• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peta Hutan Ulayat Hasil Bersama Masyarakat Leupung

Dalam dokumen LAPORAN AKHIR KAMPANYE PRIDE (Halaman 63-94)

Walaupun masyarakat sudah sepakat untuk menghidupkan kembali

mbaga ad a, hal ini

apat kita lihat dari pertemuan dan semangat masyarakat, mereka sudah mulai enyusun draf tingkat gampong dan draf ini akan diplenokan di tingkat mukim an setelah disetujui bersama tokoh adat yang ada di kemukiman Leupung baru kan disahkan. Namun sampai akhir kampanye belum didapatkan draf atau acuan ang mengatur dan menjelaskan peran dan fungsi Pawang Uteun sehingga belum apat dideklarasikan, hal ini dikarena banyak keterbatasan yang dimilki dan

rnyata untuk membuat sebuah draf kesepakan waktu satu tahun tidak cukup arena banyak proses yang harus dilalui. Maka ini akan menjadi tidak lanjut yang arus terus dilakukan pada tahun berikutnya.

Sistem pengelolaan sumberdaya hutan yang baik juga dapat kita lihat dari einginan masyarakat untuk ikut dilibatkan secara langsung dalam usaha pengelolaan. ebelum kampanye dilakukan 40.0 % mayarakat pelibatan langsung masyarakat akan lebih aik dalam sebuah pengelolaan dan setelah dilakukan kampanye persentasenya meningkat enjadi 50,2 %, jadi disini terjadi peningkatan sebesar 10,2 % dimana kontribusi dari ampanye sebesar 71, 56 %. Untuk jelasnya dapat kita lihat pada dibawah ini.

rafik 6: Pelibatan Masyarakat secara langsung sebagai sistem pengelolaan sumberdaya utan yang baik- Kelompok Target (N=442)

le at pawang Uteun dengan menerapakan kearifan lokal yang ad d m d a y d te k h k S b m k G h Sebelum sesudah 40.00% 50.20% 0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00%

Sistem pengelolaansumberdaya hutan yang baik

pelibatan masyarakat secara langsung

Sebelum sesudah 39.10% 41.40% 37.50% 38.00% 38.50% 39.00% 39.50% 40.00% 40.50% 41.00% 41.50%

Sistem pengelolaansumberdaya hutan yang baik

pelibatan masyarakat secara langsung

Grafik 7: Pelibatan Masyarakat secara langsung sebagai sistem pengelolaan sumberdaya

hutan yang baik- Kelompok Kontrol (N=100)

.2.2 Sasaran Antara II

Pada akhir program, kegiatan Peudeep Lampoh di Kemukiman Kueh, enerapkan prinsip-prinsip ekologi dan keanekaragaman hayati untuk memberi anfaat ekonomi, sosial, dan ekologi pada setidaknya 1000 ha lahan sehingga engurangi ancaman pembukaan hutan, untuk pertanian/perkebunan.

Peu udeep lampoh adalah kegiatan yang dilakukan untuk menghidupkan kebunan/pertanian dengan menerapkan prinsip-prinsip keanekaragaman hayati dan ekologi.

Masyarakat sangat menyadari bahwa kegiatan pembukaan lahan sangat berpengaruh pada penurunan debit air sehingga mereka mau melakukan kegiatan peu udeep lampoh untuk mengurangi dampak tersebut dan telah terjadi peningkatan sebesar 64,0 %, dimana sebelum kampanye dilakukan mereka mengatakan bahwa kegiatan pembukaan lahan berpengaruh pada penurunan debit air sebesar 42,8 % dan setelah kampanye menjadi 67,9 % pada kelompok target. Sementara pada kelompok kontrol dari 23.0 % menjadi 32.0 %.

