• Tidak ada hasil yang ditemukan

PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) LONG-TERM LOANS (continued)

Biaya dibayar di muka - pekerjaan dalam

21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) LONG-TERM LOANS (continued)

Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)

Sindikasi bank (Mandiri, BNI dan BRI) Syndication of banks (Mandiri, BNI and BRI)

Pada tanggal 15 Mei 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dari Bank Mandiri, BNI dan BRI (“Commercial Facility”) dengan jumlah maksimum sebesar Rp2.275.000 atau setara dengan US$250.000 untuk pembiayaan proyek Kompleks

Blast Furnace. Porsi pinjaman dari Mandiri, BNI dan BRI masing-masing adalah 40%, 40% dan 20%. Pinjaman ini akan dilunasi dalam 12 kali angsuran setengah tahunan yang sama, selambat-lambatnya dimulai sejak Mei 2015 dan dibebani bunga tahunan sebesar 9% yang dapat disesuaikan serta dibayarkan secara enam bulanan. Saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar US$42.419 dan US$12.788 pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013.

On May 15, 2012, the Company obtained an investment credit facility from Bank Mandiri, BNI and BRI (“Commercial Facility”) with a maximum amount of Rp2,275,000 or equivalent to US$250,000 to finance Blast Furnace Complex project. The loan portions of Mandiri, BNI and BRI are 40%, 40% and 20%, respectively. This loan is repayable in 12 equal semi-annual installments starting from, at the latest, May 2015 and bears annual interest at 9% reviewable, which will be paid semi-annually. The outstanding payables related to this facility amounted to US$42,419 and US$12,788 as of June 30, 2014 and December 31, 2013, respectively.

Pinjaman ini dijamin secara pari passu dengan jaminan untuk fasilitas kredit yang diperoleh dari CDB, ICBC dan HSBC (Catatan 34.d) atas tanah bersertifikat Hak Guna Bangunan (“HGB”) No.11 milik Perusahaan seluas 61,45 Ha yang terletak di Samangraya dan jaminan fidusia atas mesin, peralatan, suku cadang dan aksesoris dengan nilai penjaminan Rp4.834.384 (Catatan 10 dan 13) serta rekening cadangan pembayaran pinjaman (Debt Service Reserve Account) di Bank Mandiri dengan saldo minimum sebesar satu kali cicilan pokok pinjaman beserta bunganya.

The loan is secured on proportionate basis with the collateral pledged for the credit facilities obtained from CDB, ICBC and HSBC (Note 34.d) for land under the Rights to Build certificate (“HGB”) No.11 located in Samangraya covering an area of 61.45 Ha, on fiduciary basis, machineries, equipment, sparepart and accessories with guarantee value of Rp4,834,384 (Notes 10 and 13) and Debt Service Reserve Account in Bank Mandiri with the balance is not less than one time of principal installment with interest payable thereon.

Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan-pembatasan dan persyaratan pemeliharaan rasio keuangan yang sama dengan perjanjian pinjaman dengan KfW dan UCB yang diungkapkan di atas.

The loan agreements include restrictions and requirements to maintain the financial ratios which are similar with loan agreement with KfW and UCB as disclosed above.

Berdasarkan surat dari agen para Pemberi Pinjaman tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan memperoleh pelepasan atas persyaratan untuk pemenuhan rasio-rasio keuangan di atas untuk tahun 2014.

Based on letter from the agent of the Lenders dated December 31, 2013, the Company obtained release of such requirement to comply with the above financial ratios for the year 2014.

Indonesia Eximbank (“Eximbank”) Indonesia Eximbank (“Eximbank”)

Berdasarkan perjanjian kredit investasi tanggal 27 Oktober 2011 dan amandemen perjanjian tanggal 25 April 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dalam Rupiah dengan jumlah maksimum sebesar Rp40.000 untuk pembiayaan pembangunan Pabrik Kapur II. Jangka waktu pinjaman adalah 60 bulan yang akan dibayar dalam 16 kali angsuran triwulanan yang dimulai pada kuartal kedua tahun 2013 dan dibebani bunga tahunan sebesar 9,25%. Saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar US$2.110 dan US$2.533 pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013.

