• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pilihlah jawaban yang tepat!

Dalam dokumen KUNCI JAWABAN BIOLOGI SMA/MA KELAS 12 (Halaman 83-90)

1. Jawaban: e

Hemofilia disebabkan oleh gen terpaut X dan bersifat resesif.

P1 = ayah XhY >< ibu XHXH

Gamet = Xh XH

Y

F1 = wanita XHXh atau pria XHY

P2 = XHXh >< XHY

(normal carrier) (pria normal)

Gamet = XH XH

Xh Y

F2 = XhY, XHXH, XHXh, XHY

Kemungkinan fenotipe anak-anaknya = 75% normal (bergenotipe XHXh, XHXH, dan XHY) dan

25% hemofilia (bergenotipe XhY).

2. Jawaban: a

Buta warna merupakan kelainan menurun yang ditentukan oleh gen resesif dan terpaut kromosom X. Anak laki-laki mewarisi gen X dari ibunya. Kelahiran anak laki-laki buta warna menunjukkan bahwa ibunya adalah carrier buta warna. Perhatikan diagram berikut.

P : & XXcb >< % XY

normal normal

G : X X

Xcb Y

F1 : XX = & normal (25%) XXcb = & normal carrier (25%)

XY = % normal (25%) XcbY = % buta warna (25%)

3. Jawaban: b

Berdasarkan peta silsilah tersebut, orang tua X bergolongan darah O (IOIO) dan A (IAIA).

Kemungkinan fenotipe dan genotipe X sebagai berikut.

P = (IOIO) >< (IAIO)

G = IO IA, IO

F = IAIO (bergolongan darah A) dan (bergolongan

darah O) 4. Jawaban: a

P : & AaTt >< % aaTt

G : AT aT

At at

aT at

F1 :

Perbandingan genotipe F1 = AaTT : AaTt : Aatt : aaTT : aaTt : aatt = 1 : 2 : 1 : 1 : 2 : 1.

Perbandingan fenotipe F1 = normal-perasa PTC : normal-buta kecap : albino-perasa : albino-buta kecap = 3 : 1 : 3 : 1.

Persentase keturunan normal-perasa PTC = 83 × 100% = 37,5%

Persentase keturunan normal-buta kecap = 81 × 100% = 12,5%

Persentase keturunan albino-perasa PTC = 83 × 100% = 37,5%

Persentase keturunan albino-buta kecap = 1

8 × 100% = 12,5%

5. Jawaban: e

Misalnya gen terpaut kromosom X pada pria tersebut adalah G, berarti gonosom pria tersebut adalah XGY. Jika dianggap bahwa pria tersebut

menikah dengan wanita normal, diagram pernikahannya sebagai berikut.

P = XGY >< XX

G = XG X

Y

F = XGX (anak perempuan)

XY (anak laki-laki)

Jadi, sifat pada gen terpaut kromosom X pada pria seluruhnya diwariskan kepada anak perempuannya. 6. Jawaban: b

Buta warna dan hemofilia merupakan kelainan yang terpaut pada kromosom seks. Sementara itu, anonychia, albino, dan talasemia merupakan keturunan genetik yang tidak terpaut pada jenis kelamin. Gen-gen tersebut terletak pada autosom. 7. Jawaban: e Diagram perkawinan: P : & Bb >< % bb G : B b b AT At aT at

aT AaTT AaTt aaTT aaTt

(normal- (normal- (albino- (albino- perasa PTC) perasa PTC) perasa PTC) perasa PTC)

at AaTt Aatt aaTt aatt

(normal- (normal-buta (albino- (albino- perasa PTC) kecap) perasa PTC) buta kecap)

Wanita carrier XHXh XHY XhY XHY Laki-laki normal Wanita normal Laki-laki hemofilia Laki-laki normal XHXH atau XHxh F : Bb bb

Genotipe keturunan adalah Bb dan bb. Jadi, kemungkinan fenotipe keturunan sebagai berikut. a. Anak laki-laki, sebagian botak (Bb), sebagian

tidak botak (bb).

b. Anak perempuan, semuanya tidak botak (Bb dan bb).

8. Jawaban: e

Golongan darah anak ada yang O, berarti kedua orang tuanya bergenotipe heterozigot.