5

m m m

kembali kebun-kebun yang sudah lama ditinggalkan akibat konflik militer (1998-2005). Kegiatan ini dilakukan untuk mengurangi baik itu kegiatan penebangan maupun pembukaan areal hutan untuk per

Sebelum sesudah 23.00% 32.00% 0.00% 5.00% 10.00% 15.00% 20.00% 25.00% 30.00% 35.00%

Dampak pembukaan lahan terhadap penurunan debit air berpengaruh Sebelum sesudah 42.00% 67.90% 0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00%

Dampak pembukaan lahan terhadap penurunan debit air

berpengaruh

Grafik 8 : Pembukaan lahan berpengaruh pada penerunan debit air sungai- kelompok target (N=442)

Untuk terlaksanakannya kegiatan peu udeep lampoh telah dilakukan diskusi dengan masyarakat mulai dari identifikasi kelompok yang ada, jenis tanaman yang akan ditanam dan pernah ada dilokasi sampai membicarakan bagaimana aturan main yang nanti akan dilakukakan dalam kegiatan ini. Kegiatan Peu Udeep Lampoh saat ini sudah dilakukan di kemukiman kueh dengan menerapkan prinsip-prinsip keanekaragaman hayati dan ekologi pada dan untuk Grafik 9: Pembukaan lahan berpengaruh pada penerunan debit air sungai- kelompok kontrol (N=100)

tahap awal telah menanam 1500 bibit yang terdiri dari Durian, Sawo, Pinang, Asam Jawa dan Trembesi pada lahan seluas 100 Ha di gampong Nusa dengan jumlah petani yang terlibat 50 orang. Untuk keberlanjutannya kegiatan ini akan terus dilakukan pada gampong yang lain yang ada di kemukiman Kueh yaitu Keuh, Nada Umbang dan Aneuk Paya. Dalam kegiatan ini masyarakat juga diajak untuk membiasakan menulis (identifikasi keanekaragaman hayati yang ada dilampohnya sesbelum dan satu tahun setelah dilakukan penanaman).

5.2.3 Sasaran Antara III

Pada akhir kampanye, masyarakat Mukim Lhoknga sepakat membangun inisiatif Pawang Uteun untuk pengelolaan berkelanjutan dan penyelamatan hutan ulayat seluas 500 ha.

Pada sasaran antara ini perubahan dan peningkata pengetahuan masyarakat dapat kita lihat pada sasaran antara I karena hal yang dilakukan sama yaitu mengajak masyarkat untuk kembali kepada kearifan lokal yang mereka miliki. Selain itu juga pada sasaran ini kita hanya sebatas membangun inisiasi mereka,

enanaman diberbagai tempat. Ternyata pada akhir program kampanye telah n

pamun demikian beberapa aksi juga sudah mulai mereka lakukan yaitu seperti dilakukan 6 kali diskusi (dihadiri 47 peserta dari keseluruhan diskusi yang dilakukan)yang membahas inisiasi pawang uteun di kemukiman Lhoknga. Hingga diskusi terakhir (Duek Pakat) yang dilakukan dengan tujuan:

9 Membangun kesepakatan masyarakat mukim Lhoknga untuk kembali menerapkan hokum adat dalam pengelolaan SDA khususnya hutan.

9 Memperkuat kembali peran dan fungsi lembaga adat (Pawang Uteun) dalam pengelolaan sumber daya hutan

Sehingga menghasilkan kesepakatan masyarakat mukim Lhoknga tentang penerapan kembali hokum adat dalam pengelolaan SDA khususnya hutan.

Adanya Rencana Tindak Lanjut kegiatan penguatan peran lembaga adat lokal (Pawang Uteun) dalam pengelolaan sumber daya alam masyarakat sepakat untuk meghidupkan kembali lembaga adat pawang uteun dan pada saat itu ada rencana tindak lanjut yang akan dilakukan untuk memperkuat lembaga tersebut. Rencana tindak lanjut dari Duek Pakat Adat mukim Lhoknga adalah mereka menginginkan pemetaan hutan ulayat seperti yang sudah kita lakukan di kemukimana Leupung sehingga akan memperjelas batas pengelolaan nantinya.

