• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pilihan Ganda 1 Jawaban: a

Dalam dokumen KUNCI JAWABAN BIOLOGI SMA/MA KELAS 12 (Halaman 45-80)

Pada spermatogenesis, spermatogonium tumbuh menjadi spermatosit primer melalui proses pembelahan mitosis. Selanjutnya, spermatosit primer membelah secara meiosis menjadi spermatosit sekunder. Spermatosit sekunder akan membelah secara meiosis menjadi spermatid. Spermatid akan mengalami diferensiasi menjadi sperma. Pada oo- genesis, oogonium tumbuh menjadi oosit primer melalui proses pembelahan mitosis. Selanjutnya, oosit primer membelah secara meiosis menjadi oosit sekunder. Salah satu oosit primer mengalami meio- sis I membentuk badan kutub primer.

2. Jawaban: c

1) Sel yang masih mengandung pasangan kromosom homolog yaitu oogonium dan oosit primer. Oogonium dan oosit primer belum mengalami pembelahan reduksi sehingga kromosom homolog masih berpasangan. 2) Oosit sekunder merupakan hasil meiosis I.

Sel ini berisi satu pasangan kromosom. 3) Ootid merupakan hasil meiosis II. Ootid

mengandung kromatid.

4) Ovum merupakan perkembangan dari ootid.

Pembeda Jumlah sel anak yang fungsional

Nama sel yang dibentuk Tempat terjadinya Spermatogenesis 4 Sperma Testis Oogenesis 1 Sel telur Ovarium No. 1. 2. 3. 3. Jawaban: c 4. Jawaban: d

Spermatogonium dan sel spermatosit primer belum mengalami meiosis sehingga memiliki kromosom 2n, spermatid dan spermatozoid sudah mengalami meiosis sehingga memiliki kromosom n. Jumlah kromosom manusia adalah 46.

5. Jawaban: e

Satu sel mikrosporosit atau sel induk mikrospora yang mengalami mikrosporogonesis akan menghasilkan 4 sel serbuk sari. Jadi, 20 sel induk mikrospora akan menghasilkan 20 × 4 = 80 serbuk sari.

6. Jawaban: b

Reduksi kromosom terjadi pada saat spermatosit primer yang bersifat diploid (ditunjuk oleh nomor 2) mengalami pembelahan meiosis I membentuk dua spermatosit sekunder yang bersifat haploid (ditunjuk oleh nomor 3).

7. Jawaban: b

badan kutub tumbuh primer (n)

oogonium   → oosit primer ootid ovum (n)

(2n) (2n) oosit

sekunder badan kutub (n) sekunder (n) 8. Jawaban: a  →  →  →  → meiosisI meiosis II

Dari bagan tampak bahwa kromosom yang mempunyai 4 lengan dengan sifat n adalah spermatosit sekunder.

9. Jawaban: d

Pembelahan meiosis terjadi pada proses gameto- genesis yaitu proses pembentukan sel gamet. Sementara itu, pada proses pembentukan dan perkecambahan spora serta pembentukan daun terjadi pembelahan mitosis. Adapun zigot merupa- kan hasil pertemuan sel kelamin jantan dan betina. Zigot mengalami pembelahan secara mitosis. 10. Jawaban: d

Spermatosit primer bersifat diploid karena belum mengalami meiosis. Badan polar, spermatid, dan spermatozoa merupakan hasil pembelahan meiosis yang bersifat haploid.

B. Uraian

1. Spermatogenesis pada laki-laki terjadi seumur hidup. Sementara itu, oogonesis pada wanita terjadi saat wanita tersebut mengalami menopause, biasanya terjadi pada umur 45–55 tahun.

2.

