• Tidak ada hasil yang ditemukan

Halaman Lampiran 1 Konversi angkutan truk berdasarkan data lembaga uji konstruksi BPPT 1986

A. Salak Pondoh

Tanaman salak dengan beberapa spes dan Salacca wullicia antara 4.46 – 6.13 cm Variasi panjang, diam pada tandannya.

Tanaman salak m baik untuk diusahaka Indonesia. Ada pula y Jawa. Pada masa pe seluruh Indonesia, ba sejenis palma dengan Tanaman sala tanaman jantan dan berwarna coklat keme panjang dan mekar s sebagian besar bera Perkembangan akar s tanah, sifat fisik dan batang salak pondoh ruas0ruasnya padat jug

Buah salak te (Gambar 1). Bagian k yang langsung meny Warna sisik buah sa keputihan tergantung

Komposisi kim mengalami perubahan salak bervariasi menu Sleman, salak Bali, d yaitu 72.81, kemudian rasio gula asamnya te

II.

TI JAUA PUSTAKA

salak termasuk suku pinang0pinangan, ordo Spadiceflora a spesies Salacca conferta, Salacca edulis, Salacca affinis

lliciana (Soedibyo 1974). Menurut Suter (1988), panjang .13 cm, diameter 4.28 – 5.67 cm, dan berat buah berkisar an , diameter, dan berat buah salak dipengaruhi oleh kultivar salak merupakan salah satu tanaman buah yang disukai dan sahakan. Daerah asalnya tidak jelas, tetapi diduga dari Th pula yang mengatakan bahwa tanaman salak (Salacca edu

sa penjajahan biji0biji salak dibawa oleh para saudagar sia, bahkan sampai ke Filipina, Malaysia, Brunei dan Mu engan buah yang biasa dimakan (Wikipedia 2011). n salak pondoh merupakan tanaman berumah dua, sehin

dan tanaman betina. Bunga jantan tersusun seperti gen t kemerah0merahan. Sedangkan bunga betina tersusun dari ekar sekitar 103 hari. Perakaran salak pondoh terdiri da berada di dalam tanah dan sebagian lagi muncul akar salak pondoh dipengaruhi oleh cara pengolahan tanah ik dan kimia tanah, air tanah, lapisan bawah tanah, dan ondoh termasuk pendek dan hampir tidak kelihatan secar dat juga tertutup oleh pelepah daun yang tumbuhnya meman lak tersusun atas tiga bagian utama, yaitu kulit, daging,

gian kulit buah terdiri atas sisik0sisik yang tersusun seperti menyelimuti daging buah. Kulit ari berwarna putih tran salak ada yang berwarna coklat kehitaman, coklat ke ntung dari kultivarnya.

Gambar 1. Anatomi buah salak (Sabari 1982) kimia seperti gula, asam organik, tanin, pektin dan seba ubahan selama perkembangan buah (Sabari 1982). Komp i menurut varietas salak. Diantara empat varietas salak, ya

ali, dan salak Condet, ternyata salak pondoh memiliki ras udian disusul oleh salak Sleman 52.44, salak Bali sebesar nya terendah yaitu 38.87 (Suter 1988).

Keterangan: 1. Pangkal buah 2. Ujung buah 3. Kulit luar dan s 4. Daging buah 5. Kulit ari 6. Biji 7. Embrio

3 florae, famili Palmaceae finis, Salacca globoscans, anjang buah salak berkisar isar antara 34.79 – 83.47 g. ltivar serta letak buah salak ai dan mempunyai prospek ari Thailand, Malaysia dan edulis) berasal dari Pulau dagar hingga menyebar ke n Muangthai. Salak adalah sehingga dapat ditemukan ti genteng, bertangkai dan n dari 103 bulir, bertangkai iri dari akar serabut, yang uncul dipermukaan tanah. tanah, pemupukan, tekstur , dan lain0lain. Sedangkan secara jelas, karena selain memanjang.

