• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah teater tradisional di Indonesia dimulai sejak sebelum Zaman Hindu. Pada zaman itu, unsur-unsur teater tradisional banyak digunakan untuk mendukung upacara ritual. Teater tradisional merupakan bagian dari suatu upacara keagamaan ataupun upacara adat-istiadat dalam tata cara kehidupan masyarakat. Selanjutnya, pada awal abad kesembilan belas muncul teater transisi. Teater transisi adalah penamaan atas kelompok teater pada periode saat teater tradisional mulai mengalami perubahan karena pengaruh budaya lain. Periode teater transisi kemudian diikuti kemunculan teater modern, yaitu teater yang sudah dikemas melalui ilmu drama Barat (dramaturgi). Nah itulah sekilas tentang teater Nusantara. Untuk lebih jauhnya, kamu dapat mempelajari jenis-jenis teater Nusantara dan mengapresiasinya pada pelajaran ini.

Tujuan Pembelajaran

Pembelajaran ini bertujuan agar siswa mampu mengapresiasi karya seni teater melalui kemampuannya dalam: • mengidentifikasi jenis karya seni

teater Nusantara, dan

• menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan dan pesan moral seni teater Nusantara.

Pertunjukan wayang wong yang merupakan salah satu karya seni teater Nusantara

Sumber: www.flickr.com

Kelas

Teater Nusantara Jenis-jenis karya teater Nusantara

Peta Konsep

• Teater tradisional • Teater transisi • Teater modern Mengenal teater tradisional di Indonesia

Kata

Kunci

Apresiasi teater Nusantara Mengenal teater transisi dan modern di Indonesia Mengenal keunikan seni teater Nusantara Mengetahui pesan moral dalam seni

Pelajaran 5 Karya Seni Teater Nusantara 61

A. Jenis-Jenis Teater Nusantara

Banyaknya grup teater yang hidup di daerah menjadi kekayaan tersendiri bagi perteateran Nusantara. Setiap daerah mempunyai ciri khas dan keunikan yang digali dari kehidupan dan sumber daya alam yang ada di tempatnya. Variasi bentuk naskah dan properti menjadi daya tarik dan nilai tambah bagi berlangsungnya teater.

Di tengah arus globalisasi dan perubahan zaman, teater tradisional di berbagai daerah sampai sekarang masih dapat dinikmati oleh peminatnya. Mereka hidup dengan caranya sendiri demi kelangsungan pementasan. Ada yang tetap mempertahankan pakem dengan pola-pola yang telah diwariskan pendahulunya, tetapi tak jarang pula para pelaku teater berkompromi dengan hal-hal yang baru sesuai dengan tuntutan penonton. Hal tersebut secara langsung atau tidak langsung akan berdampak pada variasi dan bertambahnya tontonan teater yang berkembang di masyarakat. Secara garis besar, jenis teater yang ada dan dikenal di Nusantara adalah teater tradisional dan teater modern.

1. Teater Tradisional di Indonesia

Proses terjadinya atau munculnya teater tradisional di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah dan daerah lainnya. Hal ini disebabkan oleh unsur-unsur pembentuk teater tradisional itu berbeda-beda, bergantung pada kondisi dan sikap budaya masyarakat, serta sumber dan tata-cara tempat teater tradisional lahir. Berikut ini disajikan beberapa bentuk teater tradisional yang ada di daerah-daerah di Indonesia.

a. Wayang

Wayang merupakan suatu bentuk teater tradisional yang sangat tua dan dapat ditelusuri bagaimana asal muasalnya. Untuk menelusuri sejak kapan ada pertunjukan wayang di Jawa, kamu dapat menemukannya pada berbagai prasasti di zaman Raja Jawa, antara lain pada masa Raja Balitung. Pada masa pemerintahan Raja Balitung, telah ada petunjuk adanya pertunjukan wayang seperti yang terdapat pada Prasasti Balitung 907 Masehi. Prasasti tersebut mewartakan bahwa pada saat itu telah dikenal adanya pertunjukan wayang.

Petunjuk semacam itu juga ditemukan dalam kakawin Arjunawiwaha karya Mpu

Kanwa pada zaman Raja Airlangga dalam abad ke-11. Oleh karena itu, pertunjukan wayang dianggap sebagai kesenian tradisi yang sangat tua. Namun, bentuk wayang pada zaman itu belum jelas tergambar model pementasannya.

Gambar 5.1

Wayang kulit

Awal mula adanya wayang, yaitu saat Prabu Jayabaya bertakhta di Mamonang pada tahun 930. Sang Prabu ingin mengabadikan wajah para leluhurnya dalam bentuk gambar yang kemudian dinamakan Wayang Purwa. Dalam gambaran itu diinginkan wajah para dewa dan manusia zaman purba. Pada mulanya hanya digambar di dalam rontal (daun tal). Orang sering menyebutnya daun lontar. Kemudian berkembang menjadi wayang kulit sebagaimana dikenal sekarang.

b. Wayang Wong (Wayang Orang)

Wayang wong dalam bahasa Indonesia artinya wayang orang, yaitu pertunjukan wayang kulit, tetapi dimainkan oleh orang. Wayang wong adalah bentuk teater tradisional Jawa yang berasal dari wayang kulit yang dipertunjukkan dalam bentuk berbeda, dimainkan oleh orang, lengkap dengan menari dan menyanyi, dan tidak memakai topeng.

Pertunjukan wayang orang terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur, sedangkan di Jawa Barat ada juga pertunjukan wayang orang (terutama di Cirebon) tetapi tidak begitu populer. Lahirnya wayang orang dapat

diduga dari keinginan para seniman untuk keperluan pengembangan bentuk wayang kulit yang dapat dimainkan oleh orang sehingga dalang yang memainkannya tidak muncul, tetapi dapat dilakukan oleh para pemainnya sendiri. Wujud pergelarannya berbentuk drama, tari, dan musik.

Wayang orang dapat dikatakan masuk kelompok seni teater tradisional, karena tokoh-tokoh dalam cerita dimainkan oleh para pelaku (pemain). Sang dalang bertindak sebagai pengatur laku dan tidak muncul dalam pertunjukan. Di Madura, terdapat

pertunjukan wayang orang yang agak berbeda karena masih menggunakan topeng dan menggunakan dalang seperti pada wayang kulit. Namun, dalang tersebut tidak berperan seperti dalam pertunjukan wayang kulit. Dalang dalam wayang wong Madura ditempatkan di balik layar penyekat dengan diberi lubang untuk mengikuti gerak pemain di depan layar penyekat. Dalang masih mendalang dalam pengertian semua ucapan pemain dilakukan oleh sang dalang karena para pemain memakai topeng. Para pemain di sini hanya menggerak-gerakkan badan atau tangan untuk mengimbangi ucapan yang dilakukan oleh sang dalang. Di Madura, pertunjukan ini dinamakan topeng dalang. Semua pemain topeng dalang memakai topeng dan para pemain tidak mengucapkan dialog. Namun, pemain harus pandai menari.