Based on the credit agreement dated October 27, 2011 and the amendment agreement dated April 25, 2013, the Company obtained an investment credit facility in Rupiah with a maximum amount of Rp40,000 which was used to finance the construction of Lime Calcining Plant II. The term of the credit facility is 60 months and repayable in 16 quarterly installments starting from the second quarter of 2013 and bears annual interest at 9.25%. The outstanding payables related to this facility amounted to US$2,110 and US$2,533 as of June 30, 2014 and December 31, 2013,

Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)

Indonesia Eximbank (“Eximbank”) (lanjutan) Indonesia Eximbank (“Eximbank”) (continued)

Total angsuran yang dibayar pada tahun 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp5.613 dan Rp6.990.

Total repayments made in 2014 and 2013 amounting to Rp5,613 and Rp6,990.

Fasilitas pinjaman tersebut dijamin secara fidusia dengan bangunan pabrik, mesin dan peralatan Pabrik Kapur II dengan nilai penjaminan sebesar Rp44.000 (Catatan 13).

The loan facility is secured by factory buildings, machineries and equipment of Lime Calcining Plant II, on a fiduciary basis, with a committed value of Rp44,000 (Note 13).

Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan-pembatasan tertentu antara lain, tanpa persetujuan tertulis dari Eximbank, Perusahaan tidak diperbolehkan menjaminkan kekayaan yang telah dijaminkan ke Eximbank kepada pihak lain, melepaskan sebagian atau seluruh asetnya, mengubah anggaran dasar, mengubah bentuk usaha dan menurunkan atau menerbitkan modal saham.

The credit agreements include certain restrictions, among others, that without prior written consent from Eximbank, the Company is not permitted to pledge its secured assets to other parties, dispose part of or all part of its assets, change the articles of association, change the business and reduce or issue share capital.

Perusahaan juga diwajibkan untuk memelihara rasio-rasio keuangan sebagai berikut:

i. Rasio Pinjaman terhadap Ekuitas tidak boleh lebih dari 250%;

ii. Rasio kecukupan pembayaran bunga (EBITDA/Interest) lebih besar dari 1,7 kali; iii. Rasio kecukupan arus kas untuk pembayaran

pinjaman dan bunganya (Debt Service Coverage Ratio) lebih besar dari 1,1 kali, dan

iv. Rasio Lancar lebih dari 100%.

The Company is also required to maintain the following financial ratios:

i. The ratio of Total Debt to Equity shall not exceed 250%;

ii. The ratio of EBITDA to Interest Expense of more than 1.7 times;

iii. Debt Service Coverage Ratio of more than 1.1 times, and

iv. The Current Ratio of more than 100%.

Berdasarkan surat dari agen para Pemberi Pinjaman tanggal 20 Februari 2014, Perusahaan memperoleh pelepasan atas persyaratan untuk pemenuhan rasio-rasio keuangan di atas untuk tahun 2014.

Based on letter from the agent of the Lenders dated February 20, 2014, the Company obtained release of such requirement to comply with the above financial ratios for the year 2014.

Entitas Anak - PT MJIS The Subsidiary - PT MJIS

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)

Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 6 Juli 2009 dan amandemen tanggal 28 Februari 2014, PT MJIS memperoleh fasilitas Kredit Investasi 1 dalam Rupiah dengan jumlah maksimum sebesar Rp501.347. Pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembangunan pabrik besi spons di Batulicin, Kalimantan Selatan. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan masing-masing sebesar 9,75% pada tahun 2014 dan 2013. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan Juni 2020 dan dibayar dalam 31 kali angsuran kuartalan dimulai pada triwulan pertama tahun 2012.