6 Tinjauan Kritis Kegiatan Kampanye Bangga

Program Kampanye Bangga di wilayah kemukiman Kueh, Lhoknga serta Leupung yang di laksanakan oleh PeNA sampai saat ini telah diimplementasi dalam beberapa jenis kegiatan yang digagas agar terjadinya perubahan prilaku masyarakat dalam melakukan kegiatan pengelolaan SDA yang ada di wilayah mereka melaui enguatan Lembaga Adat Pawang Uteun dan pendidikan konservasi. Melalui enguatan lembaga adat ini nantinya diharapkan mereka dapat kembali mengelola

lokal yang dimiliki. Sebelum menyusun rencana angga Melestarikan Alam selalu terlebih dahulu t pra-kampanye. Diskusi ini

i.

seperti yang terjadi di krueng Sarah. Akibat dari pengrusakan hutan itu juga turun kepemukiman dan telah memakan ternak mereka seperti yang terjadi di erlukan

dkan perubahan prilaku ogram.

Keberadaan wilayah target kampanye yang juga merupakan wilayah yang terkena dampak tsunami yang banyak mendapatkan bantuan pemulihan menjadi suatu hambatan sosial yang sangat berarti dalam mencapai tujuan dan sasaran kampanye yang telah direncanakan. Fakta saat ini menunjukkan bahwa nilai-nilai sosial dalam kehidupan masyarakat telah memudar dan mengalir begitu saja sejalan dengan banyaknya aliran dana yang mereka dapatkan dari pihak donor, semangat, kebersamaan, keswadayaan dan gotong royong dari masyarakat menjadi hancur terbawa arus mengikuti aliran dana bantuan.

p p

kawasannya sesuai dengan kearifan kerja di wilayah target Kampanye B

melakukan berbagai kegiatan seperti studi literatur pada masa awal kampanye. Selain itu Kampanye bangga juga melakukan berbagai diskusi baik itu stakeholder workshop, fokus group diskusi serta survai masyaraka

bertujuan untuk melihat permasalahan observasi apa yang terdapat di lokasi target (kemukiman kueh, Lhoknga dan Leupung). Dari diskusi ini ditemukan ancaman yang sedang terjadi yaitu penebangan liar, pembukaan lahan dan kebakaran hutan. Masyarakat di kemukiman Kueh, Lhoknga dan Leupung saat ini sangat merasakan bahwa penebangan liar yang terjadi didaerahnya sudah semakin tak terkendali apalagi selama masa rehabilitasi dan rekontruksi Aceh pasca bencana tsunami dan ini sangat mengancam keselaman hutan yang mereka milik

Masyarakat sudah mulai khawatir dampak akan ditimbulkan oleh penebangan liar tersebut yang biasanya kalau turun hujan mereka bisa aman dan santai saja tapi sekarang sudah mulai terjadi banjir akibat sungai yang meluap seperti pembukaan lahan mereka juga sudah merasakan gangguan binatang yang kemukiman Kueh.

Untuk melakukan sebuah pemasaran yang baik memang selalu dip

berbagai kegiatan seperti yang disebutkan diatas tadi untuk mengetahui apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh pasar sehingga dapat mengurangi resiko tidak lakunya produk yang akan dijual.

Dari seluruh rangkaian kegiatan yang telah disusun secara bersama sebagaimama yang tercantum dalam Rencana Kerja PeNA untuk program Kampanye Bangga Melestarikan Alam pada kenyataannnya tidaklah semuanya dapat memberi dampak yang signifikan dalam mewuju

Dari hasil survei yang dilakukan paska kampanye, bahwa masyarakat sudah perlindungan hutan dan juga perlindungan sum

merek

lai dari pertemuan masyarakat, even, pembuatan materi cetak sampa

f dalam mewujudkan perubahan prilaku masya

tinya maka pawang uteun dibantu oleh masyarakat akan lebih mudah mengelola, menjaga hutan. mulai terlibat dalam usahan penanaman,

ber mata air. Selai iti dari pertemuan yang dilaksanakan dengan masyarrakat sudah dapat terlihat semangat dari mereka untuk melindungi kawasannya melalui penguatan lembaga adat yang mereka miliki dengan menerapkan kembali kearifan lokal yang sudah pernah ada. Hal ini terlihat dari kesediaan mereka untuk mengikuti pertemuan dan menyumbangkan pikirannya untuk kemajuan gampongnya.

