• Tidak ada hasil yang ditemukan

pola ini akan menghasilkan sebuah karakteristik ciri holistik yang berbeda dari gabungan sederhana komponennya,

4. sistem memiliki tujuan, pola interaksi komponen dilakukan untuk mencapai tujuan, 5. perubahan salah satu kategori ini dapat mengubah sistem, sehingga sebenarnya sistem

selalu berada dalam kondisi multidimensi. Perubahan batasan, struktur, tujuan akan mengubah perilaku sistem secara holistik.

Dalam beberapa bagian berikutnya akan dijelaskan secara singkat masing-masing ciri sistem ini.

3.2.1 S

ISTEM

M

EMILIKI

B

ATASAN

D

INAMIS

Apa makna batasan dinamis? Batasan didefinisikan sebagai garis atau ruang panjang yang menandai batas dari sebuah area. Namun dalam konsep sistem, batasan tidak hanya berupa batasan geografis, namun juga batasan waktu (saat ini, masa lalu, masa depan), skala (mikro, makro) dan batasan lainnya.

Batasan dinamis berarti batas yang berubah seiring dengan cara pandang kita. Batas yang berubah secara dinamis menunjukkan kemampuan untuk melihat secara dinamis permasalahan. Kemampuan yang sering disebut sebagai pandangan helikopter (helicopter view). Mengacu kepada prinsip pandangan helikopter dimana batasan pandangan kita akan tergantung dari ketinggian helikopter, maka sebuah sistem memiliki sebuah batasan yang berubah pula tergantung pula dari cara pandang kita. Dalam kacamata sistem, batasan dinamis membuat setiap komponen dalam sistem bisa merupakan sub-sistem dan setiap sistem bisa merupakan bagian sub-sistem dari sistem yang lebih luas.

Batasan dinamis merupakan ciri dari sebuah sistem terbuka yaitu openness. Karena batasan menunjukkan ada yang dianggap didalam dan ada yang dianggap diluar, sehingga sebuah sistem biasanya memiliki interaksi antara keduanya. Keterbukaan sistem memungkinkan sistem untuk beradaptasi, mampu mempertahankan hidup, dan mengembangkan diri. Sistem yang tertutup tidak akan memiliki kemampuan beradaptasi dari umpan balik luar, sehingga perkembangannya akan sangat terbatas. Sistem tertutup pada umumnya menuju ke arah penurunan kualitas sistem bahkan kemusnahan sistem tersebut, akibat ketidakmampuannya untuk beradaptasi dengan perubahan.

3.2.2 S

ISTEM

M

EMILIKI

T

UJUAN

Setiap sistem pasti memiliki tujuan dan sasaran. Tujuan dari sistem adalah mencapai atau memenuhi sasaran. Ada yang jelas sasarannya ada yang harus dicari. Ada yang hanya punya satu sasaran ada yang puluhan. Sasaran juga bisa berubah sejalan dengan waktu, tujuan hidup kita sendiri sudah berubah dari 5 tahun yang lalu, and pasti berubah atau berkembang 5 tahun yang akan datang.

31

Sebenarnya ada 4 kemungkinan klasifikasi perilaku sebuah kelompok atau sistem dalam 2 dimensi kebebasan memilih: kebebasan memilih cara dan tujuan,

c) Pasif. Sebuah sistem yang tidak memiliki cara dan tujuan yang bisa didefinisikan. Sistem sederhana ini ini bersifat alat (tools) yang tidak akan berubah dan menghiraukan umpan balik terhadap kegiatannya.

d) Reaktif. Sistem ini memiliki kemampuan untuk bereaksi terhadap umpan balik, namun tidak memiliki kebebasan untuk memilih cara dan tujuan dalam bereaksi. Sebuah ciri tujuan sistem yang bersifat pemeliharaan diri (Self-Maintaining Systems atau

Balancing System).

e) Responsif. Sistem memiliki kebebasan untuk memilih cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, namun tidak bisa mengubah tujuan. Sistem ini sering disebut sebagai sistem pemenuhan tujuan (goal-seeking system), sebuah sistem yang bergerak ke pemenuhan tujuan. Tujuan paling primitif atau dasar adalah keberlanjutan hidup (survival). Secara umum ada 2 tujuan respons sistem, yaitu

a. Keseimbangan. Tujuan lainnya yang secara alamiah ada dimiliki oleh semua sistem adalah elaborasikeseimbangan. Keseimbangan (equilibrium atau homeostatis) adalah ketika sistem bergerak menuju ke kondisi yang tidak berubah (kemapanan). Pada kondisi ini tanpa adanya input yang berpengaruh maka sistem tidak akan berubah.

b. Elaborasi. Tujuan berikutnya adalah elaborasi dan membedakan diri, yaitu ketika sistem akan cenderung menuju ke pertumbuhan diri yang lebih besar yang membedakan dirinya dengan yang lain. Sistem seperti birokrasi memiliki kecenderungan seperti ini.

f) Aktif and Bertujuan. Dikenal pula sebagai Purposeful System, ketika sistem memiliki kebebasan untuk memilih cara untuk mencapai tujuan dan bahkan kebebasan untuk mengubah tujuan. Sistem ini bagian dari goal-seeking sistem namun memiliki tambahan kebebasan untuk mengubah tujuan.

