• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

C. Populasi, Teknik Pengambilan Sampel dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atausubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012).Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Sektor Pertambangan Sub Sektor Pertambangan Batubara Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018.

2. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling, dengan melakukan pengambilan sampel dari populasi berdasarkan

suatu kriteria tertentu. Kriteria dapat berdasarkan pertimbangan tertentu atau jatah tertentu (Jogiyanto, 2011: 79).Adapun kriteria yang digunakan untuk memilih sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Perusahaan sektor pertambangan sub sektor pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesiatahun 2014 dan tetap terdaftar di Bursa Efek Indonesia hingga tahun 2018. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang berkesinambungan dalam mengolah data.

b. Perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel adalah perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan secara lengkap yang berkaitan dengan variabel penelitian.

c. Perusahaan-perusahaan yang tidak mengalami kerugian fiskal pada tahun pengamatan.

d. Nilai perusahaan (PBV) naik atau turun yang signifikan dari tahun sebelum dan setelahnya.

Tabel 3.1 Distribusi sampel

No Keterangan Jumlah Sampel

1 Perusahaaan sektor pertambangan sub sektor pertambangan batubara yang terdaftar di bursa efek tahun 2015-2018

22 perusahaan

2 Perusahaan sektor pertambangan sub sektor

pertambangan batubara yang

tidakmengeluarkan annual report secara lengkap dan berkelanjutan selama periode penelitian

8 perusahaan

3 Perusahaan yang mengalami kerugian fiscal 5 perusahaan 4 Nilai perusahaan (PBV) naik atau turun yang

signifikan dari tahun sebelum dan setelahnya

2 perusahaan

5 Jumlah data 1 tahun 7 pengamatan

6 Jumlah data 5 tahun 35 Pengamatan

3. Sampel

Ukuran sampel yang layak dalam penelitian ini adalah antara 30 sampai dengan 500.Sampel penelitian diperoleh sebanyak 7 perusahaan sehingga data penelitian ini berjumlah 35 pengamatan. Data perusahaan yang menjadi sampel penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.2 Sampel Perusahaan

No Kode Nama Perusahaan

1 ADRO PT Adaro Energy Tbk

2 BSSR PT Baramulti Suksessarana Tbk 3 KKGI PT Resource Alam Indonesia Tbk 4 MBAP PT Mitrabara Adiperdana Tbk 5 MYOH PT Samindo Resources Tbk

6 PTBA PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk 7 TOBA PT Toba Bara Tbk

Sumber : Data Olahan Dari www.idx.co.id D. Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data sekunder yang berupa laporan tahunan tahun 2014-2018 yang terdiri dari 7 perusahaan sampel. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung melaui media perantara (diperoleh dicatat pihak lain). Data informasi yang diteliti mengenai struktur modaldan profitabilitas terhadap nilai perusahaan terdapat didalam annual report perusahaan yang menjadi sampel penelitian yang diperoleh langsung website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) dengan periode waktu 2014-2018

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan alat-alat yang diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian. Data yang akan dikumpulkan dapat berupa angka-angka, keterangan tertulis, informasi lisan, dan beragam fakta yang berhubungan dengan fokus penelitian yang diteliti.

Metode pengumpulan dalam penelitian ini adalah dengan metode dokumentasi, yaitu suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data berupa

laporan tahunan yang telah dipublikasikan oleh perusahaan yang dijadikan sampel pada periode tahun 2014-2018 di website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). Pengumpulan data dilakukan dengan cara menelusuri laporan tahunan perusahan yang terpilih menjadi sampel penelitian.

F. Variabel Penelitian

Pengertian dari variabel penelitian adalah konstuk yang sifat-sifatnya telah diberi angka (kuantitatif), dapat diartikan bahwa variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai dan dapat mengubah nilainya. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu :

1. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat (dependent variable) juga disebut variabel respons atau endogen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel lain (variabel bebas).Variabel terikat dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan.

2. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas (independent variable) disebut juga variabel prediktor, stimulus, eksogenatau antecedent adalah variabel yang menjadi sebab atau mengubah atau mempengaruhi variabel lain (variabel dependen). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah struktur modal, profitabilitas,

G. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah definisi yang dilakukan pada sifat-sifat hal yang dapat diamati.Berikut ini definisi operasional dari variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian beserta pengukurannya.

1. Struktur Modal

Struktur modal merupakan kombinasi hutang dan ekuitas dalam struktur keuangan perusahaan. Tidak seperti debt ratio atau leverage ratio yang hanya menggambarkan rasio hutang dan ekuitas pada suatu saat tertentu, struktur modal lebih menggambarkan target komposisi hutang dan ekuitas

dalam jangka panjang perusahaan Arifin (2005) dalam Saraswathi, et all (2016).

Rasio dalam penelitian ini meggunakan DER. Dimana semakin besar DER maka semakin besar penggunaan dana utang atas ekuitas perusahaan yang nantinya akan berpengaruh pada persediaan dana dalam memenuhi pendanaan perusahaan (Prasetia, 2014).

2. Profitabilitas

Profitabilitasperusahaan merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktivitas yang dilakukan pada periode akuntansi.Profitabilitassuatu perusahaan merupakan gambaran yang mengukur seberapa mampu perusahaan menghasilkan laba dari proses operasional yang telah dilaksanakan untuk menjamin kelangsungan perusahaan dimasa yang akan datang (Manopo dan Arie, 2016) Rumus perhitungan profitabilitas :

3. Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan merupakan kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh harga saham yang dibentuk oleh oleh permintaan dan penawaran di pasar modal yang mereflesikan penilaian masyarakat terhadap kinerja perusahaan.

Nilaiperusahaan yang tinggi menjadi keinginan pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukan kemakmuran pemegang saham juga tinggi.

Nilai perusahaan diukur dengan price book value (PBV).PBV adalah rasio antara harga perlembar saham dengan nilai buku per lembar saham (Dewi, 2014).

H. Metode Analisis Data

Seluruh penyajian dan analisis data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 23. Penelitian ini diuji statistik yang terdiri dari statistik deskriptif, uji asumsi klasik, uji ketetapan model, dan pengujian hipotesis.

1. Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif adalah suatu pengolahan data yang bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtois dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2016).

2. Uji Asumsi Klasik

Untuk mengetahui apakah ada pelanggaran asumsi klasik ekonometrika maka dilakukan pengujian terhadap asumsi klasik ekonometrika yaitu Normalitas Data, Multikolinearitas, Autokorelasi, dan Heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2016). Untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak dilakukan uji statistik Kolmogorov-Smirnov Test. Residual berdistribusi normal jika memiliki nilai signifikansi >0,05 (Ghozali, 2016).

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai

VIF ≥ 10. Setiap peneliti harus menentukan tingkat kolonieritas yang masih dapat ditolerir (Ghozali, 2016).

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari masalah autokorelasi (Ghozali, 2016). Salah satu cara yang digunakan untuk mendeteksi adanya autokorelasi ini adalah uji Durbin Watson (DW test). Hipotesis yang akan diuji adalah :

H0 : tidak ada autokorelasi (r=0) HA : ada autokorelasi (r≠0)

Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi (Ghozali, 2016) : Tabel 3.3

Kriteria Pengambilan Keputusan Durbin-Watson

Hipotesis nol Keputusan Jika

Tdk ada autokorelasi positif Tolak 0 < d <dl Tdk ada autokorelasi positif No desicison dl ≤ d ≤ du Tdk ada korelasi negative Tolak 4-dl < d < 4 Tdk ada korelasi negative No desicison 4-du ≤ d ≤ 4-dl Tdk ada autokorelasi, Positif atau

Negatif

Tdk ditolak du < d < 4-du

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dan residual satu pengamatan ke pangematan lain tetap, maka disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homokedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali, 2016).

Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji gletser.Uji gletser mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen.Hal tersebut dapat dibuktikan dengan melihat apakah probabilitas signifikasinya berada di atas tingkat kepercayaan 5% atau tidak. Jika di atas 5% maka dapat dikatakan model regresi tidak mengandung adanya Hereroskedastisitas (Ghozali, 2016).

I. Teknik Analisis Data

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Secara umum analisis inidigunakan untuk menggambarkan hubungan linear dari beberapa variabel independen (variabel X) terhadap variabel dependen (variabel Y). Variabel independen dalam penelitian ini adalah strukrur modal (X1) dan profitabilitas (X2), sedangkan variabel dependen adalah nilai perusahaan (Y) sehingga persamaan regresi bergandanya adalah:

Y = α + β1X1 + β2X2 Dimana:

Y = Nilai Perusahaan (PBV) α = Konstanta

β = Koefisien regresi variabel independen X1 = Struktur Modal

X2 = Profitabilitas 2. Uji Hipotesis (Uji t)

Uji signifikan t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variable independensecara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hipotesi nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol, atau :

Ho : bi = 0

Artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (HA) parametersuatu variabel tidak sama dengan nol, atau :

HA : bi ≠ 0

Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen (Ghozali, 2016). Kriteria pengujian yang digunakan dengan membandingkan nilai signifikan yang diperoleh dengan taraf signifikan yang telah ditentukan yaitu 0,05. Apabila nilai signifikan < 0,05 maka variable independen mampu mempengaruhi variable dependen secara signifikan atau hipotesis diterima. Selain itu dengan membandingkan t hitung dengan t table dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika t hitung> t tabel, maka Ho ditolak;

b. Jika t hitung< t tabel, maka Ho diterima 3. Uji Simultan (Uji F)

Pengujuian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variable independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel independen.

Kriteria pengambilan keputusan adalah:

a. Jika nilai F hitung < F tabel dan jika probabilitas (signifikasi) lebih besar dari 0,05 (α), maka Ho diterima, artinya variabel independen secara simultan tidak mempengaruhi variabel independen secara signifikan.

b. Jika nilai F hitung > F tabel dan jika probabilitas (signifikasi) lebih kecil dari 0,05 (α), maka Ho ditolak, artinya variabel independen secara simultan mempengaruhi variabel independen secara signifikan.

4. Uji Koefisien Determinasi ( Adjust R Square)

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel indipenden. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. R2 yang kecil berarti kemampuan

variabel-variabel indipenden dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel indipenden memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2016).

Untuk menentukan model terbaik para peneliti telah menganjurkan untuk menggunakan Adjust R Square. Besarnya nilai Adjust R Square menunjukan seberapa besar variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel indipenden (Ghozali, 2016).

51 BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporankeuangan perusahaan sektor pertambangan sub sektor pertambangan batubara periode 2014-2018 pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel dengan kriteria-kriteria tertentu.

Kriteria-kriteria tersebut antara lain:

1. Perusahaan sektor pertambangan sub sektor pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesiatahun 2014 dan tetap terdaftar di Bursa Efek Indonesia hingga tahun 2018. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang berkesinambungan dalam mengolah data.

2. Perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel adalah perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan secara lengkap yang berkaitan dengan variabel penelitian.

3. Perusahaan-perusahaan yang tidak mengalami kerugian fiskal pada tahun pengamatan

4. Nilai perusahaan (PBV) naik atau turun yang signifikan dari tahun sebelum dan setelahnya.

Berdasarkan kriteria di atas, didapat sampel sebanyak 7 perusahaan sektor pertambangan sub sektor pertambangan batubara. Berikut data perusahaan tersebut

1. PT Adaro Energy Tbk

a. Riwayat singkat PT Adaro Energy Tbk

Adaro Energy Tbk (ADRO) didirikan dengan nama PT padang karunia 28 juli 2004 dan mulai beroperasi secara komersial pada bulan juli 2005. Kantor pusat ADRO berlokasi di gedung menara karya, lantai

23, Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5, kav. 1-2, Jakarta Selatan 12950 – Indonesi.

Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan ADRO bergerak dalam bidang usaha perdagangan, jasa, industri, pengangkutan batubara, perbengkelan, pertambangan dan konstruksi.

Entitas anak bergerak dalam bidang usaha pertambangan batubara, perdagangan batubara, jasa kontraktor penambangan, infrastruktur, logistik batubara dan pembangkitan listrik.

Pada 04 juli 2008, ADRO memperoleh pernyataan sfektif dan bapepam-LK untuk melakukan penawaran umum perdana saham ADRO (IPO) kepada masyarakat sebanyak 11.139.331.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp100,- per saham dan harga penawaran Rp1.100,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 16 juli 2008.

b. Visi dan Misi Perusahaan 1) Visi

Menjadi grup perushaan tambang dan energi indonesia yang terkemuka.

2) Misi

Adaro bergerak di bidang pertambangan dan energi untuk:

a) Memuaskan kebutuhan pelanggan.

b) Mengembangan karyawan.

c) Menjalin kemitraan dengan pemasok.

d) Mendukung pembangunan masyarakat dan negara.

e) Mengutamakan keselamatan dan kelestarian lingkungan.

f) Memaksimalkan nilai bagi pemegang saham.

c. Dewan Komisaris

1) Presiden Komisaris : Edwin Soeryadjaja

2) Wakil Presiden Komisaris : Ir. Theodore Permadi Rachmat

3) Komisaris : Arini Saraswaty Subianto 4) Komisaris Independen : Dr.Ir. Raden Pardede 5) Komisaris Independen : Muhammad Effendi 2. PT Baramulti Suksessarana Tbk

a. Sejarah singkat PT Baramulti Suksessarana Tbk

Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) didirikan tanggal 31 oktober 1990 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1990.

Tamabang batubara BSSR memulai tahap produksi pada bulan juni 2011. Kantor pusat BSSR beralamat di sahid sudirman No. 86, Jakarta 10220 dan memiliki tambang batubara yang terletak di kalimatan timur.

Berdasarkan anggaran dasar perushaan, ruang lingkup kegiatan BSSR bergerak dalam bidang pertambangan dan pertambangan batubara, pengangkutan darat, perindustrian dan pemborongan bangunan. Batubara yang dipasarkn baramulti mempunyai kandungan kalori medium dan kadar sulfur yang rendah. Sebagian besar penjualan batubaranya dijual ke india.

Pada tanggal 29 oktober 2012, BSSR memperoleh pernyataan efektif dari bapepam-Lk untuk melakukan penawaran umum perdana saham BSSR (IPO) kepada masyarakat sebanyak 261.500.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp1.950,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 08 nopember 2012.

b. Visi dan Misi perushaan 1) Visi

Menjadi Perusahaan energi terintegrasi yang terkemuka diIndonesia yang mampu memberikan nilai tambah kepada seluruh stakeholders secara berkesinambungan.

2) Misi

a) Governance :Mengelola Perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).

b) Improve :mengedepankan budaya perbaikan berkesinambungan (continuous improvement)

c) Value : mampu memberikan nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan (added value for stakeholders) d) Cost : mempunyai struktur biaya yang kompetitif (

competitive cost) c. Dewan Komisaris dan Direksi

1) Komisaris utama : Drs. Doddy Sumantyawan Hadidojo soedaryo

2) Wakil komisaris utama : Ramesh N. Subramanyam 3) Komisaris : Herry Tjahjana

4) Komisaris : Daniel Suharya 5) Komisaris Independen : Ir.H. Iman Taufik 6) Direktur Utama : Henry Angkasa

