• Tidak ada hasil yang ditemukan

5. Komponen teknologi budidaya hortikultura sebagai perlakuan

5.7 Pisang

5.7.1. Deskripsi varietas

Banyak jenis dan ragam buah pisang yang diperdagangkan dengan tingkat konsumen dan tingkat harga yang bervariasi. Akan tetapi terjadi pergeseran selera konsumen pada buah pisang yang mutu tinggi sesuai dengan persyaratan untuk deskripsi varietas unggul anjuran. Rincian untuk membuat deskripsi varietas pisang (Direktorat Bina Benih, 1998) adalah sebagai berikut:

Nama varietas : …… Asal : …....

Kelompok pisang : ( ) Ambon, ( ) Raja, ( ) Mas, ( ) Kepok ( ) Tanduk, ( ) Uli, ( ) Klutuk, ( ) …… Tinggi tanaman : …..n (kisaran) dari leher sampai pucuk Tipe pertumbuh : ( ) tegak berumpun

( ) ………. Bentuk batang : ( ) Bulat, berbatang semu

( ) ………

Warna batang : ( ) Merah kecoklatan, ( ) Coklat keabu-abuan,( ) Coklat kehijauan Bentuk daun : ( ) Torong lonjong, ujung tumpul, tepi daun menekuk

( ) Memanjang ( ) ………

Lebar : : - Pangkal daun …..cm (Kisaran) - Tengah daun ……cm (Kisaran)

- Ujung daun ……..cm (Kisaran)

Warna daun :

- Bagian atas : ( ) hijau tua, ( ) hijau, ( ) ………

- Bagian bawah : ( ) hijau tua, ( ) hijau, ( ) ………

- Tanaman muda : ( ) hijau mulus, ( ) hijau berbecak coklat, ( ) …………..

- Tanaman dewasa : ( )hijau tua agak mengkilat, hijau mengkilat, licin bagian bawah Kedudukan daun : ( ) tegak, ( ) mendatar, ( ) ……….

Jumlah daun/pohon: ……….lembar (kisaran)

Pelepah daun : ( ) tumbuh tegak membulat di bagian bawah dan beralur terbuka ( ) ………..

Sistem perakaran : ……… Anakan/tunas/rumpun : ……….

Warna pelepah daun : ( ) kuning kehijauan, ( ) ……… Bentuk bunga : ( ) dalam tandan (jantung), ( ) ……… Pembungaan/pembuahan : partenokarpi, berbiji

Umur buah berbunga (jantung):…………bulan [(tanaman dari bonggol)(Kisaran)] Umur buah sampai masak : …………minggu (Kisaran) setelah keluar jantung Panjang tandan buah : …………cm (kisaran)

Bentuk buah : ( ) melengkung, ujung tumpul agak persegi

( ) agak lurus sampai melengkung, ujung bulat, ( ) …… Ukuran buah : panjang …………cm (kisaran)

Diameter……….. cm (kisaran) Tebal kulit : ……….mm (kisaran) Jumlah sisir/tandan : .………sisir (kisaran) Jumlah buah/sisir : .……….. buah (kisaran) Jumlah buah/tandan : ………buah (kisaran) Berat buah/tandan : ………..kg (kisaran) Berat per buah : ……….gram (kisaran) Warna kulit buah :

- Buah muda : ( ) hijau, ( ) hijau tua, ( ) ……… - Buah tua : ( ) hijau, ( ) hijau tua, ( ) ………

- Buah matang : ( ) kuning kemerahan berbintik coklat banyak

( ) kuning kehijauan sampai kuning kadang berbintik coklat ( ) kuning mulus

Ketebalan kulit buah : ( ) tebal, ( ) tipis

Bentuk buah matang : ( ) agak lurus, ( ) melengkung

- Penampang : ( ) bulat penuh, ( ) agak pipih, ( ) persegi, ( ) …………..