3.2.3 S

ISTEM

M

EMILIKI

S

TRUKTUR

U

MPAN

B

ALIK

Pembeda terpenting dalam syarat antara sistem dan kelompok adalah sistem memiliki stuktur interaksi dari komponen sistem. Bukan hanya sembarang struktur, namun sebuah struktur informasi umpan balik. Struktur dasar sederhana dalam sistem adalah Input-Proses-Output-UmpanBalik, seperti pada Gambar 3-1. Struktur sederhana yang hingga saat ini masih sering digunakan sebagai tanda kemampuan melihat sistem secara tradisional. Kemampuan untuk tidak hanya melihat output hanya sebagai output, namun bahwa output memiliki mekanisme proses dibelakangnya dengan input dan umpan balik untuk menghasilkan output tersebut.

32

Gambar 3-1 Struktur Dasar Sistem: Input, Proses, Output dan Umpan-Balik

Struktur dasar ini yang menjadi basis dalam mengembangkan struktur yang lebih kompleks sehingga dikenal dengan struktur umpan balik, terutama ketika output sebuah proses menjadi input proses berikutnya, kemudian proses terangkai sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah lingkaran umpan balik seperti pada Gambar 3-2

Gambar 3-2 Struktur Umpan Balik yang lebih kompleks dari Struktur Dasar

Basis konsep inilah yang menimbulkan alat bantu Causal Loop Diagram (CLD) digunakan dalam berpikir sistem. CLD merupakan alat berbasis kepada struktur dasar ini namun disederhanakan menjadi hubungan antar proses atau variabel proses.

3.2.4 S

ISTEM

M

EMILIKI

C

IRI

H

OLISTIK YANG

B

ERBEDA DENGAN

S

EKEDAR

K

UMPULAN

K

OMPONENNYA

Human can love, but its parts cannot

Syarat sebagai sistem ini disebut emergent properties atau ciri mengemuka, yaitu sebuah ciri yang bisa kita dapatkan yang berbeda dengan ciri-ciri setiap komponen atau pengabungan total ciri-ciri komponen sistem tersebut. Ciri mengemuka hanya akan timbul ketika interaksi antara komponen didalam sebuah struktur sistem berjalan seperti seharusnya. Artinya ciri ini tidak akan kita temui atau diprediksi hanya dari ciri-ciri komponennya. Itulah mengapa istilah ciri mengemuka sering diganti pula dengan ciri keseluruhan atau ciri holistik. Sebuah ciri yang kita dapatkan dari sebuah sistem yang sedang berfungsi disebut.

33

Sebuah film kartun sebenarnya berasal dari gambar-gambar yang dirangkai dalam urutan waktu tertentu. Jika misalnya tejadi adegan kejar-kejaran antara tikus dan kucing misalnya, maka kita tidak akan bisa menebak hanya dari 1 frame atau gambar saja bahwa mereka sedang berkejaran. Yang terjadi kita seperti melihat sebuah gambar mereka terlihat sedang sakit perut bersama, atau menari bersama atau olah raga bersama.

Cara paling mudah untuk mengidentifikasi apakah sebuah sistem memiliki ciri holistik adalah membelah sistem menjadi dua atau lebih. Jika dibagi apakah masih memiliki ciri yang sama dengan awalnya, kemudian dibagi lagi dan seterusnya. Sebuah sistem akan kehilangan cirinya ketika dibagi seperti ini, namun sebuah kelompok akan memiliki ciri yang sama pada setiap kelompok hasil belahan.

3.2.5 K

OMBINASI

C

IRI

S

ISTEM

:M

ULTI

-D

IMENSI

Tentunya semua ciri-ciri diatas bukanlah berdiri sendiri-sendiri namun saling terhubung dan mempengaruhi. Perubahan pada tujuan akan menyebabkan perubahan pada batasan, struktur, dan ciri yang kita dapatkan.

Keinginan merubah ciri holistik dari sebuah sistem membutuhkan perubahan pada batasan, struktur dan tujuan. Semua ini memunculkan ciri khas dari sebuah sistem yaitu selalu berada dalam kondisi multi-dimensi. Manusia misalnya, dalam suatu waktu memiliki peran yang multidimensi: sebagai anak, orang tua, mahasiswa, pacar atau sopir, tergantung dari perubahan konteks yang dihadapi. Perubahan konteks menunjukkan perubahan terhadap batasan, struktur dan tujuan dari sistem. Ini berarti sebuah ciri holistik akan mengemuka dalam suatu kondisi, namun dalam kondisi lain bisa melemah sehingga ciri holistik lain akan mengemuka.

Konektivitas yang dinamis ini diilustrasikan pada Gambar 3-3.

