• Tidak ada hasil yang ditemukan

E. JAKARTA

3. Potret Kebutuhan Dana Bantuan Hukum di

Besaran dana bantuan hukum menjadi masalah krusial dalam implementasi UU Bantuan Hukum. Salah satu pertanyaan yang harus dijawab adalah berapa besaran dana yang hendaknya diberikan Pemerintah untuk mencukupi kebutuhan OBH guna memberikan pelayanan bantuan hukum yang optimal. Dana untuk kebutuhan apa saja yang dikeluarkan oleh LBH. Apakah sama kebutuhan dana di satu daerah dengan daerah lain di Indonesia. Dari hasil penelitian yang dilakukan tim peneliti di Wilayah DKI Jakarta, dengan narasumber lima OBH di Wilayah DKI Jakarta, di antaranya: LBH Jakarta, TURC, LBH ASPEK, LBH APIK, Posbakumadin Jakarta diperoleh gambaran jawaban terhadap pertanyaan seputar besaran dana bantuan hukum tersebut.

Tabel 29

Profil Organisasi Bantuan Hukum

Nama

Organisasi LBH Jakarta LBH Apik LBH Aspek TURC

Posbakuma din LKBH Unkris Bentuk organisasi

Yayasan Yayasan Organisasi Bantuan Hukum Organisasi Bantuan Hukum Yayasan Organisasi Bantuan Hukum Alamat Jalan Diponegoro 74 Jakarta Pusat Jalan Raya Tengah No.31 RT.01/09 Kelurahan Tengah KecamatanKramat Jati Jaktim 13540 Jalan Cempaka Putih Barat 26 No.18 Jakpus Jalan Mesjid II No. 28 Pejompongan, Bendungan Hilir Jakarta Pusat, 10210 Jalan Ampera Raya No. 133, Jakarta Selatan 12550 Kampus FH UNKRIS Tahun Berdiri 1970 2003 2009 2003 2011 1983 Wilayah kerja Jabodetabek Jabodetabek Nasional Nasional Indonesia Jabodetabek Jumlah Pekerja Pengabdi Bantuan 6 Advokat 10 Non Advokat 15 Asisten 2 Advokat 2 Non Advolat 2 Asisten/Relawan 1 Office Boy 2 Keuangan 2 Front Office 4 Advokat 10 Non Advokat 2 Advokat 1 Non Advokat 1 Office Boy 2 Keuangan 6 Advokat 4 Non Advokat 1 Keuangan 2 advokat, 15 Non Advokat Jumlah Kasus Masuk 254 Perdata\ 186 Pidana 13 PTUN 230 Perdata 424 Pidana Tidak menyampaikan 6 Perdata 7 Pidana 3 PTUN 24 Perdata 49 Pidana 8 Perdata, 5 Pidana Jumlah Kasus di tangani (2012) 19 Perdata 48 Pidana 8 PTUN 27 Lain-lain 230 Kasus Perdata 424 Kasus Pidana Tidak menyampaikan 6 Kasus Perdata 3 kasus PTUN 5 Perdata 29 Pidana 8 Perdata, 5 Pidana

Selama tahun (2012) LBH Jakarta menangani 254 pengaduan kasus Perdata dengan 19 kasus ditangani sampai di Pengadilan, 186 pengaduan kasus Pidana dengan 48 ditangani, 13 Kasus PTUN dengan 8 kasus ditangani. Kasus Lain-lain seperti Judicial Review, Pencari Suaka, Kebebasan Beragama, Tindak Pidana Ringan dan sebagainya ada 464 kasus dengan 27 kasus diantaranya ditangani. Di LBH Jakarta sendiri

terdapat sejumlah pengabdi bantuan hukum, diantaranya: 6 advokat dan 10 non advokat dan 15 asisten pengacara publik untuk menangani sekitar 917 pengaduan masuk.