Bukti: P : IAIO >< IBIO G : IA, IO IB, IO F1 : IAIB, IAIO, IBIO, IOIO Fenotipe AB, A, B, O. 9. Jawaban: b P1: & XHXh >< % XhY G : XH Xh Xh Y

F1 : XHXh= anak perempuan normal carrier

XhXh= anak perempuan hemofilia

XHY = anak laki-laki normal

XhY = anak laki-laki hemofilia

Perbandingan fenotipe F1

= anak perempuan normal carrier : anak perempuan hemofilia : anak laki-laki normal : anak laki-laki hemofilia

= 1 : 1 : 1 : 1

Pernyataan yang benar sebagai berikut. 1) 25% anak perempuan menderita hemofilia 2) 25% anak laki-laki normal

3) 25% anak perempuan normal 4) 25% anak perempuan hemofilia 10. Jawaban: e

Anodontia ditentukan oleh gen a terpaut pada kromosom X.

Diagram perkawinan sebagai berikut. P1: XAXA >< XaY G : XA Xa Y F1 : XAY XAXa P2: XAXa >< XAY G : XA XA Xa Y F2 : XAXA (25%) = perempuan normal

XAXa (25%) = perempuan normal carrier

XaY (25%) = laki-laki anodontia

XAY (25%) = laki-laki normal

Jadi, persentase cucu berjenis kelamin perempuan dan tidak menderita anodontia sebesar 50%.

11. Jawaban: a

Anodontia ditentukan oleh gen resesif yang terpaut kromosom X. Berdasarkan diagram perkawinan tersebut diketahui bahwa anak laki-laki mengalami kelainan anodontia dan bergenotipe XaY. Ayah

normal memiliki genotipe XAY. Hal ini berarti gen

pembawa sifat anodontia diperoleh dari ibu. Dengan demikian, ibu bersifat carrier anodontia dengan genotipe XAXa.

12. Jawaban: d

Polidaktili merupakan kelainan genetika yang ditandai dengan banyak jari tangan atau jari kaki melebihi normal. Genotipe orang berjari normal yaitu pp, sedangkan genotipe orang penderita homofilia yaitu PP atau Pp.

P : % pp >< & Pp (normal) (polidaktili)

G : p P, p

F1 : Pp = polidaktili (50%) pp = normal (50%)

Jadi, genotipe kedua orang tua tersebut adalah pp dan Pp. 13. Jawaban: b P1= & XHXh >< % XhY G = XH Xh Xh Y F1 = XHXh= & carrier XhYh = & hemofilia XHY = % normal XhY = % hemofilia

Jadi, persentase kemungkinan anak laki-laki menderita hemofilia adalah 1

4× 100% = 25%.

14. Jawaban: e

Hemofilia adalah penyakit keturunan yang dikendalikan oleh gen resesif (h) yang terpaut kromosom X. Jika ada seorang laki-laki hemofilia, sudah bisa dipastikan bahwa genotipe dari laki- laki itu XhY. Untuk lebih jelasnya, perhatikan peta

silsilah berikut ini.

15. Jawaban: e

Albino merupakan kelainan yang disebabkan tubuh seseorang tidak mampu memproduksi pigmen melanin sehingga rambut dan badannya putih.

84 Hereditas pada Manusia

Orang normal memiliki genotipe Aa atau AA, sedangkan orang albino bergenotipe aa. Perhatikan peta silsilah pewarisan sifat albino berikut.

Jadi, individu pembawa sifat carrier adalah individu 1, 2, 6, dan 7. 16. Jawaban: b P1= % XY >< & XXcb (normal) (carrier) G1= X X Y Xcb F1 = XX = & normal XXcb = & carrier XY = % normal XcbY = % buta warna P2= % XcbY >< &XX

(buta warna) (normal)

G2= Xcb X

Y

F2 = XXcb = & carrier

XY = % normal

Fenotipe F2 yang muncul sebagai berikut. Anak wanita carrier = 21 × 100% = 50%. Anak laki-laki normal = 12 × 100% = 50%. 17. Jawaban: e

Telinga berambut merupakan sifat yang terpaut kromosom Y. Pengamatan sampai generasi keempat pada beberapa keluarga menunjukkan sifat tersebut hanya terjadi pada pria dan tidak pernah terjadi pada wanita.