Maka dengan demikian dapatlah kita simpulkan bahwa masyarakat yang ada dikemukiman Kueh, Lhoknga dan Leupung saat ini sudah berada pada tahap aksi (mereka sudah mulai melakukan kegiatan)

6.1

Program Kampanye dengan Pendekatan Sosial

Marketing

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa masyarakat di kemukiman Kueh, Lhoknga dan Leupung menggantungkan hidupnya pada keberadaan hutan yang

a miliki untuk menunjang ekonomi keluarganya selain manfaat ekologi yang mereka rasakan yaitu hutan yang lebat mampu melindungi mereka dari ancaman bahaya banjir.

Melalui diskusi yang sudah dilakukan pada masa pra-kampanye maka tersusun rencana kerja yang yang akan dilakukan untuk mendapatkan atau mewujudkan perubahan perilaku masyarakat di wilayah target. Berbagai kegiatan yang dilakaukan mu

i kepada program sekolah pesan yang disampaikan dapat ditema oleh masyarakat. Pelibatan semua pihak mulai dari masyarakat umum, anak sekolah, pengambil kebijakan di tingkat gampong, tokoh ulama, para guru dan stakeholder lainnya memang sangat membantu penyampai pesan sampai ke sasaran target efektif dilakukan.

Ada berbagai kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan perubahan perilaku yaitu :

6.1.1 Kegiatan Yang Efektif

Beberapa kegiatan yang sangat efekti rakat di wilayah sasaran program adalah :

1) Penguatan Lembaga adat lokal (Lembaga adat pawang Uteun) Penguatan lembaga adat memang sangat penting, mengingat keberadaannya sekarang sudah mulai samar dan bahkan dibeberapa tempat ada masyarakat yang sudah tidak tahu lagi dengan apa itu lembaga adat uteun atau glee apalagi kata pawang uteun sepertinya itu hal baru bagi mereka. Jika lembaga adat pawang uteun sudah kuat dan berfungsi kembali sebagaimana mes

Mereka juga akan lebih bijaksana dalam melakukan pemanfaatan hasil hutan yang ada d

sih mau mengikuti pertemuan untuk memi

) Peu udeep Lampoh

Peu Udeep Lampoh juga sangat efektif dilakukan karena dengan diaktifkannya n perhatian masyarakat terhadap kegiatan pembukaan lahan baru sehingga akan mengurangi angan. Pada kegiatan peu udeep lampoh juga diterapkan prinsip-dan keanekaragaman hayati sehingga manfaat yanng didapatkan masya

ce to face) atau ada kendala kalau media cetak yang diberikan?

rogram sekolah memang dirasakan sangat efektif karena pesan skot, ketikan anak-anak bermain dengan si maskot dan

n mereka akan sangat mudah menrimanya. Apalagi s

kti pada saat diadakannya lomba yang disa

iwilayah mereka. Berdasarkan hasil survei 80% masyarakat setuju jika dengan penerapan kembali hukum adat kembali akan dapat mengatur pengelolaan hutan secara adil dan bijaksana. Diskusi yang dilakukan dan semangat masyarakat untuk menghidupkan kembali lembaga adat yang mereka miliki dengan tujuan ingin melindungi kawasannya dengan menerapakan kearifan lokal yang mereka miliki. Kegiatan ini menjadi sangat efektif karena merupakan keinginan dari masyarakat itu sendiri sebab dengan rasa memiliki yang mereka rasakan maka rasa ingin melindungi jua akan menjadi lebih besar. Kontribusi mereka pun nampak sangat jelas, tanpa dibayarpun mereka ma

kirkan kemajuan gampongnya. 2

kembali lampoh-lampoh yang sudah lama ditinggalkan akan mengalihka kegiatan peneb

prinsi ekologi

rakat tidak hanya manfaat ekonimi saja tetapi juga manfaat ekologi. Jadi tanaman yang ditanampun pada kegiatan peu udeep lampoh tidak saja tanaman yang bernilai ekonomi tetapi juga tanaman yang bernilai ekologis. Sekali lagi mengapa efektifnya belum terjawab; apakah karena masyarakat lebih suka diskusi one-on-one (fa

diskusi langsung lebih interaktif, masyarakat (audience) lebih percaya media diskusi, dsb