Berdasarkan keterangan dari narasumber OBH, besaran dana bantuan hukum yang dikeluarkan OBH untuk mendukung pemberian layanan bantuan hukum mencakup tiga komponen, yaitu: biaya gaji pekerja di OBH, biaya operasional kantor, biaya penanganan perkara. Besaran dana bantuan hukum yang dibutuhkan tidak seragam antara satu OBH dengan yang lain. Hal ini ditentukan dari jenis dan jumlah pekerja yang dibutuhkan masing-masing lembaga. Untuk operasional lembaga, kepemilikan kantor menentukan besaran biaya operasional. Besaran dana tersebut tergambar dalam bagan-bagan sebagai berikut:

Tabel 30

Pengeluaran Gaji Per Tahun di OBH

Nama

OBH Pengacara Asisten Supir

Office

boy Keuangan

Front

office Arsiparis Lain-lain

TURC Rp 102 juta/tahun Rp 210 juta/tahun 0 Rp 19 juta Rp 60 juta/tahun 0 0 0 LBH Jakarta Rp 451 juta/tahun Rp 90 juta/tahun Rp 41 juta/tahun Rp 34 juta/tahun Rp 80 juta/tahun Rp 34 juta/tahun Rp 34 juta/tahun Rp 34 juta/tahun LBH Apik - - - - - - - -LBH Aspek - - - - - - - -LKBH Unkris 0 0 - - - - - -TOTAL Rp 553 juta/tahun Rp 300 juta/tahun Rp 41 juta/tahun Rp 54 juta/tahun Rp 88 juta/tahun Rp 34 juta/tahun Rp 34 juta/tahun 0 Tabel 31

Biaya Operasional Per-Tahun OBH

Menunjukkan gaji total pekerja bantuan hukum di OBH. Gaji pekerja di TURC dan LBH Jakarta selama satu tahun (2012) tergambar dibagan di atas, namun untuk LBH Unkris, LBH APIK dan LBH Aspek

3. Potret Kebutuhan Dana Bantuan Hukum di Wilayah DKI Jakarta

Besaran dana bantuan hukum menjadi masalah krusial dalam implementasi UU Bantuan Hukum. Salah satu pertanyaan yang harus dijawab adalah berapa besaran dana yang hendaknya diberikan Pemerintah untuk mencukupi kebutuhan OBH guna memberikan pelayanan bantuan hukum yang optimal. Dana untuk kebutuhan apa saja yang dikeluarkan oleh LBH. Apakah sama kebutuhan dana di satu daerah dengan daerah lain di Indonesia. Dari hasil penelitian yang dilakukan tim peneliti di Wilayah DKI Jakarta, dengan narasumber lima OBH di Wilayah DKI Jakarta, di antaranya: LBH Jakarta, TURC, LBH ASPEK, LBH APIK, Posbakumadin Jakarta diperoleh gambaran jawaban terhadap pertanyaan seputar besaran dana bantuan hukum tersebut.

Tabel 29

Profil Organisasi Bantuan Hukum

Nama

Organisasi LBH Jakarta LBH Apik LBH Aspek TURC

Posbakuma din LKBH Unkris Bentuk organisasi

Yayasan Yayasan Organisasi Bantuan Hukum Organisasi Bantuan Hukum Yayasan Organisasi Bantuan Hukum Alamat Jalan Diponegoro 74 Jakarta Pusat Jalan Raya Tengah No.31 RT.01/09 Kelurahan Tengah KecamatanKramat Jati Jaktim 13540 Jalan Cempaka Putih Barat 26 No.18 Jakpus Jalan Mesjid II No. 28 Pejompongan, Bendungan Hilir Jakarta Pusat, 10210 Jalan Ampera Raya No. 133, Jakarta Selatan 12550 Kampus FH UNKRIS Tahun Berdiri 1970 2003 2009 2003 2011 1983 Wilayah kerja Jabodetabek Jabodetabek Nasional Nasional Indonesia Jabodetabek Jumlah Pekerja Pengabdi Bantuan 6 Advokat 10 Non Advokat 15 Asisten 2 Advokat 2 Non Advolat 2 Asisten/Relawan 1 Office Boy 2 Keuangan 2 Front Office 4 Advokat 10 Non Advokat 2 Advokat 1 Non Advokat 1 Office Boy 2 Keuangan 6 Advokat 4 Non Advokat 1 Keuangan 2 advokat, 15 Non Advokat Jumlah Kasus Masuk 254 Perdata\ 186 Pidana 13 PTUN 230 Perdata 424 Pidana Tidak menyampaikan 6 Perdata 7 Pidana 3 PTUN 24 Perdata 49 Pidana 8 Perdata, 5 Pidana Jumlah Kasus di tangani (2012) 19 Perdata 48 Pidana 8 PTUN 27 Lain-lain 230 Kasus Perdata 424 Kasus Pidana Tidak menyampaikan 6 Kasus Perdata 3 kasus PTUN 5 Perdata 29 Pidana 8 Perdata, 5 Pidana

