• Tidak ada hasil yang ditemukan

Akting pemain dalam suatu pementasan akan prima jika pemainnya berlatih terlebih dahulu

Sumber: www.flickr.com Tujuan Pembelajaran

Pembelajaran ini bertujuan agar siswa mampu mengekspresikan diri melalui karya seni teater melalui kemampuannya dalam:

• mengeksplorasi teknik olah tubuh, olah pikir, dan olah suara, • merancang pertunjukan teater

Nusantara,

• menerapkan prinsip kerja sama dalam berteater,

• menyiapkan pertunjukan teater Nusantara di sekolah, dan • menggelar pertunjukan teater

Nusantara di sekolah.

Unsur utama dalam sebuah pementasan adalah akting para pemain. Agar tampil prima di atas panggung, seorang aktor atau pemain harus mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh. Persiapan tersebut antara lain dilakukan dengan mengeksplorasi teknik olah tubuh, olah pikir, dan olah suara. Dengan demikian, diharapkan seluruh potensi aktor akan muncul saat pementasan di atas panggung. Tahap terakhir dalam seluruh rangkaian kegiatan berteater adalah pementasan teater. Untuk mementaskan teater dibutuhkan perencanaan dan persiapan yang matang sehingga pementasan akan berhasil dengan lancar. Proses kreatif untuk mementaskan sebuah naskah drama disebut dramatisasi cerita drama. Proses ini dijalankan dengan memahami naskah dan mengeksplorasi naskah secara sungguh-sungguh.

Peta Konsep

• Olah tubuh • Olah pikir • Olah suara

Kata

Kunci

• Kerja sama • Merancang • Menyiapkan Mementaskan Teater Nusantara Mengeksplorasi teknik olah tubuh, olah pikir,dan olah

suara

Berlatih olah tubuh

Merancang pertunjukan teater

Nusantara

Menerapkan prinsip kerja sama

Menyiapkan pertunjukan teater

Menggelar pertunjukan teater

Berlatih olah pikir Berlatih olah suara

Mengenal tahap-tahap dramatisasi cerita drama Menerapkan tahap-tahap

dramatisasi

Mengenal unsur-unsur pembentuk teater Menerapkan prinsip kerja sama

antarunsur pembentuk teater Menyusun jadwal kegiatan

produksi Menyusun jadwal latihan

Mementaskan teater Mengevaluasi pementasan

Pelajaran 8 Menggelar Pertunjukan Teater Nusantara 109

A. Mengeksplorasi Teknik Olah Tubuh, Olah Pikir, dan

Olah Suara

Pertunjukan teater akan sukses jika ditunjang oleh semua unsur pendukungnya. Pemain harus sering berlatih untuk mendapatkan gerakan yang diinginkan oleh sutradara. Untuk mendapatkan gerakan yang bagus, seorang pemain harus berlatih olah tubuh, olah pikir, dan olah suara. Pada pelajaran ini, kamu akan belajar cara mengeksplorasi teknik olah tubuh, olah pikir, dan olah suara pada pertunjukan teater.

1. Olah Tubuh

Latihan olah tubuh melatih kesadaran tubuh dan cara mendayagunakan tubuh. Olah tubuh dilakukan dalam tiga tahap, yaitu latihan pemanasan, latihan inti, dan latihan pendinginan.

a. Latihan pemanasan (warm-up), yaitu serial latihan gerakan tubuh untuk meningkatkan sirkulasi dan meregangkan otot dengan cara bertahap.

b. Latihan inti, yaitu serial pokok dari inti gerakan yang akan dilatihkan.

c. Latihan pendinginan atau peredaan (cooling-down), yaitu serial pendek gerakan tubuh untuk mengembalikan kesegaran tubuh setelah menjalani latihan inti.

Dalam mempersiapkan latihan olah tubuh dapat dimulai dengan pemeriksaan denyut nadi. Apabila denyut nadi kurang dari 100 denyut per menit, sebaiknya melakukan jalan cepat atau loncat-loncat selama lima menit sampai mencapai denyut nadi 100 denyut per menit yang merupakan batas terendah denyut nadi yang aman untuk melakukan latihan. Setelah mencapai denyut nadi latihan, latihan olah tubuh siap dilaksanakan dengan latihan pemanasan.

2. Olah Pikir

Mengeksplorasi olah pikir dapat dilakukan dengan melatih konsentrasi. Pengertian konsentrasi secara harfiah adalah pemusatan pikiran atau perhatian. Makin menarik pusat perhatian, makin tinggi kesanggupan memusatkan perhatian. Pusat perhatian seorang pemain adalah sukma atau jiwa peran atau karakter yang akan dimainkan. Segala sesuatu yang mengalihkan perhatian seorang pemain cenderung dapat merusak proses pemeranan maka, konsentrasi menjadi sesuatu hal yang penting untuk pemain.

Tujuan dari konsentrasi adalah untuk mencapai kondisi kontrol mental maupun fisik di atas panggung. Ada korelasi yang sangat dekat antara pikiran dan tubuh. Seorang pemain harus dapat mengontrol tubuhnya setiap saat.

Gambar 8.1

latihan tari merupakan salah satu bentuk olah tubuh

Langkah awal yang perlu diperhatikan adalah mengasah kesadaran dan mampu menggunakan tubuhnya dengan efisien. Dengan konsentrasi, pemain akan dapat mengubah dirinya menjadi peran yang dimainkan.

Latihan konsentrasi bisa dilakukan dengan melatih lima indra yang ada pada tubuh. Latihan ini dimaksudkan untuk mendapatkan pengalaman tentang berbagai suasana yang kemudian disimpan dalam ingatan sebagai sumber ilham.

