• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.3 Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka bertujuan untuk mengetahui keaslian karya ilmiah karena pada dasarnya suatu penelitian berasal dari acuan yang mendasarinya. Tinjauan pustaka dilakukan sebagai titik tolak untuk mengadakan suatu penelitian.

Dalam penelitian ini yang akan dikaji adalah novel A Dandelion Wish (钻石 情人来报到) karya Xi Zhi (惜之). Novel ini sudah pernah diteliti oleh seorang mahasiswa UNESA (Universitas Negeri Surabaya) bernama Suharwanto pada tahun 2016 dengan judul Aktualisasi Diri Tokoh Utama Bai Qian Xun (白千寻) dalam novel A Dandelion Wish (钻石 情人来报到) karya Xi Zhi (惜之). Berdasarkan pengamatan penulis, penelitian tentang analisis unsur intrinsik novel A Dandelion Wish belum pernah diteliti oleh mahasisa Universitas

Sumatera Utara maupun di lembaga pendidikan tinggi yang lain. Oleh karena itu penulis menganalisis unsur intrinsik novel A Dandelion Wish karya Xi Zhi.

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian unsur intrinsik pada novel A Dandelion Wish ( 钻石 情人来报到) ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode kualitatif adalah metode sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh). Jadi, dalam soal ini tidak boleh mengisolasi individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari satu kesatuan (Bogdan dan Taylor dalam Moleong 2007:4).

3.1 Data dan Sumber Data

3.1.1 Data

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:78) data adalah keterangan yang benar dan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian (analisis atau kesimpulan). Data penelitian ini adalah teks (berupa narasi dan dialog) yang terdapat di dalam novel A Dandelion Wish ( 钻石 情人来报到) yang menunjukkan dan menggambarkan unsur-unsur intrinsik novel.

3.1.2 Sumber Data

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:405) sumber adalah asal, sehingga sumber data adalah asal data. Sumber data dalam penelitian ini ada 2 (dua), yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Data primer yaitu data yang dikumpulkan berdasarkan interaksi langsung antara pengumpul data dan sumber data. Data sekunder yaitu data yang

dikumpulkan dari sumber-sumber tercetak, data itu telah dikumpulkan oleh pihak lain sebelumnya (Erlina, 2011:31).

Sumber data penelitian adalah :

Judul novel : A Dandelion Wish

Karya : Xi Zhi

Diterjemahkan oleh : Jeanni Hidayat

Penerbit : Haru

Tahun : 2014

Jumlah halaman : 346 halaman.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Agar memperoleh data sesuai dengan tema yang diteliti, maka dibutuhkan suatu teknik pengumpulan data yang sesuai dengan objek penelitian. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah kepustakaan (library research) karena sumber data diperoleh dari sumber-sumber tertulis. Penulis akan mengumpulkan data yang berbentuk teks dan dialog yang terdapat pada novel A Dandelion Wish ( 钻石 情人来报到).

Langkah-langkah yang dilakukan dalam mengumpulkan data adalah:

1. Membaca novel secara berulang-ulang untuk mencari serta menentukan unsur intrinsik dalam novel A Dandelion Wish ( 钻石 情人来报到).

2. Melakukan teknik catat, yaitu mencatat teks (narasi dan dialog) yang menggambarkan unsur intrinsik dalam novel A Dandelion Wish ( 钻石 情人来报到).

3.3 Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah dengan mengunakan teknik deskrptif kualitatif. Analisis kualitatif juga termaksud ke dalam metode deskriptif karena bersifat memaparkan, memberikan, menganalisis, dan menafsirkan.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis data model Miles &

Huberman. Miles & Huberman (dalam Sugiono, 2012), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu:

a. Reduksi Data

Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data mentah atau data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Dengan kata lain proses reduksi data ini dilakukan oleh peneliti secara terus menerus saat melakukan penelitian untuk menghasilkan data sebanyak mungkin.

b. Penyajian Data

Penyajian data adalah penyusunan informasi yang kompleks ke dalam suatu bentuk yang sistematis, sehingga menjadi lebih selektif dan sederhana serta memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan data dan pengambilan tindakan. Dengan proses penyajian data ini peneliti telah siap dengan data yang telah disederhanakan dan menghasilkan informasi yang sistematis.

c. Simpulan

Simpulan merupakan tahap akhir dalam proses analisa data. Pada bagian ini, peneliti mengutarakan simpulan dari data-data yang telah diperoleh dari analisis. Dengan adanya simpulan, penelitian akan terasa sempurna karena data yang dihasilkan benar-benar valid atau maksimal.