18. Jawaban: a P : & XXcb >< % XY G : X X Xcb Y F1 : XX = perempuan normal XY = laki-laki normal XXcb = perempuan carrier

XcbY = laki-laki buta warna

Jadi, dapat diketahui bahwa sifat buta warna yang dibawa oleh ibu akan diturunkan kepada semua anak laki-lakinya. Aa Aa AA aa AA Aa Aa 1 2 3 4 5 6 7 & % 19. Jawaban: b

Jika dalam darah terdapat:

1) antigen A dan anti-B → golongan darah A; 2) antigen B dan anti-A → golongan darah B; 3) antigen A dan antigen B → golongan darah

AB;

4) anti-A dan anti-B → golongan darah O. Seorang anak bergolongan darah AB bergenotipe IAIB dan ibu bergolongan darah A bergenotip IAIO

atau IAIA, maka ayahnya pasti bergolongan dari B

dengan genotip IBIO. 20. Jawaban: d P : % XBY >< & XbXb gigi gigi cokelat normal G : XB Xb Y

F : XBXb= semua anak perempuan bergigi cokelat

XbY = semua anak laki-laki bergigi normal

B. Uraian

1. Empat faktor yang memengaruhi pindah silang sebagai berikut. P : IAIO >< IBIO G : IA IB IO IO F1 : IAIB = golongan darah AB IOIO= golongan darah O IAIO = golongan darah A IBIO = golongan darah B

Jadi, anak-anak mereka kemungkinan bergolongan darah A, B, AB, dan O.

2. Sifat hemofilia ditentukan oleh gen h resesif homozigot terpaut kromosom X. Laki-laki dan perempuan berpeluang sama menderita hemofilia. Pada perkawinan perempuan carrier hemofilia dengan laki-laki hemofilia, diperoleh hasil sebagai berikut.

Xh Y

XH XHXh XH Y

(perempuan carrier) (laki-laki normal)

Xh XhXh Xh Y

(perempuan hemofilia) (laki-laki hemofilia) Namun, perempuan hemofilia jarang ditemui hidup sampai dewasa. Umumnya mereka meninggal pada saat menstruasi pertama.

3. Bayi pertama selamat, tetapi bayi kedua dan seterusnya tidak pernah selamat karena darah janin akan masuk ke darah ibu lewat plasenta yang mengakibatkan darah ibu membentuk antigen Rh+.

Jika ibu mengandung bayi kedua, darah janin akan dianggap sebagai benda asing yang akan dihancur- kan oleh antigen Rh+ sehingga eritrosit bayi banyak

yang rusak. Akibatnya, bayi akan meninggal dunia.

4. Diketahui:

a. Anak laki-laki buta warna = XcbY

b. Anak perempuan buta warna = XXcb

Berdasarkan sifat genetik yang diturunkan kepada anaknya maka dapat diambil kesimpulan bahwa: a. Ayah = buta warna (XcbY)

b. Ibu = carrier buta warna (XXcb) atau buta warna

(XcbXcb)

Diagram perkawinan sebagai berikut. a. P : & XXcb >< % XcbY

G : X, Xcb Xcb, Y

F1: XXcb → & carrier

XY → % normal XcbXcb & buta warna

XcbY% buta warna

b. P : & XcbCcb >< % XcbY

G : Xcb Xcb

Y F1: XcbY % buta warna

XcbXcb →& buta warna

5. Pewarisan gigi cokelat berlangsung secara bersilang karena semua anak perempuan akan menerima sifat menurun dari ayah sehingga giginya cokelat. Sementara itu, anak laki-laki menerima sifat menurun dari ibunya. Gigi cokelat mudah rusak karena kekurangan email. Kelainan genetis ini ditentukan oleh gen B yang terpaut kromosom X.

P : & XbXb >< % XBY

normal gigi cokelat

G : Xb XB

Y

F : XBXb XbY

& gigi cokelat % gigi normal 6. Diketahui:

Genotipe orang nomor 5 = XHXh (wanita carrier)

Genotipe orang nomor 7 = XHXH (wanita normal)

Genotipe orang nomor 8 = XhY (pria hemofilia)

Genotipe orang nomor 9 = XHY (pria normal)

Genotipe orang nomor 10 = XHXh (wanita carrier)

Berdasarkan genotipe-genotipe tersebut dapat disusun diagram perkawinan berikut.

