• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERUBAHAN KOSEP FISIKA DALAM E-LEARNING

PENGEMBANGAN INTELIGENSI GANDA & PERUBAHAN KONSEP

B. PERUBAHAN KOSEP FISIKA DALAM E-LEARNING

1. PERUBAHAN KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA

Pada dasarnya semua yang ada di alam raya ini tidak ada yang tidak perubah, melainkan selalu mengalami perubahan termasuk ilmu pengetahuan selalu berubah. Perubahan ilmu pengetahuan biasanya didasari oleh perubahan konsep tentang ilmu itu sendiri. Perubahan itu terjadi disebabkan oleh pola pikir dan kebebasan berfikir manusia. Tidak ada kebebasan yang dimiliki oleh manusia yang dapat menandingi kebebasan berfikir.

Dalam pembelajaran fisika adakalanya siswa telah menemukan/memiliki suatu konsep, namun konsep yang dimiliki siswa tersebut tidak sama atau bertentangan dengan konsep ilmuan. Dalam kasus ini, gejala tersebut sering dinamakan miskonsepsi. Kejadian miskonsepsi ini akan menghambat pengembangan pengatahuan siswa, karena itu perlu diluruskan. Perlurusan atau pembenaran terhadap konsep siswa, sering juga dinamakan dengan perubahan konsep dalam pembelajaran fisika.

Perubahan konsep yang dialami siswa dalam belajar dapat digolongkan menjadi dua proses yaitu proses asimilasi dan proses akomudasi. Pada proses asimilasi biasanya tidak terjadi perubahan yang radikal melainkan hanya pengembangan dari konsep yang sudah ada, siswa akan mengggunakan konsep yang sudah ada untuk menghadapi gejala baru dengan cara mengembangkan konsep yang dimilikinya.

Pada proses akomudasi terjadi perubahan konsep secara radikal, karena konsep lama selalu tidak sama dengan konsep yang baru bahkan adakalanya bertentangan. Biasanya tidak semua siswa dapat menerima saja atau secara langsung mengalami proses akomudasi, karena sifat siswa ada yang relatif selalu ingin mempertahankan konsepnya, kecuali ada usaha-usaha atau bukti-bukti nyata yang relatif konkrit dan mudah dalam konsep baru yang ditawarkan.

Posner dkk, menjelaskan bahwa proses akomudasi memerlukan keadaan tertentu untuk dapat terjadi, diantaranya;

 Harus ada ketidakpuasana terhadap konsep yang sudah ada

 Konsep baru harus dapat dimengerti

 Konsep baru harus masuk akal

 Konsep baru harus berguna untuk program riset dan mempunyai kemampuan untuk dikembangkan dan membuka penemuan baru

151

Menurut Posner ketidakpuasan tehadap konsep yang sudah ada adalah keadaan anomali (penyimpangan), bila siswa mengalami anomali biasanya siswa akan merevisi atau merubah konsepnya. Pada kasus anomali ini (Chinn, 1993) menjelaskan beberapa sikap yang dilakukan siswa yaitu;

 Mengesampingkan atau menolak

 Mengeluarkan data dari teori yang ada

 Menginterpretasikan kembali data itu

 Menginterpretasikan data itu dengan perubahan-perubahan pada teori yang sudah ada secara perlahan

 Menerima data dan merubah teorinya

Strategi pembelajaran untuk terjadinya perubahan konsep adalah a. Strategi berdasarkan konflik kognitif; dengan pendekatan

 Mengungkapkan konsep awal siswa secara eksplisit

 Membahas dan mengevaluasi konsep awal siswa

 Menciptakan konflik konseptual terhadap konsep awal

 Menymangati dan mengarahkan siswa untuk merestrukrisasi konsep merteka

b. Strategi berdasarkan Perkembangan Ide siswa

c. Mengembangkan metode pembelajaran yang dapat membantu perubahan konsep:  analogi penghubung  simulasi komputer  wawancara diagnostik  Diskusi kelompaok  Peta konsep  Problem solving  Percobaan

 Pertanyaan kontinu di kelas.

2. PERAN E-LEARNING PADA PERUBAHAN KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA

Pembelajaran fisika berbantukan komputer dapat berbentuk

Virtual Classroom yang berfungsi sebagai Sistem e-learning yang

visual sebagai media presentasi informasi dalam bentuk teks, grafik, gambar, tabel, simulasi, animasi, latihan-latihan, analisis kuantitatif, umpan-balik langsung, aktif, reaktif, instruksi yang bersifat individual sesuai dengan kemajuan belajar siswa, audio (musik latar), dialog maya, dan lain-lain. Karena itu sistem

e-learning yang dikemas dalam CD dapat menjadi suatu perangkat

152

Riset menunjukkan bahwa, Simulasi komputer dibuat realistis, menyertakan emosi, keinginan pemakai, eksplorasi, pelajaran, tantangan, dan petualangan akan menarik minat siswa dalam belajar, dan dapat memperbaiki kesalahan konsep siswa. (Stapleton, et, al., 2003). Hasil riset menunjukkan, siswa di Iowa lebih menyukai penggunaan simulasi dari pada ceramah kuliah. Mereka merekomendasikan bahwa, siswa menggu-nakan simulasi sebagai aktivitas kelompok kecil dan mengizinkan mereka untuk tidak mengikuti kuliah yang pasif tapi menggantinya dengan belajar lebih aktif (Yarger, et, al., 2003).

