BAB V PEWARISAN FONEM PROTO-AUSTRONESIA DAN TIPE-
5.1 Pewarisan Fonem Vokal PAN pada BK dan BU
Fonem PAN */i/ secara teratur menurunkan fonem BK /i/ dan BU /i/ seperti tampak pada data-data yang dicontohkan di bawah ini.
Posisi PAN BK BU
Awal */i-koe / /iko/ /iko/ ‘kamu’
*/ina/ /ina/ /ina/ ‘ibu’
Tengah */ŋisi/ /ŋisi/ /ŋihi/ ‘gigi’
*/timun/ /kantimu/ /ntimu/ ‘ketimun’
*/kalibaŋbaŋ/ /kalibamba/ /kalibama/ ‘kupu- kupu’
*/lima/ /alima/ /lima/ ‘lima’
*/taliŋa/ /taliŋa/ /tiliŋa/ ‘telinga’
Akhir */di/ /ri/ /ri/ ‘di’
*/tudi/ /ladi/ /ladi/ ‘pisau’
*/mauri/ /boli/ /raboli/ ‘simpan’
*/tasi/ /tasi/ /tahi/ ‘laut’
*/boŋi/ /naboŋi/ /mobeŋi/ ‘malam’
Fonem PAN */i/ terwaris secara linear BK /i/ dan BU /i/. Pewarisan linear PAN */i/ terjadi secara teratur BK /i/ dan BU /i/ pada posisi awal, tengah, dan akhir. Bedasarkan tabulasi data fonem PAN */i/ yang terwaris secara linear BK /i/ dan BU /i/ pada posisi awal ditemukan dua dari 200 pasangan cognat, fonem PAN
*/i/ yang terwaris secara linear BK /i/ dan BU /i/ pada posisi tengah ditemukan dua puluh enam dari 200 pasangan cognat, dan fonem PAN */i/ yang terwaris secara linear BK /i/ dan BU /i/ pada posisi akhir ditemukan delapan dari 200 pasangan cognat, untuk jelasnya dapat dilihat pada lampiran 3.
Di samping fonem PAN */i/ terwaris secara linear ditemukan juga fonem PAN */i/ terwaris mengalami perubahan, yaitu fonem PAN */i/ menurunkan fonem BK /e/ dan BU /e/, jelasnya, perhatikan data di bawah ini.
Posisi PAN BK BU
Awal */itu(h)/ /etu/ /etu/ ‘itu’
Tengah */[l]intaq/ /parenta/ /parenta/ ‘memerintah’ */sipa/ /sepa/ /sepa/ ‘tendang’ */bintaŋ/ /betue/ /betue/ ‘bintang’ */bile/ /beli/ /beli/ ‘juling’ Akhir - - -
Seperti yang terlihat pada data di atas, fonem PAN */i/ terwaris mengalami perubahan BK /e/ dan BU /e/. Fonem PAN */i/ yang menurunkan fonem BK /e/ dan BU /e/ pada posisi awal ditemukan satu dari 200 pasangan cognat dan fonem PAN */i/ yang menurunkan fonem BK /e/ dan BU /e/ pada posisi tengah ditemukan empat dari 200 pasangan cognat, sedangkan pewarisan fonem PAN */i/ yang menurunkan fonem BK /e/ dan BU /e/ pada posisi akhir tidak ditemukan.
Perubahan fonem PAN */i/ yang menurunkan fonem BK /e/ dan BU /e/ dikarenakan, fonem PAN */i/ diikuti oleh fonem /t/, /r/, dan /p/ pada BK dan BU. Hal ini dapat dikaidahkan sebagai berikut.
K +konsonantal /e/ -lateral */i/ K +konsonantal /e/ - malar +anterior
Perubahan fonem PAN */i/ yang lain yang menurunkan fonem BK /e/ dan BU /e/ pada contoh data di bawah ini.
PAN BK BU
*/bile/ /beli/ /beli/ ‘juling’
Perubahan fonem PAN */i/ yang menurunkan fonem BK /e/ dan BU /e/ seperti yang dicontohkan di atas merupakan proses metatesis, karena tidak ada penghilangan dan penambahan fonem tertentu, tetapi disebabkan oleh salah pengucapan.
Selain fonem PAN */i/ menurunkan BK /e/ dan BU /e/ ditemukan juga korenspondensi yang lain, yaitu */i/ > /o/ - /o/ dan */i/ > /a/ - /a/ dengan jumlah yang sangat terbatas. Perhatikan data di bawah ini.
