• Tidak ada hasil yang ditemukan

Posisi Jaksa sebagai penegak hukum.D

84% responden yang diwawancarai menyatakan bahwa kejaksaan dalam system penegakan hukum mempunyai posisi penting dan sentral. Peran pentingnya Jaksa tidak terlepas dari sejarahnya baik pada jaman penjajahan maupun jaman kemerdekaan. Terlepas dari kedududkan Jaksa yang diatur secara implisit dalam konstitusi maupun yang diatur dalam Undang-undang, kedudukan Jaksa sebagai officium nobile tetap menempatkan Jaksa sebagai posisi sentral dalam proses peradilan di Indonesia;

Kejaksaan rI terus mengalamai berbagai perkembangan dan dinamika secara terus menerus sesuai dengan kurun waktu dan perubahan sistem pemerintahan yang terjadi dalam negara republik Indonesia. Mempelajari sejarah dan kedududkan Jaksa dalam sistem peradilan pidana Indonesia, maka seharusnya Jaksa memiliki peran dan posisi penting. Dalam Undang-Undang No.16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan rI, pasal 2 ayat (1) ditegaskan bahwa “Kejaksaan rI adalah lembaga pemerintah yang berdasarkan Undang-Undang”. Kejaksaan sebagai pengendali proses perkara hanya insititusi Kejaksaan yang dapat menentukan apakah suatu kasus dapat diajukan ke Pengadilan atau tidak berdasarkan alat bukti yang sah menurut Hukum Acara Pidana. Disamping sebagai penyandang Dominus Litis, Kejaksaan juga merupakan satu-satunya instansi pelaksana putusan pidana (executive ambtenaar). Karena itulah, Undang-Undang Kejaksaan yang baru dipandang lebih kuat dalam menetapkan kedudukan dan peran Kejaksaan rI sebagai lembaga negara pemerintah yang melaksanakan kekuasaan negara di bidang penuntutan.

Posisi Jaksa sangat penting dalam perkara pidana, Jaksa adalah mewakili korban dalam perkara pidana, posisi Jaksa mempresentasikan korban dalam peristiwa pidana, disamping itu dalam perkara pidana Jaksa bertugas melaksanakan penetapan dan putusan hakim yang telah berkekuatan hukum tetap. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana bersyarat, melakukan penyidikan dalam perkaran tindak pidana tertentu.

Meskipun Penyidik dan penuntut, mempunyai peran/posisi masing-masing, keduanya sejajar dan tidak saling mengawasi. Dalam praktek penuntutan secara tidak langsung Jaksa dapat mengontrol kinerja dari penyidik. Sangat penting karena Jaksa adalah pengacara negara dalam hal ini Jaksa sangat berperan penting dalam penegakan hukum di Indonesia mewakili keadilan Indonesia di dalam persidangan.

Seharusnya Jaksa tetap berwenang pada kedudukannya sebagai penuntut umum dan tidak dicampur dengan tugas penyidikan dalam perkara Tipikor, sehingga dengan kewenangannya sebagai penuntut umum bisa menjadikan Jaksa fokus dalam melakukan penuntutan perkara-perkara pidana dan tidak bisa diintervensi oleh lembaga-lembaga negara/ pemerintahan.Posisi dan peran Jaksa sebagai satu-satunya institusi penuntutan adalah amat penting.Surat dakwaan yang disusun Jaksa Penuntut Umum menjadi dasar pemeriksaan terdakwa oleh Hakim di persidangan.Hakim tidak bolen mendasarkan pada pasal lain selain pada pasal-pasal yang didakwakan.

Jaksa mempunyai peran yang sangat penting dalam penegakan hukum, keberhasilan dalam hal penuntutan sangat berpegang pada kesempurnaan surat dakwaan dan kecermatan Jaksa dalam membuktikan suatu perkara yang sedang ditanganinya. Penegakan hukum merupakan pusat dari seluruh aktifitas kehidupan. Penegakan hukum tidak semata-mata dianggap sebagai proses penerapan hukum sebagaimana pendapat kaum legalistik. Jaksa sebagai salah satu aparat penegak hukum terlibat dalam proses tegaknya hukum karena memiliki peranan yang sangat penting. Jaksa sebagai poros perkara (dominus litis) yang menentukan apakah suatu kasus/perkara dapat diajukan ke pengadilan atau tidak berdasarkan alat bukti yang sah menurut hukum acara pidana.

