BAB I PENDAHULUAN
C. Prestasi Belajar
1. Pengertian Belajar
Slameto (2010: 2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya.
Muhibbin Syah (2008: 63) belajar merupakan suatu kegiatan
berproses dan merupakan unsur fundamental dalam penyelenggaran
setiap jenis dan jenjang pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa berhasil
atau tidaknya suatu pencapaian tujuan pendidikan sangat tergantung pada
baik secara langsung maupun tidak langsung, baik ketika siswa berada di
sekolah, di lingkungan rumah, maupun di keluarganya sendiri.
Suryono dan Hariyanto (2011: 9) belajar adalah suatu proses untuk
memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki
perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian. Dalam konteks ini,
belajar dari tidak tahu menjadi tahu atau proses memperoleh
pengetahuan.
Di Vesta dan Thompson dalam Nana Syaodih Sukmadinata (2003:
156) menyatakan belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif
menetap sebagai hasil dari pengalaman. Perubahan tersebut dapat
berkenaan dengan penguasaan dan penambahan pengetahuan, kecakapan,
sikap, nilai motivasi, kebiasaan, minat, dan apresiasi. Demikian juga
dengan pengalaman, berkenaan dengan bentuk pengalaman yang pernah
dialami. Pengalaman karena membaca, melihat, mendengar, merasakan,
melakukan, menghayati, membayangkan, mencoba, dan memecahkan.
Sedangkan Moh. Surya (1981: 32), belajar adalah suatu proses
usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri
dalam interaksinya dengan lingkungan. Pada prinsipnya, belajar
merupakan perubahan dari diri seseorang.
Dari beberapa pengertian belajar di atas, secara umum belajar dapat
dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang
sebagai hasil dari pengalaman dan interaksinya dengan lingkungan. Hasil
dari kegiatan belajar melalui suatu proses belajar. Oleh karena itu, belajar
berlangsung secara aktif dan integratif dengan menggunakan berbagai
bentuk perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
2. Pengertian Prestasi Belajar
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1998: 895) Prestasi belajar
adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan
melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka
nilai yang diberikan guru.
Zaenal Arifin (2009: 12) prestasi belajar (achievement) berbeda dengan hasil belajar (learning outcome). Prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar meliputi
aspek pembentukan watak siswa. Kata prestasi sering digunakan dalam
berbagai bidang dan kegiatan, antara lain dalam kesenian, olah raga, dan
pendidikan, khususnya pembelajaran.
Suratinah Tirtonegoro (1984: 43) prestasi belajar adalah
pencapaian hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka,
huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah
dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. Periode yang
dimaksudkan adalah periode dalam kegiatan belajar.
Arifin (1990: 3) menyatakan prestasi belajar adalah kemampuan,
hal (dalam bidang pendidikan). Kemampuan atau keberhasilan yang
diraih berkenaan dengan aspek pengetahuan siswa secara umum.
Dari beberapa pengertian prestasi belajar di atas, prestasi belajar
dapat diartikan sebagai hasil belajar akademik dan non akademik yang
dicapai siswa setelah siswa melakukan kegiatan belajar yang diukur
menggunakan tes dan nontes. Prestasi belajar merupakan capaian atau
hasil akhir yang bisa dilihat setelah proses belajar. Prestasi belajar dan
proses belajar merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Prestasi belajar pada hakikatnya merupakan hasil akhir dari proses
belajar. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa, biasanya dilakukan
evaluasi atau tes terhadap materi belajar yang telah diajarkan. Seberapa
besar siswa mampu memberikan feed back dari setiap evaluasi atau tes yang diberikan.
Prestasi belajar merupakan kesempurnaan seorang siswa dalam
berpikir, merasa, dan berbuat. Prestasi belajar seorang siswa dikatakan
sempurna jika memenuhi beberapa aspek dalam belajar. Muhibbin syah
(2003: 214-215) mengemukakan Aspek dalam prestasi belajar ada 3
yaitu:
a. Aspek kognitif
Aspek kognitif adalah aspek yang berkaitan dengan kegiatan
berpikir. Aspek ini sangat berkaitan erat dengan tingkat intelegensi (IQ)
atau kemampuan berpikir siswa. Sejak dulu, aspek kognitif selalu
terbukti dengan melihat metode penilaian di sekolah-sekolah. Penilaian
di sekolah biasanya mengedepankan kesempurnaan pada aspek kognitif.
b. Aspek afektif
Aspek afektif adalah aspek yang berkaitan dengan nilai dan sikap.
Aspek ini berkaiatan erat dengan kecerdasan emosi (EQ) siswa.
Penialaian pada aspek ini dapat terlihat pada kedisiplinan,
tanggungjawab, sikap hormat terhadap guru, kepatuhan, dan sebagainya.
c. Aspek psikomotorik
Aspek psikomotorik adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan
kemampuan gerak fisik yang mempengaruhi sikap mental. Jadi lebih
sederhananya, aspek ini menunjukkan kemampuan atau keterampilan
(skill) yang dimiliki siswa setelah menerima pengetahuan.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar siswa sangat tergantung pada faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Muhibbin Syah (2001: 132), mengemukakan secara
global faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu faktor internal, faktor eksternal dan
faktor pendekatan belajar. Jadi untuk menghasilkan siswa yang
berprestasi, seorang pendidik harus mampu mensinergikan ketiga faktor.
a. Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri
menjadi tinggi. Faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar
anatara lain:
1) Bakat, merupakan kemampuan siswa untuk belajar.
2) Kecerdasan, yaitu potensi dasar yang dimiliki oleh setiap siswa.
3) Minat, yaitu suatu ketertarikan atau perhatian pada suatu objek
yang cenderung bersifat menetap yang didalamnya ada unsur rasa
senang.
4) Motivasi, yaitu suatu tenaga yang mendorong setiap individu
bertindak atau berbuat untuk tujuan tertentu.
b. Faktor eksternal
Pengertian prestasi belajar menurut para ahli tidak
mengesampingkan peranan faktor eksternal dalam meningkatkan
prestasi belajar. Faktor eksternal memiliki pengaruh yang tidak
sebesar faktor internal. Faktor eksternal prestasi belajar antara lain:
1) Kualitas guru dalam penguasaan materi
2) Metode yang digunakan dalam mengajar
3) Fasilitas mengajar, misalnya media dan alat peraga
4) Lingkungan yang mendukung, dan sebagainya
c. Faktor pendekatan belajar
Aktivitas yang dilakukan siswa dalam belajar mempengaruhi
prestasi belajar yang dicapai siswa. Faktor pendekatan belajar
merupakan suatu upaya belajar siswa yang menggunakan strategi dan
digunakan untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Faktor
pendekatan belajar sangat mempengaruhi prestasi belajar yang
diperoleh siswa. Dengan demikian, semakin mendalam cara belajar
siswa dengan menggunakan suatu strategi dan metode belajar maka
prestasi yang diperoleh siswa semakin baik.