• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil yang harus kamu capai:

memahami berbagai sifat dalam perubahan ½ sika dan kimia.

Setelah mempelajari bab ini, kamu harus mampu:

• membandingkan sifat ½ sika dan sifat kimia zat;

melakukan pemisahan campuran dengan berbagai cara berdasarkan sifat ½ sika dan sifat kimia; • menyimpulkan perubahan ½ sika dan kimia berdasarkan hasil percobaan sederhana;

• mengidenti½ kasi terjadinya reaksi kimia melalui percobaan sederhana.

A. Perubahan Fisika

B. Perubahan Kimia

C. Ciri-Ciri Reaksi Kimia

D. Pemisahan Campuran

Setiap unsur maupun senyawa dapat diindentii kasi melalui sifat-sifatnya yang khas. Sifat suatu zat akan memberikan gambaran tentang ciri khas zat tersebut. Di sekeliling kita terdapat miliaran zat yang berbeda satu sama lain. Kamu dapat mengenali seseorang berdasarkan ciri-ciri atau sifat khas dari orang tersebut. Layaknya manusia, zat juga dapat dikenali melalui sifat-sifat khasnya. Para ilmuwan telah berhasil memanfaatkan sifat-sifat khas ini untuk memisahkan suatu campuran berdasarkan perbedaan sifat i sika dan kimia dari komponen penyusun campuran tersebut.

Timbul gas Timbul endapan Timbul warna Terjadi perubahan suhu Zat Zat baru Perubahan ½ sika Sifat ½ sika

Pembakaran Pembusukan Peragian Pengaratan Fotosintesis

Penyaringan Penyulingan Kristalisasi Sublimasi Kromatogra½

Perubahan kimia

Reaksi kimia

dapat mengalami

yang berubah tidak terbentuk disebut juga terbentuk

ciri-ciri

Untuk mempermudahmu mempelajari bab ini, pelajarilah diagram alur yang disajikan sebagai berikut.

Diagram Alur

Diagram Alur

contoh campurannya dapat dipisahkan dengan cara

Key Point Key Point

Hal Penting

Hal Penting

A. Perubahan Fisika

Seperti telah dijelaskan dalam Bab 2, zat adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Zat bisa berupa campuran atau zat murni/zat tunggal. Berbeda dengan campuran, setiap zat murni memiliki komposisi tertentu dan serbasama. Segelas sirop merupakan contoh dari zat. Sirop bukan merupakan zat murni melainkan campuran karena setiap sirop dapat memiliki komposisi yang berbeda, berbeda jumlah gulanya, pewarnanya, atau rasanya.

Berbeda dengan sirop, di bagian bumi manapun kita menemukan garam, garam akan berbentuk kristal putih, berasa asin, dan mudah larut dalam air. Oleh karena itu, garam dapur merupakan contoh dari zat murni. Suatu zat yang sama akan memiliki sifat-sifat i sika yang sama. Sifat i sika adalah kualitas atau keadaan dari suatu zat yang dapat diamati atau diukur tanpa mengubah komposisi zat tersebut. Beberapa contoh sifat i sika, di antaranya wujud, kelarutan, kekerasan, massa jenis, daya hantar listrik, warna, titik didih, dan titik leleh. Pengetahuan tentang sifat-sifat i sika suatu zat dapat membantu kita untuk mengidentii kasi suatu zat yang belum diketahui identitasnya. Sebagai contoh, jika kita menemukan suatu zat dengan ciri-ciri berwujud cair, tidak berwarna, tidak berbau, mendidih pada 100oC, dan membeku

pada 0oC, kita dapat mengatakan bahwa zat tersebut

kemungkinan adalah air (perhatikan Gambar 5.1).

Perubahan ½ sika adalah

perubahan suatu zat yang tidak memengaruhi komposisi kimianya.

Physical change is an alteration of a substance that does not affect its chemical composition.

Pikirkan jawaban pertanyaan berikut sebelum kamu membaca uraian materi bab ini. Kemudian, periksa kembali jawabanmu setelah kamu selesai membaca uraian bab ini. Apakah ada yang harus diperbaiki dengan jawaban tersebut?

Banyak contoh perubahan yang terjadi pada zat/ 1.

benda yang ada di sekitar kita, misalnya peristiwa pecahnya gelas, sobeknya kertas, terbakarnya rumah, dan berkaratnya paku atau pagar yang terbuat dari besi. Apakah kamu punya ide bagaimana menggolongkan semua perubahan zat yang ada di sekitar kita? Bila ya, golongkan perubahan zat apa saja yang dapat kamu rumuskan?

Jelaskan manfaat yang dapat kita ambil dengan 2.

adanya penggolongan perubahan zat.

Menurut kamu apakah meledaknya petasan, 3.

pecahnya balon, busuknya makanan, dan patahnya jembatan termasuk ke dalam golongan perubahan zat yang sama? Jelaskan.

Setiap zat dapat mengalami perubahan tanpa mengalami perubahan komposisinya karena pengaruh faktor tertentu, seperti suhu dan tekanan. Komposisi yang dimaksud adalah jenis partikel terkecil yang menyusun suatu zat. Per ubahan ini dinamakan perubahan i sika. Jadi, setelah terjadi perubahan i sika, jenis partikel-partikel penyusun zat adalah sama dengan jenis partikel terkecil zat tersebut sebelum mengalami perubahan i sika. Sebagai contoh, air bisa berubah wujud dari padat ke cair, kemudian ke gas atau sebaliknya. Namun, dalam setiap bentuk wujudnya (padat, cair, gas), tersusun atas partikel terkecil yang sama (memiliki komposisi yang sama), perhatikan Gambar 5.2 berikut.

a b

Sumber: Basic Concepts of Chemistry, 1994

Gambar 5.1

Titik didih dan titik beku air, (a) air membeku pada suhu 0°C dan (b) air mendidih pada suhu 100°C.