Peranan Jaksa sangat penting dikatikan dengan perkembagan saat ini karena sebagai penuntut untuk penegakan hukum publik.Di bidang pidana, kejaksaan mempunyai tugas dan wewenang yaitu melakukan penuntutan, melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap; melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana bersyarat, putusan pidana pengawasan,

dan keputusan bersyarat; melaksanakan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu berdasarkan undang-undang; melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat melakukan pemeriksaan tambahan sebelum dilimpahkan ke pengadilan yang dalam pelaksanaannya dikoordinasikan dengan penyidik. Di bidang perdata dan tata usaha negara, kejaksaan dengan kuasa khusus dapat bertindak di dalam maupun di luar pengadilan untuk dan atas nama negara atau pemerintah.

Dalam bidang ketertiban dan ketentraman umum, kejaksaan turut menyelenggarakan kegiatan, yaitu peningkatan kesadaran hukum masyarakat; pengamanan kebijakan penegakan hukum, pengamanan peredaran barang cetakan; pengawasan aliran kepercayaan yang dapat membahayakan masyarakat dan negara; pencegahan penyalahgunaan dan/atau penodaan agama; penelitian dan pengembangan hukum statistik kriminal.Karena Indonesia adalah negara hukum yang bercirikan adanya penegakan hukum, dalam penegakan hukum pada suatu negara hukum terdapat sistem peradilan pidana dimana Jaksa merupakan bagian dari proses sistem peradilan pidana yang memiliki tugas penuntutan dan pelaksanaan putusan peradilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap. Oleh karena itu peran Jaksa sangat penting dalam sistem peradilan di Indonesia, karena proses peradilan pidana diawali dari proses penyidikan ke proses penuntutan yang merupakan kewenangan Jaksa dan proses pengadilan untuk mendapatkan kekuatan hukum tetap yang pelaksanaan dari putusan tersebut dilaksanakan oleh Jaksa. Seluruh rangkaian proses peradilan pidana tersebut merupakan proses penegakan hukum yang merupakan ciri dari negara hukum yang dianut oleh Indonesia.

Peran Jaksa yang memiliki hak dominus litis sangat penting dan strategis terutama dalam penegakan keadilan yang mewakili negara dalam perlindungan dan pemenuhan hak korban di hadapan hukum. Jaksa mempunyai posisi yang penting dalam sistem penegakan hukum di Indonesia, sebagai lembaga yang memiliki dominus litis, posisi Jaksa sangat sentral, terutama dalam penegakan keadilan Jaksa tidak hanya mewakili negara tetapi juga Jaksa mempunyai peran utama bagaimana memulihkan, mengembalikan atau mewakili korban di hadapan umum.

Posisi Jaksa menjadi garda terdepan lembaga hukum dalam hal ini kejaksaan.Dalam perkembangan hingga saat ini, Jaksa harus lebih profesional dan melihat kondisi masyarakat saat ini yang seringkali masyarakat kecil menjadi korban dalam suatu perkara di pengadilan.

Indonesia adalah negara hukum, salah satu ciri negara hukum adalah masyarakat Indonesia dipandang sama di hadapan hukum. Jaksa sebagai satu-satunya lembaga yang memiliki kewenangan dalam upaya penuntutan bekerja profesional dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip hukum tanpa melihat dari latar belakang seseorang dalam melakukan penuntutan. Jaksa sebagai alat negara memiliki peran yang sangat besar dalam upaya sebagai penegakan hukum pidana sama pentingnya dengan posisi hakim sebagai pemutus perkara pidana. Seorang hakim tidak dapat memutuskan suatu perkara pidana dengan adil tanpa ada peran Jaksa sebagai penuntut umum.

