• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEST Analysis Korea Selatan (South Korea)

Dalam dokumen Bisnis Internasional Sidomuncul (Halaman 63-67)

Gambar 25 Peta Korea Selatan

Korea Selatan merupakan sebuah negara yang terdiri dari semenanjung serta 3200 buah pulau yang besar dan kecil, terletak di bagian timur laut dari benua Asia. Korea Selatan terletak bersebelahan dengan wilayah laut, Rusia dan Cina dari arah ke utara, serta berhadapan dengan Jepang dari arah selatan. Luas wilayah Korea Selatan sebesar 100.460 km² dengan jumlah populasi sebanyak 50,2 juta pada tahun 2014.

Menurut data statistik tahun 2013, jumlah warga asing di Korea Selatan lebih dari 1,5 juta orang dimana 43% merupakan tenaga kerja asing, 12% pasangan kawin campur dengan warga Negara Korea Selatan, kemudian mahasiswa asing yang berjumlah lebih dari 100 ribu orang serta warga asing lainnya dengan berbagai tujuan untuk tinggal di Korea Selatan.

Saat ini Korea Selatan menduduki peringkat 7 dalam trading-partner US, dan menjadi negara dengan perekonomian terbesar ke-15 di dunia (US Department of State Diplomacy, 2012). Saat ini perekonomian Korea Selatan sedang mengalami perubahan dari

centrally-planned government directed investment menjadi market oriented model. Hal ini tidak terlepas dari munculnya chaebol (perusahaan raksasa) Korea Selatan yang menguasai pasar dunia, seperti merk automobile Hyundai dan KIA, serta produk eletronik Samsung dan LG.

Saat ini Korea Selatan juga tengah mengembangkan pasarnya ke US dengan KORUS FTA atau Korea-US Free Trade Agreements yang disepakati pada tahun 2011 dan menjadi FTA terbesar kedua US setelah NAFTA dan FTA terbesar kedua Korea Selatan setelah Korea-European Union FTA. Hal ini membuat Korea Selatan menjadi salah satu motor perekonomian dan macan Asia di Asia Timur.

PEST adalah analisis terhadap faktor lingkungan eksternal bisnis yang meliputi bidang politik, ekonomi, sosial dan teknologi. PEST digunakan untuk menilai pasar dari suatu unit bisnis atau unit organisasi. PEST analysis tentunya penting bagi PT.. Sidomuncul untuk mengetahui lingkungan eksternal bisnisnya atau lingkungan negara yang dituju untuk ekspansi oleh perusahaan. Berikut merupakan PEST analysis negara Korea Selatan:

3.9.1 Politic Analysis

Korea Selatan merupakan salah satu negara demokrasi yang diwarnai dengan berbagai macam perubahan yang cukup signifikan dari masa ke masa. Perubahan ini terjadi karena dari setiap pemerintahan yang berkuasa memiliki pandangan politik yang berbeda-beda. Namun, dibalik perubahan yang terjadi tersebut, Korea Selatan memiliki kekuatan politik tersendiri, diantaranya:

- Adanya dukungan politik untuk perbaikan ekonomi. Maksudnya, kebijakan politik yang diberlakukan pemerintah Korea Selatan tergolong cukup luwes dengan harapan perekonomian negara akan terus meningkat. Pemerintah Korea Selatan bahkan mengeluarkan kebijakan kebebasan impor serta investasi asing dengan tujuan untuk meningkatkan kompetisi.

- Adanya hubungan luar negeri yang kuat. Korea Selatan tergabung dalam beberapa organisasi internasional. Dalam hubungan bilateralnya, Korea Selatan juga menjalin hubungan yang baik dengan sedikitnya 170 negara. Di mana AS menjadi mitra paling dekat bagi Korea Selatan. Sehingga dapat ditarik konklusi bahwa poltik negara Korea Selatan sangat membuka tangan bagi negara-negara asing.

Perpolitikan Korea Selatan sendiri tidak dapat dipisahkan dari hubungannya dengan Korea Utara yang hingga saat ini belum memiliki perjanjian perdamaian sejak Perang Korea pada tahun 1953. Dengan demikian secara teknis kedua negara ini masih dalam keadaan berperang. Sehubungan dengan kondisi ini, pemerintah memberlakukan wajib militer bagi warga negara pria yang berusia 20 tahun. Saat ini Korea Selatan menduduki peringkat 7 (tujuh) dalam trading-partner US.