3. Proses pembentukan gamet betina pada alat kelamin betina tumbuhan disebut juga megasporo- genesis. Megasporogenesis terjadi di dalam bakal buah atau ovarium dan menghasilkan megaspora. Sel induk megaspora mengalami pembelahan meiosis I dan meiosis II membentuk empat sel megaspora haploid. Pada Angiospermae, hanya satu sel megaspora yang fungsional dan tiga lainnya mengalami degenerasi. Selanjutnya, sel mega- spora yang fungsional tersebut mengalami tiga kali kariokinesis menghasilkan delapan inti haploid. Selanjutnya, dari delapan inti tersebut, tiga inti di mikrofil membentuk dua sel sinergid dan satu sel telur, dua inti di tengah membentuk sel kutub, serta tiga inti di kalaza membentuk tiga sel antipoda. 4. Tidak. Bagian serbuk sari yang membuahi ovum

adalah inti sperma. Serbuk sari tumbuhan ketika memasuki buluh serbuk sari mengalami per- kembangan lebih lanjut. Inti serbuk sari membelah secara mitosis membentuk tiga inti haploid yaitu 1 inti vegetatif dan 2 inti generatif. Inti generatif terdiri atas 2 inti sperma. Kedua inti sperma tersebut memiliki fungsi yang berbeda. Satu inti sperma membuahi ovum dan membentuk embrio.

Sperma- togonium (2n) Spermatosit primer (2n) Spermatosit sekunder (n) Spermatid(n) Pembelahan meiosis I Pembelahan meiosis II Diferensiasi Sperma (n) Sperma- togonium (2n) Spermatosit primer (2n) Spermatosit sekunder (n) Spermatid(n) Pembelahan meiosis I Pembelahan meiosis II Diferensiasi Sperma (n)

46 Pembelahan Sel

Adapun inti sperma yang lain membuahi kandung lembaga membentuk endosperma yang berperan sebagai makanan cadangan.

5. Serbuk sari merupakan sel kelamin jantan tumbuhan. Pembentukan sel kelamin jantan tumbuhan disebut mikrosporogenesis. Mikro- sporogenesis terjadi dalam kepala sari. Dalam

kepala sari terdapat mikrosporosit (sel induk mikrospora). Mikrosporosit mengalami pem- belahan meiosis I dilanjutkan meiosis II sehingga menghasilkan empat mikrospora. Mikrospora akan berkembang membentuk serbuk sari.

A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: d

Ciri-ciri tahap pembelahan profase sebagai berikut. 1) Nukleus (membran inti dan anak inti) meng-

hilang.

2) Benang-benang kromatin membentuk kromosom.

3) Kromosom menduplikasi diri menjadi sepasang kromatid.

4) Sentriol membelah dan bergerak ke arah kutub. Di sekitar sentriol terbentuk benang-benang spindel.

Tahap pembelahan berupa benang spindel memendek dan tiap-tiap kromatid yang ber- pasangan berpisah merupakan ciri tahap anafase. Setiap kromatid menuju bidang ekuator merupakan ciri-ciri tahap metafase.

2. Jawaban: d

Meiosis menghasilkan empat sel anakan yang jumlah kromosomnya separuh dari jumlah kromosom sel induk. Jadi, sel anakan bersifat haploid. Sementara itu, mitosis menghasilkan dua sel anakan yang identik dengan sel induk (diploid). 3. Jawaban: c

Peristiwa yang terjadi pada tahap diploten adalah kromosom homolog saling menjauhi sehingga terbentuk perlekatan berbentuk X yang disebut kiasma. Kromosom homolog saling berdekatan dan berpasangan terjadi pada tahap zigoten. Membran nukleus menghilang terjadi pada tahap diakinesis. Kromatin berubah menjadi kromosom terjadi pada tahap leptoten. Terbentuknya benang-benang spindel terjadi pada tahap diakinesis.

4. Jawaban: c

Gambar tersebut menunjukkan pembelahan sel secara mitosis pada tahap anafase dengan ciri- ciri sebagai berikut.

1) Benang-benang spindel memendek. 2) Kromatid menuju kutub berlawanan. 3) Mulai terjadi sitokinesis.

Pada metafase, kromosom berada di bidang ekuator. Pada tahap telofase mulai terbentuk membran inti.

5. Jawaban: d

Kiasma dapat diamati pada saat kromosom ho- molog saling menjauhi. Peristiwa ini terjadi pada tahap diploten. Pada tahap zigoten, kromosom homolog saling berdekatan dan berpasangan. Pada tahap leptoten, kromosom berubah menjadi kromomer. Pada tahap pakiten, tiap kromosom melakukan replikasi sehingga terbentuk tetrad/ bivalen.