PAN BK BU
*/jibu/ /jobu/ / jobu/ ‘seribu’ */pinter/ /pante/ /pante/ ‘cerdas’
Perubahan fonem PAN */i/ di atas adalah perubahan yang bersifat sporadis. Jadi, berdasarkan kesemua uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fonem PAN
*/i/ memiliki daya awat yang tinggi. Hal ini terlihat bahwa sebagian besar fonem PAN */i/ terwaris linear dan dengan teratur tetap mempertahankan ciri-ciri fonetis fonem protonya pada posisi awal, tengah, dan akhir pada BK dan BU.
5.1.2 PAN */u/ > BK /u/, BU /u/
Fonem PAN */u/ terwaris secara linear BK /u/ dan BU /u/ seperti tampak pada data-data yang dicontohkan di bawah ini.
Posisi PAN BK BU
Awal */uda/ /uja/ /uda/ ‘hujan’
*/ular/ /ule/ /ule/ ‘ular’
*/urat/ /uva/ /ua/ ‘urat’
*/untuŋ/ /untu/ /untu/ ‘untung’
Tengah */bulud/ /bulu/ /bulu/ ‘bukit’
*/bulan/ /vula/ /wula/ ‘bulan’
*/bulu/ /vulu/ /wulu/ ‘bulu’
*/buŋa/ /vuŋa/ /wuŋa/ ‘bungan’
*/kuniŋ/ /kuni/ /mokuni/ ‘kuning’
Akhir */abu/ /avu/ /awu/ ‘abu’
*/ŋasu/ /raŋasu/ /raŋahu/ ‘asap’
*/batu/ /vatu/ /watu/ ‘batu’
*/kaju/ /kayu/ /kaju/ ‘kayu’
Pewarisan linear PAN */u/ terjadi secara teratur BK /u/ dan BU /u/ pada posisi awal, tengah, dan akhir. Bedasarkan tabulasi data fonem PAN */u/ yang terwaris secara linear BK /u/ dan BU /u/ pada posisi awal ditemukan empat dari 200 pasangan cognat, fonem PAN */u/ yang terwaris secara linear BK /u/ dan BU /u/ pada posisi tengah ditemukan sembilan belas dari 200 pasangan cognat, dan fonem PAN */u/ yang terwaris secara linear BK /u/ dan BU /u/ pada posisi akhir ditemukan dua puluh lima dari 200 pasangan cognat. Jelasnya dapat dilihat pada lampiran 4.
Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa fonem PAN */u/ memiliki daya awat yang tinggi, karena fonem PAN */u/ tidak ditemukan terwaris mengalami perubahan pada BK dan BU. Jadi, fonem PAN */u/ dengan teratur tetap mempertahankan ciri-ciri fonetis fonem protonya.
5.1.3 PAN */ə/ > BK /a/, BU /a/
Fonem PAN */ə/ terwaris dengan mengalami perubahan BK /a/ dan BU /a/ seperti tampak pada data-data di bawah ini.
Posisi PAN BK BU
Awal - - -
Tengah */bənaŋ/ /bana/ /bana/ ‘benang’ */ləbiq/ /nelabi/ /melabi/ ‘lebih’ Akhir - - -
Seperti yang terlihat pada data di atas, fonem PAN */ə/ pada BK dan BU direfleksikan dengan fonem /a/. Bedasarkan tabulasi data fonem PAN */ə/ yang terwaris dengan perubahan BK /a/ dan BU /a/ pada posisi tengah ditemukan dua dari 200 pasangan cognat, sedangkan fonem PAN */ə/ yang terwaris dengan perubahan BK /a/ dan BU /a/ pada posisi awal atau akhir tidak ditemukan.
Perubahan fonem PAN */ə/ yang menurunkan fonem BK /a/ dan BU /a/, karena fonem PAN */ə/ tidak dimiliki oleh BK dan BU. Jadi, fonem PAN */ə/ diganti dengan fonem /a/. Penggantian fonem PAN */ə/ dengan fonem /a/ dapat disimpulkan bahwa fonem /a/ berada pada satu tempat artikulasi, yaitu posisi batang lidah sama-sama berada pada posisi tengah tak bundar.
Di sisi lain, PAN */ə/ di samping direfleksikan dengan fonem /a/ ditemukan juga korespondensi fonemis yang lain, yaitu */ə/ > /o/ - /o/. Jelasnya, perhatikan data di bawah ini.