Based on credit agreements dated July 6, 2009 and the amendment agreement dated February 28, 2014, PT MJIS obtained investment credit facility 1 in Rupiah with a maximum amount of Rp501,347. This loan was granted to finance the construction of Ironmaking plant in Batulicin, South Kalimantan. This loan bears annual interest rate at 9.75% in 2014 and 2013, respectively. This loan will mature on June 2020 and is payable in 31 quarterly installments starting from the first quarter of 2012.

21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 21. LONG-TERM LOANS (continued)

Entitas Anak - PT MJIS (lanjutan) The Subsidiary - PT MJIS (continued)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) (lanjutan)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) (continued)

Pinjaman ini dijamin dengan persediaan, tanah, mesin dan bangunan serta piutang usaha dengan nilai pengikatan sebesar Rp718.482 (Catatan 7, 10 dan 13).

The loan is secured by inventories, lands, buildings and machineries and trade receivables with a committed value of Rp718,482 (Notes 7, 10 and 13).

Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 30 Mei 2011 dan amandemen tanggal 28 Februari 2014, PT MJIS memperoleh fasilitas Kredit Investasi 2 dalam Rupiah dengan jumlah maksimum sebesar Rp275.236. Pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembangunan pembangkit listrik di Batulicin, Kalimantan Selatan. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 9,75% pada tahun 2014 dan 2013. Pinjaman ini dibayar dalam 23 kali angsuran kuartalan dimulai pada triwulan pertama tahun 2013 dan akan jatuh tempo pada bulan Maret 2019.

Based on credit agreements dated May 30, 2011 and the amendment agreement dated February 28, 2014, PT MJIS obtained investment credit facility 2 in Rupiah with a maximum amount of Rp275,236. This loan was granted to finance the construction of power plant in Batulicin, South Kalimantan. The loan bears annual interest rate at 9.75% in 2014 and 2013, respectively. This loan is payable in 23 quarterly installments starting from the first quarter of 2013 and will mature on March 2019.

Pinjaman ini dijamin dengan bangunan pembangkit listrik, mesin-mesin pabrik, bangunan pabrik dan persediaan dengan nilai pengikatan sebesar Rp1.116.936 (Catatan 10 dan 13).

The loan is secured by power plant buildings, machineries, plant buildings and inventories with a committed value of Rp1,116,936 (Notes 10 and 13).

Saldo terutang atas pinjaman dari BRI masing-masing sebesar US$57.558 dan US$56.519 pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013. Total angsuran yang dibayar pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar nihil dan Rp56.327.

The outstanding payables related to loans from BRI amounted to US$57,558 and US$56,519 as of June 30, 2014 and December 31, 2013, respectively. Total repayment made in 2014 and 2013 amounting to nil and Rp56,327, respectively.

Perjanjian pinjaman tersebut mencakup pembatasan-pembatasan dimana PT MJIS, tanpa persetujuan tertulis dari BRI, tidak diperbolehkan antara lain, mengikatkan diri sebagai penjamin dan atau menjaminkan kekayaan kepada pihak lain, menyewakan aset yang diagunkan, menerima pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya, melakukan merger akuisisi dan penyertaan saham, menjual aset yang dijaminkan mengubah anggaran dasar, modal saham dan susunan pengurus, pembagian dividen dan membayar utang kepada pemegang saham.

The credit agreements include restrictions and covenants whereby PT MJIS without prior written consent from BRI, is not permitted to, among others, acting as guarantor and/or pledge its assets as guarantee to other parties, lease the collateral assets, obtain loans from other banks or financial institutions, conduct merger, acquisition and investment in shares, sell the collateral assets, change the articles of association, the authorized capital and the boards of directors, distribute dividends and make repayment to shareholders.

Pada tanggal 30 Juni 2014, PT MJIS telah memenuhi semua yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman.

As of June 30, 2014, PT MJIS has complied with all requirements under the loan agreement.