BAB IV

UNSUR INTRINSIK NOVEL A DANDELION WISH KARYA XI ZHI

Bab ini akan menjelaskan tentang unsur-unsur intrinsik novel berdasarkan pendekatan struktural yaitu : tema, alur, latar, penokohan dan sudut pandang yang terdapat dalam novel A Dandelion Wish karya Xi Zhi.

Pada sub bab ini, penulis akan menganalisis unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam novel A Dandelion Wish karya Xi Zhi. Tahap pertama adalah menentukan tema yang terdapat dalam novel tersebut, kemudian penulis akan melanjutkan untuk menganalisis alur, latar, penokohan dan sudut pandang. Berikut adalah analisis unsur intrinsik dalam novel A Dandelion Wish.

4.1 Tema

Tema utama yang terdapat dalam novel A Dandelion Wish adalah tentang dilema cinta. Dalam novel A Dandelion Wish digambarkan kisah antara Bai Qian Xun dengan Ou Yang Xing disaat perjumpaan mereka pertama kali, dimana Ou Yang Xing yang lupa ingatan duduk diatas kap mobil milik Bai Qian Xun.

Bai Qian Xun adalah seorang dokter bedah yang terkenal dengan karakternya yang sangat dingin, tegas, gigih dan ambisius. Malam itu dia disibukkan dengan adanya sekumpulan anak muda yang menjadi korban kecelakaan akibat badai. Ketika Bai Qian Xun ingin pulang, ia mendapati sesosok pria sedang duduk diatas kap mobilnya. Sosok pria tersebut bernama Ou Yang Xing. Pria itu lupa ingatan dan tidak tahu harus pergi kemana, maka dari itu pria berharap mendapat pertolongan dari pemilik mobil yang didudukinya tersebut, yaitu Bai Qian Xun. Menghadapi Ou Yang Xing, Bai Qian Xun

berusaha keras untuk tidak memberikan sedikitpun welas asih kepada Ou Yang Xing dan mempertahankan karakter dinginnya. Namun pada akhirnya Bai Qian Xun yang sudah pergi meninggalkan rumah sakit itu kembali memutar arah dan menjemput Ou Yang Xing. Hal itu dapat dilihat dari kutipan berikut :

Data 1.

“Secara mendadak, wanita itu menghentikan mobil di samping jalan. Dia menarik nafas dalam-dalam sebanyak dua puluhan kali, kemudian menyetir mobilnya berbalik arah, kembali ke tempat parkir rumah sakit tadi.” (Xi Zhi, 2014:37)

Bai Qian Xun yang terkenal sangat tegas dan dingin, menghadapi sebuah dilema antara membiarkan Ou Yang Xing kehujanan di area parkir mobil rumah sakit atau kembali ke rumah sakit untuk menjemput dan menampung Ou Yang Xing sementara di apartemennya. Pada akhirnya, rasa welas asih Bai Qian Xun mengalahkan karakter dinginnya, ia memutar balik mobilnya dan kembali untuk menjemput Ou Yang Xing. Hal lain juga dapat dilihat ketika Bai Qian Xun kembali berjumpa dengan Ou Yang Xing yang telah berganti nama menjadi Ou Yang Xing. Bai Qian Xun yang bersikukuh untuk melupakan segala kenangan manis dengan Ou Yang Xing tidak dapat mengelakkan bahwa dirinya masih mencintai Ou Yang Xing. Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut : Data 2.