6. Jawaban: c

Ciri-ciri sel pada tahap metafase I yaitu inti dan nukleolus menghilang (2), terbentuk benang- benang spindel (4), dan kromosom homolog bergerak ke bidang ekuator. Ciri-ciri telofase I yaitu membran inti dan anak inti kembali terbentuk, sel anakan berpisah (5), dan terbentuk 2 sel anakan haploid (3). Terlihat benang-benang halus pada nukleus (1) merupakan ciri sel pada tahap profase. Kromosom homolog berpisah dan bergerak ke kutub berlawanan tanpa pemisahan sentromer (6) merupakan ciri sel pada tahap anafase I.

7. Jawaban: c

Pada semua fase pembelahan sel, kromosom selalu terlihat, sedangkan pada interfase (fase istirahat) kromosom tidak terlihat. Kromosom terbentuk dari penebalan dan pemendekan kromatin yang terjadi pada awal pembelahan sel (profase). 8. Jawaban: b

Pada gambar terlihat bahwa sedang terjadi proses pembelahan sel yaitu membran inti menghilang, diikuti dengan pembentukan kromosom dari benang kromatin. Terlihat pula dua sentriol yang bergerak ke arah kutub yang berlawanan. Selanjut- nya, setiap kromosom melakukan replikasi menjadi dua kromatid dengan sentromer yang masih menyatu. Pada tahapan terakhir tampak kromosom homolog saling menjauhi sehingga terbentuk perlekatan berbentuk X (terjadi peristiwa pindah silang). Tahapan pembelahan tersebut merupakan ciri-ciri tahap profase I pada pembelahan meiosis. Di dalam gambar tersebut tidak terlihat adanya peristiwa mutasi yang mengakibatkan pertukaran genetik atau mengganggu tahapan profase.

9. Jawaban: e

1) Pada akhir profase nukleus lenyap dan terbentuk dua pasang sentriol yang bergerak ke arah kutub berlawanan dan terdapat spindel.

2) Pada metafase II spindel menghubungkan sentromer dengan kutub pembelahan, kromatid di bidang ekuator.

10. Jawaban: c

Sitokinesis adalah peristiwa terbaginya sitoplasma menjadi dua bagian. Peristiwa ini dimulai pada akhir anafase dan selesai pada akhir telofase. Pada tahap awal profase, benang-benang kromatin dalam inti sel membentuk kromosom. Pada tahap awal metafase, benang-benang spindel mengikat sentromer dari setiap kromosom. Pada tahap awal telofase, bentuk kromatid di kutub menjadi kompak. Pada akhir metafase, kromosom berada di daerah ekuator. Pada akhir telofase terjadi pembagian sitoplasma menjadi dua bagian. Peristiwa itu disebut sitokinesis.

11. Jawaban: e

Kromatid telah sampai di kutub berlawanan terjadi pada tahap telofase. Peristiwa lain yang terjadi pada tahap telofase yaitu kromatid menipis dan memanjang membentuk kromatin, kumpulan kromatin membentuk anak inti, terbentuk membran nukleus di luar anak inti, dan sitokinesis selesai. 12. Jawaban: e

Pada fase G1, sel mengalami pertumbuhan di mana terjadi sintesis organel-organel. Pada fase S terjadi sintesis DNA replikasi. Pada G2 sintesis DNA replikasi selesai.

13. Jawaban: a

Profase I pada meiosis I meliputi 5 tahapan berikut. 1) Leptoten: kromatin memendek dan menebal

(terbentuk kromosom).

2) Zigoten: sentrosom membelah menjadi dua dan bergerak ke kutub yang berlawanan. Kromosom homolog berpasangan disebut bivalen/tetrad.

3) Pakiten: tiap kromosom membelah menjadi dua kromatid (duplikasi kromosom) dan sentromer masih menyatu dan belum membelah.

4) Diploten: dua kromosom homolog yang berpasangan memisahkan diri.

5) Diakinesis: dua sentriol sampai pada kutub yang berlawanan, terbentuk spindel, membran inti, dan nukleus menghilang.

14. Jawaban: d

Pada waktu meiosis I terjadi reduksi jumlah kromosom dari 2n menjadi n (22 buah menjadi 11). Pada profase II terjadi duplikasi kromosom sehingga pada saat metafase II jumlah kromosom dua kali semula yaitu 22 buah.