Entitas Anak - PT KDL The Subsidiary - PT KDL

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)

Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 28 Juli 2011, PT KDL memperoleh fasilitas kredit investasi dalam Rupiah dengan jumlah maksimum sebesar Rp821.721. Pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembangunan pembangkit listrik tenaga gas dan uap 120MW. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 10,35% dan 9,75% pada 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013. Pinjaman ini dibayar dalam 24 kali angsuran triwulan dimulai sejak triwulan kedua tahun 2014 dan akan jatuh tempo pada 27 April 2020. Saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar US$65.523 dan US$46.279 pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013.

Based on credit agreement dated July 28, 2011, PT KDL obtained an investment credit facility in Rupiah with a maximum amount of Rp821,721. This loan was granted to finance the construction of 120MW steam and gas power plant. This loan bears annual interest rate at 10.35% and 9.75% in June 30, 2014 and 31 December, 2013. This loan is repayable in 24 quarterly installments starting from the second quarter of 2014 and will mature on April 27, 2020. The outstanding payables related to this facility amounted to US$65,523 and US$46,279 as of June 30, 2014 and December 31, 2013, respectively.

Pada tahun 2014 PT KDL telah melakukan penarikan sebesar Rp821.721.

In 2014 PT KDL made a drawdown amounting to Rp821,721.

Pada tahun 2014 total angsuran yang dibayar sebesar Rp34.238.

In 2014 PT KDL made a repayments amounting to Rp34,238.

Pinjaman ini dijamin dengan aset yang sedang dibangun dengan nilai penjaminan fidusia sebesar Rp885.294 dan tanah serta bangunan seluas 3,1 Ha dengan nilai hak tanggungan sebesar Rp19.034 (Catatan 13).

The loan is secured by the related construction in progress, on a fiduciary basis, with a guarantee value of Rp885,294 and land of 3.1 Ha and buildings with a guarantee value of Rp19,034 (Note 13).

Perjanjian pinjaman tersebut mencakup pembatasan-pembatasan dimana PT KDL, tanpa persetujuan tertulis dari Bank Mandiri, tidak diperbolehkan antara lain; memindahtangankan jaminan, mengikatkan diri sebagai penjamin utang atau menjaminkan aset-aset yang telah dijaminkan sebagai agunan pelunasan fasilitas yang diterima pihak lain, mengadakan penyertaan baru dalam perusahaan-perusahaan lain dan atau turut membiayai perusahaan lain yang berada di luar Kelompok Usaha, membayar utang kepada pemegang saham kecuali dalam kegiatan usaha normal, mengubah anggaran dasar terkait dengan penurunan modal, merger dan akuisisi dan penjualan aset yang mempengaruhi kelangsungan usaha PT KDL, mengadakan ekspansi usaha dan atau investasi baru di luar kegiatan usaha Kelompok Usaha.

The credit agreement includes restrictions and covenants whereby PT KDL, without prior written consent from Bank Mandiri, is not permitted to, among others; transfer the collateral, acting as liability guarantor or pledge its secured assets as guarantee payment facilities to other parties, make a new investment to other companies and finance other institution outside the Group, make repayments to shareholders except in the ordinary course of business, change PT KDL’s articles of association related to reduction in capital, merger and acquisition and sales of asset which affect PT KDL’s going concern, and expand the business and/or new investment outside the Group’s business.

PT KDL juga diminta untuk memelihara rasio pinjaman terhadap ekuitas lebih kecil dari 250%; rasio lancar lebih besar dari 60%; rasio kecukupan laba untuk pembayaran pinjaman (Debt Service Coverage Ratio) tidak boleh kurang dari 1,1 kali dan rasio kecukupan pembayaran bunga (EBITDA/Interest) tidak boleh kurang dari 1,7 kali.

PT KDL is also required to maintain debt to equity ratio shall not exceed 250%; current ratio shall be more than 60%; Net Revenue Income to Total Debt Service Payments shall not less than 1.1 times and EBITDA to Interest expense shall not less than 1.7 times.