“Bai Qian Xun mengemudikan mobilnya keluar dari tempat parkir. Perlahan-lahan wanita itu melewati satu lampu lalu lintas, dua lampu lalu lintas… sembari cuplikan-cuplikan tentang masa lalunya terus-menerus berputar di otaknya. Saat-saat mereka tertawa bagai orang gila di tengah malam, Saat-saat melihat sepasang pria dan wanita yang bercengkrama bersama, saat menerbangkan bunga dandelion di apartemen. Bai Qian Xun mendadak mengerem mobilnya lalu berputar arah.” (Xi Zhi, 2014:325)

Ou Yang Xing yang telah pulih ingatannya akhirnya menyadari jika ia telah

“Maaf, Bai Qian Xun.. aku mencintaimu.. saat-saat kebersamaan kita adalah masa paling membahagiakan dalam hidupku. Aku tidak pernah berhenti berkhayal, andai saja aku tetap tidak mengingat kembali diriku yang dahulu, alangkah baiknya.” (Xi Zhi, 2014:275)

Ou Yang Xing juga menunjukan perasaan dilemanya pada saat ia merasa bingung untuk memilih antara Fang Ruo Ke atau Bai Qian Xun. Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut :

Data 4.

“Aku sangat bahagia bisa bersamamu, sangat bahagia karena kita mempunyai kenangan bersama yang walaupun singkat namun ingin sekali bisa berlanjut, andai saja kita bisa. Akan tetapi, Qian Xun… kau lebih paham dari aku. Kita mempunyai hal yang harus dilakukan, yang bukan untuk menyenangkan diri sendiri.” (Xi Zhi, 2014:274)

4.2 Plot (Alur)

Alur yang terdapat dalam novel A Dandelion Wish adalah mengikut pola alur maju.

Peristiwa dimulai ketika terjadi kecelakaan yang mengakibatkan banyaknya korban luka-luka yang harus ditangani oleh rumah sakit tempat Bai Qian Xun bekerja. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut :

Data 5.

“Sesuai dugaan, sekejap saja para remaja itu sudah diterjang oleh badai topan tersebut. Motor mereka rusak parah. Mereka mengalami patah tulang, luka sobek, serta gegar otak. Secara beruntun mobil ambulans mengirim masuk puluhan remaja berambut kuning, merah, hijau, atau emas, seakan-akan mereka datang dari Negara atau suku mana.”(Xi Zhi, 2014:5)

Secara umum penulis akan menganalisa pola alur maju berdasarkan urutan sebagai berikut:

a. Situation (pengarang mulai melukiskan suatu keadaan)

b. Generating Circumstance (Peristiwa yang bersangkut-paut dimulai) c. Rising action (keadaan mulai memuncak)

d. Climax (peristiwa-peristiwa mencapai puncaknya)

e. Denoument (pengarang memberikan pencerahan soal dari semua peristiwa).

1. Situation

Pengarang menggambarkan cerita dimana seorang dokter jenius, gigih, dan sangat dingin bernama Bai Qian Xun mendapati seorang pria sedang duduk diatas kap mobilnya ketika ia ingin pulang menuju area parkir. Sosok pria tersebut mengalami hilang ingatan dan tidak mempunyai tempat untuk menginap. Ia sangat mengharapkan pertolongan dari pemilik mobil tersebut yaitu Bai Qian Xun :

Data 6.

“Ayolah, kita berdua sudah sama-sama merasa capai, kau mau tidak berwelas asih sedikit, biarkan aku pergi, ya? Pria itu melihat Bai Qian Xun yang sedang dalam mobil tadi, sehingga ia berkata, “tampunglah aku untuk semalam saja, apa susahnya? Apa suamimu tidak menyetujuinya?” (Xi Zhi, 2014:31)

2. Generating circumstance

Ketika Ou Yang Xing bertemu dengan Xin He Qin yang merupakan kepala rumah sakit tempat Bai Qian Xun bekerja, dan ternyata Xin He Qin yang selama ini seringkali diceritakan oleh Bai Qian Xun adalah kakak tiri dari Ou Yang Xing. Hal itu dapat diketahui dari kutipan berikut :

Data 7.

“sesudah Bai Qian Xun pergi, Cheng Feng melihat beberapa kali ke Xin He Qin.

Cheng Feng merasa tidak asing lagi terhadap pria itu, tetapi tidak dapat mengingat dimana dirinya pernah bertemu orang itu. Sikap Xin He Qin tidaklah ramah terhadap Cheng Feng.” (Xi Zhi, 2014:233)

3. Rising Action

Keadaan mulai memuncak ketika Cheng Feng disadarkan oleh Xin He Qin bahwa dirinya adalah Ou Yang Xing, dan juga ketika Bai Qian Xun mengetahui kabar bahwa Cheng Feng telah kembali ingatannya. Hal ini dapat diketahui dari kutipan berikut :

Data 8.

