• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV UNSUR INTRINSIK NOVEL A DANDELION WISH

4.2 Plot (Alur)

Alur yang terdapat dalam novel A Dandelion Wish adalah mengikut pola alur maju.

Peristiwa dimulai ketika terjadi kecelakaan yang mengakibatkan banyaknya korban luka-luka yang harus ditangani oleh rumah sakit tempat Bai Qian Xun bekerja. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut :

Data 5.

“Sesuai dugaan, sekejap saja para remaja itu sudah diterjang oleh badai topan tersebut. Motor mereka rusak parah. Mereka mengalami patah tulang, luka sobek, serta gegar otak. Secara beruntun mobil ambulans mengirim masuk puluhan remaja berambut kuning, merah, hijau, atau emas, seakan-akan mereka datang dari Negara atau suku mana.”(Xi Zhi, 2014:5)

Secara umum penulis akan menganalisa pola alur maju berdasarkan urutan sebagai berikut:

a. Situation (pengarang mulai melukiskan suatu keadaan)

b. Generating Circumstance (Peristiwa yang bersangkut-paut dimulai) c. Rising action (keadaan mulai memuncak)

d. Climax (peristiwa-peristiwa mencapai puncaknya)

e. Denoument (pengarang memberikan pencerahan soal dari semua peristiwa).

1. Situation

Pengarang menggambarkan cerita dimana seorang dokter jenius, gigih, dan sangat dingin bernama Bai Qian Xun mendapati seorang pria sedang duduk diatas kap mobilnya ketika ia ingin pulang menuju area parkir. Sosok pria tersebut mengalami hilang ingatan dan tidak mempunyai tempat untuk menginap. Ia sangat mengharapkan pertolongan dari pemilik mobil tersebut yaitu Bai Qian Xun :

Data 6.

“Ayolah, kita berdua sudah sama-sama merasa capai, kau mau tidak berwelas asih sedikit, biarkan aku pergi, ya? Pria itu melihat Bai Qian Xun yang sedang dalam mobil tadi, sehingga ia berkata, “tampunglah aku untuk semalam saja, apa susahnya? Apa suamimu tidak menyetujuinya?” (Xi Zhi, 2014:31)

2. Generating circumstance

Ketika Ou Yang Xing bertemu dengan Xin He Qin yang merupakan kepala rumah sakit tempat Bai Qian Xun bekerja, dan ternyata Xin He Qin yang selama ini seringkali diceritakan oleh Bai Qian Xun adalah kakak tiri dari Ou Yang Xing. Hal itu dapat diketahui dari kutipan berikut :

Data 7.

“sesudah Bai Qian Xun pergi, Cheng Feng melihat beberapa kali ke Xin He Qin.

Cheng Feng merasa tidak asing lagi terhadap pria itu, tetapi tidak dapat mengingat dimana dirinya pernah bertemu orang itu. Sikap Xin He Qin tidaklah ramah terhadap Cheng Feng.” (Xi Zhi, 2014:233)

3. Rising Action

Keadaan mulai memuncak ketika Cheng Feng disadarkan oleh Xin He Qin bahwa dirinya adalah Ou Yang Xing, dan juga ketika Bai Qian Xun mengetahui kabar bahwa Cheng Feng telah kembali ingatannya. Hal ini dapat diketahui dari kutipan berikut :

Data 8.

“Xin He Qin bertanya dengan begitu menahan emosi, Ou Yang Xing, bisakah kau menjelaskan, mengapa mengganti namamu menjadi Cheng Feng?” (Xi Zhi, 2014:233)

Selain dari kutipan diatas, terdapat kutipan lain yang menunjukan keadaan mulai memuncak adalah sebagai berikut :

Data 9.

“Bai Qian Xun bilang bahwa dirinya sudah mengerti. Sudah paham bahwa malam ini bukanlah waktu yang tepat untuk muncul, tetapi wanita itu tetap tidak dapat menahan kakinya untuk berjalan ke arah ruang rawat inap tempat Cheng Feng berada” ( Xi Zhi, 2014:245)

4. Climax

Peristiwa puncak pada alur cerita ini adalah ketika Ou Yang Xing dihadapkan pada dilema antara tetap mempertahankan hubungannya dengan Bao Qian Xun atau kembali memenuhi janjinya kepada Fang Ruo Ke. Hal ini dapat diketahui pada kutipan berikut : Data 10.

“Aku sangat bahagia bisa bersamamu, sangat bahagia karena kita mempunyai kenangan bersama yang walaupun singkat namun ingin sekali bisa berlanjut, andai saja kita bisa. Akan tetapi, Qian Xun… kau lebih paham dari aku. Kita mempunyai hal yang harus dilakukan, yang bukan untuk menyenangkan diri sendiri.” (Xi Zhi, 2014:274)

Dua tahun berjalan, pernikahan Ou Yang Xin dan Fang Ruo tidak begitu harmonis.

Seringkali Fang Ruo Ke merasakan kehampaan pada diri Ou Yang Xing yang tetap menjaga cintanya untuk Bao Qian Xun. Tidak tahan dengan keadaan itu Fang Ruo Ke pada akhirnya memutuskan untuk berpisah dengan Ou Yang Xing. Hal ini dapat diketahui pada kutipan berikut :

Data 11.

“Aku tidak punya 20 tahun lagi untuk dihabiskan bersamamu. Aku menyerah.

Aku akan menandatangani surat cerai. Kau pergilah mencari Bai Qian Xun-mu itu! Memalsukan jumlah uang belanja sayurnya, menyeduh teh merah rasa lemon yang mengerikan itu, terserah saja! Yang penting beri aku sebuah apartemen dan uang tiga milliar TWD, karena.. kaulah yang bilang bahwa kau ingin aku hidup dengan layak” (Xi Zhi, 2014:309,310)

5. Denoument

“Penyelesaian dari alur cerita ini adalah ketika Ou Yang Xing kembali berjumpa dengan Bai Qian Xun setelah menceraikan Fang Ruo Ke. Perjuangan Ou Yang Xing untuk kembali mengejar Bai Qian Xun agak mengalami kesulitan. Itu disebabkan oleh hati Bai Qian Xun yang telah membeku. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan berikut :

Data 12.

“Ruo Ke sudah menyerah. Dia memutuskan untuk mengembalikan kebebasanku.

Jadi, setelah menyelesaikan serangkaian urusan yang rumit, aku langsung ke Taiwan, datang ke hadapanmu. Aku mengira bahwa masih akan ada sedikit kesempatan untukku. Asalkan kau mau, kita bisa mulai dari awal..” (Xi Zhi, 2014:322)

Kutipan berikut adalah respon dari Bai Qian Xun saat berjumpa kembali dengan Ou Yang Xing

Data 13.

“Setiap hal yang kuinginkan, semua kuperoleh berkat kerja kerasku. Ketika aku menginginkannya, aku mempunyai perasaan yang nyata untuk hal itu. Aku tidak pernah menampung barang yang sudah dibuang orang lain, tak peduli itu pria, ataupun cinta.”

(Xi Zhi, 2014:322)

Namun pada akhirnya dengan sangat mengejutkan, Ou Yang Xing menikahi Bai Qian Xun disebuah restoran. Hal ini dapat diketahui dari kutipan berikut :

Data 14.

“Suara bel pernikahan berbunyi, dan Bai Qian Xun pun menikah dengan serigala jahat itu dengan penuh kebingungan” (Xi Zhi, 2014:340)

Dokumen terkait