7) Wakil Direktur Utama : Minesh Shri Khrisna Dave 8) Direktur : Eric Rahardja

9) Direktur Independen :Tengku Alwin Aziz 3. PT Resource Alam Indonesia Tbk

a. Sejarah Singkat PT Resource Alam Indonesia Tbk

Resource Alam Indonesia Tbk (dahulu Kurnia Kapuas Utama Tbk) (KKGI) didirikan tanggal 08 Juli 1981 dengan nama PT Kurnia Kapuas Utama Glue Industries dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1983. Kantor pusat KKGI berdomisili di Gedung Bumi Raya Utama, Jl. Pembangunan I No. 3, Jakarta dan pabrik berlokasi di

Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat dengan di Pontianak, Kalimantan Barat serta Palembang, Sumatra Selatan.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan KKGI adalah menjalankan usaha dibidang pertambangan, perhutanan, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perindustrian, pengangkutan dan perdagangan umum. Kegiatan utama KKGI adalah bergerak di bidang industri high pressure laminate dan melamine laminated particle boards serta pertambangan batubara melalui anak usahanya.

Pada tanggal 18 Mei 1991, KKGI memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham KKGI (IPO) kepada masyarakat sebanyak 4.500.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp5.700,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 01 Juli 1991.

b. Visi dan Misi 1) Visi

Menjadi perusahaan tambang yang bertaraf internasional dan mempunyai keunggulan dalam persaingan global yang bersahabat dengan lingkungan.

2) Misi

a) Menjadi salah satu perusahaan tambang yang produktif dan efisien.

b) Mempunyai semangat kebersamaan dan kerjasama yang solid, baik secara internal maupun dengan pihak eksternal.

c) Memperhatikan faktor-faktor bisnis dan tanggung jawab sosial kemasyarakatan yang nyata serta pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.

d) Menjadi perusahaan dengan tata kelola yang baik dan berkrontribusi bagi kemajuan bangsa.

c. Dewan Komisaris dan Direksi

1) Komisaris Utama : Hendro Martowardojo

2) Komisaris : Swandono Adijanto

3) Komisaris : Ge Luiyanto Yamin 4) Komisaris Independen : Suria Martara Tjahaja 5) Komisaris Independen : Andrew James Wilson 6) Direktur Utama : Pintarso Adijanto

7) Direktur : Chamilus Salimbo

8) Direktur : Bambang Prijonohadi

9) Direktur :Wimpi Salim

4. PT Mitrabara Adiperdana Tbk

a. Sejarah Singkat PT Mitrabara Adiperdana Tbk

Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) didirikan tanggal 29 Mei 1992 dan memulai tahap produksi pada tahun 2008. Kantor pusat MBAP berlokasi di Graha Baramulti, Jl. Suryopranoto 2, Komplek Harmoni Blok A No. 8, Jakarta Pusat 10130 – Indonesia. Sedangkan lokasi tambang batubara terletak di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.

berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan MBAP adalah bergerak di bidang pertambangan, perdagangan dan perindustrian batubara.Pada tanggal 30 Juni 2014, MBAP memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham MBAP (IPO) kepada masyarakat sebanyak 245.454.400 lembar saham dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp1.300,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 10 Juli 2014.

b. Visi dan Misi perusaan 1) Visi

Berdayanya masyarakat di wilayah operasional perseroan yang mandiri, sejahtera dan mempunyai daya saing yang unggul.

2) Misi

a) Memberdayakan masyarakat lokal dengan berpegang teguh kepada kearifan lokal.

b) Melaksanakan program CSR berbasis kebutuhan masyarakat c) Menerapkan tata kelola CSR yang berkelanjutan dan berdaya

guna

c. Dewan Komisaris dan Direksi

1) Komisaris Utama : Yo Angela Soedjana 2) Wakil Komisaris Utama : Fumitake Uyama 3) Komisaris Independen : Abdullah Fawzy Siddik 4) Direktur Utama : Ridwan

5) Wakil Direktur Utama : Eiji Hagiwara

6) Direktur : Widada

7) Direktur Independen : Richard Pardede 5. PT Samindo Resources Tbk

a. Sejarah Singkat PT Samindo Resources Tbk

Samindo Resources Tbk (dahulu Myoh Technology Tbk) (MYOH) didirikan dengan nama PT Myohdotcom Indonesia tanggal 15 Maret 2000 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada bulan Mei 2000.