“Xin He Qin bertanya dengan begitu menahan emosi, Ou Yang Xing, bisakah kau menjelaskan, mengapa mengganti namamu menjadi Cheng Feng?” (Xi Zhi, 2014:233)

Selain dari kutipan diatas, terdapat kutipan lain yang menunjukan keadaan mulai memuncak adalah sebagai berikut :

Data 9.

“Bai Qian Xun bilang bahwa dirinya sudah mengerti. Sudah paham bahwa malam ini bukanlah waktu yang tepat untuk muncul, tetapi wanita itu tetap tidak dapat menahan kakinya untuk berjalan ke arah ruang rawat inap tempat Cheng Feng berada” ( Xi Zhi, 2014:245)

4. Climax

Peristiwa puncak pada alur cerita ini adalah ketika Ou Yang Xing dihadapkan pada dilema antara tetap mempertahankan hubungannya dengan Bao Qian Xun atau kembali memenuhi janjinya kepada Fang Ruo Ke. Hal ini dapat diketahui pada kutipan berikut : Data 10.

“Aku sangat bahagia bisa bersamamu, sangat bahagia karena kita mempunyai kenangan bersama yang walaupun singkat namun ingin sekali bisa berlanjut, andai saja kita bisa. Akan tetapi, Qian Xun… kau lebih paham dari aku. Kita mempunyai hal yang harus dilakukan, yang bukan untuk menyenangkan diri sendiri.” (Xi Zhi, 2014:274)

Dua tahun berjalan, pernikahan Ou Yang Xin dan Fang Ruo tidak begitu harmonis.

Seringkali Fang Ruo Ke merasakan kehampaan pada diri Ou Yang Xing yang tetap menjaga cintanya untuk Bao Qian Xun. Tidak tahan dengan keadaan itu Fang Ruo Ke pada akhirnya memutuskan untuk berpisah dengan Ou Yang Xing. Hal ini dapat diketahui pada kutipan berikut :

Data 11.

“Aku tidak punya 20 tahun lagi untuk dihabiskan bersamamu. Aku menyerah.

Aku akan menandatangani surat cerai. Kau pergilah mencari Bai Qian Xun-mu itu! Memalsukan jumlah uang belanja sayurnya, menyeduh teh merah rasa lemon yang mengerikan itu, terserah saja! Yang penting beri aku sebuah apartemen dan uang tiga milliar TWD, karena.. kaulah yang bilang bahwa kau ingin aku hidup dengan layak” (Xi Zhi, 2014:309,310)

5. Denoument

“Penyelesaian dari alur cerita ini adalah ketika Ou Yang Xing kembali berjumpa dengan Bai Qian Xun setelah menceraikan Fang Ruo Ke. Perjuangan Ou Yang Xing untuk kembali mengejar Bai Qian Xun agak mengalami kesulitan. Itu disebabkan oleh hati Bai Qian Xun yang telah membeku. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan berikut :

Data 12.

“Ruo Ke sudah menyerah. Dia memutuskan untuk mengembalikan kebebasanku.

Jadi, setelah menyelesaikan serangkaian urusan yang rumit, aku langsung ke Taiwan, datang ke hadapanmu. Aku mengira bahwa masih akan ada sedikit kesempatan untukku. Asalkan kau mau, kita bisa mulai dari awal..” (Xi Zhi, 2014:322)

Kutipan berikut adalah respon dari Bai Qian Xun saat berjumpa kembali dengan Ou Yang Xing

Data 13.

“Setiap hal yang kuinginkan, semua kuperoleh berkat kerja kerasku. Ketika aku menginginkannya, aku mempunyai perasaan yang nyata untuk hal itu. Aku tidak pernah menampung barang yang sudah dibuang orang lain, tak peduli itu pria, ataupun cinta.”

(Xi Zhi, 2014:322)

Namun pada akhirnya dengan sangat mengejutkan, Ou Yang Xing menikahi Bai Qian Xun disebuah restoran. Hal ini dapat diketahui dari kutipan berikut :

Data 14.