Gambar 3-3 Interkoneksi dari Ciri-ciri Sistem menciptakan Multi Dimensi

Tabel 3.2 menunjukkan matrix hubungan 2 dimensi yang mungkin terjadi dan kesimpulan pemahaman yang bisa didapatkan dari penghubungan tersebut.

34

Tabel 3.2 Kondisi Multi-dimensi yang bisa Berubah seiring Perubahan di Setiap Ciri Sistem

Tujuan Ciri Holistik Mengemuka

Struktur Umpan Balik Batasan

Tujuan Perubahan tujuan akan mengubah ciri holistiknya

(perubahan konteks)

Tujuan yang berubah akan menjadi sebuah umpan balik bagaimana sistem menyesuaikan diri untuk mencapai pergeseran tujuan

Tujuan bisa berbeda ketika batasan sistem diubah

Ciri Holistik Tujuan yang diinginkan pada umumnya adalah sebuah ciri ideal yang mengemuka dari sistem

Ciri ideal yang mengemuka adalah umpan balik dalam melakukan perubahan dalam sistem

Perubahan dinamis batasan masalah (Dynamics helicopter views) akan mengubah ciri dari sistem sehingga meningkatkan pemahaman dari sistem

Struktur Umpan Balik

Mendapatkan titik ungkit perbaikan melalui pemahaman struktur yang lebih baik

Pemahaman struktur akan memberikan gambaran mengapa sistem memiliki ciri yang mengemuka

Perhatikan apa yang bisa dilakukan (endogenous) dana apa yang tidak bisa dilakukan (exogenous)

Batasan Tujuan akan mendefinsikan batasan yang harus dilakukan Perbedaan batasan dapat menimbulkan ciri mengemuka yang berbeda Memperluas dan Menyempitkan batasan akan mempengaruhi struktur dari sistem

3.3 P

OLA

B

ERPIKIR

A

DALAH

S

EBUAH

S

TRUKTUR

S

ISTEMIK

P

IKIRAN

Berbasis kepada definisi sistem yang telah dibahas, berarti pola berpikir kita adalah sebuah produk dari sebuah struktur sistem. Sebuah struktur sistem yang bisa dikategorikan gabungan sebagai sistem non-fisik, kontinu, terbuka dan dinamis. Dalam kategori gabungan ini, secara dimensi skala dari makro ke mikro terdapat berbagai sistem seperti yang diilustrasikan dalam Gambar 3-4.

Dari skala bisnis, kita akan mendapatkan struktur pasar, struktur konsumen, struktur strategi bisnis yang bisa berupa strategi produk atau distribusi. Pada skala organisasi, terdapat struktur organisasi, sistem kinerja, sistem informasi, norma kerja ataupun struktur peraturan perusahaan. Pada tingkatan interpersonal atau antar individu, terdapat struktur pemecahan masalah, struktur pertemanan atau struktur komunikasi kelompok. Sedangkan pada level individu terdapat struktur bagaimana memandang sesuatu, bagaimana berpikir, bagaimana cara kita memandang diri kita dan peran diri kita sendiri serta bagaimana struktur kepercayaan dan asumsi.

Struktur individu inilah yang menentukan pola pikir kita, dan pola pikir itulah yang menentukan reaksi kita terhadap masalah yang kita akan hadapi. Namun kita terbiasa hanya melihat reaksi, tidak melihat pola maupun struktur yang membuat reaksi tersebut. Dalam sebuah ilustrasi gunung es dalam air laut, maka reaksi ini adalah sebuah kejadian yang bisa kita lihat dan merupakan bagian kecil dari gunung es yang terlihat. Sedangkan bagian besar yang

35

tidak terlihat sebagai sumber dari respons kejadian, adalah pola dan struktur, seperti yang digambarkan pada Gambar 1-3.

Gambar 3-4 Berpikir Sistem adalah Sebuah Struktur Internal

Sebagai sebuah struktur sistem internal diri kita, maka berpikir sistem bisa dilihat sebagai sebuah disiplin kebiasaan untuk tidak hanya melihat kejadian atau pola saja, namun mencari struktur sistemik dari kejadian tersebut, sehingga didapatkan pemahaman yang lebih baik.

Struktur Bisnis/Industri Struktur Organisasi Struktur Interpersonal Struktur Individu (Struktur Pikiran) mikro makro Posisi Pasar

Hubungan dengan Pelanggan

Strategi Produk Strategi Distribusi

Struktur hierarki Manajemen Struktur Penilaian Kinerja

Struktur Penghargaan Manajemen Informasi

Budaya Organisasi Aturan Kerja Formal Hubungan

Peran dan fleksibilitas peran

Cara Pandang Cara Berpikir

Kebiasaan mengambil keputusan dan memecahkan masalah

Aturan Informal (etika)

Kepercayaan dan Asumsi Saya

Peran yang Saya Jalani

Berpikir Sistem

Sebuah kebiasaan untuk melihat struktur sistemik (pola dan koneksi mendasar dari komponen-komponen yang

36