3.9.2 Economic Analysis

Korea Selatan merupakan negara dengan perekonomian terbesar ke-15 di dunia (US Department of State Diplomacy, 2012). Negara yang dulunya merupakan sebuah negara miskin akibat dampak dari Perang Dunia II, kini menjadi negara dengan perkonomian yang stabil dalam waktu kurang dari 4 dekade. Pendapatan per kapita Korea Selatan meningkat pesat dari US$ 4.830 pada tahun 1989 dan menembus angka US$ 20.000 pada tahun 2007. Selain itu, Korea Selatan turut aktif dalam organisasi luar negeri, yakni dengan menjadi negara anggota kelompok ekonomi terkuat, G20. Selain itu Korea Selatan juga menjadi pencetus lahirnya forum Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) dan menjadi ketua organisasi pada tahun 2005 (www.state.gov).

Dalam tahun-tahun belakangan ini, model perekonomian Korea Selatan mulai beralih dari centrally-planned government ke arah market oriented model. Dimana ini akan memperbesar kesempatan bisnis asing untuk memasukkan produknya ke Korea Selatan apabila pasar di negara tersebut mendukung. Hal ini tidak terlepas dari munculnya perusahaan raksasa Korea Selatan yang menguasai pasar dunia.

Saat ini, Korea Selatan juga tengah mengembangkan pasarnya ke US dengan KORUS FTA atau Korea – US Free Trade Agreements, hal ini membuat Korea Selatan menjadi salah satu motor perekonomian dan macam Asia di Asia Timur. Korea Selatan sangat bergantung penuh terhadap ekspor untuk menyokong perekonomiannya. Sedangkan untuk kegiatan atau pasar impor telah diliberalisasi, namun untuk pasar produk pertanian masih diproteksi karena lebarnya celah harga produk pertanian dalam negeri dengan pasar internasional.

3.9.3 Social Analysis

Korea Selatan memiliki penduduk yang homogeny dan penganut kepercayaan yang sangat beragam. Kondisi masyarakat Korea Selatan saat ini dapat dilihat dari beberapa poin penting berikut ini, yakni:

- Tingginya tingkat pendidikan masyarakat Korea Selatan.Hal ini tidak terlepas dari interfensi pemerintah yang mengalokasikan hampir 90% APBN pada sektor pendidikan. - Kondisi lingkungan sosial yang homogen.Akhir-akhir ini jumlah orang asing yang

tinggal di Korea Selatan semakin meningkat, sehingga terdapat kecenderungan untuk menjadi negara multibangsa dan multicultural seiring dengan tingginya tingkat perkawinan campur bangsa Korea dan asing.

- Tingginya tingkat pendapatan. Rata-rata pendapatan warga Korea Selatan adalah 36.039 dollar AS per tahun atau sekitar Rp 479, juta per tahun (sekitar Rp 39,9 juta per bulan) dengan besaran pajak sekitar 18%. Tingkat pendapatan ini tergolong tinggi dan merupakan salah satu negara dari 10 negara denga pendapatan tinggi seperti dikutip dari

www.topmensmagazine.com pada bulan Juli 2015 silam.

- Kondisi lingkungan kerja negara ini tergolong memberatkan bagi karyawannya karena rata-rata waktu kerja yang lama, yaitu 42 jam per minggu atau 6 jam sehari.

3.9.4 Technology Analysis

Korea merupakan salah satu negara dengan industri berbasis teknologi yang sangat maju dan memiliki nama di dunia. Bahkan salah satu perusahaan smartphone raksasa SAMSUNG yang unggul dalam inovasi dan teknologinya berasal dari Korea Selatan. Negara Korea merupakan negara dengan tingkat perkembangan teknologi yang tergolong sangat pesat. Hal ini juga tidak terlepas dari tingginya tingkat awareness masyarakat Korea Selatan terhadap perekembangan teknologi. Berbagai produk-produk yang paling diminati sekaligus ekspor terpenting negara Korea adalah barang-barang elektronik, tekstil, kapal, produk otomotif, dan baja. Respon pasar dunia terhadap produk-produk teknologi Korea Selatan juga sangat baik, terutama produk HDTV dan telepon genggam (smartphone).

Dalam dokumen Bisnis Internasional Sidomuncul (Halaman 63-67)

Dokumen terkait