21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 21. LONG-TERM LOANS (continued)

Entitas Anak - PT KDL (lanjutan) The Subsidiary - PT KDL (continued)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) (lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) (continued)

Pada tanggal 30 Juni 2014, PT KDL telah memenuhi semua rasio keuangan yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman.

As of June 30, 2014, PT KDL has complied all the financial ratios required to be maintained under the loan agreement.

Entitas Anak - PT KBS The Subsidiary - PT KBS

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)

PT KBS memperoleh fasilitas kredit investasi dari Bank Mandiri dengan jumlah maksimum sebesar Rp52.000. Fasilitas kredit ini digunakan untuk pembiayaan pembelian 2 unit portal harbour crane

dan hopper dan upgrading dermaga 2 dengan jangka waktu pinjaman adalah 5 tahun 6 bulan termasuk 12 bulan tenggang waktu. Fasilitas kredit ini dikenakan bunga tahunan sebesar 9,75% dan dijamin secara fidusia dengan aset 2 unit portal harbour crane dan hopper dengan nilai penjaminan sebesar Rp53.667.

PT KBS obtained an investment credit facility from Bank Mandiri with a maximum amount of Rp52,000. This loan facility was used to finance the purchase of 2 unit portal harbour crane and hopper and upgrading pier 2 with credit terms of 5 years and 6 months including 12 months grace period. This loan bears annual interest at 9.75% and is secured by 2 unit portal harbour crane and hopper, on a fiduciary basis, with a guarantee value of Rp53,667.

Pada tahun 2013, PT KBS memperoleh fasilitas kredit investasi dari Bank Mandiri dengan jumlah maksimum sebesar Rp537.793. Fasilitas kredit ini digunakan untuk pembiayaan proyek investasi Dermaga 3 dan jalan akses, Dermaga 5 dan terminal Cigading 2. Pinjaman ini akan dilunasi dalam 28 kali angsuran kuartalan yang sama, selambat-lambatnya dimulai sejak September 2014 dan dibebani bunga tahunan sebesar 9% yang dapat disesuaikan serta dibayarkan secara bulanan.

In 2013, PT KBS obtained investment credit facility from Bank Mandiri with a maximum amount of Rp537,793. The credit facility was used to finance investment projects of Jetty 3 and the access road, Jetty 5 and Cigading terminal 2. This loan is repayable in 28 quarterly installments starting from, at the latest, September 2014 and bears annual interest at 9% reviewable, which will be paid monthly.

Saldo terutang atas fasilitas pinjaman dari Bank Mandiri masing-masing sebesar US$39.661 dan US$24.796 pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013.

The outstanding payables related to loan facilities from Bank Mandiri amounted to US$39,661 and US$24,796 as of June 30, 2014 and December 31, 2013, respectively.

Entitas Anak - PT KBS (lanjutan) The Subsidiary - PT KBS (continued)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) (lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) (continued)

Perjanjian pinjaman tersebut mencakup pembatasan-pembatasan dimana PT KBS, tanpa persetujuan tertulis dari Bank Mandiri, tidak diperbolehkan, antara lain, memindahtangankan jaminan, mengikatkan diri sebagai penjamin utang atau menjaminkan aset-aset yang telah dijaminkan sebagai agunan pelunasan fasilitas yang diterima pihak lain, mengadakan penyertaan baru dalam perusahaan-perusahaan lain dan atau turut membiayai perusahaan lain yang berada di luar Kelompok Usaha, membayar utang kepada pemegang saham kecuali dalam kegiatan usaha normal, mengubah anggaran dasar terkait dengan penurunan modal, merger dan akuisisi dan penjualan aset yang mempengaruhi kelangsungan usaha PT KBS, mengadakan ekspansi usaha dan atau investasi baru di luar kegiatan usaha Kelompok Usaha.

