• Tidak ada hasil yang ditemukan

Preferensi Masyarakat dalam Pemanfaatan Ruang Terbuka Publik

dilakukan oleh Dinas Tata Kota DKI Jakarta dan PT. Gafa Multi Consultant

JALUR SH U TTLE BUS KOTA TUA

5.5. Preferensi Masyarakat dalam Pemanfaatan Ruang Terbuka Publik

Secara umum fungsi ruang publik harus memenuhi tiga hal, yaitu responsif, demokratis dan bermakna responsif (Carr, 1992). Responsif artinya ruang publik harus dapat digunakan untuk berbagai kegiatan dan kepentingan luas. Sementara demokratis berarti ruang publik seharusnya dapat digunakan oleh masyarakat umum dari berbagai latar belakang sosial, ekonomi dan budaya serta aksisebel dari berbagai kondisi fisik manusia. Dan terakhir bermakna yang berarti ruang publik harus memiliki tautan antara manusia, ruang dan dunia luas serta dengan konteks sosial (Carr, 1992).

Sedangkan suksesnya sebuah ruang publik menurut Carmona et al. (2003) dapat diukur dari beberapa variabel yaitu : 1) kenyamanan, 2) akses dan linkage, 3) kegunaan ekonomis, 4) kebutuhan sosial. Oleh karena itu untuk memenuhi hal tersebut perlu digali faktor-faktor penting dalam pemanfaatan ruang terbuka publik berdasarkan masukan dari masyarakat. Pengembangan sebuah kawasan, dalam hal ini adalah kawasan Kota Tua sudah saatnya untuk melibatkan

masyarakat (community based) yang menghuni dan menggunakan kawasan tersebut (Budiharjo, 1999). Masyarakat sebagai komunitas pengguna/pengunjung kawasan dan pemilik banguna tidak dapat lagi hanya dijadikan sebagai objek dari pengembangan kawasan Kota Tua, akan tetapi harus dilibatkan sebagai pelaku yang turut memberikan masukan dan pemikirannya, baik dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan (Dinas Museum dan Kebudayaan, 2007).

Dari data kuesioner yang berisi pertanyaan yang ditujukan kepada responden masyarakat. Isi pertanyaan dapat dilihat pada Lampiran 5. Sebelum tahap analisis terlebih dahulu dilakukan tahap uji validitas dan realibilitas sebagai berikut : a. Uji Validitas

Seperti dikemukakan sebelumnya bahwa uji validitas ini digunakan untuk melihat seberapa besar korelasi antara faktor satu dengan faktor lain yang menjadi pembentuk variabel. Hasil uji validitas data dapat diketahui bahwa instrument/alat ukur yang akan digunakan adalah valid, baik Zona 1, Zona 2, dan Zona 3 maupun Zona 4, karena nilai Item – Total Correlation lebih besar dari R-tabel masing-masing variabel (Lampiran 5). Dengan demikian semua faktor dapat dilanjutkan untuk uji realibilitas.

b. Uji Realibilitas

Pada uji realibilitas ini akan dilihat berapa besar nilai Cronbach’s Alpha. Dan dapat diketahui bahwa seluruh item memiliki nilai rata-rata interkorelasi di antara butir-butir pernyataan dalam kuesioner, lebih besar dari 0,6 nilai Cronbach’s Alpha-nya, dengan demikian data kuesioner di atas dianggap realibel. Hasil perhitungan uji dan analisis dapat dilihat pada Lampiran 6 dan Lampiran 7.

Dibawah ini merupakan hasil analisis yang merupakan preferensi masyarakat terhadap kebutuhan dalam pemanfaatan ruang terbuka publik di Kota Tua Jakarta pada masing-masing zona.

a. Zona Sunda Kelapa

Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 16, pertanyaan (operasional variabel) yang dianggap sangat penting dan penting oleh lebih dari sebagian responden masyarakat adalah dalam hal peningkatan karakter bersejarah (43% dan 17%), ketersediaan jalur pedestrian dan penegkap jalan (33% dan 30%), pohon pelindung (40% dan 20%) dan pedestrian linkage (50% dan 30%), ketersediaan

pelengkap jalan (sebagian), shuttle bus (30% dan 40%) dan tempat parkir (10 % dan 67%) dan peningkatan aktivitas/even (23 % dan 53%). Jawaban responden menunjukkan bahwa variabel yang sangat dibutuhkan oleh responden masyarakat pada Zona Sunda Kelapa adalah kenyamanan dan image ditambah dengan beberapa kebutuhan akses dan lingkage.