P1: & XhY (1) >< % XHXH (2) G1: Xh XH Y F1 : XHXh (5) XHY (3 dan 4) P2: % XHXh (5) >< & XHY (6) G2: XH XH Xh Y F2 : XHXH= wanita normal (7) XHXh= wanita carrier (10) XHY = pria normal (9) XhY = pria hemofilia (8)

7. Pria buta warna menikah dengan wanita karier buta warna. Mereka mempunyai tiga orang anak, seorang anak laki-laki buta warna, seorang anak perempuan normal, dan seorang anak perempuan karier buta warna. Selanjutnya, anak laki-laki yang buta warna menikah dengan wanita normal. Keturunannya ada empat, seorang anak laki-laki normal dan tiga orang anak perempuan karier buta warna.

8. Talasemia adalah penyakit kelainan bentuk sel darah merah. Penyakit ini ditentukan oleh gen dominan. Gen dominan heterozigot (Thth) menghasilkan individu talasemia minor, sedangkan gen dominan homozigot (ThTh) menghasilkan individu talasemia mayor. Talasemia mayor bersifat letal, sedangkan talasemia minor pengaruhnya baru terlihat setelah dewasa. Jadi kedua pasangan penderita talasemia bergenotip Thth. Diagram persilangannya sebagai berikut.

P1: Talasemia >< Talasemia

(Thth) (Thth)

F1 : F3 :

Empat orang anak mereka kemungkinan menderita talasemia minor dan normal. Peluang anak yang menderita talasemia minor:

2 3 × 4 = 8 3 = 2,67 Gamet Th th Th ThTh Thth

(talasemia mayor, letal) (talasemia minor)

th Thth thth

86 Hereditas pada Manusia

9. Sifat fisik yang diturunkan pada manusia ditentukan oleh gen dominan atau resesif. Sifat rambut keriting dominan terhadap rambut lurus, mata sipit dominan terhadap mata lebar, warna mata cokelat dominan terhadap mata biru, hidung lurus dominan terhadap hidung bengkok, dan lidah menggulung dominan terhadap lidah tidak dapat menggulung. Jadi sifat fenotipe dan genotipe anak dan orang tuanya sebagai berikut.

Rambut Mata Warna mata Bentuk hidung Lidah Sifat

Fenotipe Genotipe Fenotipe Genotipe

Orang Tua Anak

keriting sipit cokelat lurus meng- gulung Kk SS/Ss Cc LL/Ll G g lurus sipit biru lurus tidak meng- gulung kk SS/Ss cc LL/Ll gg & %

10. Diagram persilangan orang tua golongan darah B homozigot dan AB sebagai berikut.

P1 : &B >< % AB Genotip : IBIB IAIB F1 : IA IB IB IAIB (AB) IBIB (B) IB IAIB (AB) IBIB (B)

Perkawinan orang tua bergolongan darah B homozigot dan AB tidak mungkin menghasilkan anak bergolongan darah A. Jadi anak angkat tersebut adalah Nita.

• Rajin beribadah sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan karena telah diciptakan suatu mekanisme mutasi yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.

• Menerapkan pola pikir ilmiah saat melakukan pengamatan tentang mutasi yang terjadi dalam kehidupan.

• Mengemukakan pendapat atau argumen secara ilmiah dan kritis, responsif, dan proaktif dalam diskusi maupun pengamatan. • Mampu menjelaskan macam mutasi berdasarkan letak sel yang mengalami mutasi, penyebabnya, dan tempat terjadinya

mutasi.

• Mampu menjelaskan perbedaan mutasi gen dan mutasi kromosom. • Mampu melakukan simulasi terjadinya mutasi gen dan aberasi. • Mampu membuat model mutasi.

• Mampu menjelaskan perbedaan kariotipe normal dengan kariotipe tidak normal pada manusia. • Mampu mengidentifikasi kelainan pada manusia akibat proses nondisjunction.

• Mampu membuat kliping tentang kelainan pada makhluk hidup akibat mutasi. Mutasi

Macam Mutasi

• Mendiskusikan terjadinya mutasi pada beberapa makhluk hidup.

• Mendiskusikan macam mutasi dan prosesnya. • Mendiskusikan perbedaan mutasi gen dan mutasi

kromosom.

• Melakukan simulasi terjadinya mutasi gen. • Membuat model mutasi.

• Melakukan simulasi terjadinya aberasi.

• Mendiskusikan perbedaan kariotipe normal dengan kariotipe tidak normal pada manusia.

• Mengidentifikasi kelainan pada manusia akibat proses nondisjunction.

• Membuat kliping tentang kelainan pada makhluk hidup akibat mutasi.

