• Tidak ada hasil yang ditemukan

V GAMBARAN UMUM GAPOKTAN SILIH ASIH

VI. ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN

6.2 Lingkungan Eksternal

6.2.3 Politik, kebijakan pemerintah dan hukum

Stabilitas politik dan keamanan merupakan aspek yang penting untuk keberlangsungan suatu usaha karena pelaku usaha akan nyaman atau tidak nyaman terhadap usaha yang dijalankannya. Beberapa kebijakan pemerintah tentang beras adalah GO organic 2010 yang dicanangkan pemerintah melalui

para petani untuk tata cara bertani secara organic yang telah disepakati secara internasional oleh CAC (Codex Alimentarius Commision) dan IFOAM

(International federation of Organic agriculture Movement), sehingga akhirnya produk pertanian Indonesia dapat diakui secara Internasional (Ditjen BPPH- Deptan 2002). Program tersebut mewujudkan pembangunan agribisnis berwawasan lingkungan dengan visis mewujudkan Indonesia sebagai salah satu produsen pangan organic sesuai SNI. Gapoktan Silih Asih ini masih dalam proses untuk menuju organic karena belum mempunyai sertifikasi organik.

Program pemerintah yang diberikan kepada Gapoktan Silih Asih

 Bantuan pupuk organic UPT

 Penunjukkan kluster untuk kecamatan Caringin, Cigombong, dan Cijeruk

 Pelatihan pertanian organic, pertanian agensi hayati dan pestisida nabati

 Pameran produk yang difasilitasi oleh Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor

Program sosial

 Pelatihan manajemen, teknis, MPM dan SOP

 Jika ada anggota Gapoktan yang sakit, maka ada cadangan uang untuk biaya pengobatan

 Perbaikan jalan

 Penyuluhan pengolahan limbah Rumah Tangga

Kerjasama dengan Pemerintah Daerah dan bermitra dengan beberapa Gapoktan merupakan peluang dalam kebijakan pemerintah untuk menjaga kesinambungan ketersediaan bahan baku dan menjaga hubungan baik dengan Gapoktan lainnya dan pemerintah setempat. Peranan LPS pun dalam bidang pemasaran sangat membantu Gapoktan Silih Asih untuk memasarkan produknya ke tempat-tempat yang lebih banyak lagi.

6.2.4 Teknologi

Teknologi yang digunakan dalam beras SAE adalah teknologi PTT(pengelolaan tanaman terpadu) dan ICM (integrated croop management). Metode PTT ayng dilakukan adalah pengolahan lahan, panen dan pasca panen, PCC, tanam dangkal, tanam tunggal, dan benih muda aerob. Sedangkan ICM tanaman dibuat untuk kebutuhan konsumen dan keinginan memproduksi beras.

Teknologi yang digunakan dalam ICM adalah panca usaha, sapta usaha, metode SRI, dan IPAT BO. Panca usaha terdiri dari pengolahan lahan, bibit unggul, pengairan, pemupukan dan pemberantasan hama serta sapta usaha ditambah dengan panen dan pasca panen. Metode SRI yaitu penggunaan pupuk organic, benih muda, tanam dangkal, benih tunggal dan penggunaan air. IPAT BO yaitu intensifikasi padi aerob terkendali bahan organik.

10 unsur teknologi padi yang akan digunakan untuk unit usaha beras adalah 1. Benih berlabel biru (benih sebar)