“Suara bel pernikahan berbunyi, dan Bai Qian Xun pun menikah dengan serigala jahat itu dengan penuh kebingungan” (Xi Zhi, 2014:340)

4.3 Latar (Setting)

Latar yang menjadi tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang digambarkan di dalam novel A Dandelion Wish adalah sebagai berikut :

1. Rumah Sakit

Rumah sakit merupakan tempat dimana Bai Qian Xun bekerja dan tempat dimana berbagai peristiwa penting dalam cerita novel A Dandelion Wish ini terjadi. Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut :

Data 15.

“Bai Qian Xun adalah dokter ahli bedah jantung. Seharusnya pekerjaan di Unit Gawat Darurat tidak ada hubungannya dengan wanita itu. Namun, jumlah dokter dan perawat jaga yang ada di rumah sakit di saat badai topan begini memang tidak banyak, sedangkan puluhan korban yang mendadak masuk ke Unit Gawat Darurat tentunya membuat seluruh dokter di unit tersebut kewalahan. Akhirnya mereka terpaksa meminta pertolongan kepada dokter-dokter yang masih di rumah sakit.”

(Xi Zhi, 2014:5)

2. Apartemen

Apartemen adalah tempat dimana Bai Qian Xun dengan Cheng Feng melewati waktu bersama, Hal ini diketahui di kutipan berikut :

Data 16.

“ Apartemen itu terdiri atas dua kamar tidur, satu ruang tamu, satu kamar mandi, dan satu ruang dapur kecil yang cantik. Di daerah yang mahal ini, dapat membeli apartemen seperti itu menandakan wanita itu cukup kaya.” (Xi Zhi, 2014:39) 3. New York, Amerika

New York adalah tempat dimana Ou Yang Xing dan Fang Ruo Ke tinggal bersama setelah menikah. Tidak digambarkan dengan jelas dalam dialog antara mereka berdua bahwa mereka tinggal di New York. Namun, hal ini dapat diketahui dalam kutipan berikut :

Data 17.

“Sakit kepala pria itu tidak dibuat-buat. Ou Yang Xing berusaha dengan secepat mungkin untuk mengurus perceraiannya. Setelah itu, pria itu langsung terbang dari New York ke Taipei. Ou Yang Xing belum tidur selama empat puluh jam lebih.” (Xi Zhi, 2014:317,318)

4. Area Parkir Rumah Sakit

Area parkir rumah sakit menjadi tempat yang sangat penting karena di tempat inilah Bai Qian Xun dan Cheng Feng pertama kali bertemu. Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut :

Data 18.

“Dari pintu gerbang rumah sakit sampai ke tempat parkir saja walaupun hanya berjarak seratus meter. Bai Qian Xun sudah basah kuyup. Beberapa kali angin hampir menerbangkan payungnya, membuatnya mundur beberapa langkah.” (Xi Zhi, 2014:21)

5. Restoran

Restoran didalam novel A Dandelion Wish adalah tempat dimana terjadinya acara pernikahan antara Bai Qian Xun dan Ou Yang Xing. Hal ini dapat diketahui dari kutipan berikut.

Data 19.

“Ketika Bai Qian Xun melihat ke arah pintu restoran, tempat yang awalnya sebenarnya ingin digunakan untuk memajang foto pernikahan mereka berdua, malah memajangkan foto ketika mereka berdua baru saja bangun tidur.” (Xi Zhi, 2014:337)

Latar waktu kejadian peristiwa penting di dalam novel A Dandelion Wish adalah sebagai berikut.

1. Musim Badai Topan

Di bagian awal cerita dalam novel A Dandelion Wish diceritakan bahwa sedang terjadi musim badai topan. Hal ini dapat diketahui dalam kutipan berikut :

Data 20.

“Saat ini sedang musim badai topan, dan badai topan yang terjadi kali ini adalah yang kedua kalinya dalam satu bulan terakhir. Keberuntungan yang hebat ini benar-benar membuat kepala menjadi begitu sakit. Dua kali, ibu kota di bagian utaralah yang menjadi tameng terdepan.” (Xi Zhi, 2014:4)

2. Hujan.

Dikarenakan oleh musim badai topan, seringkali dialog dalam novel A Dandelion Wish dilatari oleh hujan. Hal itu dapat diketahui dalam kutipan berikut :

Data 21.

“Hujan sangat deras. Bila begini terus, kau akan masuk rumah sakit karena radang paru-paru. Kau jalan lurus saja kira-kira seratus meter, disana ada sebuah hotel.