15. Jawaban: b

Pada saat metafase kromosom berjajar di bidang ekuator (bidang pembelahan) sehingga mudah untuk diamati. Terbentuknya kromatid terjadi pada fase profase. Kromatid berubah menjadi kromatin terjadi pada fase telofase. Kromatin berubah menjadi kromosom terjadi pada fase profase. Kromosom bergerak ke kutub yang berlawanan terjadi pada fase anafase.

16. Jawaban: b

Pembelahan mitosis berfungsi untuk pertumbuhan, perbaikan sel rusak, dan pergantian sel yang mati. Pembelahan mitosis meliputi kariokinesis dan sitokinesis. Pembelahan amitosis terjadi pada sel prokariotik. Pembelahan meiosis berfungsi untuk pembentukan gamet.

17. Jawaban: d

Tunas tersusun dari sel-sel meristem yang aktif membelah sehingga sangat tepat untuk dijadikan bahan pengamatan pembelahan sel secara mitosis. Biji, daun, bunga, dan batang tersusun dari jaringan dewasa yang sudah tidak aktif membelah.

18. Jawaban: c

Oogenesis adalah proses pembentukan sel kelamin betina. Proses ini terjadi di dalam ovarium. Oviduk merupakan tempat berlangsungnya pembuahan. Uterus (rahim) merupakan tempat perkembangan janin. Serviks merupakan leher rahim yaitu bagian bawah rahim yang menyempit. 19. Jawaban: a

Sel induk telur (oogonium) mengalami pertumbuhan menjadi oosit primer. Oosit primer bermeiosis mem- bentuk oosit sekunder dan badan kutub primer. Badan kutub primer mengalami pembelahan membentuk dua badan kutub sekunder, tetapi ada juga yang mengalami degenerasi sebelum membelah. Oosit sekunder mengalami meiosis lagi membentuk badan kutub sekunder dan ootid. Badan kutub sekunder mengalami degenerasi, sedangkan ootid berkembang menjadi ovum.

20. Jawaban: a

Pada saat megasporogenesis, megasporosit mengalami meiosis I membentuk sepasang sel yang bersifat haploid. Selanjutnya, sel tersebut membentuk empat sel megaspora haploid.

48 Pembelahan Sel 21. Jawaban: d

22. Jawaban: d

23. Jawaban: e

Ciri fase profase yaitu kromosomnya menebal, membran intinya tidak tampak, dan memiliki dua sentriol yang tampak menuju ke kutub yang berbeda. Kromosom berjajar di bidang ekuator pada fase metafase. Selanjutnya kromosom homolog menuju kutub berlawanan pada fase anafase. Pada fase telofase, kromosom menipis menjadi benang kromatin dan inti sel muncul kembali. Fase interfase disebut fase istirahat. Pada saat sel diamati tampak adanya inti sel dan membran inti sel.

24. Jawaban: c

Gambar tersebut menunjukkan pembelahan sel secara mitosis pada tahap metafase. Pada tahap ini terbentuk benang-benang spindel dan kromosom berada di bidang ekuator. Selanjutnya, kromatid bergerak menuju kutub-kutub yang berlawanan. Perilaku kromosom ini terjadi pada tahap anafase. Adapun kromosom berduplikasi menjadi dua kromatid terjadi pada tahap profase. Sinapsis antarkromosom homolog terjadi pada tahap profase I pada pembelahan meiosis. Kromosom tidak tampak, tetapi butiran kromosom tampak jelas merupakan ciri-ciri pembelahan meiosis pada tahap profase I.

25. Jawaban: c

Serbuk sari yang sudah masak akan berkecambah dan siap membuahi sel telur. Serbuk sari tersebut mengandung satu inti vegetatif dan dua inti generatif. Dengan demikian, serbuk sari yang telah masak mengandung tiga inti haploid.

26. Jawaban: b

Contoh pembelahan meiosis pada pembentukan sel spermatozoa, ovum, dan serbuk sari. Pem- bentukan zigot terjadi karena adanya fertilisasi atau pembuahan inti sel sperma dengan inti sel telur. Embrio terbentuk karena sel penyusun zigot mengalami pembelahan mitosis.

