetapkan sebagai harta warisan peninggalan almarhum RAHIM dan almarhumah

SARAH. Sekaligus para Penggugat Konvensi agar ditetapkan bahwa Sertipikat tanah

Hak Milik atas nama KADIR bin H. TARMAN alias H. Kecik nomor 249 yang

dikeluarkan oleh BPN kabupaten Serdang Bedagai tanggal 10 Maret 2006 tidak

berkekuatan hukum, dengan dalil dan alasan yang secara lengkap telah diuraikan

pada bahagian duduknya perkara.

Menimbang bahwa majelis telah berupaya mendamaikan para pihak yang

berperkara, tetapi tidak berhasil.

Menimbang bahwa dalam jawaban-jawabannya, Tergugat Konvensi telah

Dalil-dalil yang diakui oleh Tergugat Konvensi adalah sebagai berikut:

 Bahwa para Penggugat Konvensi adalah anak-anak dari almarhum RAHIM dan almarhumah SARAH;

 Bahwa Tergugat Konvensi ada membuat pengakuan dihadapan Notaris RALIA, SH, yang isinya Tergugat Konvensi mengakui telah meminjam

Sertipikat tanah milik almarhum RAHIM dan almarhumah SARAH untuk

menghindari terjadinya pertengkaran antara Tergugat Konvensi dengan para

Penggugat Konvensi yang dapat menghapuskan nilai ibadah puasa Tergugat

Konvensi;

Adapun dalil yang dibantah oleh Tergugat Konvensi adalah sebagai berikut:

 Bahwa harta berupa sebidang tanah seluas 8.501 m2yang terletak di Dusun V Desa Pematang Ganjang kecamatan Sei Rampah kabupaten Serdang Bedagai

adalah milik Tergugat Konvensi yang dibeli dari almarhum RAHIM dan

almarhumah SARAH;

 Bahwa dihadapan Notaris RALIA, SH Tergugat Konvensi telah membatalkan pengakuan Tergugat Konvensi yang dibuat dihadapan Notaris RALIA, SH.

Menimbang bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah para Penggugat

Konvensi menggugat Tergugat Konvensi agar harta berupa sebidang tanah seluas

8.501 m2yang terletak di Dusun V Desa Pematang Ganjang, kecamatan Sei Rampah,

kabupaten Serdang Bedagai ditetapkan sebagai harta warisan almarhum RAHIM dan

dengan hukum waris Islam, sedangkan menurut para Tergugat Konvensi, harta yang

digugat oleh para Penggugat Konvensi tersebut adalah milik Tergugat Konvensi yang

sudah dibeli dari almarhum RAHIM dan almarhumah SARAH.

Menimbang bahwa oleh karena dalil para Penggugat Konvensi ada yang

diakui dan adapula yang dibantah oleh Tergugat Konvensi sebagaimana tersebut pada

pertimbangan di atas, maka terhadap dalil yang telah diakui tersebut, kepada para

Penggugat Konvensi tidak perlu membuktikannya, karena sebagaimana ketentuan

Pasal 311 RBg, pengakuan adalah bukti yang sempurna. Adapun terhadap dalil yang

dibantah oleh Tergugat Konvensi, maka para Penggugat Konvensi dibebani

pembuktian untuk membuktikan kebenaran dalil gugatannya.

Menimbang bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya, para Penggugat

Konvensi telah mengajukan bukti tertulis P.1 sampai dengan P.4 serta menghadirkan

5 (lima) orang saksi yang akan dipertimbangkan seperti diuraikan di bawah ini:

 Bukti P.1 membuktikan bahwa para Penggugat Konvensi adalah anak almarhum RAHIM dan almarhumah SARAH;

 Bukti P.2 membuktikan bahwa Tergugat Konvensi dan isterinya telah membuat pengakuan dihadapan Notaris RALIA, SH yang isinya mengakui

bahwa sebidang tanah seluas 8.501 m2 yang terletak di Dusun V Desa

Pematang Ganjang kecamatan Sei Rampah, kabupaten Serdang Bedagai

adalah milik para Penggugat, dan Tergugat Konvensi meminjam Sertipikat

tahun mulai tanggal 20 Oktober 2006 sampai dengan tanggal 20 Oktober

2007;

 Bukti P.3 membuktikan bahwa almarhum RAHIM meninggal dunia tanggal 10 Nopember 2005;