2. Pengolahan lahan yang sempurna sampai melumpur dan kedap air 3. Tata guna air

4. Poloulasi tanam sebanyak 200 ribu rumpunatau ha 5. Pola tanam yaitu padi, padi dan palawija

6. Pergiliran varietas. Misalnya tahun ini padi ciherang tahun berikutnya padi pandan wangi

7. Pemupukan berimbang

8. Pengendalian hama terpadu menggunakan IPM (integrated pest management) dengan penggunaan pestisida yang bijaksana

9. Penggunaan PPC (pupuk pelengkap cair) dan ZPT (Zat perangsang tumbuh)

10. Panen dan pasca panen

6.2.5 Kompetitif

 Portensi dan ancaman pendatang baru 1. Skala Ekonomis

Banyaknya pendatang baru yang ingin mengusahakan beras semi organic dengan tumbuh kembangnya kelompok tani atau Gapoktan dengan skala yang kecil, karena pendatang baru yang ingin masuk ke dalam pasar harus memiliki persyaratan yang khusus untuk beras sehat kerana beda dengan beras konvensional yang mudah untuk masuk ke pasarnya. Beras sehat mempunyai target tersendiri untuk konsumen-konsumennya. Sehingga pendatang baru sulit untuk masuk industry beras semi organic karena harus mengeluarkan biaya per unit yang lebih besar.

2. Differensiasi produk.

Differensiasi produk yaitu menciptakan merk karena dengan menciptakan merk harus mengeluarkan pengeluaran yang jauh lebih besar guna mencari pelanggan yang loyal akan produk si pendatang baru. Karakteristik beras sehat yaitu ramah lingkungan sehingga sulit untuk pendatang baru masuk

3. Kebutuhan Modal

Kebutuhan modal yang ada pada Gapoktan Silih Asih yaitu cukup besar sehingga ketika para Gapotan atau kelompok tani ingin masuk ke dalam pasar ini harus mempunyai modal yang cukup besar untuk bersaing dengan Gapoktan Silih Asih

4. Hambatan biaya bukan karena skala

Gapoktan Silih Asih bermitra dengan LPS DD Republika yang memberikan keuntungan yaitu dalam segi pemasaran dan pembuatan teknologi saprotan yang ramah lingkungan. Gapoktan Silih asih pun bekerjasama dengan Pemerintah daerah dalam segi pameran untuk mempromosikan produknya sehingga akan sulit pendatang baru untuk masuk

5. Akses ke saluran distribusi

Akses Saluran distribusi Gapoktan ini mudah karena bekerjasama dengan Gapoktan lain untuk pengadaan bahan baku untuk perkembangan Gapoktan tersebut. Akses saluran distribusi untuk pendatang baru masih rendah

6. Kebijakan Pemerintah

Pemerintah dapat membatasi atau bahkan melarang masuknya pendatang baru ke dalam industri melalui tindakan pembatasan akses ke bahan baku, sehingga pendatang baru harus mengurus surat perizinan yang cukup sulit

 Persaingan sesama perusahaan dalam industri

Tingkat persaingan yang ada di kecamatan Cigombong masih merupakan pesaing yang mencoba untuk masuk ke dalam industry beras sehat lumayan banyak karena dengan adanya slogan Back to nature, pengusaha beras semakin sadar akan pentingnya kesehatan sehingga dengan adanya pesaing merupakan ancaman bagi Gapoktan Silih Asih. Contohnya adalah Gapoktan Suka Galih. Gapoktan Suka Galih berdiri tanggal 30 november 2007, di Kampung citugu Rt 04atau11 Desa Tugu Jaya Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor. Gapoktan

Suka Galih terdiri dari Kelompok Tani Suka Galih 1, Suka Galih 2, Berkah Jaya, Waluya, Cibogo, Benteng Barokah Jaya dan Warga Saluyu. Kegiatan yang ada pada Gapoktan tersebut adalah beras sehat dan beras tersebut masih belum ada merk tersendiri. Produksi beras sehatnya sebagian besar masih untuk konsumsi, pemasarannya sangat terbatas dan promosi yang dilakukan pun masih sangat rendah. Keuangan Gapoktan Silih Asih terdapat pada modal PUAP sebesar Rp 100 juta rupiah. Gapoktan Suka Galih diketuai oleh Bapak Haji Ujang Supanda.

Dokumen terkait