Selama tahun (2012) LBH Jakarta menangani 254 pengaduan kasus Perdata dengan 19 kasus ditangani sampai di Pengadilan, 186 pengaduan kasus Pidana dengan 48 ditangani, 13 Kasus PTUN dengan 8 kasus ditangani. Kasus Lain-lain seperti Judicial Review, Pencari Suaka, Kebebasan Beragama, Tindak Pidana Ringan dan sebagainya ada 464 kasus dengan 27 kasus diantaranya ditangani. Di LBH Jakarta sendiri

terdapat sejumlah pengabdi bantuan hukum, diantaranya: 6 advokat dan 10 non advokat dan 15 asisten pengacara publik untuk menangani sekitar 917 pengaduan masuk.

Berdasarkan keterangan dari narasumber OBH, besaran dana bantuan hukum yang dikeluarkan OBH untuk mendukung pemberian layanan bantuan hukum mencakup tiga komponen, yaitu: biaya gaji pekerja di OBH, biaya operasional kantor, biaya penanganan perkara. Besaran dana bantuan hukum yang dibutuhkan tidak seragam antara satu OBH dengan yang lain. Hal ini ditentukan dari jenis dan jumlah pekerja yang dibutuhkan masing-masing lembaga. Untuk operasional lembaga, kepemilikan kantor menentukan besaran biaya operasional. Besaran dana tersebut tergambar dalam bagan-bagan sebagai berikut:

Tabel 30

Pengeluaran Gaji Per Tahun di OBH

Nama

OBH Pengacara Asisten Supir

Office

boy Keuangan

Front

office Arsiparis Lain-lain

TURC Rp 102 juta/tahun Rp 210 juta/tahun 0 Rp 19 juta Rp 60 juta/tahun 0 0 0 LBH Jakarta Rp 451 juta/tahun Rp 90 juta/tahun Rp 41 juta/tahun Rp 34 juta/tahun Rp 80 juta/tahun Rp 34 juta/tahun Rp 34 juta/tahun Rp 34 juta/tahun LBH Apik - - - - - - - -LBH Aspek - - - - - - - -LKBH Unkris 0 0 - - - - - -TOTAL Rp 553 juta/tahun Rp 300 juta/tahun Rp 41 juta/tahun Rp 54 juta/tahun Rp 88 juta/tahun Rp 34 juta/tahun Rp 34 juta/tahun 0 Tabel 31

Biaya Operasional Per-Tahun OBH

Menunjukkan gaji total pekerja bantuan hukum di OBH. Gaji pekerja di TURC dan LBH Jakarta selama satu tahun (2012) tergambar dibagan di atas, namun untuk LBH Unkris, LBH APIK dan LBH Aspek

OBH Sewa

Kantor Pajak ATK Listrik Telepon Internet Logistik

Perawatan

mobil lain-lain Total TURC Rp 58 juta/tahun Rp 16,6 juta/tahun - Rp 66juta/tahun - - Rp 140.600.00 LKBH

Unkris - - Rp 158 ribu 0 Rp 50 ribu 0 Rp 44.000 0 Rp 20.000 Rp 272.000 LBH Jakarta -Rp 16 juta/tahun 0 Rp 67 juta/tahun 0 Rp 4,2 juta Rp 22.000.000 Rp 26.000.000 Rp 56.000.000 Rp 55.740.000 Rp 247.300.000

tidak tergambar. Hal ini dikarenakan LKBH Unkris tidak memiliki pengeluaran untuk pekerja, khususnya pengacara dan asisten karena memang para pengacara dan asisten pengacara tidak digaji setiap bulannya untuk memberikan layanan bantuan hukum kepada masyarakat. Disamping itu, LBH Unkris tidak memiliki pengeluaran untuk gaji pekerja karena tidak memiliki pekerja diluar pengacara dan asisten. Pengacara LBH Unkris sendiri adalah dosen pengajar di almamater yang dibantu secara voluntary oleh asisten yang terdiri dari alumni dan mahasiswa. Dalam memberikan pelayanan bantuan hukum mereka tidak digaji. Adapun untuk informasi gaji pekerja di LBH Aspek dan LBH Apik tidak tergambar karena kedua lembaga tersebut tidak memberikan informasi mengenai biaya yang dikeluarkan untuk gaji pegawai.