Menurutmu, apakah titik didih dan titik beku air sama di setiap tempat?

Gambar 5.2

Komposisi air, baik dalam wujud (a) es, (b) air, dan (c) uap air adalah sama.

a b c

Sumber: Chemistry the Central Science, 2000

Di Kelas VIII kamu akan belajar bahwa air tersusun atas partikel-partikel terkecil yang disebut molekul air. Dari uraian ini, kita dapat mengatakan bahwa perubahan wujud yang terjadi pada setiap zat merupakan contoh dari perubahan i sika karena tidak disertai oleh pembentukan zat baru.

Contoh lain dari perubahan i sika adalah berikut ini. Pada suhu kamar, sepotong logam besi memiliki sifat i sika berwarna hitam dan sangat keras. Namun, jika besi tersebut dipanaskan sampai suhu sekira 900oC, warnanya akan berubah menjadi kemerahan dan mudah ditempa (kekerasannya berkurang atau lebih lunak dibandingkan dalam keadaan dingin). Dalam dua keadaan besi yang berbeda sifat i sikanya ini, tidak ada perubahan komposisi. Kedua besi yang berbeda sifat i sikanya tersebut tetap disusun oleh partikel-partikel terkecil yang sama. Di Kelas VIII, kamu akan belajar bahwa partikel terkecil yang menyusun logam besi adalah atom besi. Dari uraian ini, kita dapat mengatakan bahwa perubahan warna atau kekerasan yang tidak disertai oleh perubahan komposisi zat merupakan contoh lain dari perubahan i sika.

Dari dua contoh di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa suatu zat dapat mengalami perubahan karena perubahan kondisi, seperti suhu dan tekanan tanpa harus mengubah komposisinya. Ini adalah perubahan i sika karena perubahan zat tidak disertai dengan perubahan komposisinya atau tidak disertai pembentukan zat baru. Selain perubahan wujud (seperti Gambar 5.3 dan Gambar 5.4), perubahan warna, dan perubahan kekerasan, perubahan berikut ini termasuk ke dalam perubahan i sika: perubahan kelarutan, massa jenis, titik didih, titik leleh, dan daya hantar listrik. Perubahan i sika tidak hanya dapat terjadi pada zat murni/ tunggal, tetapi juga dapat terjadi pada semua zat termasuk campuran. Seperti telah dibahas pada Bab 2, campuran juga mengandung zat (dua macam atau lebih) yang masing-masing tetap mempertahankan sifat-sifatnya termasuk sifat i sikanya.

Suatu zat yang telah mengalami perubahan i sika

memiliki sifat i sika yang berbeda dengan sifat i sika zat tersebut sebelum mengalami perubahan. Sebagai contoh, air yang telah mengalami perubahan wujud dari padat ke cair akan memiliki sifat yang berbeda. Dalam keadaan padat, air memiliki sifat i sika seperti sifat zat padat yang lain, yaitu bentuk i siknya tidak terpengaruh oleh wadah yang ditempatinya. Sementara dalam keadaan cair, air memiliki sifat i sika seperti zat cair yang lain, yaitu bentuknya mengikuti bentuk wadah yang ditempatinya. Dalam keadaan padat, air memiliki massa jenis yang lebih rendah dibandingkan dalam keadaan cairnya. Dengan kata lain, untuk setiap ukuran massa yang sama, air dalam keadaan beku membutuhkan ruangan yang lebih besar dibanding dalam keadaan cair.

Gambar 5.4

Garam NaCl meleleh pada suhu 801°C. Meleleh merupakan perubahan sifat

½ sika.

Gambar 5.3

Bentuk simetris kristal salju yang indah ini merupakan

wujud perubahan ½ sika dari air.

Sumber: Basic Concepts of Chemistry, 1994

Sumber: Chemistry (Raymond Chang), 2002

Key Point Key Point

Hal Penting

Hal Penting

Contoh lain adalah garam dapur, dalam wujud padat garam dapur tidak dapat menghantarkan arus listrik, sebaliknya dalam wujud cairnya garam dapur dapat meng-hantarkan arus listrik.

Suatu zat yang telah mengalami perubahan i sika dapat kembali ke kualitas atau keadaan asalnya bila kondisinya (misalnya suhu dan tekanan) diubah lagi ke kondisi asal. Sepotong logam besi yang telah berubah warna menjadi kemerahan dan relatif lunak akibat suhu yang tinggi, akan kembali memiliki warna hitam dan keras bila logam tersebut didinginkan kembali. Adanya sifat i sika besi seperti ini dimanfaatkan oleh para pandai besi untuk membuat berbagai peralatan bertani dan dapur yang terbuat dari besi. Mereka menempanya dalam keadaan besi masih pijar, seperti pada Gambar 5.5 sehingga didapatkan bentuk-bentuk yang di-harapkan, kemudian setelah terbentuk dibiarkan menjadi dingin kembali.

Sifat ½ sika adalah kualitas dari suatu zat yang dapat diamati atau diukur tanpa harus mengubah komposisi kimia zat tersebut.

Physical property is a quality of a substance that can be observed or measure without changing the substance's chemical composition.

Sumber: Chemistry (Mcmurry and Fay), 2001

Gambar 5.5

Besi dalam keadaan panas lebih mudah dibentuk.

1. Apakah ciri dari perubahan i sika yang terjadi pada suatu zat?

2. Tuliskanlah contoh perubahan i sika yang biasa kamu temui dalam kehidupan.

3. Apakah yang membedakan antara sifat i sika dan perubahan i sika? Tuliskanlah contohnya.

Kerjakanlah di buku latihanmu.