ging, buah dan bagian biji seperti genting dan kulit ari h transparan (Suter 1988). lat kemerahan, dan coklat

2)

n sebagainya pada buah salak Komposisi kimia pada buah ak, yaitu salak pondoh, salak liki rasio gula asam tertinggi, besar 41.47 dan salak Condet buah

4 Rasa buah salak pondoh yang selalu manis dan lebih tahan lama disimpan walaupun belum ada kejelasan selisih lama ketahanannya dibandingkan salak biasa. Hal ini merupakan keunggulan dari salak pondoh sehingga petani tertarik untuk mengusahakannya (Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi DI Yogyakarta 1989). Sifat khas salak pondoh yang selalu berasa manis dan tidak sepat walaupun masih muda disebabkan oleh kandungan total gula yang cukup tinggi, kandungan total asam yang relatif rendah, dan kandungan tannin yang lebih rendah dibandingkan kultivar salak lainnya (Suter 1988).

Buah salak pondoh muda rasanya manis dan gurih, sedangkan buah salak pondoh tua rasanya manis, gurih, dan masir. Ketebalan daging buahnya antara 0.8 cm sampai 1.5 cm, dan warna daging buahnya putih kapur (Rukmana 1999). Sedangkan kandungan gizi buah salak pondoh dalam tiap 100 gram buah salak segar menurut Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI (1981), dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Kandungan gizi buah salak per 100 gram buah Kandungan gizi Proporsi

Kalori 77 kal Protein 0,40 g Karbohidrat 20,90 g Kalsium 28,00 mg Fosfor 18,00 mg Zat besi 4,20 mg Vitamin B 0,04 mg Vitamin C 2,00 mg Air 78,00 mg

Bagian yang dimakan 50%

Sumber: Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI (1981)

Kriteria buah yang sudah siap dipanen dapat ditentukan melalui umur buah atau dengan memperhatikan penampakan buah. Umur panen buah salak pondoh adalah sekitar 5,506 bulan, sedangkan bila melihat dari penampakan buahnya, salak pondoh yang siap dipanen memiliki warna kulit buah bersih dan mengilap, bila dipegang terasa empuk dan kulitnya tidak keras serta beraroma khas (Anarsis 1996). Menurut (Satuhu 2004), ada beberapa cara penentuan tingkat kematangan buah yaitu berdasarkan umur panen, sifat visual atau penampakannya, kendungan kimia, tingkat kekerasan, dan uji organoleptik.

Mutu buah salak yang baik diperoleh bila pemanenan dilakukan pada tingkat kemasakan yang baik. Buah salak yang belum masak, bila dipungut akan terasa sepet dan tidak manis. Maka pemanenan dilakukan dengan cara petik pilih, sehingga diperlukan keterampilan dan pengetahuan standar panen. Buah salak dapat dipanen setelah matang benar di pohon, biasanya berumur 6 bulan setelah bunga mekar (anthesis). Hal ditandai oleh sisik yang telah jarang, warna kulit buah merah kehitaman atau kuning tua, dan bulu0bulunya telah hilang. Ujung kulit buah (bagian buah yang meruncing) terasa lunak bila ditekan. Tanda buah yang sudah tua, menurut sumber lain adalah warnanya mengkilat (klimis), bila dipetik mudah terlepas dari tangkai buah dan beraroma salak (Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 2000).

Tanaman salak dalam masa panennya terdapat 4 musim, yaitu panen raya pada bulan November, Desember dan Januari, panen sedang pada bulan Mei, Juni dan Juli, panen kecil pada bulan0bulan Februari, Maret dan April dan masa kosong/istirahat pada bulan0bulan Agustus, September dan Oktober. Bila pada bulan0bulan ini ada buah salak maka dinamakan buah slandren. Menurut sumber lain panen besar buah salak adalah antara bulan Oktober – Januari (Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 2000).

5

Dokumen terkait