Bobot daging buah matang : ………%

Warna daging buah : ( ) orange, ( ) putih, ( ) kemerahan, ( ) kekuningan Rasa buah : ( ) manis legit, ( ) manis agak asam,

Aroma buah : ( ) harum lembut, ( ) harum tajam, ( ) ……….. Tekstur buah : ( ) lunak, ( ) agak keras,

Umur produksi : ……….tahun Ketahanan terhadap hama :

ulat penggulung daun : ( ) toleran, ( ) agak toleran, ( ) peka Erinptathrax : ( ) toleran, ( ) agak toleran, ( ) peka Ketahanan terhadap penyakit :

Fusarium oxysporium (penyakit layu) : ( ) toleran, ( ) agak toleran, ( ) peka Psendomonas celebensis (penyakit darah) : ( ) toleran, ( ) agak toleran, ( ) peka Daerah adaptasi : ( ) dataran rendah (≤ 600 m dpl)

( ) dataran rendah sampai sedang (≤ 800 m dpl)

5.7.2. Rakitan teknologi

Uraian di bawah ini bisa berstatus masalah priorotas yang dapat dipecahkan melalui penelitian/pengkajian dengan mengidentifikasi berbagai perlakuan dan peubah-peubah yang haruas diamati atau komposisi komponen teknologi yang diharapkan sehingga dihasilkan rakitan teknologi dari komponen teknologi adaptif yang telah teruji.

(a) Pembibitan

• Ada 6 macam bibit pisang (Belahan bonggol/bit, tunas rebung, anakan dewasa, anakan sedang, anakan muda dan bibit hasil kultur jaringan). Bibit bit lebih baik dari bibit anakan dan bibit hasil kultur jaringan lebih baik dari bibit bit (Hendro Sumarjono, 1987).

• Persyaratan atau kriteria bibit yang baik dan benar (ukuran, tanda-tanda fisik dan tinggi).

• Untuk menyediakan bibit skala besar perlu diperhitungkan efisiensi teknologi dalam pengadaannya

(b) Pengolahan tanah

Pembajakan/pencangkulan atau pentraktoran lahan (lahan yang masih gembur dan tidak terdapat rumput jahat/gulma tidak perlu dibajak/ditraktor).

• Kedalaman = 30 – 40 cm (kisaran)

• Lubang-lubang tanam dengan ukuran tertentu (60 x 60 x 50 cm)

• Jarak lubang dalam baris (3m)

• Jarak antar baris (3-4 m)

• Pemberian pupuk organik perlobang dan cara penimbunan lobang

(c) Tanam

• Kondisi tanah untuk saat tanam yang tepat.

• Perlakuan pada bibit/anakan, bit, bibit kultur jaringan sebelum tanam.

Sistem pertanaman (single row, doble row square sistem, triangular sistem).

• Jarak tanam ( 3 x 3 m, 3 x 4 m dan lain-lain, sesuai dengan sistem pertanaman, faktor-faktor.

• Yang harus dipertimbangkan dalam menentunkan jarak tanam adalah antara lain:

Kultivar (pohon

besar lebih berjarak daripada pohon kecil).

• Kesuburan tanah dan program pemupukan (tanah lebih subur dan pemupukan lebih berat, lebih pendek jarak tanam).

• Cara pengendalian sucker (misalnya : membiarkan hanya 2 pohon/ rumpun, bisa jarak tanam diperpendek seperduanya).

• Faktor ekonomik (berat buah/tandan atau jumlah tandan).

• Topografi

• Persediaan bibit

• Sistem pengelolaan produksi

(d) Pemupukan

• Cara dan dosis pupuk (kandang, ZA, DS, ZK) setelah tanam (1 bulan) dengan pengulangan tiap ….. bulan ( 3 bulan) sekali.

• Kaitan pemupukan dengan produksi ton/ha.

• Kebutuhan pupuk bervariasi dari satu tempat ke tempat lain tergantung pada hasil analisis tanah dan analisis jaringan.