3) Program Sekolah

Kegiatan lainnya yang sangat efektif dilakukan untuk menyampaikan pesan konservasi hingga terjadinya perubahan perilaku yang lebih baik adalah program sekolah. Pada program sekolah audien yang menjadi sasaran adalah anak-anak sekolah usia SD. P

yang disampaikan sangat sederhana dan juga kegiatan yang dilakukan menyenangkan bagi mereka. Seperti kegiatan yang sudah dilakukan yaitu kunjungan mo

mendengarkan pesan yang disampaika

aat pertunjukan pangung boneka, mereka dengan mudah mengingat pesan yang disampaikan karena pesan itu mereka sendiri yang membacakan melalui naskah yang dimainkannya. Hal ini terbu

cerdas-cermat beberapa pertanyaan yng diajukan berdasarkan materi mpaikan pada saat kunjungan sekolah dapat terjawab dengan baik.

4) Materi cetak

Ada beberapa materi cetak yang dibuat tetapi yang sangat efektif adalah poster. Materi cetak berupa poster selain gambarnya yang menarik, pesan yang

disampaikan juga sangat singkat dan sederhana sehingga audien dengan cepat mengingatnya. Indikatornya?

Selain materi cetak poster yang sangat efektif juga ada billboard, karena ukurannya yang besar dan dipasang ditempat umum sehingga semua orang dapat melihatnya, gambar nya yang menarik pesan yang disampaikan juga tidak rumit. Pin, buku tulis, tas sekolah dan meja belajar juga sangat membuat anak-anak senang, gambar dan pesan sama seperti yang di poster.

6.1.2 Kegiatan Yang Kurang Efektif

Dari serangkaian kegiatan yang sudah direncanakan dan sudah dijalankan ada kurang efektif dampaknya bagi perubahan perilaku

masalah ini menjadi sangat rkurang/sedikit sehingga pembuatannya tidak maksimal

beberapa kegiatan yang masyarakat sasaran yaitu :

5) Diskusi sumberdaya hutan,

Kegiatan ini kurang efektif karena pada masyarakat yang berada di daerah yang kena bencana tsunami, alasannya mereka sudah jenuh dengan pertemuan-pertemuan sebab sudah terlalu sering mengikuti rapat-rapat dan hasilnya selalu tidak ditindak lanjuti, apalagi kalau pertemuan itu tidak diberikan uang saku, dan juga minat baca dari masyarakat yang rendah. Namun demikian tetap saja ada masyarakat yang masih mau peduli dan ikut terlibat.

6) Beberapa materi cetak

Bulletin kurang efektif karena minat baca masyarakat kepada bacaan yang tidak bersifat menghibur sangat kurang, ditambah lagi kurangnya waktu sehingga intensitas pertemuan untuk membahas

7 REKOMENDASI

Berdasarkan hasil yang diperoleh setelah pelaksanaan kampanye maka beberapa rekomendasi yang dapat diberikan terkait dengan keberlanjutan pencapaian, antara lain adalah:

1. Penguatan lembaga adat pawang uten serta membangun kerja sama dengan pihak terkait sehingga adanya pengakuan dari pemerintah daerah, juga memfasilitasai pembentukan qanun gampung. Terbentuknya kesepakatan

asyarakat, terpetakannya kawasan hutan ulayat seluas 3000 Ha, dan tergalinya merupakan capai kegiatan yang rwujudnya sistem pengelolaan sum

n mengenai obyek yang akan dikelola, batasan dan a oleh sebab itu dibutuhkan langkah sebagai ber

- D

tentang Agroforestry, Budidaya Rotan, pembuatan pupuk organic. Hal ini dipandang perlu guna pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang alternatif