27. Jawaban: a

Kandung lembaga yang masak terdiri dari 1 sel telur didampingi 2 sel sinergid di daerah mikrofil, 3 antipoda di kalaza, dan 2 inti kutub yang menyatu di tengah membentuk sel kutub.

28. Jawaban: c

Jumlah kromosom kelamin adalah setengah jumlah kromosom sel tubuh. Setengah dari 44 adalah 22. 29. Jawaban: b

Mikrosporogenesis terjadi di dalam kepala sari. Mikrosporogenesis diawali pembelahan meiosis. Mikrosporosit menghasilkan mikrospora. Mikrospora berkembang menjadi serbuk sari. Megasporosit menghasilkan megaspora yang membelah menjadi sel telur.

30. Jawaban: c

Megasporosit mengalami pembelahan meiosis I dan meiosis II membentuk empat sel megaspora, tiga di antaranya kemudian mengalami degenerasi. Inti sel megaspora sisanya mengalami tiga kali kariokinesis sehingga terbentuk delapan inti haploid dalam megaspora. Selanjutnya, dari delapan inti tersebut, tiga inti di mikrofil membentuk dua sel sinergid dan satu sel telur, dua inti di tengah membentuk sel kutub, dan tiga inti di kalaza membentuk tiga sel antipoda.

B. Uraian

1. Pembelahan reduksi yaitu pembelahan sel induk diploid (2n) menghasilkan empat sel anakan yang haploid (n). Setiap sel anakan mengandung separuh kromosom sel induk, yaitu haploid. Pembelahan ini terjadi pada proses pembentukan sel gamet (sel kelamin) yang terjadi pada organ reproduktif. Pada hewan dan manusia, sperma yang haploid dihasilkan di dalam testis dan dan sel telur haploid dihasilkan di dalam ovarium. Pada tumbuhan berbunga, sel gamet dihasilkan di dalam putik dan benang sari.

Meiosis

Kromosom sel anakan bersifat haploid (n) Untuk menghasilkan sel kelamin

Menghasilkan 4 sel anakan

Sel anakan secara genetik tidak identik Terjadi pada sel gamet

Mitosis

Kromosom sel anak bersifat diploid (2n) Berfungsi untuk per- tumbuhan

Menghasilkan 2 sel anakan

Sel anakan identik dengan sel induk Terjadi pada sel-sel somatis No. 1. 2. 3. 4. 5. Sperma (n) Pembelahan meiosis I Pembelahan meiosis II Diferensiasi Sperma- togonium (2n) Spermatosit primer (2n) Spermatosit sekunder (n) Spermatid(n)

6. Pada dasarnya, pembelahan sel dibedakan menjadi 2 macam, yaitu pembelahan sel secara langsung dan secara tak langsung. Pembelahan sel secara langsung jika proses pembelahan tidak didahului dengan pembentukan gelendong pembelahan dan penampakan kromosom. Adapun pembelahan sel secara tak langsung jika proses pembelahan didahului dengan pembentukan gelendong pem- belahan dan penampakan kromosom. Pembelahan sel secara langsung disebut amitosis, sedangkan pembelahan secara tidak langsung meliputi pembelahan mitosis dan pembelahan meiosis. 7. Kita dapat menemukan pembelahan mitosis pada

jaringan meristem yang terletak di ujung akar, ujung batang, maupun tunas daun. Pembelahan ini mendorong pertumbuhan primer dan sekunder tanaman. Pembelahan meiosis dapat kita jumpai pada sel kelamin jantan dalam kepala sari dan sel kelamin betina pada bakal buah. Melalui meiosis, kepala sari menghasilkan serbuk sari dan bakal buah menghasilkan megaspora.

8. Tahapan pembelahan sel yang ditunjukkan pada gambar adalah tahap anafase. Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada tahap anafase sebagai berikut. a. Benang-benang spindel memendek.

b. Kromatid menuju kutub berlawanan. c. Mulai terjadi sitokinesis.

9. Tiga dari empat megaspora hasil meiosis II mengalami degenerasi akibat sitoplasma yang terbatas. Oleh karena itu, satu megaspora ini menjadi bakal kandung lembaga besar yang intinya mengalami kariokinesis 3 kali tanpa disertai sitokinesis.

10. Sentriol terbentuk pada tahap profase. Sentriol berguna dalam pembelahan sel dengan mengatur benang-benang spindel melakukan panarikan kromatid.