Dampak Mutasi dalam Kehidupan Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:

1. menjelaskan macam mutasi berdasarkan letak sel yang mengalami mutasi, penyebabnya, dan tempat terjadinya mutasi; 2. menjelaskan dampak mutasi dalam kehidupan, baik dampak yang merugikan maupun dampak yang menguntungkan; 3. melakukan pengamatan atau percobaan tentang mutasi pada makhluk hidup.

Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik:

1. rajin beribadah sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan karena telah diciptakan suatu mekanisme mutasi yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.

2. mengemukakan pendapat atau argumen secara ilmiah dan kritis, responsif, serta proaktif dalam diskusi maupun pengamatan. 3. melakukan kegiatan pengamatan mutasi dengan memperhatikan prinsip keselamatan kerja.

88 Mutasi A. Pilihan Ganda

1. Jawaban: a

Mutasi merupakan peristiwa perubahan materi genetik (DNA) pada organisme. Mutasi selain mendatangkan dampak merugikan juga men- datangkan banyak keuntungan bagi yang bisa memanfaatkan. Kelainan akibat mutasi ada yang dapat diwariskan dan ada yang tidak diwariskan pada keturunannya, bergantung pada jenis kromosom yang termutasi. Mutasi terjadi pada tingkat gen dan kromosom. Mutasi dapat terjadi pada kromosom tubuh maupun kromosom kelamin. 2. Jawaban: b

Jika formaldehid terakumulasi di dalam tubuh, fraksi formaldehid akan berikatan secara stabil dengan makromolekul seperti DNA menjadi sebuah ikatan silang (cross linked). Ikatan protein ini mengakibatkan kekacauan informasi genetik yang dapat memunculkan mutasi genetik. Insektisida mengandung DDT (dichloro-diphenyl- trichloroethane) yang dapat memicu mutasi genetik pada asam nukleat seperti DNA. Kedua bahan yang dapat mengakibatkan mutasi tersebut disebut mutagen.

3. Jawaban: b

Euploidi adalah individu yang jumlah kromosom- nya mengalami kelipatan jumlah dari jumlah set kromosom normal. Aneuploidi adalah individu dengan pengurangan atau penambahan kromosom hanya pada kromosom-kromosom tunggal di dalam suatu set kromosom. Tetrasomi, nullisomi, dan disomi merupakan macam-macam dari aneuploidi. 4. Jawaban: e

Gambar pada soal terlihat bagian kromosom DEF patah dan patahan kromosom menempel pada kromosom non homolognya. Jika potongan fragmen DEF menempel pada kromosom homolognya maka disebut dengan duplikasi. Jika potongan fragmen DEF menempel kembali pada kromosom semula dengan urutan terbalik yaitu FED disebut inversi. Jika ujung-ujung kromosom homolog bergabung menjadi satu sehingga berbentuk lingkaran, disebut dengan katenasi. Jika fragmen DEF putus dan hilang disebut dengan delesi.

5. Jawaban: e

Kanker kulit terjadi karena mutasi pada sel tubuh akibat radiasi sinar UV. Jenis mutasi ini disebut mutasi somatik. Mutasi somatik tidak bersifat menurun. Mutasi yang dapat diwariskan secara genetik adalah mutasi gametik.

6. Jawaban: a

Mutasi diam terjadi apabila perubahan kodon tidak memberikan perubahan pada sintesis protein. Mutasi diam terjadi dalam penggantian basa sitosin dengan basa adenin karena kodon GGC dan GGA sama- sama mengode glisin. Peristiwa mutasi salah arti terjadi apabila terjadi perubahan kodon akibat penggantian jenis basa N sehingga menghasilkan pembentukan asam amino yang berbeda. Kondisi ini mengakibatkan protein yang dibentuk juga berubah. Adapun mutasi tanpa arti (nonsense muta- tion) terjadi apabila terjadi perubahan kodon asam amino menjadi kodon stop. Mutasi pergeseran kerangka terjadi jika ada pengurangan/penambahan basa N sehingga mengakibatkan pergeseran ”pembacaan” pesan pada kode genetik.