3. Kesepakatan yang telah terbangun di kemukiman Lhoknga tentang pengelolaan hutan ulayat perlu dilakukan beberapa kegiatan pendukung sebagaimana harapan masyarakat yang tergali dalam kegiatan duek pakat Adat Mukim Lhoknga, antara lain adalah : Pemetaan wilayah Hutan Ulayat mukim Lhoknga, Penggalian Aturan Adat dalam Pengelolaan Hutan.

m

aturan serta kearifan local dalam pengelolaan SDH telah dilakukan selama ini guna menuju te

berdaya hutan melalui penguatan lembaga Pawang Uteun.

Agar terwujudnya sistem pengelolaan hutan ulayat dengan visi konservasi, dan perlu adanya kejelasa

mekanisme pengelolaannya, mak ikut:

- memastikan status kawasan ke lembaga pemerintahan terkait, sehingga dapat dipastikan hak ulayat atas luas hutan yang disepakati untuk dikelola dengan system pawang uteun

- Workshop Perencanaan Pengelolaan Hutan - Pembuatan Qanun Mukim

eklarasi penerapan Hukum Adat dalam pengelolaan Hutan

2. Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam melakukan pengelolaan SDH secara berkelanjutan, juga diperlukan pelatihan

meningkatkan

DAFTAR PUSTAKA

Derek Colmes, Stephen N, 1999, Burung-burung di Sumatera dan Kalimantan.

Lem

onesia da

pai Hukum Adat Aceh.

ainuddin, H.M.1961. Tarich Atjeh dan Nusantara. Tjetakan I. Pustaka Iskandar uda. Medan

W

BKSDA, 2002, Maskot Flara Fauna Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

Departemen Pekerjaan Umum, Dinas Sumber Daya Air Provinsi NAD, 2006, Data Sungai

Harini, E.K.S, Burhanuddin,M. 2000. Konservasi Sumber Daya Alam. Universitas Terbuka.Jakarta

Kushardanto, Hari.2008. Social Marketing. Modul. IPB, Bogor.

baga Penerbangan dan Antariksa Nasional, 2006, Informasi Sparsial Daerah Potensi Banjir dan Curah Hujan.

Primarck,R.B, Jatna S, M.Indrawan, Padumi K.1998. Biologi Konservasi. Yayasan Obor Ind

Richard Margoluis, Nick S, 1998, Ukuran Keberhasilan (merancang, mengelola n memantau proyek-proyek konservasi dan pembangunan).

Schmidt dan Ferguson (sukocho, 1997). Sanusi, MS, 2002, Bunga Ram

Wetland International – Indonesia Program, 2005. Z

M

ebsite:

http:// www.sertit.u-strasbg.fr

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada halaman khusus ini saya ingin mengucapakan terima kasih dan syukur , semua a n hanya milik Allah semata, dan kekurangan itu adalah milik hamba.

n khusus bagi mereka yang menjadi guru, kakak dan dan saudara an penuh sabar

an putus asa dan dari beliau juga belajar banyak hal.

ini bisa terlaksana, demi sebuah peningkatan kapasitas untuk osen yang telah Ibu Dr.Ir Yeni A.Mulyani, M.Sc, Ibu Ir.

eNA karena tanpa bantuan rogram ini (Toro, Mbak Nur,

h i kelancaran program ini hasbi, wadi, jimi, yuyun,fahmi, rubama erta semua teman-teman mahasiswa (MAPALA STIK) dan relawan saya yang Penghargaan saya yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat yang an target (kemukiman Kueh, Lhoknga dan Leupung) karena dengan

a dijalankan.

aya kepada Supervisor saya yang selama ini telah ia juga yang telah mengerjakan sebagian besar pekerjaan saya disaat saya melahirkan dia adalah Jes Putra, buat Naufal Phoaunna Putra Jes karena dia yang menjadi semangat saya, seluruh keluarga Besar alm M. Najdy dan Keluarga Besar Alm Amir Husein atas dukungan moril, materil dan waktu yang mereka berikan. Serta Saudaraku PIZSA PHOUNNA.