Tabel 16. Tingkat Kebutuhan Masyarakat di Zona Sunda Kelapa

Sumber: Data Olahan

Keterangan : SP (Sangat Penting), P (Penting), CK (Cukup Penting, KP (Kurang Penting) dan TP (Tidak Penting)

b. Zona Fatahillah

Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 17, pertanyaan (operasional variabel) yang dianggap sangat penting dan penting oleh lebih dari sebagian responden masyarakat adalah mempertahankan karakter bersejarah (20% dan 40%), street furniture (23% dan sebagian), pedestrian linkage (50% dan 30%), koordinasi PKL (7% dan 47%), peningkatan jenis dan frekuensi aktivitas (60% dan 17%), penambahan waktu even (47 % dan 10%) dan penyediaan fasilitas bagi semua kalangan (17% dan 40%). Dari jawaban responden menunjukkan bahwa variabel yang paling banyak dibutuhkan adalah kebutuhan terhadap kegunaan secara sosial yaitu dengan cara meningkatkan jenis dan frekuensi kegiatan/even serta menambah waktunya hingga malam hari. Menurut Lynch (1981) aktivitas dalam ruang sangat terkait dengan waktu pengadaan kegiatan. Pengaturan waktu

Variabel Tingkat Kepentingan dan Jumlah Responden (%)

Sub Variabel SP P CP KP TP Total

Kenyamanan dan Image

Karakter fisik 43 17 7 20 13 100

Jalur pedestrian 33 30 30 7 0 100

Pelengkap jalan (street

furniture) 23 50 13 13 0 100

Pohon pelindung 40 20 17 10 13 100

Akses dan linkange

Ketersediaan shuttle bus 30 40 30 0 0 100

Pedestrian linkage 50 30 10 3 7 100 Halte 0 3 50 17 30 100 Tempat parkir 10 67 10 7 7 100 Kegunaan ekonomi Koordinasi PKL 7 27 17 27 23 100 Investor 3 20 17 43 17 100 Jenis usaha 0 10 30 50 10 100 Street market 0 50 10 23 17 100 Kegunaan sosial budaya

Jenis & frekuensi aktivitas 23 53 7 17 0 100 Penambahan waktu

aktivitas 13 10 30 30 17 100

Fasilitas bagi semua

kalangan 10 7 40 27 17 100

kegiatan perlu dilakukan dengan memperhatikan waktu-waktu khusus seperti jam kerja, akhir pekan, liburan dan sebagainya. Waktu kegiatan harus diatur agar tidak terjadi penggunaan ruang yang hanya digunakan pada waktu tertentu dan tidak termanfaatkan dalam waktu yang sangat panjang. Menurut Jacobs (1961), keberhasilan pada sebuah street (jalan) ditunjukkan pada keaktifan kegiatan pada waktu yang berbeda. Pengeloaan waktu bertujuan untuk menghindari konflik, menyebar kegiatan ke dalam beberapa waktu dan memanfaatkan even-even tertentu seperti market days berupa bazar. Peningkatan jenis dan frekuensi kegiatan di ruang terbuka Zona Fatahillah dapat dilakukan bersama dengan pengaturan waktunya.