Peran / posisi pentingnya Jaksa dikaitkan dengan perkembangan hingga saat ini ialah Jaksa memiliki peran yang sangat dominan dalam sistem peradilan pidana, pengendali proses penuntutan sekaligus sebagai satu-satunya pelaksana penetapan dan keputusan pengadilan dalam perkara pidana serta melaksanakan segala proses perkara pidana dari awal hingga selesai. Selain itu terdapat pula peran dan posisi Jaksa lainnya yang meliputi bidang ketertiban dan keamanan masyarakat, melakukan penyidikan terhadap tindak pidana korupsi serta tindak pidana khusus lainnya serta dengan surat kuasa khusus Jaksa dapat berperan baik di dalam maupun di luar pengadilan untuk dan atas nama negara/ pemerintah dalam perkara perdata dan tata usaha negara sehingga peran/ posisi Jaksa dengan perkembangan hingga saat ini menjadi semakin penting dan luas.Dalam proses pra penuntutan maupun penuntutan sesungguhnya dilakukan atas dasar keadilan dan kebenaran berdasarkan ketuhanan YME dimana penegakan hukum demi keadilan tersebut juga mencakup adil bagi terdakwa, adil bagi masyarakat yang terkena dampak akibat perbuatan terdakwa dan adil di mata hukum dengan begitu apa yang dilakukan JPU dalam rangka penegakan hukum untuk mencapai tujuan hukum ini kepastian hukum yang menjembatani rasa keadilan

demi kemanfaatan hukum bagi para pencari keadilan.Bila disbanding dengan negara lain Kejaksaan di Indonesia memiliki kewenangan terbatas dibandingkan dengan kejaksaan di berbagai negara seperti di negara Belanda, Inggris ataupun Amerika selain yang tercantum dalam KUHAP, tugas dan wewenang Kejaksaan dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai sub sistem/ komponen penegak hukum sistem peradilan pidana tercantum dalam Undang-undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan. Melaksanakan tugas dan kewenangan di bidang penuntutan dan melaksanakan tugas dan kewenangan di bidang penyidikan dan penuntutan perkara korupsi dan pelanggaran HAM.

Peran Jaksa sebagai penuntut perkara-perkara pidana tentu sangat penting demi penegakan keadilan dalam masyarakat sehingga tidak terjadi tindakan sewenang-wenang bagi kejahatan di masyarakat.Jaksa mempunyai peran yang sangat penting sebagai penuntut umum JPU bertugas untuk menuntut setiap terdakwa dalam persidanganPeran/posisi Jaksa sangat strategis hingga saat ini sebagai satu-satunya lembaga/aparat penegak hukum yang mempunyai kewenangan penuntutan terhadap perkara tindak pidana.

Peran dan posisi pentingnya Jaksa dikaitkan dengan perkembangan hingga saat ini adalah sangat penting dikarenakan Jaksa termasuk dalam unsure JPP dan harus bersinergis dengan komponen JPP lainnya dalam memberantas tindak pidana di Indonesia dan dikaitkan dengan perkembangan saat ini dimana banyak tindak pidana yang menggunakan modus-modus operandi yang sangat canggih maka Jaksa dituntut juga untuk lebih prosfesional dan mandiri. Jaksa mempunyai peran/posisi yang penting karena berada pada posisi sentral untuk menentukan dapat tidaknya suatu perkara pidana yang dilakukan penyidikan oleh penyidik untuk dilakukan penuntutan serta melimpahkan perkara tersebut ke pengadilan untuk dilakukan penuntutan.

Posisi Jaksa sangat sentral dalam proses penegakan hukum di Indonesia antara penyidik dan peradilan sehingga dalam posisi tersebut sangat rentan dengan dapat di intervensi oleh pihak-pihak lain. Sedangkan posisi JPU di KPK dapat dipertanyakan keberadaannya apakah dibawah

Jaksa Agung atau KPK sedangkan Penuntut Umum berada dibawah Jaksa Agung;

Jaksa Agung Sebagai Penuntut Umum Tertinggi.