Agar terjadi perubahan konsep fisika siswa yang kurang benar menurut para ahli, ke suatu konsep fisika yang benar, maka sistem pembelajaran harus dapat meyakinkan siswa tentang konsep yang benar, proses untuk menyakinkan siswa haruslah sederhana, mudah dan masuk akal, sehingga terjadi proses asimilasi dan akomudasi konsep yang benar oleh siswa. Untuk itu sistem

e-learning yang representatif harus dapat memfasilitasi

perkembangan sebagian besar jenis intelegensi siswa. Sistem

e-learning diharapkan mampu berperan dengan baik sebagai sarana

perbaikan kesalahan konsep (miskonsepsi) siswa atau perubahan konsep fisika siswa. Perubahan konsep dapat terjadi secara asimilasi mapun secara akomudasi. Salah satu bentuk model peran yang dapat dimainkan sistem e-learning dalam perubahan kosep fisika siswa adalah seperti tabel 8.1

Tabel 8.1 Model Peran e-learning dalam perubahan konsep siswa No Jenis

Perubahan

Cara yang dilakukan

Bentuk peran dalam

sistem e-learning Hasil Program yang ada dalam sistem e-learning 1 Perluasan konsep Pembetula n konsep a. Memberi kan infor masi baru informasi dalam bentuk teks, grafik, gambar, tabel, simulasi, animasi, b. Memberi bahan baru dan menga jak siswa mempelaj arinya informasi dalam bentuk teks, grafik, gambar, tabel, simulasi, animasi, latihan-analisis kuanti-tatif, umpan-balik langsung, aktif, reaktif.

Gerak peluru merupakan perpaduan antara gerak lurus beraturan (GLB) di sumbu-x dengan gerak lurus berobah beraturan (GLBB) di sumbu-y. Dikatakan gerak parabola karena grafik y = f(x) berbentuk kurva.

375 400 300 200 100 466 33,5 15 B 60 30 B 45 o o o B 125 75o 1 2 3 4 5 6 7 800 9 1000 (m) B 250 A F y kembali

tekan tanda panah untuk menggerakkan

Play 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 dt 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550 600 650 700 750 800 850 900 m 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 dt 900 850 800 750 700 650 600 550 500 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0

Perbandingan jarak tempuh GLB dengan GLBB BAB 1 BAB 2 BAB 3 BAB 4 BAB 5 BAB 6 BAB 7 BAB 8 BAB 9 BAB 10 BAB 11 BAB 12 BAB 13 BAB14 BAB15

153 c. Memberi siswa ke sempatan mencari ba han baru yang disediakan d. informasi dalam bentuk teks, grafik, gambar, tabel, simulasi, animasi. 2 Pembetulan konsep a. Membu ka konsep awal siswa informasi dalam bentuk teks, grafik, gambar, tabel, simulasi, animasi, latihan-analisis kuanti-tatif, umpan-balik langsung, aktif, reaktif.

Masukan derajat sudut dan kecepatan sudut 15,30, 45,60,75 (15,30,45,60,75) atau sudut 30_, 45_ (30,45) kecepatan (75,100,110) atau sudut 15m,30m, 45m kemiringan 30 kecepatan 100

Gerak Peluru Nama : derajat : kecepatan : kemiringan : b. Memban tu siswa merubah kerangka berfikir awal informasi dalam bentuk teks, grafik, gambar, tabel, simulasi, animasi, latihan-analisis kuanti-tatif, umpan-balik langsung, aktif, reaktif..

data pada tabel di atas menunjukan bahwa perubahan konsep dapat terjadi pada diri siswa baik secara perluasan konsep maupun dari suatu peneliatain didapat hasil yang menunjukan bahwa; Setelah penggunaan Program E-Learning terjadi penurunan miskonsepsi fisika mahasiswa pada gerak peluru, gerak satelit dan gerak roket sebesar 71%, dari 91,7% turun menjadi 20,7% (Mayub, A, 2017).

Selain itu pembetulan miskonsepsi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu Pendekatan asimilasi merupakan suatu cara menggunakan konsep yang telah dimiliki mahasiswa untuk menyelesaikan masalah baru dengan sedikit modifikasi terhadap konsep semula untuk suatu penyesuaian. Pendekatan akomodasi merupakan tindakan radikal untuk merubah suatu konsep yang telah dipercaya mahasiswa, agar dapat menggunakan konsep yang baru tersebut untuk menyelesiakan masalah baru yang dihadapinya.

154