Tabel 17. Tingkat Kebutuhan Masyarakat di Zona Fatahillah

Sumber: Data Olahan

Keterangan : SP (Sangat Penting), P (Penting), CK (Cukup Penting, KP (Kurang Penting) dan TP (Tidak Penting)

c. Zona Pecinan

Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 18, pertanyaan (operasional variabel) yang dianggap sangat penting dan penting oleh lebih dari sebagian responden masyarakat adalah ketersediaan shuttle bus (17% dan 57%), ketersediaan pedestrian linkage (67% dan dan 30%), koordinasi PKL (43% dan 20%), prioritas bagi investor lokal (93% dan 3%), pemanfaatan untuk street market (67% dan 23%), peningkatan jenis aktivitas/even (87% dan 7%). Dari

Variabel Tingkat Kebutuhan dan Jumlah Responden (%)

Sub Variabel SP P CP KP TP Total

Kenyamanan dan Image

Karakter fisik 20 40 7 20 13 100

Jalur pedestrian 17 10 23 27 23 100

Pelengkap jalan (street

furniture) 23 50 13 13 0 100

Pohon pelindung 20 17 13 27 23 100

Akses dan

linkage

Ketersediaan shuttle bus 30 40 30 0 0 100

Pedestrian linkage 50 30 10 3 7 100 Halte 10 17 23 20 30 100 Tempat parkir 10 67 10 7 7 100 Kegunaan ekonomi Koordinasi PKL 7 47 17 20 10 100 Investor 13 23 17 30 17 100 Jenis usaha 10 13 30 37 10 100 Street market 0 50 10 23 17 100 Kegunaan sosial budaya

Jenis & frekuensi aktivitas 60 17 7 17 0 100

Penambahan waktu aktivitas 47 10 13 13 17 100

Fasilitas bagi semua kalangan 17 40 13 13 17 100 Fasilitas pendukung 0 7 20 33 40 100

jawaban responden menunjukkan bahwa variabel yang paling dibutuhkan adalah pemanfaatan ruang terbuka untuk kegunaan ekonomi dan menyusul kebutuhan terhadap akses dan linkage.

Tabel 18. Tingkat Kebutuhan Masyarakat di Zona Pecinan

Sumber: Data Olahan

Keterangan: SP (Sangat Penting), P (Penting), CK (Cukup Penting, KP (Kurang Penting) dan TP (Tidak Penting)

d. Zona Pekojan

Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 19, pertanyaan (operasional variabel) yang dianggap sangat penting dan penting oleh lebih dari sebagian responden masyarakat adalah pedestrian linkage 43% dan 22%), street market (23% dan 67%) peningkatan jenis aktivitas (87% dan 7%). Dari jawaban responden menunjukkan bahwa dari 16 pertanyaan, haya sebagian kecil yang dianggap sangat penting dan penting oleh lebih dari sebagian masyarakat yang ada di sekitar Jalan Pekojan ini. Ketersediaan jalur pedestrian yang menghubungkan dengan kawasan lain merupakan kebutuhan akan terbentuknya keterpautan kawasan ini dengan kawasan lainnya. Keberadaan street market dan peningkatan

Variabel Tingkat Kebutuhan dan Jumlah Responden (%)

Sub Variabel SP P CP KP TP Total

Kenyamanan dan Image

Karakter fisik

10 40 27 17 7 100

Jalur pedestrian 0 43 23 17 17 100

Pelengkap jalan (street

furniture) 0 43 23 17 17 100

Pohon pelindung 0 10 23 40 27 100

Akses dan linkange

Ketersediaan shuttle bus 17 57 23 3 0 100

Pedestrian linkage 67 30 3 0 0 100 Halte 13 20 20 27 20 100 Tempat parkir 0 73 27 0 0 100 Kegunaan ekonomi Koordinasi PKL 43 20 20 17 0 100 Investor lokal 93 3 3 0 0 100 Jenis usaha 33 3 20 23 20 100 Street market 67 23 3 7 0 100 Kegunaan sosial budaya

Jenis & frekuensi aktivitas 87 7 7 0 0 100

Penambahan waktu aktivitas 20 13 23 30 13 100

Fasilitas bagi semua kalangan

13 10 17 20 40 100

jenis dan frekuensi aktivitas sebagai upaya agar ruang terbuka ini dapat dimanfaatkan sebagai ruang publik.

Tabel 19. Tingkat Kebutuhan Masyarakat di Zona Pekojan

Sumber:Data Olahan

Keterangan : SP (Sangat Penting), P (Penting), CK (Cukup Penting, KP (Kurang Penting) dan TP (Tidak Penting)

5.6. Konsep dan Arahan Pelestarian dan Pemanfaatan