7. Jawaban: d

Pada gambar terlihat bahwa terjadi duplikasi alel B sehingga susunannya berubah, semula ABCD menjadi ABBCD. Delesi adalah patahnya fragmen kromosom dan hilang. Jika fragmen patahan tersebut bergabung dengan kromosom homolog- nya, terjadi duplikasi. Jika fragmen patahan me- nempel pada kromosom nonhomolog, terjadilah translokasi. Terputusnya kromosom pada dua patahan dan patahan bergabung kembali dengan urutan terbalik disebut inversi. Adapun katenasi terjadi karena ujung kromosom homolog saling mendekat sehingga membentuk lingkaran. 8. Jawaban: c

Ciri-ciri mutasi titik yaitu terjadi perubahan susunan basa nitrogen, dapat disebabkan oleh peristiwa delesi basa nitrogen, dan mutasi yang terjadi pada suatu lokus tidak memengaruhi lokus lain pada kromosom tersebut. Sementara itu, perubahan struktur dan jumlah kromosom serta terjadi perubahan susunan kromosom merupakan ciri mutasi kromosom. 9. Jawaban: d

Pada gambar termasuk mutasi gen karena pe- ristiwa insersi (adisi). Kejadian ini mengakibatkan pergeseran pembacaan pesan pada kode genetik. 10. Jawaban: a

Mutasi diam terjadi apabila terjadi penggantian basa nitrogen pada kodon, tetapi tidak mengubah jenis asam amino yang diterjemahkan oleh kodon tersebut. Penggantian basa nitrogen yang tidak mengubah hasil sintesis protein di atas, kodon UAC hanya dapat diganti oleh kodon UAU yang sama- sama mengode tirosin. Kodon UCC mengode serin, CAC mengode histidin, UUC mengode fenilalanin, dan ACC mengode aspirin.

B. Uraian

1. Mutasi adalah perubahan struktur materi genetis yang dapat diturunkan oleh induk kepada generasi berikutnya. Mutagen adalah sejumlah zat yang dapat mengakibatkan mutasi. Sementara itu, mutan adalah makhluk hidup yang mengalami perubahan genetik akibat peristiwa mutasi.

2. Berdasarkan penyebabnya, mutasi dapat terjadi secara alami (spontan) maupun secara buatan (induksi). Mutasi alami terjadi dengan sendirinya di alam, misal mutasi yang disebabkan oleh radiasi sinar kosmis, radiasi radioaktif alam, dan sinar UV. Mutasi alami sangat jarang terjadi. Mutasi alami dapat terjadi secara kebetulan, lambat, tetapi pasti. Sementara itu, mutasi buatan terjadi oleh campur tangan manusia. Mutasi ini sengaja dilakukan oleh manusia dengan memanfaatkan mutagen fisikawi dan kimiawi, misal kolkisin, asam nitrat, radiasi sinar gamma, serta radiasi sinar beta. 3. Asam sitrat dapat menyebabkan mutasi karena dapat menyebabkan perubahan pada basa nitro- gen. Apabila asam nitrat bereaksi dengan adenin akan membentuk zat baru yang disebut hipoxantin. Zat tersebut dapat menempati kedudukan yang sebelumnya ditempati adenin dan berpasangan dengan sitosin, bukan lagi dengan timin. Proses deaminasi tersebut menyebabkan perubahan asam amino yang dibentuk.

4. Terdapat 3 pengaruh akibat substitusi basa nukleotida pada untai DNA yaitu sebagai berikut. a. Mutasi Diam (Silent Mutation)

Mutasi diam terjadi apabila adanya peng- gantian basa nitrogen yang tidak me- mengaruhi pengodean jenis asam amino. Oleh karena itu, tidak terjadi perubahan pada pembentukan protein.

b. Mutasi Salah Arti (Missense Mutation) Mutasi salah arti terjadi apabila substitusi basa menghasilkan kodon yang yang mengode asam amino berbeda sehingga akan merusak hasil sintesis protein.

c. Mutasi Tanpa Arti (Nonsense Mutation) Mutasi tanpa arti terjadi apabila terjadi substitusi suatu kodon untuk menyintesis suatu asam amino menjadi kodon stop. Hal ini akan mengakibatkan proses translasi terhenti lebih awal dan menghasilkan rangkaian asam amino lebih pendek. 5. Jika terjadi penggantian pada basa nitrogen ke-12

dengan basa adenin urutan rantai basa nukleotida sebagai berikut.

AUC AAA GCA CAA CUC UAG Ile Lis Ala Glu Leu Stop

CAA dan CAG mengode asam amino yang sama yaitu glutamin. Peristiwa ini disebut dengan mutasi diam (Silent Mutation).

A. Pilihan Ganda

Dalam dokumen KUNCI JAWABAN BIOLOGI SMA/MA KELAS 12 (Halaman 83-90)

Dokumen terkait