(e) Pengairan

Pengairan merupakan keharusan pada lahan kering (curah hujan < 5 cm). Kekurangan air bisa berakibat pembuahan yang tertunda, buah bermutu rendah, dan tanaman akhirnya bisa mati. Pada lahan yang berpotensi banjir (curah hujan tinggi), sistem drainase kanal perlu diterapkan terutama pada pertanaman berskala perkebunan (kanal utama - kanal sekunder – kanal tertier).

Cara irigasi (semprotan = overhead sprinkler, alur, drip atau trickle irrigation).

• Konstruksi kanal untuk lahan bercurah hujan tinggi.

(f) Pemangkasan anakan (sucker)

Dalam pengendalian anakan ada beberapa faktor kritis yang perlu dipertimbangkan, antara lain sebagai berikut:

• Waktu pelaksanaan dan selesai yang tepat bagi anakan yang dibuang.

• Cara pelaksanaannya (penggalian dan pemotongan; pemotongan langsung dengan pisau khusus, sehingga titik tumbuhnya terbongkar).

(g) Pengendalian hama dan penyakit

Ada 3 kelompok hama dan penyakit tanaman pisang yang penting yaitu: hama, penyakit dan nematoda (Hendro Sunaryono, 1989)

Hama antara lain: hama burik (scab), hama penggerek batang, hama gulung daun (kluntung).

Penyakit antara lain: penyakit busuk batang coklat (panama) penyakit layu (lendir), penyakit darah, penyakit bercak daun, penyakit kerdil.

Nematoda, banyak nematoda yang menyerang pisang, yang terpenting adalah Radophalus similis (merusak akar dengan jalan melubangi akar dan bonggolnya).

• Cara identifikasi dan pengendalian hama dan penyakit.

Populasi/pohon, luas serangan dan intensitas kerusakan (%).

(h) Panen dan penanganan pascapanen

• Tanda-tanda untuk layak panen

• Umur buah, jumlah hari dihitung sejak bunga pada jantung pisang mulai mekar.

• Bentuk fisik buah, yaitu melihat penampang buah (buahnya) (3/4 muda, ½ tua, ¾ tua dan tua penuh)

• Waktu, cara dan alat panen untuk memperoleh buah bermutu tinggi.

• Operasi bangsal pengemasan.

• Pemisahan sisir dari tandan (cara dan peralatan)

• Pemisahan bagian bunga pada buah pisang

• Pencucian dan sortasi (cara, perlakuan kimia dan peralatan)

Pengendalian jamur mahkota sisir (Crown Mold Control) (cara perlakuan kimia, dan zat kimia lain untuk menghentikan aliran getah)

Memberi label, pemberian label (sticker) pada 2 buah persisir sebelum pengemasan. Label biasanya nama dagang dari perusahaan pertanaman pisang.

(i) Pengemasan

• Untuk pasar lokal (tanpa pengemasan, keranjang bambu, peti kayu, bahan pelapis = kertas koran, daun pisang, film plastik polietilen)

• Untuk ekspor (kotak karton bergelombang dengan bahan pelapis film plastik polietilen)

• Dimensi wadah dan lubang ventilasi

• Cara penyusunan dan kapasitas wadah kemas

(j) Pengangkutan

• Untuk jarak dekat dan jauh (cara penyusunan, ventilasi alat angkut, suhu dan RH ruangan, perlakuan bongkar muat)

(k) Penyimpanan

• Pra-perlakuan (fisik, kimia dan mikroorganisme)

• Penyimpanan suhu kamar dan dingin (suhu dan RH)

• Penyimpanan sistem atmosfir termodifikasi (pasif dan aktif)

• Umur ketahanan simpan dan persentase kerusakan hasil

(l) Pengolahan

• Berbagai produk olahan dapat dihasilkan, seperti:

Tepung, kripik, sale, flake, cuka, ledre, puree, cider, gaplek, dan sari buah.

• Tepung pisang dapat di oleh lebih lanjut menjadi bermacam-macam roti, kue, biskuit, bahan campuran untuk makanan bayi, es krim, pudding, milk shake, taartell.

• Cara resep dan peralatan.

Dokumen terkait