Tabel 31 menunjukkan biaya operasional yang harus dikeluarkan OBH untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Nampak dalam bagan tersebut biaya LBH Unkris dan LBH Jakarta tertulis 0, ini dikarenakan kedua lembaga tersebut tidak mengeluarkan dana untuk sewa kantor. LBH Jakarta sejak tahun 1970 menggunakan gedung yang beralamat di Jalan Diponegoro 74 yang merupakan hibah dari Pemprov DKI Jakarta, sementara LKBH Unkris menggunakan kampus sebagai kantor. Berbeda dengan lembaga lain yang harus mengeluarkan biaya sewa untuk kantor seperti LBH TURC.

Mengacu pada data di atas, diperoleh gambaran riil kebutuhan dana OBH untuk beroperasi menjalankan fungsi pelayanan bantuan hukum. Ternyata dibutuhkan dana yang cukup besar oleh LBH untuk membayar gaji pegawai dan akomodasi kantor. Hanya saja, harus dicatat, kebutuhan dana di atas masih minus biaya perkara yang dikeluarkan oleh OBH untuk menangani berbagai jenis kasus baik itu Perdata, Pidana dan TUN. Berikut ini adalah total dana yang dibutuhkan untuk operasional tiga kantor LBH.

Tabel 32

Dana Operasional Organisasi Bantuan Hukum di Jakarta

OBH Gaji Pegawai Akomodasi Kantor Total

TURC Rp 391 juta/tahun Rp 689 juta/tahun Rp 460 juta/tahun

LBH Unkris 0 Rp 272 ribu Rp 272 ribu

LBH Jakarta Rp 798 juta/tahun Rp 247 juta/tahun Rp 1,05 milyar/tahun

a. Biaya Penanganan Kasus

Berdasarkan sampel kasus yang ditangani oleh masing-masing OBH sampai dengan adanya putusan berkekuatan hukum tetap (in kracht) diperoleh data mengenai biaya yang harus dikeluarkan untuk menangani sebuah kasus di Jakarta oleh setiap OBH baik untuk kasus pidana, Perdata ataupun TUN. Tabel berikut ini adalah sampel Kasus Pidana, Perdata, dan TUN yang menggambarkan besaran dana yang dibutuhkan dan harus dialokasikan di setiap tahapan penanganan masing-masing perkara baik Pidana, Perdata dan TUN oleh OBH di Jakarta.

Tabel 33

Biaya Penanganan Kasus Pidana I (Per Kasus)

Organisasi Bantuan Hukum Tahapan Pendampingan Total Rata-rata biaya perkasus Pra

Litigasi Kepolisian Kejaksaan PN Banding Kasasi

TURC Rp. 525 ribu Rp. 570 ribu 0 0 0 0 Rp. 1,1 juta

Rp. 3,3

juta

LBH Aspek 0 0 0 0 0 0 0 LBH APIK Rp. 3,5 juta 0 0 0 0 0 Rp. 3,4 juta Posbakum adin,

Ikadin,lbh veteran

0 0 0 Rp. 5,2 juta 0 0 Rp. 5,2 juta

LKBH Unkris 0 0 0 0 0 0 0 LBH Jakarta Rp. 1,8 juta 0 Rp. 276 ribu Rp. 1 juta 0 Rp. 301

ribu

Rp. 3,5 juta Total Rp. 5,8 juta Rp. 570 ribu Rp. 276 ribu Rp. 6,2 juta 0 Rp. 301

ribu

Rp. 13,2 juta

tidak tergambar. Hal ini dikarenakan LKBH Unkris tidak memiliki pengeluaran untuk pekerja, khususnya pengacara dan asisten karena memang para pengacara dan asisten pengacara tidak digaji setiap bulannya untuk memberikan layanan bantuan hukum kepada masyarakat. Disamping itu, LBH Unkris tidak memiliki pengeluaran untuk gaji pekerja karena tidak memiliki pekerja diluar pengacara dan asisten. Pengacara LBH Unkris sendiri adalah dosen pengajar di almamater yang dibantu secara voluntary oleh asisten yang terdiri dari alumni dan mahasiswa. Dalam memberikan pelayanan bantuan hukum mereka tidak digaji. Adapun untuk informasi gaji pekerja di LBH Aspek dan LBH Apik tidak tergambar karena kedua lembaga tersebut tidak memberikan informasi mengenai biaya yang dikeluarkan untuk gaji pegawai.