Beristirahatlah semalam disana, tak perlu seperti ini. Besok barulah memikirkan solusi lain” (Xi Zhi, 2014:27)

3. Musim Semi

Hal ini dapat diketahui dalam kutipan berikut : Data 22.

“Mereka berjalan semakin jauh. Perselisihan yang tiada henti, perdebatan manis, seluruhnya akan memanaskan suhu di musim semi ini.” (Xi Zhi, 2014:159)

4.4 Penokohan

Berikut ini pemaparan mengenai analisis karakter yang dimiliki oleh tokoh-tokoh pada novel A Dandelion Wish. Para tokoh yang akan dibahas disini adalah Bai Qian Xun, Ou Yang Xing/Cheng Feng, Xin He Qin, Song Jia Jia, Fang Ruo Ke, Ibu Bai Qian Xun, Ayah Bai Qian Xun, dan Zhu Xue Xing.

1. Bai Qian Xun

Bai Qian Xun dalam novel A Dandelion Wish digambarkan sebagai seorang dokter wanita yang mempunyai karakter yang akan diuraikan sebagai berikut :

1. Ambisius

Karakter Bai Qian Xun digambarkan sebagai sosok yang ambisius karena usahanya yang begitu keras untuk mengejar berbagai prestasi dibidang dokter bedah. Hal tersebut dapat diketahui dalam kutipan berikut :

Data 23.

“Aku mendapatkan nilai penuh dalam ujian, tujuannya adalah untuk memasuki fakultas kedokteran bukan karena welas asih. Aku melewati proses yang begitu sulit di fakultas kedokteran, tiap hari berjuang dengan mayat dan formalin, alasannya untuk medapat sertifikat kedokteran, bukan karena dipenuhi rasa cinta kasih untuk menolong sesama.

Aku bekerja di rumah sakit, membuatku letih, karena aku ingin mendapatkan gaji yang lebih tinggi daripada orang lain. Semua yang kulakukan tidak ada sedikit pun yang berhubungan dengan welas asih” (Xi Zhi, 2014:26)

Salah satu kutipan lain untuk menunjukan karakter ambisius dalam diri Bai Qian Xun adalah sebagai berikut :

Data 24.

“Aku tidak butuh kebahagiaan ataupun keromantisan. Aku hanya memerlukan kesuksesan.”

2. Tenang

Bai Qian Xun juga digambarkan sebagai orang yang tenang dalam mengambil setiap keputusan. Hal ini dapat diketahui dari kutipan berikut :

Data 25.

“Kau tidak tahu, Dokter Bai itu selain kedua tangannya memang sudah cekatan dari lahir, orangnya juga sangat tenang dan bijaksana. Gunung meletus pun tidak akan mengubah wajahnya yang tenang itu. Ini adalah persyaratan utama untuk menjadi seorang dokter bedah.” (Xi Zhi, 2014:113)

Salah satu kutipan lain untuk menunjukan karakter Bai Qian Xun yang selalu tenang dapat dilihat dalam kutipan berikut :

Data 26.

“Setelah memukul meja, kemudian bos mafia itu memukul kepala anaknya dengan lebih kencang sembari berkata, ‘Kau yang dokter atau dia yang dokter?’ Dari awal sampai akhir, Dokter Bai tetap memasang wajah yang dingin dan tanpa ekspresi, sedikit pun tidak terpengaruh olehnya.” (Xi Zhi, 2014:117)

3. Gigih

Bai Qian Xun termasuk pribadi yang sangat tekun dalam mengejar puncak karirnya sebagai salah satu dokter bedah ternama. Hal tersebut dalam dilihat dalam kutipan berikut :

Data 27.

“Bai Qian Xun sangat serius dan tekun, menghargai waktu satu menit layaknya setengah jam baginya. Wanita itu melakukan apapun tetap dengan semangat yang luar biasa. Minggu lalu Bai Qian Xun baru pulang dari Swiss, kemudian besok

“Bai Qian Xun sangat serius dan tekun, menghargai waktu satu menit layaknya setengah jam baginya. Wanita itu melakukan apapun tetap dengan semangat yang luar biasa. Minggu lalu Bai Qian Xun baru pulang dari Swiss, kemudian besok

Dokumen terkait