“Terima kasih buat kalian semua karena tanpa kalian semua aku tidak bearti apa-apa”.

Semoga apa yang telah dilakukan membawa manfaat bagi upaya pelestarian alam di bumi tercinta ini!Amin...

kepada Allah SWT, karena dengan izin dan kehendak-Nyalah semua teori rencana, yang telah kami persiapkan bisa terlaksanakan, walaupun pad kenyataannya tidak semua berjalan, karena keterbatasan ilmu yang kami punya dan sesungguhnya membuktikan bahwa Kuasa-Mu benar-benar ada dan kesempurnaa

Selanjutnya terima kasih saya kepada keluarga besar RARE –Conservatio Internasional ter

bagi saya, karena selama perjalan program mereka deng membimbing dan mengajari saya dengan tidak pernah mengeluh d

dua kata yang selalu mereka ucapakan yaitu “Tetap Semangat” yang menjadi power bagi saya, mereka adalah Mas Hari Kus dan Mbak Sari Putu. Terima kasih juga buat Pak Diki simorangkir karena

Terima kasih saya kepada USAID atas bantuan dananya melalui ESP sehingga program

mendukung upaya-upaya konservasi di dunia.

Kepada Institut Pertanian Bogor melalui Tim D

mewariskan ilmunya kepada saya yaitu Ibu Prof.Dr.Ir E.K.S Harini Muntasib,M.S, Bapak Dr.Ir. Rinekso Soekmadi,MSc.F,

Arzyana Sunkar, Bapak Ir. Dones Rinaldi,MSc.F . Terima kasih saya kepada teman-teman P mereka saya tidak akan pernah bisa menlaksanakan p

Fida, Sri, Fendi, dedek, keson,dayat, taufiq) dan teman –teman yang tela membantu dem

s

telah membantu terlaksanya program ini. ada dikawas

dukungan dan kerjasama merekalah ini semua bis Terakhir terima kasih s

LAMPIRAN 1: LEMBAR KUESIONER SURVEY

URVEY PEMAHAMAN MASYARAKAT TERHADAP UPAYA PELESTARIAN HUTAN

sebuah

ta atau informa

akan kami laksanakan nantinya.

kami akan memulai survei ini.

_______________ Jenis Kelamin Responden :

] Laki Laki [ ] Perempuan

dri pada saat ini :



] Kurang dari 15 tahun ÿ (WAWANCARA DIHENTIKAN DAN UCAPKAN ERIMAKASIH) [ ] 15-19 Thn [ ] 20-29 Thn [ ] 30-39 Thn [ ] 40-49 Thn

[ ] 50-59 Thn [ ] 60 Tahun ke atas S

DI KAWASAN EKOSISTEM HUTAN KEMUKIMAN KEUH & LHOKNGA & LEUPUNG KABUPATEN ACEH BESAR

Assalamu'alaikum Wr.Wb

Bapak/Ibu/Sdr/Sdri, nama saya ... Saat ini saya sedang membantu organisasi nirlaba untuk melakukan suatu survei. Survei ini bertujuan untuk melihat seberapa jauh pemahaman masyarakat terhadap upaya konservasi sumberdaya hutan yang terdapat di wilayah kemukiman Kueh, Lhoknga & Leupung, Kabupaten Aceh Besar.

Survei ini akan berlangsung selama kurang lebih 40 menit dan setiap pertanyaan akan dibacakan kepada Bapak/Ibu/Sdr/Sdri secara satu persatu. Semua da

si yang diperoleh dari survei ini dijamin kerahasiaannya dan tidak akan digunakan untuk hal lain selain untuk melihat pemahaman dan dan tingkat perubahan perilaku pada masyarakat. yang

Kejujuran dan ketulusan Bapak/Ibu/Sdr/Sdri dalam memberikan jawaban sangat

Dalam dokumen LAPORAN AKHIR KAMPANYE PRIDE (Halaman 63-94)

Dokumen terkait