 Bukti P.4 membuktikan bahwa para Penggugat Konvensi adalah ahli waris almarhum RAHIM dan almarhumah SARAH;

 Bukti 5 orang saksi yang bernama: 1. Abdul Mutolib bin Kecik Darus;

2. Paidi bin Saido;

3. Ramlan bin Idris;

4. Muhammad Yatim bin Daud;

5. Junaidi Siregar bin Ramli Siregar;

Secara formil dapat diterima sebagai bukti saksi sedangkan secara materiil, sepanjang

keterangannya didasarkan kepada apa yang mereka lihat, dengar dan dialami sendiri

secara langsung dan saling bersesuaian dengan keterangan saksi yang lain dapat

diterima sebagai alat bukti.

Menimbang bahwa untuk menguatkan dalil bantahannya, Tergugat Konvensi

telah mengajukan bukti tertulis T.1 dan T.2 yang membuktikan bahwa sebidang tanah

seluas 8.501 m2 yang terletak di Dusun V Desa Pematang Ganjang kecamatan Sei

Rampah kabupaten Serdang Bedagai adalah milik Tergugat Konvensi yang dibeli dari

Menimbang bahwa setelah mendengar keterangan para Penggugat Konvensi

dan Tergugat Konvensi kemudian dihubungkan dengan bukti-bukti yang telah

diajukan oleh kedua belah pihak maka telah dapat ditemukan fakta-fakta sebagai

berikut:

1. Bahwa almarhumah SARAH telah meninggal dunia pada tahun 2002 dengan

meninggalkan ahli waris yang terdiri dari seorang suami bernama RAHIM

dan 3 orang anak kandung yang bernama:

1. ABDI (anak laki-laki);

2. RAMLAH (anak perempuan);

3. ZAIDAR (anak perempuan);

Hal ini didasarkan kepada pengakuan Tergugat Konvensi, bukti P.1 serta

keterangan para saksi yang dihadirkan oleh para Penggugat Konvensi.

2. Bahwa almarhum RAHIM telah meninggal dunia pada tanggal 10 Nopember

2005 dengan meninggalkan ahli waris yang terdiri dari 3 orang anak kandung

yang bernama:

1. ABDI (anak laki-laki);

2. RAMLAH (anak perempuan);

3. ZAIDAR (anak perempuan);

Hal ini didasarkan kepada pengakuan para Tergugat Konvensi, bukti P.1, P.3,

P.4 serta keterangan para saksi yang dihadirkan oleh para Penggugat

 Bahwa sebidang tanah seluas 8.501 m2 yang terletak di Dusun V Desa Pematang Ganjang kecamatan Sei Rampah kabupaten Serdang Bedagai

adalah harta milik almarhum RAHIM dan almarhumah SARAH. Hal ini

didasarkan kepada pengakuan Tergugat Konvensi, bukti P.2 serta keterangan

para saksi yang dihadirkan oleh para Penggugat Konvensi.

Menimbang bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas, maka telah

terbukti dan oleh karenanya dapat ditetapkan bahwa almarhum RAHIM telah

meninggal dunia pada tahun 2002 dengan meninggalkan ahli waris 3 orang anak

kandung yang bernama:

1. ABDI (anak laki-laki);

2. RAMLAH (anak perempuan);

3. ZAIDAR (anak perempuan);

Menimbang bahwa adapun tentang harta terperkara sebagaimana telah

dipertimbangkan di atas bahwa harta terperkara telah diakui oleh Tergugat Konvensi

dan pengakuan tersebut didukung pula oleh bukti-bukti yang diajukan oleh para

Penggugat Konvensi, sehingga harta terperkara tersebut telah terbukti dan telah dapat

ditetapkan sebagai harta warisan almarhum RAHIM dan almarhumah SARAH.

Menimbang bahwa dalil Tergugat Konvensi yang menyatakan harta

terperkara milik Tergugat Konvensi yang dibeli dari almarhum RAHIM dan

almarhumah SARAH berdasarkan bukti T.1 dan T.2 yang merupakan akta jual beli

Milik yang dikeluarkan BPN kabupaten Serdang Bedagai, dimana kedua bukti

tersebut merupakan akta otentik, dalam hal ini Majelis berpendapat bahwa kedua

bukti a quo telah dilemahkan oleh bukti P.2 yang juga merupakan akta otentik yang

berisikan pengakuan Tergugat Konvensi dihadapan Notaris RALIA, SH, bahwa

Tergugat Konvensi meminjam Sertipikat tanah kepada para Penggugat Konvensi

untuk jangka waktu satu tahun yang dimulai dari 20 Oktober 2006 hingga 20 Oktober

