• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2008-2012

Dalam dokumen RPJMD P 2011 2016 Kab Kulon Progo (Halaman 84-88)

tu m b u h an E ko n o m i ( % ) Tahun

Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2008-2012

Kab Kulon Progo DIY

Perekonomian Kabupaten Kulon Progo tahun 2007-2013 selalu mengalami peningkatan dengan laju pertumbuhan selalu positif. Pertumbuhan negatif terjadi pada tahun 2010 di sektor pertanian dan sektor pertambangan dan penggalian, disebabkan adanya erupsi Gunung Merapi sehingga terjadi penurunan produksi pertanian dan penurunan kegiatan penggalian pasir dan batu.

Pertumbuhan ekonomi tahun 2013 dilihat dari sembilan sektor yang ada dalam PDRB, seluruh sektor tumbuh positif. Kontribusi pertumbuhan terbesar didukung sektor Pertambangan dan Penggalian tumbuh 11,89% dan yang tumbuh terendah sektor pertanian yang tumbuh 1,81%, secara rinci ditunjukkan tabel berikut ini.

Tabel 2.41

Kontribusi Pertumbuhan Ekonomi menurut Lapangan Usaha PDRB Kabupaten Kulon Progo Tahun 2009 – 2013

No. Lapangan Usaha 2009 2010 2011 2012 2013

1 Pertanian 1,20 -0,40 1,57 1,15 1,81

2 Pertambangan dan Penggalian 0,09 -0,34 0,15 0,11 11,89

3 Industri Pengolahan 0,34 0,62 -0,19 0,25 2,23

4 Listrik, Gas dan Air Minum 0,04 0,10 0,03 0,04 6,28

5 Bangunan 0,22 0,34 0,51 0,52 9,59

6 Perdagangan, restoran dan hotel 0,73 0,79 1,27 0,93 5,78

7 Pengangkutan dan komunikasi 0,49 0,28 0,24 -0,24 3,57

8 Bank dan lembaga keuangan 0,58 0,37 0,06 0,31 8,74

9 Jasa-jasa 0,34 1,36 1,31 2,06 8,69

Jumlah 4,03 3,13 4,95 5,01 5,05

Sumber : BPS Kab. Kulon Progo, 2014

Selanjutnya dibandingkan dengan tahun 2012, laju pertumbuhan sektor pertanian pada tahun 2013 sedikit melambat dengan laju pertumbuhan sebesar 1,81%. Perlambatan pada sektor ini disebabkan oleh penurunan produktivitas tanaman bahan makanan antara lain disebabkan alih fungsi lahan dari lahan pertanian ke non pertanian. Subsektor tanaman bahan makanan, subsektor perkebunan, subsektor peternakan dan hasil-hasilnya, serta subsektor kehutanan mengalami pertumbuhan yang melambat di tahun 2013. Namun perlambatan tersebut, tidak sampai menunjukkan pertumbuhan yang negatif. Sementara itu, subsektor perikanan masih menunjukkan pertumbuhan yang cukup tinggi sebesar 6,35 persen karena adanya kenaikan produksi hasil perikanan yang salah satunya dipengaruhi oleh faktor cuaca yang mendukung untuk menangkap ikan di perairan laut.

Dampak dari letusan Gunung Merapi pada tahun 2010 yang mengeluarkan material berupa pasir dan bebatuan yang terbawa aliran Sungai Progo menimbulkan peningkatan kegiatan penggalian pasir dan batu di wilayah Kabupaten Kulon Progo. Pada

tahun 2013, laju pertumbuhan ekonomi sektor pertambangan dan penggalian di Kabupaten Kulon Progo cukup tinggi yakni sebesar 11,89 %. Tingginya laju pertumbuhan sektor ini sangat didominasi oleh peningkatan produksi pasir kali. Hal ini disebabkan karena penggalian pasir pada saat ini tidak menggunakan tenaga manual saja melainkan sudah menggunakan tenaga mesin untuk menyedot pasir dari sungai sehingga volume produksi penggalian pasir meningkat sangat signifikan.