Tabel 31 menunjukkan biaya operasional yang harus dikeluarkan OBH untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Nampak dalam bagan tersebut biaya LBH Unkris dan LBH Jakarta tertulis 0, ini dikarenakan kedua lembaga tersebut tidak mengeluarkan dana untuk sewa kantor. LBH Jakarta sejak tahun 1970 menggunakan gedung yang beralamat di Jalan Diponegoro 74 yang merupakan hibah dari Pemprov DKI Jakarta, sementara LKBH Unkris menggunakan kampus sebagai kantor. Berbeda dengan lembaga lain yang harus mengeluarkan biaya sewa untuk kantor seperti LBH TURC.

Mengacu pada data di atas, diperoleh gambaran riil kebutuhan dana OBH untuk beroperasi menjalankan fungsi pelayanan bantuan hukum. Ternyata dibutuhkan dana yang cukup besar oleh LBH untuk membayar gaji pegawai dan akomodasi kantor. Hanya saja, harus dicatat, kebutuhan dana di atas masih minus biaya perkara yang dikeluarkan oleh OBH untuk menangani berbagai jenis kasus baik itu Perdata, Pidana dan TUN. Berikut ini adalah total dana yang dibutuhkan untuk operasional tiga kantor LBH.

Tabel 32

Dana Operasional Organisasi Bantuan Hukum di Jakarta

OBH Gaji Pegawai Akomodasi Kantor Total

TURC Rp 391 juta/tahun Rp 689 juta/tahun Rp 460 juta/tahun

LBH Unkris 0 Rp 272 ribu Rp 272 ribu

LBH Jakarta Rp 798 juta/tahun Rp 247 juta/tahun Rp 1,05 milyar/tahun

a. Biaya Penanganan Kasus

Berdasarkan sampel kasus yang ditangani oleh masing-masing OBH sampai dengan adanya putusan berkekuatan hukum tetap (in kracht) diperoleh data mengenai biaya yang harus dikeluarkan untuk menangani sebuah kasus di Jakarta oleh setiap OBH baik untuk kasus pidana, Perdata ataupun TUN. Tabel berikut ini adalah sampel Kasus Pidana, Perdata, dan TUN yang menggambarkan besaran dana yang dibutuhkan dan harus dialokasikan di setiap tahapan penanganan masing-masing perkara baik Pidana, Perdata dan TUN oleh OBH di Jakarta.

Tabel 33

Biaya Penanganan Kasus Pidana I (Per Kasus)

Organisasi Bantuan Hukum Tahapan Pendampingan Total Rata-rata biaya perkasus Pra

Litigasi Kepolisian Kejaksaan PN Banding Kasasi

TURC Rp. 525 ribu Rp. 570 ribu 0 0 0 0 Rp. 1,1 juta

Rp. 3,3

juta

LBH Aspek 0 0 0 0 0 0 0 LBH APIK Rp. 3,5 juta 0 0 0 0 0 Rp. 3,4 juta Posbakum adin,

Ikadin,lbh veteran

0 0 0 Rp. 5,2 juta 0 0 Rp. 5,2 juta

LKBH Unkris 0 0 0 0 0 0 0 LBH Jakarta Rp. 1,8 juta 0 Rp. 276 ribu Rp. 1 juta 0 Rp. 301

ribu

Rp. 3,5 juta Total Rp. 5,8 juta Rp. 570 ribu Rp. 276 ribu Rp. 6,2 juta 0 Rp. 301

ribu

Rp. 13,2 juta

Tabel 34

Biaya Penanganan Kasus Pidana II (Per Kasus)

Untuk penanganan perkara Pidana I TURC sampai dengan pendampingan di level Kepolisian membutuhkan dana sekitar Rp. 1,1 juta sedangkan untuk penanganan sampel perkara Pidana II, sampai dengan putusan di tingkat I Pengadilan Negeri, TURC membutuhkan dana sebesar Rp. 1,2 juta. LBH Apik yang memfokuskan pendampingan kepada korban kasus KDRT melalui penyelesaian diluar pengadilan membutuhkan biaya sebesar Rp.3,5 juta. Untuk pendampingan di level Kepolisian. Dana tersebut untuk kegiatan rapat, menghadirkan saksi, ahli, serta biaya konseling.