The credit agreement includes restrictions and covenants whereby PT KBS, without prior written consent from Bank Mandiri, is not permitted to, among others, transfer the collateral, acting as liability guarantor or pledge its secured assets as guarantee payment facilities to other parties, make a new investment to other companies and finance other institution outside the Group, make repayments to shareholders except in the ordinary course of business, change PT KBS’s articles of association related to reduction in capital, merger and acquisition and sales of asset which affect PT KBS’s going concern, and expand the business and/or new investment outside the Group’s business.

PT KBS juga diminta untuk memelihara rasio pinjaman terhadap ekuitas lebih kecil dari 250%, rasio lancar lebih besar dari 120%, rasio kecukupan arus kas untuk pembayaran pinjaman dan bunganya (Debt Service Coverage Ratio) lebih besar dari 1,1 kali dan rasio kecukupan pembayaran bunga (EBITDA/Interest) tidak boleh kurang dari 1,7 kali.

PT KBS is also required to maintain debt to equity ratio shall not exceed 250%, current ratio shall be more than 120%, debt service coverage ratio shall be more than 1.1 times and EBITDA to interest expenses ratio shall not less than 1.7 times.

Pada tanggal 30 Juni 2014, PT KBS telah memenuhi semua rasio keuangan yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman.

As of June 30, 2014, PT KBS has complied all the financial ratios required to be maintained under the loan agreements.

PT Bank BNI Syariah (BNI Syariah) PT Bank BNI Syariah (BNI Syariah)

PT KBS memperoleh fasilitas kredit “Murabahah” dari BNI Syariah dengan jumlah maksimum sebesar Rp21.579. Fasilitas kredit ini digunakan untuk pembiayaan pembelian barang modal berupa alat berat dan kendaraan (Other Transportation) dari

PT Krakatau Posco dengan jangka waktu pinjaman 60 bulan. Pinjaman ini dibayar dalam 60 kali angsuran bulanan dimulai pada bulan April 2014 dan berakhir pada bulan Maret 2019.

PT KBS obtained an “Murabahah” credit facility from BNI Syariah with a maximum amount of Rp21,579. This loan was used to finance the purchase of capital expenditure such as heavy equipment and vehicles (Other Transportation) from PT Krakatau Posco with credit terms of 60 months. This loan is repayable in 60 monthly installments starting from April 2014 and ended on March 2019.

Fasilitas kredit ini dikenakan bunga tahunan sebesar 6,69% pada tahun 2014 dan dijamin dengan kendaraan dan alat berat dengan nilai pengikatan sebesar Rp30.826 dan nilai piutang usaha dengan nilai pengikatan sebesar Rp25.000.

This loan bears annual interest at 6.69% in 2014 and secured by vehicles and heavy equipment with a committed value of Rp30,826 and trade receivable with a committed value of Rp25,000.

Total angsuran yang dibayar pada tahun 2014 adalah sebesar Rp801.

Total repayments made in 2014 amounting to Rp801.

21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 21. LONG-TERM LOANS (continued)

Entitas Anak - PT KBS (lanjutan) The Subsidiary - PT KBS (continued)

PT Bank BNI Syariah (BNI Syariah) (lanjutan) PT Bank BNI Syariah (BNI Syariah) (continued)

Perjanjian pinjaman tersebut mencakup pembatasan-pembatasan tertentu dimana PT KBS, tanpa persetujuan tertulis dari BNI Syariah, tidak diperbolehkan, antara lain melakukan merger atau konsolidasi dengan perusahaan lain, mengubah bentuk dan status hukum, memindahtangankan resipis atau saham, membayar utang kepada pemegang saham kecuali dalam kegiatan usaha normal, memberikan pinjaman kepada pihak lain termasuk pemegang saham kecuali yang berkaitan dengan kegiatan usaha, membubarkan perusahaan dan meminta dinyatakan pailit, menggunakan pokok pembiayaan dan keuntungan usaha untuk kepentingan di luar PT KBS, menerima pinjaman dari pihak lain, merubah susunan pemegang saham mayoritas menjadi minoritas dan memperoleh pembiayaan dengan dasar Kontrak Raw Material