2007. Bukti P.2 tersebut juga didukung dengan keterangan para saksi yang dihadirkan

oleh para Penggugat Konvensi. Meskipun bukti T.1 dan T.2 menunjukkan bahwa

tanah terperkara milik Tergugat Konvensi, namun dengan adanya bukti P.2 dan

didukung dengan keterangan para saksi, maka bukti T.1 dan T.2 menjadi tidak

berkekuatan hukum. Oleh karena itu, dalil Tergugat Konvensi a quo sudah sepatutnya

ditolak.

Menimbang bahwa dalil Tergugat Konvensi yang menyatakan bahwa

Tergugat Konvensi membuat pengakuan dihadapan Notaris RALIA, SH, adalah

karena untuk menghindari terjadinya keributan dengan para Penggugat Konvensi

yang dapat mengakibatkan hapusnya nilai ibadah puasa Tergugat Konvensi dan

disamping itu pengakuan tersebut telah dicabut kembali oleh Tergugat Konvensi

dihadapan Notaris RALIA, SH, ternyata dalil tersebut dibantah oleh para Penggugat

Konvensi dan Tergugat Konvensi tidak dapat membuktikan dalil-dalilnya tersebut

sehingga majelis berpendapat bahwa dalil Tergugat Konvensi a quo dinilai tidak

terbukti dan tidak beralasan, sehingga sepatutnya ditolak.

almarhum RAHIM dan almarhumah SARAH sebagaimana tersebut pada

pertimbangan di atas, maka sesuai dengan ketentuan faraid, ketiga orang anak

almarhum RAHIM dan almarhumah SARAH berkedudukan sebagai ashobah, menghabisi seluruh harta pusaka dengan ketentuan bagian seorang anak laki-laki

adalah sama dengan bagian dua orang anak perempuan, sebagaimana ketentuan

Kompilasi Hukum Islam Pasal 176 jo. dalil Al Qur’an surat An Nisa’ ayat 11.

Menimbang bahwa adapun bagian masing-masing ahli waris almarhum

RAHIM dan almarhumah SARAH adalah sebagai berikut:

 ABDI (anak laki-laki) memperoleh2/4bagian;

 RAMLAH (anak perempuan) memperoleh ¼ bagian;  ZAIDAR (anak perempuan) memperoleh ¼ bagian;

Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini dengan pertimbangan-

pertimbangan di atas mengadili:

Dalam Konvensi

1. Tentang Eksepsi: Menolak eksepsi Tergugat Konvensi seluruhnya;

2. Tentang Pokok Perkara;

2.1. Mengabulkan gugatan para Penggugat Konvensi seluruhnya;

2.2. Menetapkan bahwa ahli waris yang mustahak dari almarhum RAHIM dan

almarhumah SARAH adalah:

a. ABDI (anak laki-laki);

c. ZAIDAR (anak perempuan);

2.3. Menetapkan bahwa harta berupa sebidang tanah seluas 8.501 m2yang terletak

di Dusun V Desa Pematang Ganjang kecamatan Sei Rampah kabupaten

Serdang Bedagai, dengan batas-batas sebagai berikut:

 Sebelah Utara berbatas dengan jalan umum dengan ukuran 49,30 m;  Sebelah Selatan berbatas dengan Sibarani (sekarang P. Burian) dengan

ukuran 59 m;

 Sebelah Timur berbatas dengan Gang (Jln. Damar) dengan ukuran 155 m;  Sebelah Barat berbatas dengan B. Sigalingging dengan ukuran 158,20 m; adalah harta warisan peninggalan almarhum RAHIM dan almarhumah

SARAH.

2.4. Menetapkan pembagian harta warisan peninggalan almarhum RAHIM dan

almarhumah SARAH adalah:

a. ABDI (anak laki-laki) memperoleh2/4bagian;

b. RAMLAH (anak perempuan) memperoleh ¼ bagian;

c. ZAIDAR (anak perempuan) memperoleh ¼ bagian;

2.5. Menyatakan bahwa Sertipikat tanah Hak Milik atas nama KADIR No. 249

yang dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) kabupaten Serdang

J. Pertimbangan Hukum Hakim Pengadilan Tinggi Agama dalam

Dokumen terkait