2. Materi genetik manusia berupa DNA yang terdiri atas gen-gen. DNA ini melekat pada protein histon dan membentuk benang-benang kromatin yang dapat menyerap warna. Kromatin dijumpai pada fase profase awal yang selanjutnya mengalami kondensasi menjadi kromosom. Kromosom ini memiliki set duplikasi sehingga terdiri atas dua sisi yang melekat pada bagian sentromer. Tiap sisi kromosom disebut kromatid karena berisi materi genetik yang identik disebut kromatid bersaudara. Kromatid dan kromosom tampak dari profase akhir hingga telofase sel dan paling jelas ketika metafase sel.

3. Pada sel hewan, sitokinesis terjadi karena adanya tarikan mikrofilamen aktif dan meiosis. Tarikan terhadap membran sel ke dalam ini membentuk alur pembelahan sehingga sel terbelah dua. Pada sel tumbuhan, sitokinesis terjadi akibat vesikel-vesikel yang membawa materi dinding sel berkumpul di tengah sel membentuk bidang ekuator. Penyatuan vesikel ini menjadi dinding sel baru.

4. Interfase terdiri atas tiga subfase, yaitu gap-1, sintesis, dan gap-2. Saat gap-1, sel melakukan sintesis DNA, organel sel diperbanyak, dan nutrisi pembentuk DNA disiapkan. Pada fase sintesis, terjadi replikasi DNA untuk keperluan pembelahan. Setelah itu, sel bersiap memasuki pembelahan sel pada gap-2.

5. Pembelahan mitosis meliputi dua proses pembelahan yang berurutan, yaitu kariokinesis dan sitokinesis. Kariokinesis merupakan pembelahan suatu inti menjadi dua, sedangkan sitokinesis merupakan pembelahan suatu sel menjadi dua sel anakan yang masing-masing mengandung inti sel.

50 Pola Pewarisan Sifat pada Hukum Mendel

• Melakukan pengamatan mengenai ciri fisik yang ada pada orang tua, diri sendiri, dan teman serta mencari informasi mengenai pola pewarisan sifat menurut hukum Mendel. • Melakukan demonstrasi mengenai proses pem-

bentukan gamet menggunakan kancing genetika. • Melakukan pengamatan dan percobaan mengenai

simulasi persilangan monohibrid dengan sifat intermediat menggunakan baling-baling genetika. • Melakukan pengamatan dan percobaan mengenai

simulasi persilangan dihibrid menggunakan kancing genetika.

• Membuat tulisan mengenai diagram persilangan monohibrid dan dihibrid menggunakan sistem garpu serta sistem papan catur.

• Mencari informasi dari berbagai sumber mengenai penyimpangan-penyimpangan semu terhadap hukum Mendel.

• Melakukan demonstrasi mengenai persilangan interaksi gen pada kriptomeri menggunakan baling- baling genetika.

• Membuat makalah mengenai pola pewarisan sifat pada hukum Mendel berdasarkan peristiwa-peristiwa di lingkungan sekitar.

Hukum Mendel Penyimpangan Semu terhadap Hukum Mendel

Pola Pewarisan Sifat pada Hukum Mendel

• Rajin beribadah sebagai wujud rasa syukur terhadap Tuhan karena telah diciptakan mengenai pola pewarisan sifat pada makhluk hidup.

• Berperilaku teliti, cermat, memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, terbuka, kritis, dan bertanggung jawab. • Menghargai kerja kelompok.

• Mampu menjelaskan mengenai pola pewarisan sifat dari orang tua kepada anaknya, serta menjelaskan pola pewarisan sifat menurut hukum Mendel.

• Mampu menjelaskan mengenai proses pembentukan gamet menggunakan kancing genetika.

• Mampu menyajikan laporan dan menjelaskan mengenai persilangan monohibrid menggunakan bailing-baling genetika. • Mampu menyajikan laporan dan menjelaskan mengenai persilangan dihibrid menggunakan kancing genetika.

• Mampu menyajikan tulisan mengenai diagram persilangan monohibrid dan dihibrid menggunakan sistem garpu serta sistem papan catur.

• Mampu menjelaskan mengenai penyimpangan-penyimpangan semu terhadap hukum Mendel.