Posisi PAN BK BU
Awal - - -
Tengah */bəŋəl/ /boŋo/ /boŋo/ ‘tuli’ */təbu/ /tovu/ /towu/ ‘tebu’ */təkik/ /toke/ /toke/ ‘tokek’ Akhir - - -
Berdasarkan tabulasi data perubahan fonem PAN */ə/ yang menurunkan fonem BK /o/ dan BU /o/ pada posisi tengah di temukan tiga dari 200 pasangan kognat. Perubahan fonem PAN */ə/ yang menurunkan fonem BK /o/ dan BU /o/
merupkan hal yang hampir sama dengan proses sebelumnya. Fonem PAN */ə/ seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa fonem PAN */ə/ tidak dimiliki oleh BK dan BU. Jadi, fonem PAN */ə/ diganti dengan fonem lain yang memiliki tempat artikulasi yang sama. Penggantian fonem PAN */ə/ dengan fonem /o/ dapat disimpulkan bahwa fonem /o/ berada pada satu tempat artikulasi yang sama, yaitu posisi batang lidah sama-sama berada pada posisi sedang. Perhatikan tabel di bawah ini.
Posisi Lidah Depan Tak bundar Tengah Tak bundar Belakang bundar Tinggi i u Sedang e *ə o Rendah a 5.1.3 Segmen Vokal
Pada tabel di atas tidak menutup kemungkinan bahwa fonem PAN */ə/ juga dapat digantikan dengan fonem /e/ melihat berada pada satu tempat artikulasi. Perhatikan contoh di bawah ini.
PAN BK BU
*/ləŋat/ /naleŋi/ /moleŋi/ ‘lembab’
Berdasarkan tabulasi data fonem PAN */ə/ yang menurunkan fonem BK /e/ dan BU /e/ ditemukan satu dari 200 pasangan kognat.
Perubahan fonem PAN */ ə / juga ditemukan secara sporadis menurunkan fonem BK /a/ dan BU /o/ pada contoh data di bawah ini.
Posisi PAN BK BU Awal - - -
Tengah */təlur/ /ntalu/ /ntolu/ ‘telur’ Akhir - - -
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan, bahwa BK dan BU secara sporadis fonem PAN */ə/ menurunkan fonem BK /a/ dan BU /o/. Jadi, berdasarkan uraian di atas mengenai pewarisan fonem PAN */ə/ dapat disimpulkan bahwa fonem PAN */ə/ tidak memiliki daya awet yang tinggi, dengan kata lain, fonem PAN */ə/ mempunyai kecendrungan berubah atau digantikan dengan fonem yang lain.
5.1.4 PAN */a/ > BK /a/, BU /a/
Fonem PAN */a/ terwaris secara linear BK /a/ dan BU /a/ seperti tampak pada data-data yang dicontohkan di bawah ini.
Posisi PAN BK BU
Awal */abu/ /avu/ /awu/ ‘abu’
*/apuy/ /apu/ /apu/ ‘api’
*/ane/ /ane/ /ane/ ‘rayap’
*/ade/ /ade/ /aje/ ‘dagu’
*/atəp/ /ata/ /ata/ ‘atap’
Tengah */ŋasu/ /raŋasu/ /raŋahu/ ‘asap’
*/babuy/ /bavu/ /bawu/ ‘babi’
*/batu/ /vatu/ /watu/ ‘batu’
*/sakay-an/ /sakaya/ /sakaya/ ‘sampan’
Akhir */apa/ /nuapa/ /apa/ ‘apa’
*/tama/ /toma/ /tuama/ ‘ayah’
*/cerita/ /nojarita/ /mojarita/ ‘berbicara’
*/buŋa/ /vuŋa/ /wuŋa/ ‘bunga’
Seperti terlihat pada data-data di atas, fonem PAN */a/ terwaris linear secara teratur pada BK /a/ dan BU /a/ pada posisi awal, tengah, dan akhir. Bedasarkan tabulasi data fonem PAN */a/ yang terwaris secara linear BK /a/ dan BU /a/ pada posisi awal ditemukan tujuh dari 200 pasangan cognat, fonem PAN */a/ yang terwaris linear BK /a/ dan BU /a/ pada posisi tengah ditemukan dua puluh delapan dari 200 pasangan cognat, dan fonem PAN */a/ yang terwaris secara linear BK /a/ dan BU /a/ pada posisi akhir ditemukan empat belas dari 200 pasangan cognat. Jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fonem PAN */a/ memiliki daya awat yang tinggi, karena fonem PAN */a/ tidak ditemukan terwaris mengalami perubahan pada BK dan BU. Jadi, fonem PAN */a/ dengan teratur tetap mempertahankan ciri-ciri fonetis fonem protonya.
5.2 Pewarisan Fonem Konsonan PAN pada BK dan BU