Sementara itu, Posbakumadin membutuhkan dana Rp. 5,2 juta untuk menangani kasus Pidana I sampai dengan Putusan Pengadilan Tingkat I, adapun untuk sampel perkara Pidana II, Posbakumadin menghabiskan dana sebesar Rp. 6,8 juta. Adapun, LBH Jakarta membutuhkan dana sekitar Rp. 3,5 juta untuk menangani sampel Perkara Pidana I sampai dengan putusan in kracht di level kasasi dan Rp. 7,3 juta untuk biaya penanganan kasus pidana II sampai dengan putusan in kracht di level kasasi di MA.

Berdasarkan data kasus-kasus pidana yang ditangani beberapa OBH di atas diperoleh gambaran bahwa biaya penanganan perkara Pidana dari tingkat pra litigasi sampai dengan putusan final atau in kracht beragam, namun kisaran dana dibutuhkan paling rendah adalah Rp. 1,2 juta dan yang tertinggi adalah Rp. 7,2 Juta. Biaya ini tidak termasuk hasil perhitungan atas jasa, waktu, dan tenaga yang diberikan oleh para pekerja bantuan hukum.

Tabel 35

Biaya Penanganan Kasus Perdata I (Per Kasus)

Tabel 36

Biaya Penanganan Kasus Perdata II (Per Kasus)

Untuk penanganan kasus Perdata, TURC yang fokus lembaganya adalah menanganai kasus-kasus perburuhan membutuhkan dana Rp. 3,6 juta untuk mendapatkan putusan in kracht di MA dan untuk penanganan kasus Perdata II, TURC menghabiskan dana sekitar Rp.7,7 juta. Posbakumadin untuk menangani kasus sampai dengan putusan di Pengadilan Negeri menghabiskan dana sekitar Rp. 2,1 juta. Sementara itu, LKBH Unkris untuk memberikan pendampingan mediasi kasus Perdata membutuhkan anggaran sekitar Rp. 306 ribu. Adapun LBH Jakarta, untuk menangani kasus Perdata I sampai dengan putusan Pengadilan Negeri memerlukan dana sekitar Rp. 3,9 juta dan Rp. 8,6 juta untuk penanganan kasus Perdata II yang memperoleh putusan final di level kasasi atau MA. Dari data di atas diketahui bahwa untuk penanganan kasus Perdata sampai dengan Pengadilan Tingkat I, Pengadilan Negri dibutuhkan dana sebesar Rp. 3,9 juta dan untuk menangani kasus Perdata sampai dengan putusan in kracht di MA dibutuhkan dana sebesar Rp. 8,6 juta. Biaya ini tidak termasuk hasil perhitungan atas jasa, waktu, dan tenaga yang diberikan oleh para pekerja bantuan hukum. Berdasarkan data tersebut, maka biaya

Tabel 34

Biaya Penanganan Kasus Pidana II (Per Kasus)

Untuk penanganan perkara Pidana I TURC sampai dengan pendampingan di level Kepolisian membutuhkan dana sekitar Rp. 1,1 juta sedangkan untuk penanganan sampel perkara Pidana II, sampai dengan putusan di tingkat I Pengadilan Negeri, TURC membutuhkan dana sebesar Rp. 1,2 juta. LBH Apik yang memfokuskan pendampingan kepada korban kasus KDRT melalui penyelesaian diluar pengadilan membutuhkan biaya sebesar Rp.3,5 juta. Untuk pendampingan di level Kepolisian. Dana tersebut untuk kegiatan rapat, menghadirkan saksi, ahli, serta biaya konseling.

Sementara itu, Posbakumadin membutuhkan dana Rp. 5,2 juta untuk menangani kasus Pidana I sampai dengan Putusan Pengadilan Tingkat I, adapun untuk sampel perkara Pidana II, Posbakumadin menghabiskan dana sebesar Rp. 6,8 juta. Adapun, LBH Jakarta membutuhkan dana sekitar Rp. 3,5 juta untuk menangani sampel Perkara Pidana I sampai dengan putusan in kracht di level kasasi dan Rp. 7,3 juta untuk biaya penanganan kasus pidana II sampai dengan putusan in kracht di level kasasi di MA.