• Mampu menyajikan laporan dan menjelaskan mengenai persilangan interaksi gen pada kriptomeri menggunakan baling-baling genetika.

• Mampu menyajikan makalah mengenai pola pewarisan sifat pada hukum Mendel berdasarkan peristiwa-perstiwa di lingkungan sekitar.

Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu: 1. menjelaskan hukum I Mendel dan hukum II Mendel;

2. mengaitkan pola-pola hukum Mendel dengan peristiwa yang ditemukan sehari-hari; 3. menjelaskan pola penyimpangan semu terhadap hukum Mendel.

Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik:

1. rajin beribadah sebagai wujud rasa syukur terhadap Tuhan karena telah diciptakan mengenai pola pewarisan sifat pada makhluk hidup;

2. berperilaku teliti cermat, memiliki rasa ingin tahun, objektif, jujur, terbuka, dan bertanggung jawab; 3. menghargai kerja kelompok.

A. Pilihan Ganda

1. Jawaban: b

Hukum I Mendel menjelaskan bahwa pemisahan alel secara bebas terjadi saat pembentukan gamet. Setiap gamet hanya mengandung salah satu alel yang dimiliki sel induk. Pada saat pembuahan sel telur oleh sperma, saat persilangan, dan pem- bentukan zigot terjadi pengelompokan gen secara bebas. Pada pembentukan sel tubuh tidak terjadi pemisahan gen dan pengelompokan gen secara bebas. 2. Jawaban: c P1 = & bbRr >< % Bbrr (keriput-tinggi) (bulat-pendek) G1 = bR Br br br F1 =

Jadi, persentase dihasilkan keturunan yang bersifat biji keriput batang pendek sebanyak 25%.

3. Jawaban: e P1: & BBKK >< % bbkk (bulat-kuning) (keriput-hijau) G : BK bk F1 : BbKk (bulat-kuning) F2 : BbKk >< BbKk G : BK, Bk, bK, bk BK, Bk, bK, bk F2 : Keterangan: B_K_ = bulat-kuning B_kk = bulat-hijau bbK_ = keriput-kuning bbkk = keriput-hijau

Dari persilangan tersebut dihasilkan keturunan F2 sebanyak 3.200 dengan perbandingan fenotipe 9 : 3 : 3 : 1. Oleh karena itu, keturunann F2 = bulat-kuning : bulat-hijau : keriput-kuning : keriput-hijau

9 : 3 : 3 : 1

1.800 : 600 : 600 : 200

Jadi, jumlah biji bulat-warna kuning dan biji keriput- warna hijau adalah 1.800 dan 200.

4. Jawaban: c P = & BBMM >< % bbMm (bulat-manis) (lonjong-manis) G1= BM bM bm F = BbMM (bulat-manis) BbMm (bulat-manis)

Jadi, hasil keturunan dari persilangan tersebut yaitu 100% bulat manis. 5. Jawaban: e P = & BbTt >< % Bbtt (bulat-tinggi) (bulat-pendek) G = BT Bt Bt bt bT bt F1= B_Tt = bulat-tinggi = 3 B_tt = bulat-pendek = 3 bbTt = kisut-tinggi = 1 bbtt = kisut-pendek = 1

Jadi, hasil keturunannya sebagai berikut. 1) Bulat-tinggi = × 160 = 60 tanaman 2) Bulat-pendek = × 160 = 60 tanaman 3) Kisut-tinggi = × 160 = 20 tanaman 4) Kisut-pendek = × 160 = 20 tanaman 6. Jawaban: a P2 : % BbHh >< & BbHh (bulat-hitam) (bulat-hitam) G : BH BH Bh Bh bH bH bh bh F2 : Gamet br bR br bbRr (keriput-tinggi) bbrr (keriput-pendek) Br BbRr (bulat-tinggi) Bbrr (bulat-pendek) Gamet BK Bk bK bk BK BBKK BBKk BbKK BbKk Bk BBKk BBkk BbKk Bbkk bK BbKK BbKk bbKK bbKk bk BbKk Bbkk bbKk bbkk Gamet BT Bt bT bt

Dalam dokumen KUNCI JAWABAN BIOLOGI SMA/MA KELAS 12 (Halaman 45-80)

Dokumen terkait