3. Olah Suara

Sebelum melakukan latihan olah suara sebaiknya mempelajari organ produksi suara. Organ produksi suara pada manusia terbagi atas tiga bagian, yaitu organ pernapasan, resonator, dan organ pembentuk kata. Organ pernapasan terdiri atas hidung, tekak atau faring, pangkal tenggorokan atau laring, batang tenggorokan atau trakea, cabang tenggorokan atau bronkus, paru-paru, serta pita suara. Resonator terdiri atas rongga hidung, rongga mulut, dan rongga dada. adapun organ pembentuk kata terdiri atas lidah, bibir, langit-langit mulut, dan gigi.

Setelah mengetahui jenis, letak, dan fungsi dari organ produksi suara, maka latihan pemanasan

siap dilakukan. Fungsi pemanasan ini adalah mengendurkan otot-otot organ produksi suara. Latihan pemanasan olah suara diawali dengan senam wajah, senam lidah, dan senam rahang.

Olah vokal dapat dilakukan antara lain dengan berlatih mengucapkan vokal a, i, u, e, o dengan mulut terbuka penuh. Dalam percakapan sehari-hari, hal ini barangkali tidak perlu. Akan tetapi, di pentas suara diharapkan dapat sampai pada telinga penonton yang duduk paling belakang.

h a t s m k g o s m Gambar 8.2

Menyanyi merupakan salah satu cara melatih olah vokal

Sumber: www..corbis.com

Pelatihan 1

Jawablah soal-soal berikut ini dengan benar! 1. Sebutkan tiga tahapan latihan olah tubuh!

2. Apa fungsi pemanasan dalam latihan olah suara?

3. Mengapa dalam latihan olah vokal kamu perlu berlatih mengucapkan vokal a, i, u, e, o dengan mulut terbuka penuh?

B. Merancang Pertunjukan Teater

Merancang pertunjukan teater adalah langkah awal dalam berekspresi seni teater. Langkah awal tersebut merupakan langkah yang harus dijalani dan merupakan langkah yang teramat sulit. Dari sinilah sebuah ide dan gagasan muncul dan dari sini pula keinginan semua pihak diuji.

Pelajaran 8 Menggelar Pertunjukan Teater Nusantara 111

Untuk merancang sebuah pertunjukan dibutuhkan kesabaran yang tinggi. Setiap pihak yang berkepentingan harus mempunyai visi yang sama demi suksesnya acara. Tahap ini benar-benar harus sudah terkonsep dengan pola dan alur yang jelas.

Secara garis besar, rancangan sebuah pertunjukan dapat diterapkan dengan pola seperti berikut.

1. Langkah pertama, jika ingin menggarap sebuah pertunjukan teater adalah mencari teman dan buatlah kelompok.

2. Ikrarkan janji sebagai penguat untuk menggelar sebuah pertunjukan. 3. Siapkan naskah/lakon. Kamu dapat

menggunakan naskah atau lakon yang telah ada ataupun membuatnya sendiri.

4. Jika lakon dibuat sendiri, cobalah buat dengan sesederhana mungkin (tanpa mengurangi kualitasnya) dengan ide dan tema yang disesuaikan dengan tugas dari gurumu. Supaya lebih mudah, kamu bisa membuatnya dari pengalaman sehari-hari, sehingga dalam pementasannya kamu akan cepat menghayatinya.

5. Setelah penentuan tema, maka carilah gagasan-gagasan yang berhubungan dengan pementasan. Gagasan ini harus bisa menarik dan mendukung pementasan.

6. Kemudian, tentukan peran dan siapa saja yang akan memerankan adegan berdasarkan naskahnya.

7. Susunlah dialog sebanyak jumlah anggotamu. Ini dimaksudkan agar semua orang memiliki peran.

8. Persiapkan properti sesuai dengan naskah, dialog, dan tempat kejadian yang betul-betul mencerminkan aslinya.

9. Setelah semua selesai berlatihlah terus hingga berkali-kali sampai benar-benar dikuasai.

Berbagilah tugas dengan semua anggota. Hal yang penting yang harus diperhatikan dalam merancang sebuah pertunjukan teater adalah penyusunan naskah, pemilihan pemain, peran sutradara, properti, penataan, dan penonton.

1. Naskah

Naskah adalah karangan yang berisi sebuah kisah yang di dalamnya terdapat dialog dan nama-nama pemeran atau tokoh. Di dalam naskah, terdapat keterangan tentang hal-hal seputar akting dan adegan yang sebaiknya harus dilakukan oleh pemeran.

Skenario adalah rangkaian garis besar yang didalamnya memuat lengkap tentang nama tokoh, keadaan, karakter tokoh, petunjuk akting, petunjuk suasana, bahkan waktu pertunjukan. Hal tersebut bertujuan untuk memudahkan

Gambar 8.3

Kelancaran sebuah pementasan teater salah satunya didukung oleh rancangan pertunjukan teater

semua yang terlibat dalam pengerjaan pertunjukan, baik bagi pemeran dalam mempersiapkan penghayatan peran, sutradara dalam mengarahkan pemain, dan tim dekorasi serta penata artistik.

Dalam membuat naskah perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut.

a. Pemilihan Materi

Pemilihan materi sangat penting bagi pertunjukan teater. Dalam memilih materi sebaiknya disesuaikan dengan tema yang diangkat dalam pertunjukan. Jika yang diangkat adalah tema tradisi, naskah cerita yang dibuat adalah cerita legenda. Jika temanya kehidupan masa sekarang, naskah ceritanya bersifat modern atau kontemporer.