Berdasarkan data kasus-kasus pidana yang ditangani beberapa OBH di atas diperoleh gambaran bahwa biaya penanganan perkara Pidana dari tingkat pra litigasi sampai dengan putusan final atau in kracht beragam, namun kisaran dana dibutuhkan paling rendah adalah Rp. 1,2 juta dan yang tertinggi adalah Rp. 7,2 Juta. Biaya ini tidak termasuk hasil perhitungan atas jasa, waktu, dan tenaga yang diberikan oleh para pekerja bantuan hukum.

Tabel 35

Biaya Penanganan Kasus Perdata I (Per Kasus)

Tabel 36

Biaya Penanganan Kasus Perdata II (Per Kasus)

Untuk penanganan kasus Perdata, TURC yang fokus lembaganya adalah menanganai kasus-kasus perburuhan membutuhkan dana Rp. 3,6 juta untuk mendapatkan putusan in kracht di MA dan untuk penanganan kasus Perdata II, TURC menghabiskan dana sekitar Rp.7,7 juta. Posbakumadin untuk menangani kasus sampai dengan putusan di Pengadilan Negeri menghabiskan dana sekitar Rp. 2,1 juta. Sementara itu, LKBH Unkris untuk memberikan pendampingan mediasi kasus Perdata membutuhkan anggaran sekitar Rp. 306 ribu. Adapun LBH Jakarta, untuk menangani kasus Perdata I sampai dengan putusan Pengadilan Negeri memerlukan dana sekitar Rp. 3,9 juta dan Rp. 8,6 juta untuk penanganan kasus Perdata II yang memperoleh putusan final di level kasasi atau MA. Dari data di atas diketahui bahwa untuk penanganan kasus Perdata sampai dengan Pengadilan Tingkat I, Pengadilan Negri dibutuhkan dana sebesar Rp. 3,9 juta dan untuk menangani kasus Perdata sampai dengan putusan in kracht di MA dibutuhkan dana sebesar Rp. 8,6 juta. Biaya ini tidak termasuk hasil perhitungan atas jasa, waktu, dan tenaga yang diberikan oleh para pekerja bantuan hukum. Berdasarkan data tersebut, maka biaya

penanganan perkara perdata beragam, tergantung pada intensitas penanganan dan jenis kasus.

Tabel 37

Biaya Penanganan Per Kasus Tata Usaha Negara I (Per Kasus)

Tabel 38

Biaya Penanganan Tata Usaha Negara II (Per Kasus)

Biaya perkara yang beragam juga terjadi dalam jenis penanganan perkara tata usaha negara. TURC untuk menangani kasus TUN I sampai dengan putusan

PTUN memerlukan biaya Rp. 1,6 juta dan untuk menangani kasus Tata Usaha Negara II sampai dengan putusan in kracht di level kasasi MA, TURC harus mengeluarkan dana sebesar Rp. 7,9 juta. Sementara itu, LBH Jakarta untuk menangani kasus TUN I sampai dengan putusan final di level Kasasi membutuhkan dana sebesar Rp. 8,2 juta dan untuk menangani kasus TUN II sampai dengan putusan final di level Kasasi membutuhkan dana yang lebih besar dari dana kasus I yaitu Rp. 12,6 juta. Berdasarkan gambaran pengeluaran dana untuk penanganan kasus TUN di atas, dibutuhkan dana sedikitnya Rp. 1,6 juta

untuk penyelesaian kasus TUN di Tingkat I dan dana sekitar Rp. 12,6 juta untuk penyelesaian kasus sampai di tingkat Kasasi.

b. Sumber Pendanaan Bantuan Hukum: Swadaya Masyarakat Untuk membiayai kerja pelayanan bantuan hukum memerlukan dana yang tidak sedikit. Dana tersebut diperlukan untuk menunjang fungsi pelayanan bantuan hukum oleh OBH. Meskipun negara wajib memenuhi hak atas bantuan hukum bagi warga negara, namun selama ini negara (pemerintah) memilih absen dalam menunjang kerja-kerja pemenuhan hak atas bantuan hukum yang telah dilaksanakan OBH. Menariknya, justru dana bantuan hukum dianggarkan oleh lembaga yudikatif yakni MA untuk kemudian disalurkan melalui Posbakum yang terdapat di Pengadilan. Meskipun demikian, terdapat pula pengecualian yaitu langkah beberapa Pemerintah Daerah yang telah memberikan