Sektor industri pengolahan tumbuh sebesar 2,23 % pada tahun 2013. Laju pertumbuhan sektor ini didukung oleh peningkatan volume produksi beberapa produk ekspor antara lain teh, produk kerajinan agel, wig, serta gula kristal. Peningkatan volume penjualan air bersih serta daya listrik menyebabkan sektor listrik, gas, dan air bersih pada tahun 2013 mampu tumbuh sebesar 6,28%. Sektor onstruksi mengalami pertumbuhan sebesar 9,59%, sedikit melambat dibandingkan laju pertumbuhan tahun 2012 yang tercatat mencapai 9,35 %. Pembangunan jalan, perbaikan infrastruktur, serta pembangunan prasarana fisik lain mendorong pertumbuhan yang cukup tinggi pada sektor konstruksi.

Seiring dengan peningkatan produksi di sektor pertanian dan sektor pertambangan penggalian, serta semakin bertambahnya usaha sektor industri pengolahan berdampak pada peningkatan pertumbuhan sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Pada tahun 2013 laju pertumbuhan sektor ini sebesar 5,78%, lebih lambat dibandingkan pada tahun 2011 yang tumbuh lebih pesat yakni 5,28%.

Adanya kebijakan dari PT KAI untuk memberlakukan tiket yang dijual sesuai dengan jumlah tempat duduk yang berdampak pada penurunan jumlah penumpang yang menggunakan moda angkutan kereta api. Demikian pula dengan angkutan jalan raya, banyaknya masyarakat yang beralih menggunakan kendaraan pribadi seperti sepeda motor atau mobil pribadi menyebabkan sub sektor angkutan jalan raya juga mengalami penurunan. Hal ini berdampak pada pertumbuhan sektor pengangkutan dan komunikasi yang mengalami pertumbuhan hanya 3,20%.

Sektor keuangan, real estate, dan jasa perusahaan pada tahun 2013 mengalami pertumbuhan cukup pesat sebesar 8,74% setelah pada tahun 2012 hanya mampu tumbuh 5,00%. Hal ini didukung oleh pertumbuhan satu sub sektor bank yang tumbuh cukup signifikan sebesar 17,43%. Pada tahun 2012 kedua sub sektor ini sempat mengalami kontraksi dengan pertumbuhan sebesar 3,20%.

Sektor jasa-jasa terus mengalami percepatan pertumbuhan pada tahun 2013 menjadi 8,69%. Masih tingginya pertumbuhan sektor jasa-jasa, dominan didukung oleh pertumbuhan subsektor jasa pemerintahan yang tumbuh sebesar 9,31%, sedangkan subsektor jasa swasta hanya tumbuh sebesar 5,67%.

Dengan melihat pertumbuhan tiap sektor dapat disimpulkan bahwa sektor pertambangan dan penggalian, sektor konstruksi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, sektor jasa-jasa serta sektor listrik, gas, dan air bersih adalah sektor yang laju pertumbuhannya di atas rata-rata laju pertumbuhan ekonomi Kulon Progo. Sementara

empat sektor lainnya mencapai pertumbuhan di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi Kulon Progo. Secara rinci pertumbuhan untuk setiap sektor dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.42

Laju Pertumbuhan Ekonomi menurut Lapangan Usaha PDRB Kabupaten Kulon Progo Tahun 2012-2013

No. Sektor Laju Pertumbuhan (%) Keterangan 2013

2012 2013

1 Pertanian 4,38 1,81 Di bawah rata-rata kab

2 Pertambangan dan Penggalian 12,87 11,89 Di atas rata-rata kab

3 Industri Pengolahan 1,78 2,23 Di bawah rata-rata kab

4 Listrik, Gas dan Air Minum 6,48 6,36 Di atas rata-rata kab

5 Bangunan 9,35 9,59 Di atas rata-rata kab

6 Perdagangan, restoran dan hotel

9,35 5,78 Di atas rata-rata kab

7 Pengangkutan dan komunikasi -2,53 3,57 Di bawah rata-rata kab

8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

5,00 8,74 Di atas rata-rata kab

9 Jasa-jasa 10,71 8,68 Di atas rata-rata kab

Sumber : BPS Kab. Kulon Progo, 2014

2.2.1.3 Struktur Perekonomian Daerah

Struktur ekonomi suatu daerah menggambarkan besarnya ketergantungan suatu daerah terhadap kemampuan berproduksi dari setiap sektor ekonomi. Struktur ekonomi terbentuk dari nilai tambah atas dasar harga berlaku yang dibentuk oleh masing-masing sektor. Struktur ekonomi dari suatu daerah dapat dilihat dari kontribusi masing-masing sektor ekonomi, yang diperoleh dengan cara membandingkan nilai tambah suatu sektor atas dasar harga berlaku dengan total PDRB secara keseluruhan.

Struktur perekonomian Kulon Progo pada tahun 2013 menunjukkan bahwa tiga sektor ekonomi yaitu sektor pertanian, sektor jasa-jasa, serta sektor perdagangan, hotel, dan restoran masih merupakan leading sector bagi perekonomian di Kulon Progo. Artinya bahwa ketiga sektor tersebut masih menjadi sektor dominan di Kabupaten Kulon Progo.

Dominasi ketiga sektor tersebut terhadap total pembentukan PDRB Kabupaten Kulon Progo yakni sebesar 62,78 persen. Sektor pertanian memegang kontribusi sebesar 23,87 persen, sektor jasa-jasa 22,64 persen, dan sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 17,27 persen. Kemudian empat sektor lainnya memberikan total peranan mencapai 35,42 persen. Sedangkan dua sektor dengan peranan terkecil adalah sektor pertambangan dan penggalian serta sektor listrik dan air bersih dengan kontribusi masing-masing sebesar 0,94 persen dan 0,86 persen (< 5 persen). Secara rinci struktur perekonomian Kulon Progo pada tahun 2008-2013 sebagai berikut.

Tabel 2.43

Peranan Sektor PDRB Atas Dasar Harga Berlaku

menurut Lapangan Usaha Kabupaten Kulon Progo Tahun 2008 – 2013 (%)

No. Sektor 2008 2009 2010 2011 2012 2013

1 Pertanian 24,01 24,11 23,16 23,68 23,48 22,87 2 Pertambangan dan Penggalian 1,00 1,05 0,70 0,82 0,87 0,94 3 Industri Pengolahan 15,08 15,10 15,52 14,31 13,96 14,01 4 Listrik, Gas dan Air Minum 0,83 0,86 0,88 0,87 0,85 0,86

5 Bangunan 5,72 5,77 5,90 6,19 6,43 6,70

6 Perdagangan, restoran dan hotel

16,25 16,40 16,56 16,97 17,05 17,27 7 Pengangkutan dan komunikasi 10,82 10,55 10,13 9,92 8,95 8,46 8 Bank dan lembaga keuangan 5,96 6,24 6,36 6,15 6,09 6,25 9 Jasa-jasa 20,33 19,92 20,77 21,10 22,31 22,64

Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber : BPS Kab. Kulon Progo, 2013

Dengan melihat kontribusi masing-masing sektor ekonomi dapat diketahui sektor-sektor yang mempunyai peran cukup besar dalam perekonomian suatu wilayah. Untuk lebih jelas kontribusi sektor ekonomi kabupaten Kulon Progo pada Tahun 2013 digambarkan dalam diagram berikut.

Sumber : BPS Kab. Kulon Progo, 2013

Gambar 2.12

Diagram Peranan Sektor PDRB Atas Dasar Harga Berlaku

Dalam dokumen RPJMD P 2011 2016 Kab Kulon Progo (Halaman 84-88)