Kantor pusat MYOH berdomisili di Menara Mulia lantai 16, Jl. Jend.

Gatot Subroto Kav 9-11 Jakarta 12930 – Indonesia, sedangkan Anak Usaha berlokasi di Ds. Batu Kajang, Kec. Batu Sopang, Kab. Paser, Propinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan MYOH adalah bergerak dalam bidang investasi, pertambangan batubara

serta jasa pertambangan (sejak tahun 2012). Saat ini, kegiatan usaha utama Samindo adalah sebagai perusahaan investasi. Kemudian melalui anak usaha Samindo menjalankan usaha, yang meliputi: jasa pemindahan lahan penutup, jasa produksi batubara, jasa pengangkutan batubara dan jasa pengeboran batubara.

Pada tanggal 30 Juni 2000, MYOH memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham MYOH (IPO) kepada masyarakat sebanyak 150.000.000 dengan nilai nominal Rp25,- per saham dengan harga penawaran Rp150,- per saham.

Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya (BES) (sekarang Bursa Efek Indonesia / BEI) pada tanggal 30 Juli 2000.

b. Visi dan Misi Perusahaan 1) Visi

Menjadi perusahaan induk dengan solusi pertambangan berkualitas komprehensif dan berbasis pengembangan sumber daya.

2) Misi

a) Menciptakan operasi pertambangan terbaik beserta sistem menajemen

b) Menjamin sarana jasa pertambangan yang lengkap, bersaing dengan cadangan yang berkesinambungan.

c. Dewan Komisaris dan Direksi

1) Komisaris Utama : Kim, Sung Kook 2) Komisaris ` : Choi, Hoon 3) Komisaris Independen : Bob Kamandanu 4) Direktur Utama : Lee, Kang Hyeob

5) Direktur : Lee, Young Soo

6) Direktur : Ha, Gil Yong

7) Direktur Independen : Soemarno Witoro Soelarno

6. PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk

a. Sejarah Singkat PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk

Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk atau dikenal dengan nama Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) didirikan tanggal 02 Maret 1981. Kantor pusat Bukit Asam berlokasi di Jl. Parigi No. 1 Tanjung Enim 31716, Sumatera Selatan dan kantor korespondensi terletak di Menara Kadin Indonesia Lt. 9 & 15. Jln. H.R. Rasuna Said X-5, Kav. 2-3, Jakarta 12950.Pada tahun 1992-3, Bukit Asam (Persero) Tbk ditunjuk oleh Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan Satuan Kerja Pengusahaan Briket.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan PTBA adalah bergerak dalam bidang industri tambang batubara, meliputi kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian, pengangkutan dan perdagangan, pemeliharaan fasilitas dermaga khusus batubara baik untuk keperluan sendiri maupun pihak lain, pengoperasian pembangkit listrik tenaga uap baik untuk keperluan sendiri ataupun pihak lain dan memberikan jasa-jasa konsultasi dan rekayasa dalam bidang yang ada hubungannya dengan industri pertambangan batubara beserta hasil olahannya, dan pengembangan perkebunan.

Pada tanggal 03 Desember 2002, PTBA memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham PTBA (IPO) kepada masyarakat sebanyak 346.500.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp575,- per saham disertai Waran Seri I sebanyak 173.250.000. Saham dan Waran Seri I tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 23 Desember 2002.

b. Visi dan Misi Perusahaan 1) Visi

Menjadi perushaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan.

Menjadi perushaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan.